HOME

17 Maret, 2023

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

 

A.  Pengertian Perkembangan Sosial

Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi di masyarakat.

Singgih D Gunarsah, perkembangan sosial merupakan kegiatan manusia sejak lahir, dewasa, sampai akhir hidupnya akan terus melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya yang menyangkut norma-norma dan sosial budaya masyarakatnya.

 

B.  Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja

Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya didalam keluarganya.

Kehidupan sosial pada jenjang remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual emosional. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok baik kelompok kecil maupun besar. Baik didalam kelompok kecil maupun kelompok besar, masalah yang umum dihadapi oleh ramaja dan yang paling rumit adalah faktor penyesuaian diri. Oleh karena itu, sering terjadi perpecahan dalam kelompok tersebut yang disebabkan oleh menonjolnya kepentingan pribadi setiap orang.

Nilai positif dalam kehidupan kelompok adalah tiap anggota kelompok belajar berorganisasi, memilih pemimpin, dan mematuhi kelompok. 

C.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

a.     Keluarga

Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menetapkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan dalam lingkungan keluarga.

b.    Kematangan

Untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

c.    Status sosial ekonomi

Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independent, tetapi akan dipandang konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu.

d.   Pendidikan

Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Karena pendidikan merupakan proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang.

 

e.    Kapasitas mental., emosi dan intelegensi

Kemapuan berfikir dapat mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memcahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi sangat berpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Pada hakekatnya anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu, kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik,dan pengendalian emosi secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.

D.   Pengaruh Teman Sebaya dan Keluarga Terhadap Perkembangan Sosial Remaja

1.    Teman sebaya

a)    Aspek Fisik dengan kehadiran teman sebaya, remaja dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan fisiknya, seperti kegiatan-kegiatan kelompok yang sama-sama menyukai aktifitas fisik.

b)   Aspek Intelektual.Di sini remaja berkelompok dengan minat yang sama, seperti ajang diskusi atau kegiatan-kegiatan yang banyak melibatkan kemampuan intelektualnya.

c)    Aspek Emosi. Remaja membuat kelompok untuk saling menyalurkan emosinya, misalnya nonton bareng-bareng, nyanyi bareng-bareng (bikin band) atau kegiatan lainnya yang bisa menyalurkan emosi mereka.

d)   Aspek Sosial. Dengan kelompok, remaja merasa memiliki teman senasib, se ide, seperjuangan sehingga melalui kegiatan sosial yang mereka bentuk, remaja merasa dihargai oleh lingkungannya.

e)    Aspek Moral. Remaja berkelompok untuk mengembangkan kemampuannya di bidang keagamaan.

2.    Keluarga

Dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan, dikemukakan bahwa anak/remaja yang dibesarkan dalam lingkungan sosial keluarga yang tidak baik, maka resiko anak untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisosial dan berperilaku menyimpang lebih besar dibandingkan dengan anak/remaja yang dibesarkan dalam keluarga sehat/harmonis (sakinah).

E.  Pengaruh Perkembangan Sosial Remaja Terhadap Tingkah Laku

Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain,termasuk orang tuanya, setiap pendapat orang lain dibandingkan dengan teori yang di ikuti atau diharapkan. Keadaan ini akhirnya dapat menimbulkan perasaan tidak puas atau putus asa.

Pada akhir masa remaja pengaruh egosentris sudah sedemikian kecilnya, sehingga remaja sudah dapat berhubungan dengan orang lain tanpa meremehkan pendapat dan pandangan orang lain.

F.    Upaya Mengembangkan Hubungan Sosial Remaja dengan Implikasinya  dalam Pendidikan

Untuk dapat membantu perkembangan kepribadian peserta didik secara maksimal, ada 5 kompetensi yang seharusnya dipenuhi oleh seorang guru, yaitu:

1.      Kompetensi profesional (professional competency)

2.      Kompetensi pribadi (personal competency)

3.      Kompetensi moralitas (morality competency)

4.      Kompetensi religiusitas (religiousity competency)

5.      Kompetensi formal (formal competency)

Berkenaan dengan upaya pengembangan hubungan sosial remaja, peran masyarakat justru sangat besar seiring dengan perkembangan psikologis masa remaja.

 BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

 A.  PEMAHAMAN TENTANG KEPRIBADIAN REMAJA

a.    Makna Kepribadian

Kepribadian secara etimologi merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “personality”. Sedangkan istilah personality secara etimologi berasal dari bahasa latin “person” (kedok) dan “personare” (menembus). Pengertian secara terminologi menurut pendapat para ahli antara lain:

May mengartikan kepribadian sebagai “a social stimulus value”. Jadi menurutnya cara orang lain mereaksi, itulah kepribadian individu. Dalam kata lain, pendapat orang lain yang menentukan kepribadian individu itu.

Kepribadian dapat juga diartikan sebagai kualitas prilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.  Salah satu kata kunci dari defenisi kepribadian adalah penyesuaian.

b.    Makna Kepribadian Remaja

masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Fase remaja merupakan fase yang sangat unik karena pada fase tersebut seseorang akan mengalami perubahan secara jasmani maupun rohani.

Fase remaja merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan dan integrasi kepribadian. Faktor-faktor dan pengalaman baru yang tampak terjadinya perubahan kepribadian pada masa ramaja meliputi:

Perolehan pertumbuhan fisik yang menyerupai masa dewasa.

Kematangan seksual yang disertai dengan dorongan-dorongan dan emosi baru.

 Kesadaran terhadap diri sendiri, keinginan untuk mengarah diri dan mengevaluasi kembali   tentang standar (norma), tujuan dan cita-cita.

 Kebutuhan akan persahabatan yang bersifat heteroseksual, berteman dengan pria dan wanita.

Munculnya konflik sebagai dampak dari masa transisi antara masa anak dan masa dewasa.

B.  KARAKTERISTIK REMAJA DAN PEMUDA

a. Remaja Awal

1.    KarakteristikMental:

Remaja terjaga tetapi  terpaku pada periode suka berkhayal.

Remaja belajar dengan cepat.

Remaja mulai mendapatkan rasa tertarik pada hal-hal yang khusus.

2.         Karakteristik  Fisik:

Kesehatan bagus, hanya nomor kedua setelah masa periode pra-remaja.

Perkembangan fisik sangat cepat dengan nafsu makan yang kuat menyertai masa pertumbuhan ini.

Otot-otot berkembang atau kegagalan koordinasi untuk menjaga tahap perkembangan struktur tulang menyebabkan kecenderungan menuju kejanggalan atau kekakuan.

3.         Karakteristik Sosial

Usia ini adalah usia yang menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dengan satu ketakutan  bahwa dirinya berbeda dengan kelompoknya

Remaja mencari lebih banyak kebebasan secara individu dengan suatu ketajaman batin yang baru menunjukkan kwalitas secara pribadi.

Keinginan untuk encari uang sering melanda anak remaja pada usia ini, menghasilkan keinginan untuk lepas dari sekolah

Pada usia ini juga sering terjadi pergantian suasana hati.

4.         Karakteristik Kerohanian

Ketertarikan pada hal-hal kerohanian berkurang secara drastis pada usia ini tetapi remaja dipengaruhi oleh tingkah laku teman-teman sepergaulannya.

Kesadaran dalam beribadah seperti ikut ibadah salat di masjid,pengajian-pengajian,dsb.

Ini adalah usia dimana cita-cita untuk pekerjaan seumur hidup sering akan ditentukan.

b.      Remaja Pertengahan (16/17)

        Pertumbuhan berlanjut dengan cepat, anak muda dalam banyak hal mencapai ketinggian fisiknya pada akhir periode usia ini

1. Karakteristik Mental:

Remaja berada pada usia dimana dia akan senang sekali bertanya segala sesuatu dan ingin bukti sebelum dia menerimanya.

Mereka mempunyai rasa hormat yang besar terhadap “bea siswa” dan sering cenderung  untuk mengambil satu jawaban atas sesuatu yang akan dipegang menjadi  bukti bahwa seserang mempunyai nama besar.

Prinsip-prinsipnya sekarang mulai dipertajam, dan mereka benar-benar merencanakan cara untuk mencapainya.

2. Karakteristik Fisik:

Seksualitas berkembang terus, suatu  kekuatan untuk berurusan dengan hal ini.

Tinggi dan berat badan mencapai 85% dari usia pada masa dewasa.

 Otot-otot  menjadi berkembang dan mereka suka latihan-latihan kebugaran fisik.

3. Karakteristik Sosial:

Mereka suka berkelompok-kelompok dan ingin dikelilingi oleh teman-teman istimewanya

Kritis, sering kasar dalam menyampaikan pendapatnya kepada orang lain.

Sangat peka, dan sering dipengaruhi oleh pendapat orang banyak dan apa yang dipikirkan oleh kelompoknya adalah pasti baik untuk dilakukan.

4. Karakteristik Kerohanian:

Mereka terus berkembang dalam pengenalan akan nilai-nilai sosial dan nilai-nilai kerohanian menjadi terutama, dengan alasan akan pergaulan yang salah, mereka akan kehilangan daya tarik.

Apa yang belum dilakukan dalam memberikan pondasi yang akan mendasari dasar pemikirian mereka sekarang menjadi sulit untuk diberikan.

c.       Remaja Akhir (18-24)

Secara fisik, ini adalah waktu yang lambat untuk bertumbuh,  pertumbuhan yang terlambat pada bagian yang lain akan menyesuaikan dengan bagian yang lain. Kepribadian muncul dan karakter menjadi tetap.  Rasa memerlukan orang lain sekarang menemukan jalan keluarnya, tidak dalam grup-grup atau kelompok-kelompok tetapi dalam satu klub, kelompok persaudaraan, tempat satu rumah dan gereja.

Ketertarikan pada lawan jenis telah menemukan pemecahannya melalui cinta dan rumah tangga dan membangun sebuah rumah tangga.

BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK

 A.  Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:

1.      Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.

2.      Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.

3.      Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan,  sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis

4.      Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.

B.  Karakteristik Perkembangan Fisik Peserta Didik

Dilihat dari segi pertumbuhan dan perkembangan fisik, pada usia sekolah dasar merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira dua tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual pada saat pertumbuhan berkembang pesat.

a.       Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun)

Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik,sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar.

b.      Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11 tahun )

Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot otot kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.

c.       Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja

Pada masa remaja perkembangan fisik yang paling menonjol terdapat pada perkembangan, kekuatan, ketahanan, dan organ seksual.

d.      Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa

Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjasdi sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik.

C.  Perkembangan Psikomotorik

Perilaku psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan konatif).

1.      Berjalan dan Memegang Benda

Keterampilan memegang benda, sampai dengan enam bulan pertama dari kelahirannya barulah merupakan gerakan meraih benda-benda yang ditarik ke dekat badannya dengan seluruh lengannya.

2.      Bermain dan Bekerja

Mulai usia empat sampai lima tahun bermain konstruksi yang fantastik seperti menyusun alat-alat mainan tertentu, dapat beralih kepada berbagai betuk gerakan bermain yang ritmis dan dinamis, tetapi belum terikat dengan aturan-aturan tertentu yang ketat.

3.      Proses Perkembangan Motorik

Faktor-faktor lingkungan alamiah, sosial, kultural, nutrisi dan gizi serta kesempatan dan latihan adalah hal-hala yang sangat berpengaruh terhadap proses dan produk perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik.

a.       Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Peserta Didik

a)      Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak:

1.      Usia 3 tahun = Tidak dapat berhenti dan berputar secara tiba-tiba atau secara cepat, dapat melompat 15-24 inchi, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dengan berganti kaki, dapat berjingkrak.

2.      Usia 4 tahun = Lebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, dan berputar, dapat melompat 24-33 inchi, dapat menuruni tangga, dengan berganti kaki, dengan bantuan, dapat melakukan jingkarak 4 sampai 6 langkah dengan satu kaki.

3.      Usia 5 tahun = Dapat melakukan gerakan start,       berputar, atau berhenti secara efektif, dapat melompat 28-36 inchi, dapat menuruni tangga tanpa bantuan, berganti kaki, dapat melakukan jingkrak dengan sangat mudah.

b)      Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak

Pada masa anak perkembangan keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori:

1.      Keterampilan menolong diri sendiri

2.      Keterampilan menolong orang lain

3.      Keterampilan sekolah·   

4.      Keterampilan bermain;

c)      Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Remaja

Pada masa ini, laki-laki mengalami perkembangan psikomotorik yang lebih pesat dibanding perempuan. Kemampuan psikomotorik laki laki cenderung terus meningkat dalm hal kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Secara umum, perkembangan psikomotorik pada perempuan terhenti setelah mengalami menstruasi.

d)     Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Masa Dewasa

Puncak dari perkembangan psikomotorik terjadi pada masa ini. Karakteristik perkembagan psikomotorik ditandai dengan peningkatan keterampilan dalam bidang tertentu. Semua sistem gerak dan koordinasi dapat berjalan dengan baik.

D.  Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik dalam Pendidikan

Implikasinya terhadap pendidikan berkaitan erat dengan perencanaan pendidikan. Pemahaman terhadap perkembangan ini, berguna untuk para pendidik dalam menyusun materi pendidikian yang sesuai dengan perkembangan peserta didiknya. Dengan begitu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih efektif dan efisien dapat berjalan dengan tepat.

a.       Implikasi Pendidikan pada Anak

Metode pendidikan yang cocok adalah belajar sambil bermain dengan menggunakan permainan yang menantang dan menarik bagi anak-anak serta mampu memicu munculnya kreatifitas anak. Orientasi pendidikan lebih ditekankan pada aspek sikap dengan materi yang digunakan banyak berkaitan dengan fakta yakni berkaitan dengan penggalian kasus atau peristiwa serta pengalaman empirik peserta didik sebagai realitas kehidupan.

b.      Implikasi Pendidikan pada Remaja

Orientasi pendidikan remaja lebih ditekankan pada aspek pemahaman dan keterampilan. Remaja lebih banyak dituntut untuk terampil melakukan suatu tindakan yang diawali dengan melakukan pertimbangan. Pendidikan membimbing remaja mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, mencapai peran sosial, mencapai kemandirian emosional dan mengembangkan kemampuan intelektual.

c.       Implikasi Pendidikan pada Orang Dewasa

Orientasi pendidikan lebih ditekankan pada aspek pengetahuan dengan fokus pada materi generalisasi, yaitu kerangka pengambilan kesimpulan dan formulasi ketentuan serta bagaimana solusi pemikiran dan tindakan yang dilakukan.  Peserta didik dituntut untuk berpikir kritis agar mampu mengambil kesimpulan rasional. Pada periode pertengahan dewasa muncul keinginan membantu generasi muda mengembangkan dan mengarahkan kehidupan yang berguna melalui generativitas/bangkit. Memberikan asuhan dan bimbingan pada anak-anak dengan mengajarkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan.

BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...