Bismillaahhirrohmaanirrohiim..
Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu
wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin.
Ama ba’du…
Bapak Ibu, adik-adik, dan saudaraku, jamaah yang
dimuliakan oleh Allah,
Alhamdulillahi
robbil ‘alamin, marilah kita panjatkan, puji dan rasa syukur kita, kehadirat
Allah subhanahu wa ta'ala, yang telah memberikan, berbagai kenikmatan dan
karunia kepada kita semuanya. Terbukti, pada tahun ini, kita masih dipertemukan
dengan bulan mulia, bulan suci Romadhon. Bisa kita lihat, shof di depan kita,
di belakang kita, di kanan dan kiri kita, barang kali ada jamaah yang tahun
lalu, masih bisa beribadah bersama-sama kita. Namun, pada tahun ini, sudah
tidak lagi beribadah bersama kita, entah itu karena sedang terbaring sakit,
atau pun karena telah pergi menghadap Allah, untuk selamanya.
Untuk itu, kita yang
masih diberikan kesehatan, dan kesempatan berjumpa dengan bulan mulia ini,
marilah, kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar kita dapat mencapai tujuan
utama dari puasa Romadhon, sebagaimana firman Allah di dalam QS Al-Baqarah ayat
183, la'allakum tataquun.., agar kalian menjadi orang yang benar-benar
bertakwa.
Bertakwa dalam arti
yang sesungguhnya, yang di-implementasi-kan dalam menjalankan perintah-perintah
Allah, dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Allah, sebagai perwujudan rasa
takut dan patuh kita, kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Lalu.., bagaimana
kah jika manusia itu, tidak bisa menjadi orang yang bertakwa? Untuk itu, pada
kesempatan kali ini, akan kami menyampaikan sebuah taushiyah, tentang:
Kerugian Besar Jika Manusia
Tidak Bertakwa Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Jamaah rohimakumullah,
Kerugian yang pertama, orang yang tidak bertakwa, kelak di akherat
tidak dapat berjumpa dengan Allah. Salah satu keinginan terbesar dari seseorang
atau makhluk, adalah berjumpa dengan Pencipta-nya. Namun sayangnya, tidak
setiap orang dapat bertemu dengan Allah kelak di akherat. Hanya orang-orang
yang bertakwa, yang senantiasa mengerjakan amal sholeh, yang akan bertemu
dengan Sang Khaliq. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Kahfi: 110, yang
artinya:
"Barang siapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang
sholeh, dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada
Tuhannya." (QS. Al-Kahfi: 110)
Jamaah yang
dirahmati Allah,
Bisa kita bayangkan,
bagaimana perasaan kita, seumpama kita ingin bertamu ke rumah seseorang, yang
ada di Jakarta misalnya. Kita berjalan kaki berhari-hari, atau bahkan
berminggu-minggu. Namun sesampainya disana, kita dihadang oleh satpam atau
sekuriti, lalu satpam tersebut mengatakan kepada kita, bahwa kita dilarang
masuk rumah tersebut, dan pemilik rumah enggan menemui kita. Tentu kita akan
sangat kecewa.
Kekecewaan atau
penyesalan di dunia, masih bisa diobati, namun, penyesalan di kampung akherat,
adalah hal yang sia-sia belaka.
Jamaah yang
berbahagia, kerugian yang kedua,
orang yang tidak bertakwa, tidak akan masuk surga-NYA Allah. Semua orang, kami
yakin ingin masuk Surga. Namun ketahuilah, bahwa Surga itu hanya diperuntukkan
kepada hamba yang memiliki bekal iman dan takwa. Perjalanan manusia menuju
kampung akherat, adalah perjalanan yang sangat panjang. Tentu saja, dalam
sebuah perjalanan panjang, manusia membutuhkan bekal yang banyak. Dan
sebaik-baik bekal menuju akherat, adalah bekal iman dan takwa.
Firman Allah dalam
QS. Al Baqarah ayat 25, yang artinya: "Dan sampaikanlah kabar gembira
kepada orang-orang yang beriman dan berbuat baik, bahwa untuk mereka disediakan
surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. "
Saudaraku jamaah
rohimakumullah,
Jika orang yang
tidak bertakwa tidak dapat masuk surga, maka kerugian terbesar yang ketiga adalah, orang yang tidak bertakwa,
kelak akan disiksa di dalam neraka.
Hidup di dunia
adalah pilihan. Manusia diberikan kebebasan oleh Allah, untuk menentukan
pilihannya. Memilih menjadi orang yang beriman dan bertakwa, atau sebaliknya,
menjadi orang yang mengingkari Allah, dan aturan-aturanNYA. Namun ketahuilah,
bahwa kehidupan di akherat kelak, adalah keniscayaan, di akherat yang ada
hanyalah sebuah kepastian. Pasti masuk surga, atau pasti masuk neraka.
Allah telah
mengingatkan kita melalui firman-NYA di dalam QS. Al Baqarah ayat 39.
Adapun orang-orang
yang kafir, dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka
kekal di dalamnya. [QS. Al Baqarah: 39].
Jamaah yang
berbahagia,
Itulah 3 kerugian besar, jika kita tidak menjadi
orang yang bertakwa. Lalu..,
bagaimana kah dengan kita?
Apakah kita sudah
memanfaatkan, kesempatan yang diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya?
Setiap hari, Allah 5 kali memanggil kita melalui suara muadzin, untuk
melaksanakan sholat berjamaah di masjid, sudah kah kita menyambut undangan
Allah setiap hari?
Rasul telah
memperingatkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada tetangga dan tidak
mengganggu orang lain. Apakah kita sudah rukun, dan berbuat baik kepada
tetangga kita?
Menutup aurat
hukumnya wajib, sudah kah kita menutup aurat dengan benar?
Dalam setahun,
berapa kali kita khatam Al qur’an? Berapa pagi yang kita awali dengan sholat
Dhuha? Berapa siang yang kita hiasi dengan amal kebaikan? Dan berapa malam yang
kita akhiri dengan sholat Tahajud?
Sodaraku.., sudah
kah kita pantas menyandang gelar bertakwa? Dan masihkah, kita merasa pantas
untuk masuk Surga-NYA Allah?
Untuk itu, kami
mengajak kepada diri kami dan jamaah semuanya, marilah, kita senantiasa,
memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Allah ini, dengan sebaik-baiknya.
Marilah kita berusaha, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, kepada Allah
subhanahu wa ta'ala, agar kita termasuk kedalam golongan orang yang beruntung,
golongan orang yang diberikan keselamatan, dan kebahagiaan di dunia dan di
akherat.
A’udzubillaahimina
sy-syaitoon nirrojiim ...,
Yaa ayyuhalladziina aamanuu, Wahai orang-orang yang beriman!
ittaqullaaha, Bertakwalah kepada Allah (takutlah kalian kepada Allah)
haqqa tuqaatihi, dengan sungguh-sungguh takwa kepada-Nya
wa laa tamuutunna, dan janganlah kalian mati
ilaa wa antum muslimuun, kecuali kalian dalam keadaan beragama Islam
Kematian dalam
keadaan Islam adalah kematian yang indah, kematian yang husnul khatimah,
kematian yang akan mengantarkan kita berjumpa dengan Allah, dan masuk ke dalam
surga-NYA, aamiin, aamiin ya robbal ‘alamiin.
- KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
- SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
- KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
- KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
- KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
- HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
- KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
- MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
- TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
- MENGOBATI PENYAKIT HATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar