HOME

27 September, 2024

MAKALAH ILMU HADIST TENTANG METODE MA'AJIM

 

METODE MA‘A>JIM



A.  Pendahuluan

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang mereka yakini sebagai pedoman hidup. Ia diturunkan kepada Rasulullah SAW secara berangsur-angsur. Didalamnya telah terhimpun seluruh ajaran agama Islam namun, ada sebagian ayatnya yang bersifat universal sehingga membutuhkan penjelasan. Muhammad sebagai utusan memiliki otoritas untuk menjelaskan apa yang dimaksud oleh ayat al-Qur’an itu sendiri. Maka apa yang telah dijelaskan Rasulullah yang disebut dnegan hadis menjadi hal yang penting. Oleh karenanya telah disepakati bahwa hadis adalah kitab suci kedua setelah al-Qur’an.

Hadis atau Sunnah sudah ditulis oleh sebagian sahabat pada masa Rasulullah walaupun tidak secara keseluruhan. Para sahabat menulis hadis terkadang di atas pelepah kurma, kulit hewan, batu, atau yang lainnya. Sebagai bukti sejarah, telah ditemukan beberapa karya tulis dari beberapa sahabat semisal al-S}ah}i>fah al-S}adi>qah milik dari Sayyidina Ali r.a. pada masa berikutnya, terjadi perkembangan keilmuan dalam dunia Islam termasuk dalam bidang hadis. Tidak terelakkan lagi banyak ulama yang kemudian melakukan pencarian hadis dan menulisnya. Pada awalnya hadis-hadis ini hanya ditulis oleh perorangan karena belum ada perintah dari penguasa untuk menghimpun hadis Rasulullah SAW.

Perintah untuk menulis hadis baru dilakukan secari resmi oleh penguasa pada masa ‘Abd al-‘Azi>s bin Marwa>n. Ia memerintakan kepada Kathi>r ibn Murrah al-H{ad}rami> untuk menulis hadis dari sahabat yang ikut perang Badar. Pada masa pemerintahan dipegang oleh ‘Umar bin ‘Abd al-‘Azi>s, ia memerintahkan Ibn H}azm untuk menulis hadis. selain kepadanya, khaliah ‘Umar ibn ‘Abd al-‘Azi>z juga memerintahkan kepada ulama yang lain untuk mengumpulkan hadis Nabi. Sayangnya apa yang telah dilakukan Ibn H}azm tidak sampai kepada khalifah karena ia meninggal terlebih dahulu. Berbeda halnya dengan Ibn H}azm, Ibn Shiha>b al-Zuhri> berhasil mengumpulkan hadis dan sampai ke tangan khalifah ‘Umar ibn ‘Abd al-‘Azi>z  sebelum wafat. Hasil kodifikasi al-Zuhri inilah yang kemudian oleh khalifah dikirm ke berbagai Negara Islam.[1]

Kodifikasi ini berhenti pada masa khalifah ‘Umar saja, bahkan ulama-ulama selanjut terus melakukan kajian terhadap hadis Nabi. Kodifikasi yang berhasil dilakukan oleh ulama dari abad pertama hingga seterusnya , jika dicermati mengalami perubahan dalam metode penulisannya mulai dari al-Muwat}t}a>’, al-Mus}annaf, al-Musnad, al-Ja>mi‘ dan al-Sunan. Ulama pada abad ketiga dan setelahnya dalam menyusun hadis berbeda dalam metode penulisannya. sebagian ada yang mengikuti jejak ulama sebelumnya adapula yang menggunakan metode baru semisal mu‘jam. Oleh karenanya penulis dalam makalah ini akan membahas masalah seputar metode mu‘jam, bagaimana kriteria penulisan yang menggunakan metode tersebut beserta beberapa contoh kitab yang menggunakannya.

 


 

B.  Metode Ma‘a>jim

1.    Definisi ma‘a>jim

Kata mu‘jam adalah bentuk mas}dar mi>m dari fi‘il ma>d}i> أعجم-يعجم-اعحاما-معجما. lafazh mu‘jam merupakan bentuk mufrad (tunggal) dari kata ma‘a>jim dan mu‘jama>t. Orang Arab berkata:

أعجم الكلام او الكتاب اذا أزال عجمته وابهامه بالنقط والشكل[2].

“Seseorang menjelaskan perkataan atau kitabnya (tulisannya) ketika ia menghilangkan kesamaran (ketidak jelasan) perkataan atau kitab (tulisan) tersebut dengan memberi titik dan harakat.”

Adapun menurut ahli Bahasa, mu‘jam adalah sebuah kitab yang disusun sesuai dengan huruf hijaiyah.[3] Adapun menurut ahli hadis mu’jam didefinisikan sebagai berikut:

a.    ‘Ubaidulla>h bin Muh}ammad ‘Abd al-Sala>m al-Muba>rakfu>ri> dalam kitabnya, Mir‘a>t al-Mafa>ti>h} Sharh} Mishka>t al-Mas}a>bi>h} mendefinisakan metode mu‘jam adalah kitab yang didalamnya terdapat hadis yang disusun menurut urutan gurunya, baik berdasarkan tahun wafat, kesamaan huruf hija’iyah, keutamaan, keunggulan dalam ilmu maupun ketakwan guru tersebut. Sepertinya apa yang dijelaskan oleh al-Muba>rakfu>ri> sama persis dengan apa yang telah didefinisikan oleh al-Qanu>ji>.[4]

b.    Al-Sayyid S{adi>q H{asan al-Qanu>ji>, al-H{it}t}ah fi> Dhikr al-S{ih}}a>h} al-Sittah  menjelaskan bahwa al-Mu’jam dalam istilah ulama hadis adalah kitab hadis yang di dalamnya berisi hadis-hadis berdasarkan susunan para guru, baik berdasarkan tahun wafat, kesamaan huruf hija’iyah, keutamaan, keunggulan dalam ilmu maupun ketakwan guru tersebut. Namun pada umumnya kitab tersebut disusun berdasarkan urutan huruf hija’iyah.[5]

c.    Mah}mu>d al-Tah}h}a>n dalam kitab Us}u>l al-Takhri>j wa Dira>sat al-Al-Asa>ni>d mendefinisikan al-mu‘jam merupakan metode penulisan kitab hadis yang hadis-hadisnya disusun berdasarkan nama para sahabat, guru-gurunya, Negara atau yang lain. Biasanya kitab-kitab mu’jam ini disususn berdasarkan huruf mu’jam (alfaabet).[6] Maka, dalam kitab mu’ajam ini penulis memulai dari gurunya a>ba>n, Ibra>hi>m, dan begitu seterusnya.[7]

d.   Muh}ammad bin Ja‘far al-Katta>ni> dalam kitabnya al-Risa>lah al-Mustat}rafah mendefinisikan “Mu‘jam adalah kitab yang di dalamnya berisi hadis-hadis sesuai dengan urutan para sahabat, guru, daerah atau yang lainnya dimana pada umumnya susunan sahabat, guru atau daerah tersebut berdasarkan urutan huruf abjad.”[8]

e.    Penjelasan dari Muh}ammad Khalaf Sala>mah lebih rinci daripada definisi yang telah dikemukakan oleh ulama sebelumnya, yakni mu‘jam merupakan salahsatu tipologi kodifikasi hadis yang mempunyai dua pengertian. Pertama adalah al-Musnad yang di dalamnya menyebutkan para sahabat sesuai dengan urutan huruf abjad, seperti Mu‘jam al-S{ah}a>bah yang disusun oleh al-Bagha>wi> dan Ibn Qa>ni‘, Mu‘jam al-Kabi>r yang disusun oleh al-T{abra>ni>. Kedua adalah kitab yang menyebutkan nama para guru penyusunnya beserta sebagian riwayat mereka, terkadang juga menyebutkan biografi mereka. Ketika sistem penyusunan kitab ini berdasarkan urutan abjad, maka kitab ini disebut dengan Mu‘jam al-Shuyu>kh.[9]

Definisi di atas memberi pengertian adanya korelasi antara definisi mu‘jam secara bahasa dan secara istilah bahwa ketika seorang penulis yang menggunakan metode mu‘jam berpedoman pada susunan urutan nama-nama guru mereka sesuai dengan huruf abjad, maka mereka telah menghilangkan kesamaran nama-nama guru mereka dan memudahkan dalam meneliti guru-guru mereka yang terdapat dalam kitab mereka.[10]

2.    Macam-macam kitab mu‘jam dan karakteristiknya

a.    karakteristik penulisan yang menggunakan metode al-mu‘jam:

1)   Disusun berdasarkan nama sahabat, guru-guru, negeri-negeri, dan lain-lain.

2)   Nama-nama tersebut disusun berdasarkan huruf hijaiyah (alphabet)

3)   Kualitas hadis yang dihimpun bermacam-macam; ada yang sahih, hasan dan dhaif

4)   Susunannya tidak didasarkan bab-bab fiqhiyah

5)   Juga sulit digunakan untuk mencari hadis dengan topik tertentu.[11]

b.    macam-macam kitab mu‘jam

1)   Mu‘jam Abi> Ya‘la> al-Maws}ili> (210-307 H.)

Ia bernama lengkap Abi> Ya‘la> al-Maws}ili> Ah}mad bin ‘Ali> bin al-Muthanna> al-Tami>mi> (210-307 H.), S{a>h}ib al-Musnad. Sejak kecil ia sudah melakukan perjalanan untuk berguru kepada ulama hadis pada masanya. Diantara gurunya Ah}mad bin Mani>‘, Khali>fah bin Khayya>t}, Abu> Khaythamah Zuhayr bin H{arb dan tokoh-tokoh besar lainnya sebagaimana yang ia sebut dalam kitab mu‘jamnya. Adapun ulama yang meriwayatkan hadis darinya antara lain; al-Nasa>’i>, Ibn H{ibba>n dan al-T{abra>ni>. Abu> H{a>tim al-Busti> berkata: “Antara ia dan Rasulullah Saw. ada tiga orang.”[12]

Menurut ‘Abd al-Ma>jid al-Ghawri>, Abu> Ya‘la> meriwayatkan  hadis dari 335 gurunya didalam kitab mu‘jamnya. Ia mengambil beberapa riwayat dari setiap gurunya minimal satu riwayat. Sebelum ia menyebut gurunya sesuai abjad, ia menyebut gurunya yang bernama Muh}ammad, hal ini ia lakukan untuk ngamri barokah.[13]

Riwayat yang dari gurunya yang bernama Muh}ammad terdapat 67 riwayat. Diantara riwayat tersebut ada dua riwayat yang ternyata tidak diriwayatkan oleh guru yang bernama Muh}ammad melainkan dari Abu> Bakar ibn Abi> al-Nad}ar pada riwayat nomer 43, dan diriwayatkan oleh Abu> ‘Ubaidah bin Fud}ail bin ‘Iya>d} paada riwayat nomer 47. Penulis melampirkan dua riwayat tersebut di bawah ini:

 

43 - أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي النَّضْرِ ، قَالَ : حَدَّثَنِي أَبُو النَّضْرِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا الأَشْجَعِيُّ ، عُبَيْدُ اللَّهِ ، عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ ، عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ ، عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ ، عَنْ عَائِشَةَ رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَيْهَا ، قَالَتْ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا ؟ قَالَ : قُولِي : اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي.[14]

47- حَدَّثَنَا أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ فُضَيْلِ بْنِ عِيَاضٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ سُعَيْرٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا السَّرِيُّ بْنُ إِسْمَاعِيلَ ، عَنِ الشَّعْبِيِّ ، عَنْ مَسْرُوقٍ ، عَنْ عَائِشَةَ رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَيْهَا ، قَالَتْ : كُنَّا نَضَعُ سِوَاكَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ طَهُورِهِ ، قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَا تَدَعُ السِّوَاكَ ؟ قَالَ : أَجَلْ ، لَوْ أَنِّي أَقْدِرُ عَلَى أَنْ يَكُونَ ذَلِكَ مِنِّي عِنْدَ كُلِّ شَفْعٍ مِنْ صَلاتِي لَفَعَلْتُ.[15]

2)   Mu‘jam al-S{ah}a>bah al-Baghawi> (214-317 H.)

Kitab mu‘jam yang satu ini ditulis oleh ‘Abdulla>h bin Muh}ammad bin ‘Abd al-‘Azi>z Abu> Qa>sim al-Baghawi>. Ia dilahirkan pada hari Senin awal Ramad}a>n 214 H[16] dan wafat pada malam ‘I><d al-Fit}ri> 317 H.[17]  Diantara guru-gurunya adalah Ah}mad bin H{anbal, ‘Ali> bin al-Madi>ni>, ‘Ali> bin al-Ja‘d dan lain sebagainya. Adapun muridnya adalah Yah}ya> bin S{a>‘id, Ibn Qa>ni‘, Abu> H{a>tim Ibn H{ibba>n dan Abu> Bakr al-Isma>‘i>li>.[18]

Al-Baghawi> didalam kitab mu‘jam nya menyusun berdasarkan nama sahabat sesuai huruf hijaiyah yang dimulai dari huruf hamzah. Sebelum menyebutkan riwayatnya, mula-mula ia menjelaskan biografi sahabat namun terkadang dijelaskan secara rinci terkadang tidak. Setelah itu baru kemudian ia sebutkan riwayat yang ia ambil dari sahabta tersebut.[19] Contohnya:

باب من روى عن النبي صلى الله عليه وسلم ممن اسمه أبي:

1- أبو المنذر ويقال أبو الطفيل أبي بن كعب سكن المدينة ومات بها.

1- حدثنا سعيد بن يحيى الأموي ، قال حدثني أبي ، عن محمد بن إسحاق : " ممن شهد بدرا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم : أبي بن كعب بن قيس بن [عبيد] بن زيد بن معاوية بن عمرو بن [مالك] بن النجار.

2- أخبرنا عبيد الله بن محمد بن محمد بن بطة ، أخبرنا عبد الله بن محمد البغوي ، قال : حدثني هارون بن عبد الله أبو موسى قال سمعت سعد بن عبد الحميد بن جعفر فذكر أن أبي بن كعب عقبي بدري من بني مالك بن النجار من الخزرج.

3- حدثنا هارون بن إسحاق أخبرنا محمد بن عبد الوهاب السكري عن سفيان عن سعيد بن إياس الجريري عن أبي السليل عن عبد الله بن رباح عن أبي بن كعب أن النبي صلى الله عليه وسلم قال له : " أي [آية في] كتاب الله أعظم ؟ قال : قلت : الله ورسوله أعلم ، حتى أعادها عليه ثلاثا ثم قلت (الله لا إله إلا هو الحي القيوم) قال : فضرب صدري ثم قال : ليهنك العلم أبا المنذر.[20]

3)   Mu‘jam Ibn al-A‘ra>bi> (w. 340 H.)

Mu‘jam ini ditulis oleh Ah}mad bin Muh}ammad bin Ziya>d bin Bishr. Ia lahir setelah tahun 240 H. Diantara gurunya ialah al-H{asan bin Muh}ammad bin al-S{abba>h} al-Za‘fara>ni>, ‘Abdulla>h bin Ayyu>b al-Mukharrimi> dan yang lainnya. Adapun murid-muridnya antara lain Abu> ‘Abdilla>h bin Khafi>f dan Abu> Bakr bin al-Muqri>’.[21] Ia meninggal pada bulan Dhulqa‘dah 340 H di usianya yang ke 94 tahun.[22] Abu Nu‘aim dalam kitabnya menyebutkan bahwa Ibn al-A‘rabi> wafat pada tahun 341 H.[23]

Ibn al-A‘rabi dalam kitab mu’jamnya telah meriwayatkan dari 336 gurunya yang dari setiap gurunya ia meriwayatkan beberapa hadis hingga ada yang mencapai 90 riwayat hadis. ia menyusun kitabnya sesuai dengan huruf abjad hanya saja ia memulainya dengan gurunya yang bernama Muh}ammad baru kemudian guru yang namanya diawali dengan hamzah.[24] Ia berhasil menghimpun 2395 hadis dari 336 gurunya dalam kitab Kitab Mu‘jam Ibn al-A‘ra>bi>.[25]

Kitab Mu‘jam Ibn al-A‘ra>bi> pertama kali diterbitkan dalam dua juz oleh penerbit Maktabah al-Kawthar Riya>d} pada tahun 1412 H. dengan ditahqiq oleh al-Shahi>d Ah}mad Mir al-Bullu>shi>.[26]

Contoh:[27]

1 - حَدَّثَنَا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ الزِّبْرِقَانُ الْعَبْسِيُّ، وَحُسَيْنٌ هُوَ إِشْكَابُ لَقَبٌ، أَمْلَى عَلَيَّ هَذَا النَّسَبَ ابْنُهُ، حَدَّثَنَا أَبُو قَطَنٍ عَمْرُو بْنُ الْهَيْثَمِ حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ تَرَكَ فُتْيَاهُ الَّتِي كَانَ يُفْتِي: «مَنْ أَصْبَحَ جُنُبًا فَلَا يَصُومُ»

2 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ، حَدَّثَنَا أَبُو قَطَنٍ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، [ص:29] عَنْ قَتَادَةَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ سَمُرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَيُّمَا امْرَأَةٍ زَوَّجَهَا وَلِيَّانِ فَهِيَ لِلْأَوَّلِ مِنْهُمَا، وَأَيُّمَا رَجُلٍ بَاعَ بَيْعًا مِنْ رَجُلَيْنِ فَهُوَ لِلْأَوَّلِ مِنْهُمَا»

3 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ، حَدَّثَنَا أَبُو قَطَنٍ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: اسْتَفْتَانِي رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ فِي لَحْمِ صَيْدٍ أَصَابَهُ وَهُوَ مُحْرِمٌ، فَأَفْتَيْتُهُ أَنْ يَأْكُلَهُ، وَقَدِمْتُ عَلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ: بِمَ أَفْتَيْتَهُ؟ قُلْتُ: أَفْتَيْتُهُ أَنْ يَأْكُلَهُ فَقَالَ: «لَوْ أَفْتَيْتَهُ بِغَيْرِ ذَلِكَ لَعَلَوْتُكَ بِالدِّرَّةِ»

4 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ، حَدَّثَنَا أَبُو قَطَنٍ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَمْسِكُوا أَمْوَالَكُمْ، لَا تُعْمِرُوهَا؛ فَإِنَّهُ مَنْ أَعْمَرَ شَيْئًا فَهُوَ لَهُ حَيَاتَهُ وَبَعْدَ مَوْتِهِ»

 

4)   Mu‘jam Abi> Bakr al-Isma>‘i>li> (277-371 H.)

Ia bernama lengkap Abu> Bakr Ah}mad bin Ibra>hi>m al-Isma>‘i>li> al-Jurja>ni>. Ia lahir pada tahun 277 H[28] dan wafat pada tahun 371 H.[29] Diantara guru-gurunya adalah Abu> Khali>fah, al-Jamh}i>, Ibn Khuzaymah, Abu> Ya’la>, Ibn Abi> Shaybah, al-Firya>ni> dan lain sebagainya.[30] Adapun murid-muridnya adalah al-H{a>kim, al-Barqa>ni>, H{amzah al-Sahmi> dan lain sebagainya.[31]

Kitab mu‘jam yang disusun olehnya berdasarkan nama guru-gurunya. Dalam kitabnya ini, ia berhasil men-takhri>j hadis dari 410 gurunya. Ia men-takhrij hadis dari setiap grunya yang dianggap ghari>b atau tidak baik, atau berupa hikayah yang disertai dengan kritiknya. Kitab ini diterbitkan oleh Maktabah al-‘Ulu>m wa al-H{ikam  di Madinah pada tahun 1410 H. dengan ditah}qi>q oleh Muh}ammad Ziya>d Mans}u>r.[32] 

5)   Al-ma‘a>jim li al-T}abra>ni> (260- 360 H).[33]

Kitab mu’jam yang terkenal adalah tiga kitab mu’jam karya Abi> al-Qa>sim Sulaima>n ibn Ah}mad al-T}abra>ni> (260- 360 H).[34] ia memiliki tiga kitab al-mu‘jam. Ketiga kitab ini memiliki karakteristik masing-masing.

a)    Al-mu‘jam al-kabi>r disususn berdasarkan nama sahabat tetapi penulisannya menggunakan urutan huruf hijaiyah. Kitab ini termasuk kitab paling agung karena lengkap dan sistematis. Jadi, apabila al-Tabra>ni> mengatakan al-Mu’jam berarti yang ia maksud adalah kitab al-Mu’jam al-Kabir.[35] Ibn Dah}iyyah berkata kitab ini adalah akbar ma‘a>jim al-dunya>.[36] Dikatakan bahwa dalam al-Mu‘jam al-Kabi>r, al-T{abra>ni> menyebutkan enam puluh ribu hadis dalam dua belas jilid kitab.[37]

Contoh al-Mu‘jam al-Kabi>r

نِسْبَةُ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ " وَاسْمُهُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَبُو بَكْرٍ عَبْدُ اللهِ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ عَامِرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ كَعْبِ بْنِ سَعْدِ بْنِ تَيْمِ بْنِ مُرَّةَ "

1 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ خَالِدٍ الْحَرَّانِيُّ، حَدَّثَنِي أَبِي، ثنا ابْنُ لَهِيعَةَ، عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ، عَنْ عُرْوَةَ، قَالَ: " أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ اسْمُهُ عَبْدُ اللهِ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ عَامِرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ كَعْبِ بْنِ سَعْدِ بْنِ تَيْمِ بْنِ مُرَّةَ، شَهِدَ بَدْرًا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأُمُّ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أُمُّ الْخَيْرِ سَلْمَى بِنْتُ صَخْرِ بْنِ عَامِرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ كَعْبِ بْنِ سَعْدِ بْنِ تَيْمِ بْنِ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِّ بْنِ غَالِبِ بْنِ فِهْرِ بْنِ مَالِكٍ، وَأُمُّ أُمِّ الْخَيْرِ: دِلَافُ وَهِي أُمَيْمَةُ بِنْتُ عُبَيْدِ بْنِ النَّاقِدِ الْخُزَاعِيِّ، وَجَدَّةُ أَبِي بَكْرٍ: أُمُّ أَبِي قُحَافَةَ أَمِينَةُ بِنْتُ عَبْدِ الْعُزَّى بْنِ حُرْثَانَ بْنِ عَوْفِ بْنِ عُبَيْدِ بْنِ عُوَيْجِ بْنِ عَدِيِّ بْنِ كَعْبٍ "

2 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ الْمَدِينِيُّ الْبَغْدَادِيُّ، ثنا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ، عَنِ الْهَيْثَمِ بْنِ عَدِيٍّ، قَالَ: " أُمُّ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يُقَالُ لَهَا: أُمُّ الْخَيْرِ بِنْتُ صَخْرِ بْنِ عَامِرٍ، وَهَلَكَ أَبُو بَكْرٍ فَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ جَمِيعًا، وَكَانَا قَدْ أَسْلَمَا، وَمَاتَتْ أُمُّ أَبِي بَكْرٍ قَبْلَ أَبِيهِ "[38]

بَابُ الْأَلِفِ[39]

مَنِ اسْمُهُ أُسَامَةُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ حِبُّ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يُكَنَّى أَبَا مُحَمَّدٍ وَيُقَالُ أَبُو زَيْدٍ

369 - حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ عَمْرٍو الْعُكْبَرِيُّ، ثنا مُعَلَّى بْنُ مَهْدِيٍّ الْمَوْصِلِيُّ، ثنا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ عُمَرَ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِيهِ، حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ، قَالَ: مَرَرْتُ بِالْمَسْجِدِ، فَإِذَا عَلِيٌّ وَالْعَبَّاسُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَاعِدَانِ، فَقَالَا: يَا أُسَامَةُ، اسْتَأْذِنْ لَنَا عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، هَذَا عَلِيٌّ، وَالْعَبَّاسُ بِالْبَابِ، يُرِيدَانِ الدُّخُولَ عَلَيْكَ، قَالَ: «تَدْرِي مَا جَاءَ بِهِمَا؟» قُلْتُ: لَا وَاللهِ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَدْرِي وَمَا جَاءَ بِهِمَا. قَالَ: «وَلَكِنِّي قَدْ عَلِمْتُ مَا جَاءَ بِهِمَا، ائْذَنْ لَهُمَا» فَدَخَلَا عَلَيْهِ، فَقَالَ لَهُ عَلِيٌّ: يَا رَسُولَ اللهِ جِئْنَا نَسْأَلُكَ: أَيُّ أَهْلِكَ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: «فَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ» صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. قَالَ عَلِيٌّ: وَاللهِ يَا رَسُولَ اللهِ مَا عَنْ أَهْلِكَ أَسْأَلُكَ. قَالَ: " فَأَحَبُّ أَهْلِي إِلَيَّ مَنْ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِ وَأَنْعَمْتُ عَلَيْهِ: أُسَامَةُ ". قَالَ: ثُمَّ مَنْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: «ثُمَّ أَنْتَ» . قَالَ الْعَبَّاسُ: أَجَعَلْتَ عَمَّكَ آخِرَهُمْ؟ قَالَ: «إِنَّ عَلِيًّا سَبَقَكَ بِالْهِجْرَةِ»

370 - حَدَّثَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، ثنا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، ثنا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ سِيرِينَ، قَالَ: بَلَغَتِ النَّخْلَةُ عَلَى عَهْدِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَلْفَ دِرْهَمٍ، قَالَ: فَعَمَدَ أُسَامَةُ إِلَى نَخْلَةٍ فَنَقَرَهَا وَأَخْرَجَ جُمَّارَهَا، فَأَطْعَمَها أُمَّهُ، فَقَالُوا لَهُ: مَا حَمَلَكَ عَلَى هَذَا، وَأَنْتَ تَرَى النَّخْلَةَ قَدْ بَلَغَتْ أَلْفًا؟ فَقَالَ: «إِنَّ أُمِّي سَأَلَتْنِيهِ، وَلَا تَسْأَلُنِي شَيْئًا أَقْدِرُ عَلَيْهِ إِلَّا أَعْطَيتُهَا»

b)   Kitab al-mu‘jam al-ausat} disusun berdasarkan nama guru sesuai huruf hijaiyah. Didalamnya ada sekitar dua ribu perawi dan terdapat tiga puluh ribu hadis yang telah berhasil dihimpun di dalam kitab ini.

Contoh al-Mu‘jam al-Ausat}[40]

 

مَنِ اسْمُهُ أَحْمَدُ

1 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ بْنِ نَجْدَةَ الْحَوْطِيُّ قَالَ: نا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ الْوُحَاظِيُّ قَالَ: نا سَعِيدُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ ذِي عَصْوَانَ، عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أُمَّتِي أَمَةٌ مَرْحُومَةٌ، لَا عَذَابَ عَلَيْهَا فِي الْآخِرَةِ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ، دُفِعَ إِلَى كُلِّ رَجُلٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابَيْنِ، فَيُقَالَ: يَا مُسْلِمُ، هَذَا فِدَاؤُكَ مِنَ النَّارِ»

لَمْ يَرْوِ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ إِلَّا سَعِيدُ بْنُ يَزِيدَ، وَلَا عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَزِيدَ إِلَّا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ الْوُحَاظِيُّ

 

2 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ بْنِ نَجْدَةَ الْحَوْطِيُّ قَالَ: نا أَبُو الْمُغِيرَةِ قَالَ: نا الضَّحَّاكُ بْنُ حُمْرَةَ قَالَ: نا قَتَادَةُ، أَنَّ أَبَا مِجْلَزٍ، أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى، عَنْ أَبِي مُوسَى، «أَنَّ رَجُلَيْنِ، اخْتَصَمَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعِيرٍ، ادَّعَاهُ كِلَاهُمَا أَنَّهُ لَهُ، فَجَاءَ مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا شَاهِدَانِ يَشْهَدَانِ أَنَّ الْبَعِيرَ لَهُ، فَقَضَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ بَيْنَهُمَا نِصْفَيْنِ»

لَمْ يَرْوِ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ إِلَّا الضَّحَّاكُ، تَفَرَّدَ بِهِ: أَبُو الْمُغِيرَةِ

3 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ قَالَ: نا أَبُو الْمُغِيرَةِ قَالَ: نا مُبَشِّرُ بْنُ عُبَيْدٍ، عَنِ الْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ، عَنْ عَطَاءٍ، وَعَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تُنْكِحُوا النِّسَاءَ إِلَّا الْأَكْفَاءَ، وَلَا يُزَوِّجُهُنَّ إِلَّا الْأَوْلِيَاءُ، وَلَا مَهْرَ دُونَ عَشَرَةِ دَرَاهِمَ»

لَمْ يَرْوِ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ عَمْرٍو إِلَّا الْحَجَّاجُ، تَفَرَّدَ بِهِ: مُبَشِّرُ بْنُ عُبَيْد

c)    kitab al-mu‘jam al-s}aghi>r juga disusun berdasarkan nama guru. Al-Tabrani di dalam kitabnya menulis dari seribu guru yang ia hanya menerima satu riwayat dari para gurunya ini.[41]

Al-mu‘jam al-ausat} dan al-mu‘jam al-s}aghi>r disusun sesuai nama gurunya. Namun kedua kitab ini memiliki perbedaan meskipun sama-sama disusun berdasarkan nama gurunya.

Contoh riwayat dalam al-Mu‘jam al-S}aghi>r[42]

مَنِ اسْمُهُ أَحْمَدُ

1 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ بْنِ نَجْدَةَ الْحَوْطِيُّ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ بِمَدِينَةِ جَبَلَةَ سَنَةَ تِسْعٍ وَسَبْعِينَ وَمِائَتَيْنِ , حَدَّثَنَا جُنَادَةُ بْنُ مَرْوَانَ الْأَزْدِيُّ الْحِمْصِيُّ، حَدَّثَنَا مُبَارَكُ بْنُ فَضَالَةَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ: «سَأَلْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ ثَلَاثَ خِصَالٍ فَأَعْطَانِي اثْنَتَيْنِ وَمَنَعَنِي وَاحِدَةً سَأَلْتُهُ أَنْ لَا يُسَلِّطَ عَلَى أُمَّتِي عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَعْطَانِيهَا , وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يَقْتُلَ أُمَّتِي بِالسَّنَةِ فَأَعْطَانِيهَا , وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يَلْبِسَهُمْ شِيَعًا فَأَبَى عَلَيَّ» لَمْ يَرْوِهِ عَنْ مُبَارَكِ بْنِ فَضَالَةَ إِلَّا جُنَادَةُ

2 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ أَبُو زَيْدٍ الْحَوْطِيُّ، بِجَبَلَةَ سَنَةَ تِسْعٍ وَسَبْعِينَ وَمِائَتَيْنِ , حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ الحِمْصِيُّ، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ يَحْيَى الْأَطْرَابُلُسِيُّ، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ ذِي حِمَايَةَ، عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جَامِعٍ، عَنْ حَمَّادِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ النَّخَعِيِّ، عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِرَجُلٍ: «أَنْتَ وَمَالُكَ لِأَبِيكَ» لَا يُرْوَى عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ إِلَّا بِهَذَا الْإِسْنَادِ تَفَرَّدَ بِهِ ابْنُ ذِي حِمَايَةَ , وَكَانَ مِنْ ثِقَاتِ الْمُسْلِمِينَ

3 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَمْزَةَ الدِّمَشْقِيُّ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا أَبِي، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ ثَوْرِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ الْمُلَائِيِّ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَّمَ رَجُلًا أَنْ يَقُولَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ: «اللَّهُمَّ , وَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ , وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ , وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ , وَأَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ؛ رَهْبَةً مِنْكَ وَرَغْبَةً إِلَيْكَ , لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ , آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ , وَنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ , فَإِنْ مَاتَ مِنْ لَيْلَتِهِ غُفِرَ لَهُ» لَمْ يَرْوِهِ عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ إِلَّا ثَوْرٌ , وَلَا عَنْ ثَوْرٍ إِلَّا يَحْيَى تَفَرَّدَ بِهِ وَلَدُهُ عَنْهُ

4 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَبُو عَبْدِ الْمَلِكِ الْقُرَشِيُّ الْبُسْرِيُّ الدِّمَشْقِيُّ بِدِمَشْقَ سَنَةَ تِسْعٍ وَسَبْعِينَ وَمِائَتَيْنِ , حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدِّمَشْقِيُّ، حَدَّثَنَا الصَّلْتُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الزُّبَيْدِيُّ، عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ، عَنِ ابْنِ عَوْنٍ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ عِيَاضَ بْنَ حِمَارٍ الْمُجَاشِعِيَّ ثُمَّ النَّهْشَلِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَهْدَى لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَسًا قَبْلَ أَنْ يُسْلِمَ فَقَالَ: «إِنِّي أَكْرَهُ زَبْدَ الْمُشْرِكِينَ» لَمْ يَرْوِهِ عَنْ سُفْيَانَ إِلَّا الصَّلْتُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ تَفَرَّدَ بِهِ سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ

Selain kitab-kitab yang disebut di atas, masih banyak lagi kitab yang penyusunannya menggunakan metode mu’jam. Diantaranya:

a)    Mu‘jam al-Shuyu>kh karya Abi> al-Qa>sim ‘Ali> al-H}asan ibn Hibbah Alla>h al-Sha>fi‘i> Ibnu ‘Asa>kir yang diterbitkan pertamakali di Damaskus oleh Da>r al-Basha>’ir pada tahun 2000M

b)   Al-Mu‘jam li Ibn al-Muqri’ karya Abu> Bakar Muh}ammad ibn Ibra>hi>m ibn ‘Li> ibn ‘A>s}m ibn za>dha>n al-As}baha>ni> (w. 381 H). diterbitkan pertamakali di Riyadh oleh Maktabah al-Rushd tahun 1998 H/ 1419 H.

c)    Mu‘jam al-Shuyu>kh karya Ta>j al-Di>n ‘Abd al-Wahha>b ibn Taqiyu al-Di>n al-Subki> (w. 771 H) diterbitkan pertama oleh Da>r al-Gharb al-Isla>mi> tahun 2004 M dan sudah di tahqiq oleh Shams al-Di>n Abi> ‘Abd Alla>h ibn Sa‘d al-S}a>lih}i> al-H}anbali>.

d)   Mu‘jam al-Shuyu>kh al-Kabi>r li al-Dhahabi> karya Shamsu al-Di>n Abu> ‘Abd Alla>h Muh}ammad ibn Ah}mad al-Dhahabi> (w. 748 H) terbit pertama di Saudi Arabia diterbitkan oleh Maktabah al-S}adi>q pada tahun 1988 M/ 1408 H. dan telah ditahqiq oleh Muh}ammad al-H}abi>b al-Hi>lah.

e)    Mu‘jam al-Shuyu>kh karya Abu> al-H}usain Muh}ammad ibn Ah}mad ibn ‘Abd al-Rah}ma>n al-S}ayda>wi> (w. 402 H) diterbitkan pertama di Beirut oleh Mu’assasah al-Risa>lah pada tahun 1405 H yang ditahqiq oleh ‘Umar ‘Abd al-Sala>m.

f)    dan masih banyak lagi kitab-kitab yang menggunakan metode mu’jam.

 

C.  KESIMPULAN

al-ma‘a>jim adalah bentuk jamak dari al-mu‘jam  yang merupakan mas}dar mi>m dari kata a‘jama-yu‘jimu-i‘ja>man-wa mu‘jaman.

Ia salahsatu tipologi metode penulisan kitab hadis, dan kitab yang paling besar dan sistematis yang menggunakan metode ini adalah al-mu‘jam al-kabi>r karya al-T}abra>ni>.

Metode al-mu‘jam secara istilah menurut salahsatu ulma hadis adalah kitab yang didalamnya terdapat hadis yang disusun menurut urutan gurunya, baik berdasarkan tahun wafat, kesamaan huruf hija’iyah, keutamaan, keunggulan dalam ilmu maupun ketakwan guru tersebut.


 

DAFTAR PUSTAKA

As}baha>ni> (al), Abu> Nu‘aym Ah}mad bin ‘Abdilla>h. H{ilyat al-Awliya>’ wa T{abaqa>t al-As}fiya>’, vol. 10. Beirut: Da>r al-Kita>b al-‘Arabi>, 1405 H.

 

Athi>r (al), Majd al-Di>n Abu> al-Sa‘a>da>t al-Muba>rak ibn Muh}ammad al-Shaiba>ni> al-Jazari> ibn. al-Niha>yah fi> Ghari>b al-H}adi>th wa al-Athar, juz. 3. Beirut: al-Maktabah al-‘Ilmiyah, 1979.

 

Baghawi> (al), Abu> al-Qa>sim Mu‘jam al-S{aha>bah, vol. 1. Kuwait: Da>r al-Baya>n, 2000.

 

Bas}ri> (al), Ah}mad bin Muh}ammad bin Ziya>d bin Bishr. Mu‘jam Ibn al-A‘ra>bi>. t.t.: t.p., t.th.

 

Dhahabi> (al), Muh}ammad bin Ah}mad. Siyar A‘la>m al-Nubala>‘, vol. 27. Beirut: Mu’assasah al-Risa>lah, t.th.

 

               , Siyar A‘la>m al-Nubala>‘, juz. 11. Kairo: Da>r al-H}adi>>th, 2006.

 

               , Tadhkirat al-H{uffa>z}, vol. 3. Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1998.

 

Ghawri> (al), Sayyid ‘Abd al-Ma>jid. Mawsu>‘ah ‘Ulu>m al-H{adi>th wa Funu>nih, vol. 3. Damaskus: Da>r Ibn Kathi>r, 2007.

 

Harawi> (al), Muh}ammad ibn Ah}mad ibn al-Azhari>. Tahdhi>b al-Lughah, juz. 1. Beirut: Da>r Ih}ya>’ al-Tura>th al-‘Arabi>, 2001.

 

‘Isma>‘i>li> (al), Abu> Bakr. Muqaddimah al-Mu‘jam fi> Asa>mi>  Suyu>kh Abi> Bakr al-‘Isma>‘i>li>, vol. 1. Madinah: Maktabah al-‘Ulu>m wa al-H{ikam, 1990.

 

‘Itr, Nur al-Di>n. Manhaj al-Naqd fi> ‘Ulu>m al-H}adi>th. Damaskus: Da>r al-Fikr, 1981.

 

Janki> (al), Muh}ammad al-Ami>n bin Muh}ammad. Muqaddimah Mu‘jam al-S{aha>bah. Kuwait: Da>r al-Baya>n, 2000.

 

Katta>ni> (al), Muh}ammad bin Ja‘far. al-Risa>lah al-Mustat}rafah li Baya>n Mashhu>r Kutub al-Sunnah al-Mus}annafah. Beirut: Da>r Basha>’ir al-Isla>miyyah, 1986.

 

Maws}ili> (al), Abi> Ya‘la>. al-Mu‘jam. Fais}al A<ba>d: Ida>rah al-‘Ulu> al-Athariyyah, 1407 H.

 

Muba>rakfu>ri> (al), ‘Ubaidulla>h bin Muh}ammad ‘Abd al-Sala>m. Mir‘a>t al-Mafa>ti>h} Sharh} Mishka>t al-Mas}a>bi>h}, vol. 1. Banaras: Ida>rah al-Buh}u>th al-‘Ilmiyyah wa al-Da‘wah wa al-Ifta>’, 1984.

 

Qanu>ji> (al), Al-Sayyid S{adi>q H{asan. al-H{it}t}ah fi> Dhikr al-S{ih}}a>h} al-Sittah. Beirut: Da>r al-Kutub al-Ta‘li>miyyah, 1985.

 

T}ah}h}a>n, (al) Mah}mu>d. Us}u>l al-Takhri>j wa Dira>sat al-Al-Asa>ni>d. Beirut: Da>r al-Qur’a>n al-Kari>m, 1979.

 

T}abra>ni>, (al) Sulaima>n ibn Ah}mad ibn Ayyu>b. al-Raud} al-Da>ni> (al-Mu‘jam al-S}aghi>r), Juz. 1. Beirut: al-Maktab al-Isla>mi>, 1985.

 

                , al-Mu‘jam al-Ausat}. Kairo: Da>r al-H}aramain, t.th.

 

                , al-Mu‘jam al-Kabi>r, Juz. 1. Kairo: Maktabah Ibn Taimiyah, 1994.

 

‘Umari> (al), Akram D{iya>’. Buh}u>th fi> Ta>ri>kh al-Sunnah al-Musharrafah. Madinah: Maktabah al-‘Ulu>m wa al-H{ikam, t.th.

 

Yaqub, Ali Mustafa. Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008.

 

Sala>mah, Muh}ammad Khalaf. Lisa>n al-Muh}addithi>n, vol. 5. t.t.: t.p., t.th.

 



[1] Akram D{iya>’ al-‘Umari>, Buh}u>th fi> Ta>ri>kh al-Sunnah al-Musharrafah (Madinah: Maktabah al-‘Ulu>m wa al-H{ikam, t.th.), 298-299.

[2] Abu> Bakar Ah}mad ibn Ibra>hi>m ibn Isma>‘i>l al-Isma>‘i>li>, al-Mu‘jam fi> Asa>mi>  Suyu>kh Abi> Bakr al-‘Isma>‘i>li>, juz. 1 (Madinah: Maktabah al-‘Ulu>m wa al-H{ikam, 1990), 223. Lhat juga Muh}ammad ibn Ah}mad ibn al-Azhari> al-Harawi>, Tahdhi>b al-Lughah, juz. 1 (Beirut: Da>r Ih}ya>’ al-Tura>th al-‘Arabi>, 2001), 250. Lihat pula Majd al-Di>n Abu> al-Sa‘a>da>t al-Muba>rak ibn Muh}ammad al-Shaiba>ni> al-Jazari> ibn al-Athi>r, al-Niha>yah fi> Ghari>b al-H}adi>th wa al-Athar, juz. 3 (Beirut: al-Maktabah al-‘Ilmiyah, 1979), 187.

[3] al-Isma>‘i>li>, al-Mu‘jam fi> Asa>mi>…, 223.

[4] ‘Ubaidulla>h bin Muh}ammad ‘Abd al-Sala>m al-Muba>rakfu>ri>, Mir‘a>t al-Mafa>ti>h} Sharh} Mishka>t al-Mas}a>bi>h}, vol. 1 (Banaras: Ida>rah al-Buh}u>th al-‘Ilmiyyah wa al-Da‘wah wa al-Ifta>’, 1984), 407.

[5] Al-Sayyid S{adi>q H{asan al-Qanu>ji>, al-H{it}t}ah fi> Dhikr al-S{ih}}a>h} al-Sittah (Beirut: Da>r al-Kutub al-Ta‘li>miyyah, 1985), 68.

[6] Ali Mustafa Yaqub, Kritik Hadis (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008), 79. Lihat pula Mah}mu>d al-T}ah}h}a>n, Us}u>l al-Takhri>j wa Dira>sat al-Al-Asa>ni>d (Beirut: Da>r al-Qur’a>n al-Kari>m, 1979), 45.

[7] Nur al-Di>n ‘Itr, Manhaj al-Naqd fi> ‘Ulu>m al-H}adi>th (Damaskus: Da>r al-Fikr, 1981), 203.

[8] Muh}ammad bin Ja‘far al-Katta>ni>, al-Risa>lah al-Mustat}rafah li Baya>n Mashhu>r Kutub al-Sunnah al-Mus}annafah (t.t : Da>r Basha>’ir al-Isla>miyyah, 2000), 135.

[9] Muh}ammad Khalaf Sala>mah, Lisa>n al-Muh}addithi>n, vol. 5 (t.t.: t.p., t.th.), 133

[10] al-Isma>‘i>li>, al-Mu‘jam fi> Asa>mi>…, 223-224.

[11] Idri, studi hadis ( Jakarta: kencana, 2013),

[12] Shamsu al-Di>n Muh}ammad ibn Ah}mad ibn ‘Uthma>n al-Dhahabi>, Siyaru A‘la>m al-Nubula>’, juz. 11 (Kairo: Da>r al-H}adi>>th, 2006), 107.

[13] Sayyid ‘Abd al-Ma>jid al-Ghawri>, Mawsu>‘ah ‘Ulu>m al-H{adi>th wa Funu>nih, 353.

[14] Abi> Ya‘la> al-Maws}ili>, al-Mu‘jam (Fais}al A<ba>d: Ida>rah al-‘Ulu> al-Athariyyah, 1407 H.), 66.

[15] Ibid., 69.

[16] Muh}ammad bin Ah}mad al-Dhahabi>, Siyar A‘la>m, al-Nubala>‘, vol. 14 (t.t: Mu’assasah al-Risa>lah, 1985.), 441.

[17] Ibid., 455.

[18] Ibid., 441-442.

[19] Muh}ammad al-Ami>n bin Muh}ammad al-Janki>, Muqaddimah Mu‘jam al-S{aha>bah (Kuwait: Da>r al-Baya>n, 2000), 43.

[20] Abu> al-Qa>sim al-Baghawi>, Mu‘jam al-S{aha>bah, vol. 1(Kuwait: Da>r al-Baya>n, 2000), 3-6.

[21] al-Dhahabi>, Siyar A‘la>m, vol. 15…, 407-408. Abu> Nu‘aym Ah}mad bin ‘Abdilla>h al-As}baha>ni>, H{ilyat al-Awliya>’ wa T{abaqa>t al-As}fiya>’, vol. 13 (Beirut: Da>r al-Kita>b al-‘Ilmiyah, 1409 H.), 375.

[22] Ibid.

[23] al-As}baha>ni>, H{ilyat al-Awliya>’…, 375.

[24] al-Ghawri>, Mawsu>‘ah ‘Ulu>m…, 354.

[25] Ah}mad bin Muh}ammad bin Ziya>d bin Bishr al-Bas}ri, Mu‘jam Ibn al-A‘ra>bi> (Saudi Arabia: Da>r Ibn al-Jauzi>, 1997), 17-27.

[26] al-Ghawri>, Mawsu>‘ah ‘Ulu>m…, 354.

[27] al-Bas}ri, Mu‘jam Ibn al-A‘ra>bi> …, 28-29.

[28] Muha}mmad bin Ah}mad al-Dhahabi>, Tadhkirat al-H{uffa>z}, vol. 3 (Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1998), 106.

[29] Ibid., 108.

[30] Ibid., 106. Abu> Jami>l al-H{asan al-‘Ilmi>, Ummaha>t Kutub al-H{adi>th wa Mana>hij al-Tas}ni>f ‘Inda al-Muh}addithi>n, 53.

[31] Ibid.

[32] Sayyid ‘Abd al-Ma>jid al-Ghawri>, Mawsu>‘ah ‘Ulu>m al-H{adi>th wa Funu>nih, 355-356.

[33] al-T}ah}h}a>n, Us}u>l al-Takhri>j…,  45. ‘Itr, Manhaj al-Naqd fi>…, 203.

[34] al-T}ah}h}a>n, Us}u>l al-Takhri>j…,  45. ‘Itr, Manhaj al-Naqd fi>…, 203.

[35] ‘Itr, Manhaj al-Naqd fi>…, 203.

[36] al-T}ah}h}a>n, Us}u>l al-Takhri>j…,  45.

[37] Muh}ammad bin Ja‘far al-Katta>ni>, al-Risa>lah al-Mustat}rafah li Baya>n Mashhu>r Kutub al-Sunnah al-Mus}annafah, 90.

[38] Sulaima>n ibn Ah}mad ibn Ayyu>b al-T}abra>ni>, al-Mu‘jam al-Kabi>r, Juz. 1 (Kairo: Maktabah Ibn Taimiyah, 1994), 51-52.

[39] Ibid., 158-159.

[40] Sulaima>n ibn Ah}mad ibn Ayyu>b al-T}abra>ni>, al-Mu‘jam al-Ausat}, (Kairo: Da>r al-H}aramain, t.th), 5-6.

[41] al-T}ah}h}a>n, Us}u>l al-Takhri>j…,  45-46.

[42] Sulaima>n ibn Ah}mad ibn Ayyu>b al-T}abra>ni>, al-Raud} al-Da>ni> (al-Mu‘jam al-S}aghi>r), Juz. 1 (Beirut: al-Maktab al-Isla>mi>, 1985), 23-24.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...