HOME

30 Agustus, 2024

KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu, adik-adik, dan saudaraku, jamaah yang dimuliakan oleh Allah,

 

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, marilah kita panjatkan, puji dan rasa syukur kita, kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, yang telah memberikan, berbagai kenikmatan dan karunia kepada kita semuanya. Terbukti, pada tahun ini, kita masih dipertemukan dengan bulan mulia, bulan suci Romadhon. Bisa kita lihat, shof di depan kita, di belakang kita, di kanan dan kiri kita, barang kali ada jamaah yang tahun lalu, masih bisa beribadah bersama-sama kita. Namun, pada tahun ini, sudah tidak lagi beribadah bersama kita, entah itu karena sedang terbaring sakit, atau pun karena telah pergi menghadap Allah, untuk selamanya.

 

Untuk itu, kita yang masih diberikan kesehatan, dan kesempatan berjumpa dengan bulan mulia ini, marilah, kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar kita dapat mencapai tujuan utama dari puasa Romadhon, sebagaimana firman Allah di dalam QS Al-Baqarah ayat 183, la'allakum tataquun.., agar kalian menjadi orang yang benar-benar bertakwa.

 

Bertakwa dalam arti yang sesungguhnya, yang di-implementasi-kan dalam menjalankan perintah-perintah Allah, dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Allah, sebagai perwujudan rasa takut dan patuh kita, kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

 

Lalu.., bagaimana kah jika manusia itu, tidak bisa menjadi orang yang bertakwa? Untuk itu, pada kesempatan kali ini, akan kami menyampaikan sebuah taushiyah, tentang:

 

Kerugian Besar Jika Manusia Tidak Bertakwa Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

 

Jamaah rohimakumullah,

 

Kerugian yang pertama, orang yang tidak bertakwa, kelak di akherat tidak dapat berjumpa dengan Allah. Salah satu keinginan terbesar dari seseorang atau makhluk, adalah berjumpa dengan Pencipta-nya. Namun sayangnya, tidak setiap orang dapat bertemu dengan Allah kelak di akherat. Hanya orang-orang yang bertakwa, yang senantiasa mengerjakan amal sholeh, yang akan bertemu dengan Sang Khaliq. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Kahfi: 110, yang artinya:

 

"Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh, dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahfi: 110)

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

 

Bisa kita bayangkan, bagaimana perasaan kita, seumpama kita ingin bertamu ke rumah seseorang, yang ada di Jakarta misalnya. Kita berjalan kaki berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu. Namun sesampainya disana, kita dihadang oleh satpam atau sekuriti, lalu satpam tersebut mengatakan kepada kita, bahwa kita dilarang masuk rumah tersebut, dan pemilik rumah enggan menemui kita. Tentu kita akan sangat kecewa.

 

Kekecewaan atau penyesalan di dunia, masih bisa diobati, namun, penyesalan di kampung akherat, adalah hal yang sia-sia belaka.

 

Jamaah yang berbahagia, kerugian yang kedua, orang yang tidak bertakwa, tidak akan masuk surga-NYA Allah. Semua orang, kami yakin ingin masuk Surga. Namun ketahuilah, bahwa Surga itu hanya diperuntukkan kepada hamba yang memiliki bekal iman dan takwa. Perjalanan manusia menuju kampung akherat, adalah perjalanan yang sangat panjang. Tentu saja, dalam sebuah perjalanan panjang, manusia membutuhkan bekal yang banyak. Dan sebaik-baik bekal menuju akherat, adalah bekal iman dan takwa.

 

Firman Allah dalam QS. Al Baqarah ayat 25, yang artinya: "Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat baik, bahwa untuk mereka disediakan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. "

 

Saudaraku jamaah rohimakumullah,

 

Jika orang yang tidak bertakwa tidak dapat masuk surga, maka kerugian terbesar yang ketiga adalah, orang yang tidak bertakwa, kelak akan disiksa di dalam neraka.

 

Hidup di dunia adalah pilihan. Manusia diberikan kebebasan oleh Allah, untuk menentukan pilihannya. Memilih menjadi orang yang beriman dan bertakwa, atau sebaliknya, menjadi orang yang mengingkari Allah, dan aturan-aturanNYA. Namun ketahuilah, bahwa kehidupan di akherat kelak, adalah keniscayaan, di akherat yang ada hanyalah sebuah kepastian. Pasti masuk surga, atau pasti masuk neraka.

 

Allah telah mengingatkan kita melalui firman-NYA di dalam QS. Al Baqarah ayat 39.

 

 

Adapun orang-orang yang kafir, dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. [QS. Al Baqarah: 39].

 

Jamaah yang berbahagia,

 

Itulah 3 kerugian besar, jika kita tidak menjadi orang yang bertakwa.  Lalu.., bagaimana kah dengan kita?

 

Apakah kita sudah memanfaatkan, kesempatan yang diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya? Setiap hari, Allah 5 kali memanggil kita melalui suara muadzin, untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid, sudah kah kita menyambut undangan Allah setiap hari?

 

Rasul telah memperingatkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada tetangga dan tidak mengganggu orang lain. Apakah kita sudah rukun, dan berbuat baik kepada tetangga kita?

 

Menutup aurat hukumnya wajib, sudah kah kita menutup aurat dengan benar?

 

Dalam setahun, berapa kali kita khatam Al qur’an? Berapa pagi yang kita awali dengan sholat Dhuha? Berapa siang yang kita hiasi dengan amal kebaikan? Dan berapa malam yang kita akhiri dengan sholat Tahajud?

 

Sodaraku.., sudah kah kita pantas menyandang gelar bertakwa? Dan masihkah, kita merasa pantas untuk masuk Surga-NYA Allah?

 

Untuk itu, kami mengajak kepada diri kami dan jamaah semuanya, marilah, kita senantiasa, memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Allah ini, dengan sebaik-baiknya. Marilah kita berusaha, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, kepada Allah subhanahu wa ta'ala, agar kita termasuk kedalam golongan orang yang beruntung, golongan orang yang diberikan keselamatan, dan kebahagiaan di dunia dan di akherat.

 

A’udzubillaahimina sy-syaitoon nirrojiim ...,

Yaa ayyuhalladziina aamanuu, Wahai orang-orang yang beriman!

ittaqullaaha, Bertakwalah kepada Allah (takutlah kalian kepada Allah)

haqqa tuqaatihi, dengan sungguh-sungguh takwa kepada-Nya

wa laa tamuutunna, dan janganlah kalian mati

ilaa wa antum muslimuun, kecuali kalian dalam keadaan beragama Islam

 

Kematian dalam keadaan Islam adalah kematian yang indah, kematian yang husnul khatimah, kematian yang akan mengantarkan kita berjumpa dengan Allah, dan masuk ke dalam surga-NYA, aamiin, aamiin ya robbal ‘alamiin.

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...