HOME

30 Agustus, 2024

KEUTAMAAN SHALAT DHUHA

 


KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya. Aamin yaa robbal ‘alamiin..

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Keutamaan Sholat Dhuha

 

Shalat dhuha merupakan salah satu shalat sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam. Banyak sekali penjelasan hadits yang menyebutkan berbagai keutamaan, manfaat atau keistimewaan shalat dhuha bagi siapa saja yang melaksanakannya.

 

Keutamaan dan kesitimewaan sholat dhuha menurut beberapa hadits Rasulullah Muhammad Shallahu ‘alaihi wassalam antara lain:

 

1. Bentuk terima kasih dan rasa syukur kita kepada Allah

 

Sholat dhuha merupakan ekspresi terimakasih kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atas nikmat sehat dan bugarnya setiap sendi tubuh kita. menurut Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam, setiap sendi ditubuh kita berjumlah 360 sendi yang setiap harinya harus kita beri sedekah sebagai makanannya. Dan sholat dhuha adalah makanan bagi sendi-sendi tersebut.

 

“Pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan seharusnya orang yang bersangkutan (pemilik sendi) bersedekah untuk setiap sendinya.” Lalu, para sahabat bertanya:” Ya Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam, siapa yang sanggup melakukannya? ” Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan: “Membersihkan kotoran yang ada di masjid atau menyingkirkan sesuatu (yang dapat mencelakakan orang) dari jalan raya, apabila ia tidak mampu maka sholat dhuha dua raka’at, dapat menggantikannya” (H.R. Ahmad bin Hanbal dan Abu Daud)

 

2. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia

 

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra., ia berkata bahwa Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

 

"Di setiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala" (HR Muslim).

 

3. Sebuah rumah di surga

 

Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad Shallahu ‘alaihi wassalam:

"Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga." (Shahih al-Jami’: 634)

 

4. Memperoleh ganjaran di sore hari

 

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam berkata:

 

Allah ta’ala berkata: "Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya" (Shahih al-Jami: 4339).

 

Dalam riwayat lain juga disebutkan: Sesungguhnya Allah ‘Azza Wa Jalla berkata: "Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu".

 

6. Pahala Umrah

 

Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

 

"Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan ‘umrah…" (Shahih al-Targhib: 673).

 

Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi Shallahu ‘alaihi wassalam bersabda: 

  

"Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.." (Shahih al-Jami’: 6346).

 

7. Mendapatkan Ampunan Dosa

 

"Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (HR Tirmidzi).

 

Itulah beberapa kutipan hadist mengenai Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Dhuha. Semoga bisa membuat kita lebih giat lagi dalam menjalankan shalat dhuha, dan bagi yang belum melaksanakannya mungkin bisa sesegera mungkin untuk memulai menjalankannya… Aamiin…

 

Walaupun banyak sekali keutamaan dan manfaat sholat dhuha, namun kita harus tetap menjaga niat kita. Alangkah baiknya jika kita melakukannya dengan ikhlas tanpa pamrih, hanya mengharap ridho dan kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. NIAT DALAM KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
  2. ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT
  3. SEBAB-SEBAB TIDAK DITERIMANYA AMAL
  4. MELIHAT ISLAM KARENA MELIHAT FENOMENA ALAM
  5. KEUTAMAAN MEMBACA, MEMPELAJARI, DAN MENGAMALKAN AL-QUR'AN
  6. KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
  7. KISAH MULIA DARI FATIMAH AZ ZAHRA
  8. KULTUM TENTANG KEMATIAN
  9. LARANGAN MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI, DIPANDANG DARI SEGI KESEHATAN
  10. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN

KISAH MULIA DARI FATIMAH AZ ZAHRA

 


Kisah Mulia dari Fatimah Az Zahra

 

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jamaah pengajian yang dimuliakan Allah, marilah senantiasa kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, terutama nikmat islam, nikmat sehat dan sempat.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya. Aamin yaa robbal ‘alamiin..

 

Bapak Ibu yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya membacakan sebuah Kisah Mulia dari Fatimah Az Zahra, semoga saja kisah ini nanti bisa menjadi pelajarn bagi kita semua.

 

Ketaatan Fatimah Az Zahra kepada suaminya Sayyidina Ali menyebabkan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala mengangkat darajatnya. Fatimah tidak pernah mengeluh dengan kekurangan dan kemiskinan keluarga mereka.

 

Tidak juga dia meminta-minta hingga menyusahkan suaminya. Meski begitu, kemiskinan tidak menghalangi Fatimah untuk selalu bersedekah. Dia tidak sanggup untuk kenyang sendiri apabila ada orang lain yang kelaparan.

 

Dia tidak rela hidup senang dikala orang lain menderita. Bahkan dia tidak pernah membiarkan pengemis melangkah dari pintu rumahnya tanpa memberikan sesuatu, meskipun dirinya sendiri sering kelaparan.

 

Pernah suatu hari, Fatimah telah membuat Ali terusik hati dengan kata-katanya. Menyadari kesalahannya, Fatimah segera meminta maaf berulang-ulang kali.

 

Melihat air muka suaminya tidak juga berubah, maka Fatimah berlari-lari seperti anak kecil mengelilingi Ali. Tujuh puluh kali Fatimah mengelilingi Ali sambil merayu-rayu mohon untuk dimaafkan. Melihat tingkah laku Fatimah itu, tersenyumlah Ali dan lantas memaafkan isterinya itu.

 

Kemudian perkara ini sampai ke telinga Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam dan beliaupun memberi nasihat kepada puterinya

 

"Wahai Fatimah, kalaulah dikala itu engkau meninggal sedangkan suamimu Ali tidak memaafkanmu, niscaya aku tidak akan mensholatkankan jenazahmu"

 

Begitulah yang ditetapkan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala mengenai kedudukan suami sebagai pemimpin bagi seorang isteri. Betapa seorang isteri itu perlu berhati-hati di saat berhadapan dengan suami. Padahal apa yang dilakukan Fatimah itu bukanlah suatu kesengajaan.

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, demikianlah sedikit yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf saya tidak bisa menemukan sumber asli atau dalil dari kisah ini. Namun harapan saya, semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah Fatimah Az Zahra ini.

 

Bila ada benarnya itu datang dari Allah, dan bila ada kesalahan dan kekurangan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

 

Terima kasih, Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. NIAT DALAM KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
  2. ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT
  3. SEBAB-SEBAB TIDAK DITERIMANYA AMAL
  4. MELIHAT ISLAM KARENA MELIHAT FENOMENA ALAM
  5. KEUTAMAAN MEMBACA, MEMPELAJARI, DAN MENGAMALKAN AL-QUR'AN
  6. KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
  7. KISAH MULIA DARI FATIMAH AZ ZAHRA
  8. KULTUM TENTANG KEMATIAN
  9. LARANGAN MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI, DIPANDANG DARI SEGI KESEHATAN
  10. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN

KULTUM TENTANG KEMATIAN

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu sodara-sodara jama’ah yang dimuliakan Allah, yang pertama dan paling utama, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada malam hari ini kita masih diperkenankan untuk melaksanakan sholat Isya’ dan tarawih berjamaah, dan nanti insya Allah dilanjutkan dengan sholat witir.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya. Aamin yaa robbal ‘alamiin..

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membawakan kultum dengan tema:

 

Kematian

 

Kematian bagi sebagian orang bisa saja sangat menakutkan. Namun siap atau tidak, suka atau tidak, yang namanya kematian pasti akan datang menjemput setiap makhluk yang bernyawa. Sebagaimana di dalam potongan ayat 185 surat Ali Imran, Allah berfirman yang artinya:

 

“Tiap-tiap jiwa (yang bernyawa) pasti akan merasakan mati…"

 

Dalam menyikapi kematian, Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam menjelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwasannya yang mengikuti mayat itu ada tiga, yang dua kembali dan yang satu tetap bersamanya.

 

Dua yang kembali, yang pertama adalah keluarga. Ketika orang meninggal dunia, maka keluarga, saudara, tetangga, teman dan sahabat akan mengantar kepergiannya sampai di pemakaman. Namun setelah jenasah dimasukkan ke liang lahat, semua orang akan kembali ke rumahnya masing-masing. Tak ada satupun yang akan mengikutinya hingga ke dalam kubur. Betapa pun seorang suami mencintai istrinya, namun ketika istrinya meninggal, maka suami tidak akan menemaninya dalam kubur.

 

Dan di dalam kubur, setiap manusia akan sibuk dengan urusannya masing-masing. Sekalipun misalnya jenasah dimakamkan di areal pemakaman keluarga, maka jenasah satu dan yang lainnya tidak akan saling menyapa, dan mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.

 

Dua yang kembali, yang kedua adalah harta. Ketika seseorang meninggal, maka ia akan meninggalkan seluruh hartanya. Rumah, mobil, perhiasan, tabungan dll tidak akan ada yang menemaninya di liang lahat.

 

Satu-satunya harta yang ia bawa hanyalah beberapa lembar kain putih dengan panjang 2-3 meter. Sekalipun si mayit semasa hidupnya mungkin juragan kain, atau bahkan pemilik pabrik tekstil, namun ketika seorang muslim meninggal, maka ia hanya akan membawa 3 lembar kain putih untuk laki-laki, dan 5 lembar untuk perempuan.

 

Semua harta dan kekayaan yang kita miliki sesungguhnya bukanlah milik kita. Setelah seseorang meninggal, maka rumah, mobil, dan segala hartanya akan menjadi hak ahli waris. Dan harta yang benar-benar ia miliki adalah harta yang telah ia sedekahkan selama masih hidup. Zakat, infaq, sodaqoh, harta yang kita keluarkan untuk membantu sesama, harta untuk berjuang di jalan Allah dan lain sebagainya, maka itulah sesungguhnya harta milik kita.

 

Dan apa yang telah kita sedekahkan, insya Allah akan memudahkan perjalanan kita di alam kubur kelak. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam: “Sesungguhnya sedekah dapat memadamkan panasnya kubur bagi orang yang memberikan sedekah, dan sesungguhnya orang mukmin akan bernaung pada hari kiamat nanti di bawah naungan sedekahnya.” (HR. Tabbrani).

 

Yang terakhir adalah satu tetap bersama mayat, yaitu AMAL. Ketika seseorang meninggal dunia dan dimakamkan, maka amal perbuatan dan ibadahnya lah yang akan bersamanya, menemani kehidupannya di alam barzah. Amal baik maupun amal buruk yang pernah dia kerjakan semasa hidup, itulah yang akan menemaninya di dalam kubur.

 

Jamaah yang dimuliakan Allah, berbicara kematian kaitannya dengan amal, maka sesungguhnya keadaan manusia di alam kubur itu ada dua. Keadaan pertama adalah bagi orang yang banyak melakukan amal sholih, maka kuburnya akan dilapangkan sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seseorang yang berwajah tampan dengan baju yang bagus dan aroma yang harum. Orang itu berkata, 'Berbahagialah dengan kemudahan yang diberikan padamu. Inilah hari yang dijanjikan padamu.' Mayit itu bertanya, 'Siapa kamu? Wajahmu tampak bagus.' Dijawab 'Aku adalah amal sholihmu. Engkau selalu bersegera mentaati Allah dan enggan bermaksiat kepada-Nya. Maka Allah mengganjarmu dengan kebaikan.'

 

Sementara itu, bagi orang yang semasa hidupnya bergelimangan amal buruk, maka kuburnya akan menyempit hingga meremukkan tulang-tulangnya. Pintu neraka dibuka sehingga dia akan merasakan panas yang luar biasa. Lalu datanglah seseorang dengan wajah dan pakaian yang buruk, serta aroma tubuh yang busuk menyengat. Ia berkata, 'Berbahagialah dengan kejelekanmu. Inilah hari yang dijanjikan. Engkau enggan taat kepada Allah, tetapi sangat bersemangat dalam bermaksiat. Maka Allah mengganjarmu dengan kejelekan.' Mayit itu bertanya, 'Siapa kamu? Wajahmu amat buruk,' Tamu itu menjawab, 'Akulah amalmu yang buruk.'

 

Jama’ah yang dimuliakan Allah, kematian datang tanpa permisi, tak harus menunggu seseorang sakit, tak harus menunggu umur tua, dan tak harus menunggu seseorang habis hartanya. Untuk itu marilah kita gunakan nikmat Allah ini sebaik-baiknya. Apalagi bulan puasa romadhon yang tinggal beberapa hari lagi ini, marilah kita manfaatkan untuk memperbanyak amal ibadah sebanyak-banyaknya. Dan jangan pernah merasa bahwa amal ibadah kita telah cukup.

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. NIAT DALAM KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
  2. ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT
  3. SEBAB-SEBAB TIDAK DITERIMANYA AMAL
  4. MELIHAT ISLAM KARENA MELIHAT FENOMENA ALAM
  5. KEUTAMAAN MEMBACA, MEMPELAJARI, DAN MENGAMALKAN AL-QUR'AN
  6. KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
  7. KISAH MULIA DARI FATIMAH AZ ZAHRA
  8. KULTUM TENTANG KEMATIAN
  9. LARANGAN MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI, DIPANDANG DARI SEGI KESEHATAN
  10. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN

LARANGAN MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI, DIPANDANG DARI SEGI KESEHATAN



 KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah pengajian yang dimuliakan Allah, marilah senantiasa kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, terutama nikmat islam, nikmat sehat dan sempat.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya. Aamin yaa robbal ‘alamiin..

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membawakan kultum dengan tema:

 

Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri, Dipandang dari Segi Kesehatan

 

Dari Anas dan Qotadah radhiallaahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam:

“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri”.

Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?”beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi)

 

Di hadist lain disebutkan, yang artinya: Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

 

“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)

 

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus dan menabraknya dengan keras. Jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.”

 

Selain itu, air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal. Jika kita minum sambil berdiri, air langsung menuju kandung kemih tanpa disaring lagi. Akibatnya akan terjadi pengendapan disaluran ureter. Jika hal ini dilakukan terus-menerus dalam waktu lama bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal atau batu ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya dan sakit luar biasa.

 

Adapun Rasulullah pernah suatu ketika minum sambil berdiri dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, namun itu bukan merupakan kebiasaan.

 

Sementara itu, Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana atau saraf otak kesepuluh, yang banyak tersebar pada lapisan yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf yang parah, sehingga dapat mematikan detak jantung, akibatnya seseorang bisa pingsan atau mati mendadak. Selain itu, makan dan minum sambil berdiri dalam waktu lama bisa membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung.

 

Jamaah yang dimuliakan Allah.., Islam itu sungguh luar biasa. Makan dan minum saja diatur sedemikian rupa yang ternyata sangat penting bagi kesehatan. Oleh karena itu, marilah kita kembali hidup sehat dan sopan, dengan meneladani adab dan akhlak Islam. Karena sesungguhnya, makan dan minum sambil berdiri, selain bukan merupakan budaya Islam, juga bisa membahayakan kesehatan kita.

 

Semoga saja kita bisa mengambil hikmah dan manfaatnya. Mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. NIAT DALAM KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
  2. ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT
  3. SEBAB-SEBAB TIDAK DITERIMANYA AMAL
  4. MELIHAT ISLAM KARENA MELIHAT FENOMENA ALAM
  5. KEUTAMAAN MEMBACA, MEMPELAJARI, DAN MENGAMALKAN AL-QUR'AN
  6. KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
  7. KISAH MULIA DARI FATIMAH AZ ZAHRA
  8. KULTUM TENTANG KEMATIAN
  9. LARANGAN MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI, DIPANDANG DARI SEGI KESEHATAN
  10. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN

KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN


 

KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim…

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh…

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Kerugian di Bulan Romadhon

 

Ada beberapa kerugian yang dialami oleh umat Muslim di bulan Romadhon dan mungkin saja kerugian itu juga kita alami.

 

1. Tidak berpuasa dan tidak beribadah dengan maksimal

 

Perintah puasa di bulan Romadhon bagi setiap orang yang mengaku beriman sudah sangat jelas tertuang di surat Al Baqoroh ayat 183. Namun kenyataannya, banyak diantara kita yang mengaku beriman, sehat dan tidak sedang berhalangan, namun tidak menjalankan ibadah puasa. Padahal jika kita menilik pada RUKUN ISLAM, maka seseorang belum bisa dikatakan beragama Islam jika belum bersyahadat, menegakkan sholat dan mengerjakan puasa. Sementara zakat dan ibadah haji hanya diwajibkan kepada yang mampu saja.

 

Selain itu, ada juga diantara kita dan mungkin termasuk kita yang berpuasa, namun tidak melakukan amal ibadah lainnya dengan maksimal. Puasa hanya sekedar puasa saja. Padahal bulan Romadhon itu menyimpan potensi pahala yang tidak terbatas. Ibadah sunah pahalanya dihitung seperti ibadah wajib, dan ibadah wajib pahalanya dilipatgandakan sampai tak terhingga.

 

“…Barang siapa yang melakukan kebaikan (ibadah sunah) di bulan Romadhon pahalanya seperti melakukan ibadah wajib dibanding bulan yang lainnya. Dan barang siapa melakukan kewajiban di dalamnya, maka pahalanya seperti melakukan 70 kewajiban dibanding bulan lainnya… (HR. Ibnu Huzaimah).

 

“Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku.” (HR. Muslim).

 

2. Puasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga

 

Disatu sisi bulan Romadhon menawarkan pahala yang tak terhingga, disisi lain, banyak diantara kita yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan dahaga.

 

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut, kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobrani)

Beberapa perkara yang menyebabkan hilangnya pahala puasa, antara lain: berdusta atau bohong, ghibah dan fitnah, mengadu domba, sumpah palsu, dan melihat aurat lawan jenis dengan syahwat.

 

Orang-orang tersebut puasanya tetap sah, namun tidak mendapatkan pahala atas puasanya.

 

3. Tidak mengikuti tarawih hingga selesai

 

Kadang-kadang kita melihat ada orang yang meninggalkan shalat tarawih sebelum shalat witir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan satu keutamaan bagi orang yang megikuti tarawih sampai selesai. Nabi bersabda:

 

“Orang yang shalat tarawih mengikuti imam sampai selesai, ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

 

Untuk itu marilah kita usahakan senantiasa mengikuti sholat tarawih berjamaah hingga selesai sholat witir.

 

4. Tidak menjaga sholat

 

Sholat adalah ibadah terpenting bagi seorang muslim karena sholat adalah tiang agama. Selain itu, sholat adalah amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah di hari kiamat kelak.

 

"Sesungguhnya pertama kali yang dihisab dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.” (HR Tirmidzi).

 

Selain itu, kepada para laki-laki hendaknya senantiasa mengerjakan sholat 5 waktu di masjid. Karena bagi orang yang malas sholat di masjid, oleh Nabi dikategorikan kepada golongan orang munafik.

 

“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh di masjid…” (HR Bukhari Muslim).

 

Meskipun hanya disebutkan sholat Isya dan Subuh, namun kita tidak boleh meremehkan sholat lainnya. Sebab, jika kita amati saat ini, justru sholat Ashar lah yang sering kali sedikit jamaahnya.

 

Kemudian, orang munafik oleh Allah diancam dengan Neraka Jahanam. “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam” (QS An Nisa:140).

 

5. Tidak membiasakan membaca Al Qur’an

 

Membaca Al Qur’an adalah amalan yang sangat dianjurkan baik di bulan Romadhon maupun bulan lainnya.

 

Didalam HR. Tirmidzi, Nabi bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan dengan sepuluh (pahala). Aku tidak mengatakan Alif Laam Mim adalah satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf”.

 

Begitu besar pahala membaca Al Qur’an, belum lagi jika dikerjakan di bulan Romadhon, dimana setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan sampai tak terhingga.

 

Untuk itu marilah kita membiasakan diri kita membaca Al Qur’an, paling tidak di bulan Romadhon ini bisa khatam satu kali. Rata-rata dalam 1 juz itu terdiri dari 10 muka atau 20 halaman. Jika setiap ba’da sholat fardu kita membaca 2 muka, maka insya Allah dalam sebulan kita bisa khatam satu kali. Apalagi ketika puasa biasanya banyak waktu luang yang bisa kita gunakan untuk membaca Al Quran, misalnya setelah berbuka, setelah tarawih dan menjelang imsyak.

 

 

6. Lebih buruk dari tahun lalu

 

Jika puasa Romadhon tahun ini lebih buruk dari tahun lalu, maka sesungguhnya kita adalah orang yang mengalami kerugian. Karena orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Untuk itu marilah kita nilai diri kita masing-masing, apakah kualitas ibadah kita tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, atau justru malah menurun atau semakin buruk.

 

Jamaah yang insya Allah dirahmati Allah, bulan Romadhon sebentar lagi akan memasuki hari-hari terakhir. Untuk itu, marilah kita gunakan waktu di penghujung Romadhon ini dengan sebaik-baiknya. Karena belum tentu tahun depan kita akan menjumpai lagi bulan mulia ini.

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf. Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. NIAT DALAM KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
  2. ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT
  3. SEBAB-SEBAB TIDAK DITERIMANYA AMAL
  4. MELIHAT ISLAM KARENA MELIHAT FENOMENA ALAM
  5. KEUTAMAAN MEMBACA, MEMPELAJARI, DAN MENGAMALKAN AL-QUR'AN
  6. KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
  7. KISAH MULIA DARI FATIMAH AZ ZAHRA
  8. KULTUM TENTANG KEMATIAN
  9. LARANGAN MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI, DIPANDANG DARI SEGI KESEHATAN
  10. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN

BICARA TANPA PAHALA

 


KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Bicara Tanpa Pahala

 

Waktu atau usia adalah modal untuk melakukan amal sholih. Orang yang mengerti hakikat ini, maka dia tidak akan menggunakannya kecuali untuk perkara yang bermanfaat. Dia akan berusaha memanfaatkan segala potensi diri untuk mendapatkan pahala sebanyak mungkin. Diantara yang bisa dimanfaatkan untuk menabung bekal disisi Allah adalah lidah.

 

Dengan lidah, seseorang bisa berdzikir dan saling nasehat menasehati sehingga meraih banyak pahala. Namun sebaliknya, lidah juga bisa mengakibatkan dosa dan menyeret seseorang ke neraka, jika tidak dimanfaatkan untuk kebaikan. Kesadaran seseorang terhadap fungsi dan bahaya lisan ini akan mendorong dirinya untuk menjaga lidah, tidak berbicara kecuali yang bermanfaat.

 

Berikut ini adalah beberapa bencana yang dapat ditimbulkan oleh lidah.

 

1. Membicarakan Sesuatu Yang Tidak Bermanfaat.

 

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya di antara kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat [HR. Tirmidzi dan Ibnu Mâjah]”.

 

Sesuatu yang tidak bermanfaat itu, bisa berupa perkataan atau perbuatan; perkara yang haram, atau makruh, atau perkara mubah yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu, supaya terhindar dari bahaya lisan yang pertama ini, hendaklah seseorang selalu berusaha membicarakan sesuatu yang mengandung kebaikan. Jika tidak bisa, hendaknya diam. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan sesuatu yang baik atau diam. [HR. Bukhâri dan Muslim].

 

BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN
  2. CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN
  3. HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)
  4. HUKUM MEMAKAN KATAK
  5. BEBERAPA KESALAHAN KETIKA SHALAT BERJAMAAH
  6. 3 GOLONGAN YANG PERTAMA MASUK NERAKA
  7. 3 PESAN (NASEHAT) RASULULLAH SAW
  8. ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORAMG SOMBONG
  9. BAHAYANYA TERGILAS WAKTU SUBUH

CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN

 


KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah pengajian yang dimuliakan Allah, marilah senantiasa kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, terutama nikmat islam, nikmat sehat dan sempat.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya. Aamin yaa robbal ‘alamiin..

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membawakan kultum dengan judul:

 

Cara Rasulullah Menjaga Kesehatan

 

Semasa hidupnya, Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam jarang sakit karena beliau mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit. Ada beberapa kebiasaan positif yang membuat Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam selalu tampil fit, sehat dan jarang sakit, antara lain:

 

Pertama, selektif terhadap makanan. Tidak ada makanan yang masuk ke mulut rasulullah, kecuali makanan yang halal dan thayyib (baik). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkannya dan halal barangnya. Sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi. Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan saluran pencernaan. Rasul bersabda,” Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan Alquran”(HR. Ibnu Majah dan Hakim).

 

Kedua, tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Aturannya, kapasitas perut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi untuk udara (gas). Hal ini sebagaimana sabda rasulullah,”Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

 

Ketiga, makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo sedang. Cara makan seperti ini akan menghindarkan seseorang dari tersedak ataupun tergigit. Makanan bisa dikunyah dengan lebih baik, sehingga kerja organ pencernaan lebih ringan. Dari segi medis, makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan kanker di usus besar.

 

Keempat, tidak meniup makanan/minuman panas. Dalam Hadits, Ibnu Abbas meriwayatkan “Bahwasanya Rasulullah SAW melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani). Secara teori ilmiah, hadits Rasulullah tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila kita menghembuskan nafas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), yang apabila bercampur dengan air (H2O), akan menjadi H2CO3, yaitu sama dengan cuka, sehingga menyebabkan minuman itu menjadi acidic (bersifat asam). Bila kebiasaan ini berlangsung dalam waktu lama akan dapat merusak kinerja ginjal serta dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

 

Kelima, Tidak makan/minum sambil berdiri. Dari Anas bin Malik ra dari Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam bahwasanya beliau melarang seseorang untuk minum dengan berdiri. Qatadah bertanya kepada Anas, “Bagaimana kalau makan ?” Anas menjawab, “Kalau makan dengan berdiri itu lebih jelek dan lebih buruk.” (HR Muslim). Jika kita minum sambil berdiri, air yang kita minum akan meluncur langsung menuju kandung kemih tanpa disaring terlebih dahulu oleh sistem dalam tubuh. Akibatnya akan terjadi pengendapan disaluran ureter. Endapan ini bila semakin dapat menyebabkan penyakit kristal ginjal atau batu ginjal.

 

Keenam, cepat tidur dan cepat bangun. Rasulullah biasa tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Kemudian beliau bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai waktu yang diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan.

 

Cara tidurnya pun penuh makna. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Terkadang beliau memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien. Pada saat itu makanan bisa berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap secara proporsional. Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke liver, baru kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung.

 

Ketujuh, istiqomah melakukan puasa sunnah, di luar puasa Ramadhan. Ada beberapa puasa sunnah yang beliau anjurkan, seperti Senin Kamis, puasa Daud, puasa enam hari di bulan Syawal, dsb. puasa adalah perisai terhadap berbagai macam penyakit jasmani maupun rohani. Puasa sangat ampuh untuk detoksifikasi atau pembersihan racun dalam tubuh.

 

Sebenarnya masih banyak sekali pola hidup sehat rasulullah yang layak kita teladani. Namun karena keterbatasan, hanya sedikit ini yang dapat saya sampaikan.

 

Semoga saja kita bisa mengambil hikmah dan manfaatnya. Mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN
  2. CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN
  3. HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)
  4. HUKUM MEMAKAN KATAK
  5. BEBERAPA KESALAHAN KETIKA SHALAT BERJAMAAH
  6. 3 GOLONGAN YANG PERTAMA MASUK NERAKA
  7. 3 PESAN (NASEHAT) RASULULLAH SAW
  8. ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORAMG SOMBONG
  9. BAHAYANYA TERGILAS WAKTU SUBUH

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...