HOME

30 Agustus, 2024

KISAH MULIA DARI FATIMAH AZ ZAHRA

 


Kisah Mulia dari Fatimah Az Zahra

 

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jamaah pengajian yang dimuliakan Allah, marilah senantiasa kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, terutama nikmat islam, nikmat sehat dan sempat.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya. Aamin yaa robbal ‘alamiin..

 

Bapak Ibu yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya membacakan sebuah Kisah Mulia dari Fatimah Az Zahra, semoga saja kisah ini nanti bisa menjadi pelajarn bagi kita semua.

 

Ketaatan Fatimah Az Zahra kepada suaminya Sayyidina Ali menyebabkan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala mengangkat darajatnya. Fatimah tidak pernah mengeluh dengan kekurangan dan kemiskinan keluarga mereka.

 

Tidak juga dia meminta-minta hingga menyusahkan suaminya. Meski begitu, kemiskinan tidak menghalangi Fatimah untuk selalu bersedekah. Dia tidak sanggup untuk kenyang sendiri apabila ada orang lain yang kelaparan.

 

Dia tidak rela hidup senang dikala orang lain menderita. Bahkan dia tidak pernah membiarkan pengemis melangkah dari pintu rumahnya tanpa memberikan sesuatu, meskipun dirinya sendiri sering kelaparan.

 

Pernah suatu hari, Fatimah telah membuat Ali terusik hati dengan kata-katanya. Menyadari kesalahannya, Fatimah segera meminta maaf berulang-ulang kali.

 

Melihat air muka suaminya tidak juga berubah, maka Fatimah berlari-lari seperti anak kecil mengelilingi Ali. Tujuh puluh kali Fatimah mengelilingi Ali sambil merayu-rayu mohon untuk dimaafkan. Melihat tingkah laku Fatimah itu, tersenyumlah Ali dan lantas memaafkan isterinya itu.

 

Kemudian perkara ini sampai ke telinga Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam dan beliaupun memberi nasihat kepada puterinya

 

"Wahai Fatimah, kalaulah dikala itu engkau meninggal sedangkan suamimu Ali tidak memaafkanmu, niscaya aku tidak akan mensholatkankan jenazahmu"

 

Begitulah yang ditetapkan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala mengenai kedudukan suami sebagai pemimpin bagi seorang isteri. Betapa seorang isteri itu perlu berhati-hati di saat berhadapan dengan suami. Padahal apa yang dilakukan Fatimah itu bukanlah suatu kesengajaan.

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, demikianlah sedikit yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf saya tidak bisa menemukan sumber asli atau dalil dari kisah ini. Namun harapan saya, semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah Fatimah Az Zahra ini.

 

Bila ada benarnya itu datang dari Allah, dan bila ada kesalahan dan kekurangan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

 

Terima kasih, Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. NIAT DALAM KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
  2. ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT
  3. SEBAB-SEBAB TIDAK DITERIMANYA AMAL
  4. MELIHAT ISLAM KARENA MELIHAT FENOMENA ALAM
  5. KEUTAMAAN MEMBACA, MEMPELAJARI, DAN MENGAMALKAN AL-QUR'AN
  6. KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
  7. KISAH MULIA DARI FATIMAH AZ ZAHRA
  8. KULTUM TENTANG KEMATIAN
  9. LARANGAN MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI, DIPANDANG DARI SEGI KESEHATAN
  10. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...