Bismillaahhirrohmaanirrohiim..
Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu
wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin.
Ama ba’du…
Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah
kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita,
utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada
malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat
Allah.
Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan
ajarannya.
Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan
kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:
Amalan yang Sedikit Namun Rutin itu Jauh Lebih Baik dan
Dicintai Allah
Di antara keunggulan
suatu amalan dari amalan lainnya adalah amalan yang rutin (kontinu) dilakukan.
Amalan yang kontinu –walaupun sedikit- itu akan mengungguli amalan yang tidak
rutin –meskipun jumlahnya banyak-. Amalan inilah yang lebih dicintai oleh Allah
Ta’ala.
Dari ’Aisyah
–radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam bersabda,
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit. [HR. Muslim]
Melakukan amalan
yang sedikit namun kontinu, akan membuat amalan tersebut langgeng dan pelakunya
terus mendapat pahala. Apabila seseorang meninggalkan amalan sholih yang biasa
dia rutinkan karena alasan sakit, atau sudah tidak mampu lagi melakukannya,
atau dalam keadaan bersafar atau udzur syar’i lainnya, maka dia akan tetap
memperoleh pahalanyanya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
“Jika seseorang
sakit atau melakukan safar, maka dia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana
amalan rutin yang dia lakukan ketika mukim (tidak bepergian) dan dalam keadaan
sehat.” [ HR. Bukhari]
Selain itu, amalan
yang rutin atau kontinu akan mencegah masuknya virus ”futur” (yaitu jenuh untuk
beramal). Jika seseorang beramal sesekali namun banyak, kadang akan muncul rasa
malas dan jenuh. Sebaliknya jika seseorang beramal sedikit namun terus menerus,
maka rasa malas pun akan hilang dan rasa semangat untuk beramal akan selalu
ada.
Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
”Setiap amal itu
pasti ada masa semangatnya. Dan setiap masa semangat itu pasti ada masa futur
(malasnya). Barangsiapa yang kemalasannya masih dalam sunnah (petunjuk) Nabi
shallallahu ’alaihi wa sallam, maka dia berada dalam petunjuk. Namun
barangsiapa yang keluar dari petunjuk tersebut, sungguh dia telah menyimpang.”
[ HR. Thobrani]
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Ketika ajal
menjemput, barulah amalan seseorang berakhir. Maka dari itu hendaknya kita
senantiasa menjaga keistiqomaahan dalam beriabadah hingga maut menjemput kita.
Allah berfirman:
”Dan sembahlah
Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” [QS. Al Hijr: 99].
Ibnu ’Abbas, dan
mayoritas ulama mengatakan bahwa ”al yaqin” adalah kematian. Dinamakan demikian
karena kematian itu sesuatu yang diyakini pasti terjadi.
Bapak ibu yang dirahmati Allah,
Agar kita dapat
istiqomah menjalankan ibadah kepada Allah, hendaknya kita senantiasa berdzikir
dan berdo’a agar diteguhkan di atas istiqomah. Diantara do’a yang sering Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam baca ialah:
Wahai Rabb yang
membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamamu. [HR at-Tirmdizi].
Demikainlah sedikit
yang dapat saya sampaikan. Semoga Allah menganugerahi kita amalan-amalan yang
selalu dicintai oleh-Nya. Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmat-Nya
setiap kebaikan menjadi sempurna.
Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wa barokaatuuh..
- KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
- SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
- KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
- KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
- KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
- HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
- KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
- MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
- TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
- MENGOBATI PENYAKIT HATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar