KUTUM SINGKAT
Bismillaahhirrohmaanirrohiim..
Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu
wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin.
Ama ba’du…
Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah
kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita,
utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada
malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat
Allah.
Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan
ajarannya.
Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan
kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:
3 Golongan yang Pertama Masuk Neraka
Siapakah golongan manusia yang pertama masuk
neraka? Apakah orang kafir? Apakah orang munafik? Apakah orang yang berbuat
zina? Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, ternyata bukan salah satu dari mereka.
Imam Muslim berkata: Telah mengabarkan kepada
kami Yahya bin Habib Al-Haritsi, dia berkata, telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Al-Haritsi, dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij,
dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yusuf, dari Sulaiman bin
Yasaar, Dia (Sulaiman bin Yasaar) berkata, Ketika orang-orang telah
meninggalkan Abu Hurairah, maka berkatalah Naatil bin Qais al Hizamy Asy-Syamiy
(seorang penduduk palestina dan beliau adalah seorang tabiin), "Wahai
Syaikh, ceritakanlah kepadaku suatu hadits yang engkau telah dengar dari
Rasulullah Shollallahu'alaihi wassalam, Ya (Aku akan ceritakan - Jawab Abu
Hurairah). Aku telah mendengar
Rasulullah Shollallahu'alaihi wassalam bersabda: "Sesungguhnya manusia
pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan
Allah. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang
diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya: 'Amal
apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Ia menjawab: 'Aku
berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.' Allah berkata: 'Engkau
dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah
yang telah dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar
menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam
neraka. Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan
mengajarkannya serta membaca al-Qur-an. Ia didatangkan dan diperlihatkan
kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah
menanyakannya: 'Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan
kenikmatan-kenikmatan itu?' Ia menjawab: 'Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya
serta aku membaca al-Qur-an hanyalah karena engkau.' Allah berkata: 'Engkau
dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang 'alim (yang berilmu) dan
engkau membaca al-Qur-an supaya dikatakan seorang qari' (pembaca al-Qur-an yang
baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian
diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam
neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki
dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya
kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah
bertanya: 'Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Dia
menjawab: 'Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang
Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.'
Allah berkata: 'Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan
seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang
dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan
melemparkannya ke dalam neraka.'’
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim, dan
derajadnya Shohih.
Hadits di atas menjelaskan tentang ditolaknya
suatu amal karena dilandasi dengan riya’. Syarat pokok diterima suatu amal
shalih adalah ikhlas karena Allah semata, dan amal tersebut harus sesuai dengan
contoh dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ibnu Katsir rahimahullah
berkata: “Inilah dua landasan amal yang diterima, ikhlas karena Allah dan sesuai
dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam”.
Hadits di atas menjelaskan tentang adanya tiga golongan manusia yang dimasukkan ke
dalam neraka dan tidak mendapat penolong selain Allah. Mereka membawa amal yang
besar, tetapi mereka melakukannya karena riya', ingin mendapatkan pujian dan
sanjungan. Pelaku riya', kelak dihari pengadilan, wajahnya diseret secara
tertelungkup sampai masuk ke dalam neraka.
Untuk itu, bapak ibu, marilah kita senantiasa
berusaha untuk meluruskan niat dalam setiap amal ibadah. Jangan pernah kita
beramal karena riya’ atau mengharapkan pujian dan sanjungan.
Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan.
Semoga ada manfaatnya. Dan semoga amal ibadah yang kita kerjakan tidak ada yang
sia-sia. Aamiin..
Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wa barokaatuuh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar