HOME

30 Agustus, 2024

KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Keutamaan Ahlul Fajr

 

Ahlul fajr adalah orang yang mengisi waktu fajar dengan ibadah, berdzikir, berdoa, sholat sunnah fajar, dan sholat subuh berjamaah di masjid. Beberapa keutamaan bagi ahlul fajr antara lain:

 

1. Disaksikan dua malaikat

 

“Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan dirikanlah pula sholat subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan oleh malaikat” [QS. Al Isra:78].

 

Imam At Thobari menjelaskan, bahwa malaikat penjaga siang dan malam melakukan pergantian di waktu fajar dan ashar. Saat itulah kedua malaikat tersebut menyaksikan hamba Allah yang sedang sholat.

 

2. Sholatnya menjadi penghalang dari api neraka

 

Dari Abi Bakr bin Umarah bin Ruaibah dari bapaknya aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seseorang  tidak akan dijliat api neraka bila sholat sebelum matahari terbit (subuh), dan sebelum matahari terbenam (ashar). [HR. Muslim].

 

3. Di hari kiamat ahlul fajr akan melihat wajah Allah

 

Diriwayatkan dari Humaid, saat itu kami bersama nabi shalallahu ‘alaihi wasallam di malam bulan purnama. Ketika kami melihat bulan, rasulullah bersabda, “Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan-mu sebagaimana kalian melihat terangnya bulan purnama ini tanpa kesulitan dalam melihatnya, kerjakanlah sholat sebelum terbit matahari (subuh) dan sebelum matahari terbenam (ashar).” Kemudian rasulullah membaca ayat (yang artinya) “bertasbihlah kepada Tuhan-mu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam.”

 

4. Ibadahnya ahlul fajr dihitung ibadah semalam suntuk

 

Barang siapa sholat isya’ berjamaah maka sia seperti telah sholat separuh malam, dan barang siapa yang sholat subuh berjamaah maka ia seperti telah sholat semalam suntuk. [HR. Muslim].

 

5. Ahlul fajr berada dalam lindungan Allah

 

Dari Khalid bin Sirin berkata, aku mendengar Jndab bin Abdillah berkata, rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang sholat subuh maka dia dalam perlindungan Allah.” [HR. Muslim].

 

6. Ahlul fajr di hari kiamat akan bercahaya

 

Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di kegelapan malam untuk sholat di masjid, yaitu dengan sempurnanya cahaya di Hari Kiamat. [HR. Abu Dawud].

 

Demikainlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil manfaatnya.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat Allah.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Membaca Al-qur’an ketika Mengantuk

 

Membaca Al-qur’an adalah amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun ketika kita sedang mengantuk, hendaknya agar menghentikan bacaan Al-Quran. Sangat tidak disarankan membaca Al-qur’an dalam keadaan mengantuk karena dikhawatirkan bacaannya akan kacau dan salah sehingga akan merubah arti dan maknanya.

 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


Apabila kalian bangun malam, sehingga bacaan al-Qurannya menjadi kacau, sampai dia tidak sadar apa yang dia baca, hendaknya dia tidur. (HR. Muslim 1872, Ibnu Majah 1434 dan yang lainnya).

 

Dalam hadist lain, dari A’isyah Radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


Apabila kalian mengantuk ketika shalat, hendaknya dia tidur, sampai hilang kantuknya. Karena kadang ada orang yang shalat sambil ngantuk, mungkin dia hendak beristighfar, tapi mendoakan keburukan untuk dirinya. (HR. Muslim 1871, Abu Daud 1312, dan yang lainnya).

 

Diam Jika Menguap

 

Jika kita sedang menguap, jangan nekat membaca al-Quran. Karena suara kita akan terdengar aneh. Yang seharusnya kita lakukan adalah menghentikan bacaan alQuran sejenak, dan menutup mulut, agar setan tidak masuk.

 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu bila kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit (mengucapkan “yarhamukallah”). Sedangkan menguap itu dari setan, jika seseorang menguap hendaklah dia tahan semampunya. Bila orang yang menguap sampai mengeluarkan suara ‘haaahh’, setan tertawa karenanya.” (HR. Bukhari 6223)

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya. Dan semoga amal ibadah yang kita kerjakan tidak ada yang sia-sia. Aamiin..

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Teladan dari Ummu Humaid:

Shalatnya Muslimah di Rumahnya Lebih Baik Bagi Mereka

 

Agama Islam sangat menjaga dan melindungi kehormatan wanita. Maka dari itu Islam memerintahkan kepadanya untuk selalu menetap di dalam rumahnya.

 

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu …” [QS. Al-Ahzab:33].

 

Islam juga menganjurkan kepada wanita agar melaksanakan shalat di rumahnya, dan menjelaskan bahwasanya hal itu lebih baik baginya daripada shalat di masjid, demi menjaga kehormatan, kesucian diri dan kemuliaannya.

 

Sikap berikut ini menggambarkan kepada kita sebuah akhlak yang mulia dari seorang shohabiyat yang bernama Ummu Humaid radhiyallāhu ‘anhā (istri dari Abu Hamid as-Sa’idi), dalam melaksanakan petunjuk Nabi Shalallaahu’alaihi wa Sallam untuknya, yaitu menunaikan shalat di rumah karena hal ini adalah yang lebih afdhal baginya.

 

Ummu Humaid –radhiyallāhu ‘anhā– menuturkan bahwasanya ia pernah datang kepada Nabi Shalallaahu’alaihi wa Sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku senang shalat (berjamaah) bersamamu.” Rasulullah berkata,

 

“Aku tahu kamu senang shalat bersamaku, akan tetapi shalatmu di tempat tidurmu lebih baik daripada shalatmu di kamarmu, shalatmu di kamarmu lebih baik daripada shalatmu di rumahmu dan shalatmu di rumahmu lebih baik daripada shalatmu di masjid kaummu, dan shalatmu di masjid kaummu lebih baik dari shalatmu di masjidku.” [HR. Ahmad].

 

Perawi mengatakan, “Setelah itu Ummu Humaid meminta untuk dibangunkan tempat shalat pada bagian dalam rumahnya dan paling gelap. Ia senantiasa melaksanakan shalat di situ hingga wafat.”

 

Musnad Ahmad (6/371), Shahih Ibnu Hibban (5/595), dan disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya (2/295).

 

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Peristiwa ini menjelaskan kepada setiap muslimah betapa kesungguhan seorang shahabiyah yang mulia ini untuk selalu mengamalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullaah Shalallaahu’alaihi wa Sallam. Sebab, saat Nabi Shalallaahu’alaihi wa Sallam menjelaskan kepadanya bahwa shalatnya di dalam rumah lebih baik baginya, ia tidak membantahnya, tidak mengajukan protes dan juga tidak mengeluh. Ia telah mengetahui seyakin-yakinnya bahwa Rasulullah Shalallaahu’alaihi wa Sallam tidak memerintahkan sesuatu kepadanya kecuali apa yang terbaik baginya untuk dunia dan agamanya.

 

Maka dari itu, kita dapat mengetahui kepatuhannya yang luar biasa kepada perintah Nabi Shalallaahu’alaihi wa Sallam, ketika Ummu Humaid menutup pintu rumahnya dan menjadikan tempat ibadah salah satu pojoknya yang gelap pada bagian yang paling dalam dari rumahnya, kemudian di situ ia melaksanakan shalat sampai ia menemui ajalnya menghadap Allah.

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

Walaupun wanita lebih utama sholat dirumahnya, bukan berarti para wanita dilarang jamaah di masjid. Bahkan, para suami tidak boleh melarang istrinya yang ingin berjamaah di masjid, kecuali ada hal-hal yang membahayakan dan mengkhawatirkan, misalnya hal-hal yang bisa mengancam nyawa dan kehormatan wanita.

 

Namun, ada hal-hal yang harus diperhatikan bagi wanita yang ingin sholat berjamaah di masjid:

 

1.      Seorang istri harus minta ijin kepada suami, atau seorang remaja putri harus minta ijin kepada orang tua atau yang bertanggung jawab kepadanya.

2.     Wanita dilarang memakai wangi-wangian dan perhiasan, termasuk hal lainnya yang dapat menarik perhatian laki-laki, atau bahkan menimbulkan syahwat.

3.     Tidak bercampur dengan jamaah laki-laki, serta menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah.

4.     Tidak boleh seorang laki-laki (imam) dan seorang perempuan (sebagai makmum) sholat berjamaah tanpa ada makmum lain, kecuali mereka suami istri, atau bapak dan anak perempuannya, anak laki-laki dan ibunya, saudara kandung, atau orang-orang yang diijinkan secara syar’i.

5.     Setelah salam, wanita hendaknya segera meninggalkan masjid. Bisa dzikir sambil berjalan atau dirumah, dan sholat sunnah rawatib di rumah. Hal ini dilakukan agar jamaah laki-laki dan perempuan tidak bersamaan ketika keluar masjid. Dan jamaah laki-laki hendaknya menunggu setelah imam berdiri. Urutan yang benar berdiri meninggalkan masjid adalah jamaah wanita, setelah tidak ada jamaah wanita di masjid barulah imam, kemudian diikuti jamaah laki-laki. Kecuali ada hal-hal yang bersifat darurat dan dibenarkan secara syar’i.

 

Demikainlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil manfaatnya.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT



 KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Sujud yang Membatalkan Sholat

 

Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan untuk melakukan sujud dengan bertumpu pada 7 anggota badan. (HR. Bukhari dan  Muslim).

 

Dalam riwayat lain, juga dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan: dahi –dan beliau berisyarat dengan menyentuhkan tangan ke hidung beliau–, dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua kaki…” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Berdasarkan hadis, tujuh anggota sujud dapat kita rinci:

·        Dahi dan mencakup hidung.

·        Dua telapak tangan.

·        Dua lutut.

·        Dua ujung-ujung kaki.

 

Praktek beliau ketika sujud, hidung dipastikan menempel di lantai. Sahabat Abu Humaid Radhiyallahu ‘anhu menceritakan cara shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menempelkan dahi dan hidungnya ke lantai… (HR. Abu Daud dan dishahihkan al-Albani).

 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan agar dahi dan hidung benar-benar menempel di lantai. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

“Allah tidak menerima shalat bagi orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah, sebagaimana dia menempelkan dahinya ke tanah.”  (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf 2710, Abdurrazaq dalam Mushannaf 2898, ad-Daruquthni dalam Sunannya 1335 dan dishahihkan Al-Albani).

 

Hadis ini menunjukkan, menempelkan hidung ketika sujud hukumnya wajib. Dan ini merupakan pendapat Imam Ahmad & Ibnu Habib (ulama Malikiyah). (al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 4/208).

 

Bagaimana Jika Ada salah Satu Anggota Sujud tidak Menyentuh Lantai?

 

Praktek semacam ini sangat sering kita jumpai di masjid. Yang sering menjadi korban adalah kaki. Bagian kaki tidak menempel tanah. Terutama ketika sujud kedua. Sehingga orang ini tidak sujud dengan bertumpu pada 7 anggota sujud.

 

Sebagian ulama menilai, sujud semacam ini batal, sehingga shalatnya tidak sah.

 

An-Nawawi mengatakan: Untuk anggota sujud dua tangan, dua lutut, dan dua ujung kaki, apakah wajib sujud dengan menempelkan kedua anggota badan yang berpasangan itu? Ada dua pendapat Imam ‘alaihis salam-Syafii. Pendapat pertama, tidak wajib. Namun sunah muakkad (yang ditekankan). Pendapat kedua, hukumya wajib. Dan ini pendapat yang benar, dan yang dinilai kuat oleh as-Syafi’i Rahimahullah. Karena itu, jika ada salah satu anggota sujud yang tidak ditempelkan, shalatnya tidak sah. (al-Majmu’, 4/208).

 

Keterangan yang sama juga disampaikan Dr. Sholeh al-Fauzan. Dalam salah satu fatwanya, beliau mengatakan: Orang yang sujud, namun salah satu anggota sujudnya tidak menempel tanah, maka di sana ada rincian:

 

Jika dia tidak menempelkan sebagian anggota sujud karena udzur yang menghalanginya untuk melakukan hal itu, seperti orang yang tidak bisa sujud dengan meletakkan salah satu anggota sujudnya, maka tidak ada masalah baginya untuk melakukan sujud dengan bertumpu pada anggota sujud yang bisa dia letakkan di tanah. Sementara anggota sujud yang tidak mampu dia letakkan, menjadi udzur baginya.

 

Namun jika dia tidak meletakkan sebagian anggota sujud tanpa ada udzur yang diizinkan syariat, maka shalatnya tidak sah. Karena dia mengurangi salah satu rukun shalat, yaitu sujud di atas 7 anggota sujud.

 

Demikian, semoga Allah memudahkan kita untuk beribadah dengan sempurna. Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

MENGOBATI PENYAKIT HATI

 


KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, syukur Alhamdulillah kita haturkan ke hadhirat Allah, Sang Pemberi petunjuk, Yang menguasai dan mengendalikan seluruh hati manusia. Puji syukur kita haturkan pula kepada Allah, karena dengan rahmat dan hidayahnya, kita bisa merasakan nikmatnya ibadah dan ketaatan kepada-Nya.

 

Salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah. Aamin..

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Mengobati Penyakit Hati

 

Dalam hadist dari Abbas bin Abdul Muthalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

“Akan merasakan nikmatnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabnya, islam sebagai agamanya, dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai rasulnya.” (HR. Muslim, Turmudzi dan yang lainnya).

 

Dalam hadis di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut tiga kriteria untuk dapat merasakan lezatnya iman:

 

1.      Orang yang mentauhidkan Allah dengan sepenuhnya, sebagai bukti dia ridha Allah sebagai Rabnya,

2.     dia menjadikan syariat islam sebagai aturan hidupnya, sebagai bukti dia ridha bahwa islam sebagai agamanya,

3.     dia mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hidupnya.

 

Iman, islam, dan segala turunannya merupakan kenikmatan dan bisa dirasakan lezatnya. Namun, mengapa banyak orang justru merasa berat atau bahkan merasa tersiksa ketika melakukan ketaatan? Bisa jadi, bahkan termasuk kita, seringkali masih menganggap ketaatan itu sesuatu beban yang sulit bagi kita.

 

Kasus semacam ini juga dialami oleh fisik manusia. Ketika seseorang sakit, selezat apapun makanan yang diberikan, orang tersebut akan merasakannya sebagai sesuatu yang pahit dan tidak nikmat.

 

Seperti itulah orang yang sedang sakit hati dan mentalnya. Selezat apapun nutrisi yang diberikan, dia akan merasakan pahit dan berusaha menolaknya. Untuk bisa mengembalikan pada kondisi normal, tentu penyakit tersebut harus diobati. Hati sakit yang dibiarkan, selamanya akan sulit untuk menikmati lezatnya iman.

 

Imam Ibnul Qoyim, dalam karyanya Ighatsatul Lahafan menjelaskan bahwa ada 3 teori pokok untuk mengobati sesuatu yang sakit. Teori ini juga digunakan dalam ilmu medis, ketika seorang dokter hendak mengobati pasien.

 

Pertama, menjaga kekuatan. Ketika mengobati pasien, dokter akan menyarankan agar pasien banyak makan yang bergizi, banyak istirahat, tenangkan pikiran, tidak lupa, sang dokter juga memberikan multivitamin atau suplemen. Semua ini dilakukan dalam rangka menjaga kekuatan fisik pasien.

 

Ibnul Qoyim menjelaskan, orang yang sakit hati, salah satu upaya yang harus dia lakukan adalah menjaga kekuatan mentalnya, dengan ilmu yang bermanfaat dan melakukan berbagai ketaatan. Hatinya harus dipaksa untuk mendengarkan nasehat dan ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan sunah, serta fisiknya dipaksa untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karena ilmu dan amal adalah nutrisi bagi hati manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis riwayat Bukhari, memisalkan ilmu sebagaimana hujan dan hati manusia sebagaimana tanah. Karena hati senantiasa butuh nutrisi berupa ilmu.

 

Kedua, melindungi pasien dari munculnya penyakit yang baru atau sesuatu yang bisa memparah sakitnya.

 

Dalam mengobati pasien, tahapan lain yang dilakukan dokter adalah menyarankan pasien untuk menghindari berbagai pantangan sesuai jenis penyakit yang diderita pasien.

 

Hal yang sama juga berlaku untuk penyakit hati. Seperti yang dijelaskan Ibnul Qoyim, orang yang sakit harus menghindari segala yang bisa memperparah panyakit dalam hatinya, yaitu dengan menjauhi semua perbuatan dosa dan maksiat. Karena dosa dan maksiat adalah sumber penyakit bagi hati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan bagaimana bahaya dosa bagi hati manusia dalam potongan hadist yang artinya:

 

Sesungguhnya seorang hamba, apabila melakukan perbuatan maksiat maka akan dititikkan dalam hatinya satu titik hitam. Jika dia meninggalkan maksiat itu, memohon ampun dan bertaubat, hatinya akan dibersihkan. Namun jika dia kembali maksiat, akan ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. (HR. Turmudzi, Ibnu Majah dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al-Arnauth).

 

Ketiga, menghilangkan penyakit yang ada dalam dirinya

 

Tahapan terakhir, setelah dokter memastikan jenis penyakit yang diderita pasien, dokter akan memberikan obat untuk menghilangkan penyakit tersebut dengan dosis yang sesuai dengan penyakit pasien.

 

Ibnul Qoyim menjelaskan bahwa cara untuk menghilangkan penyakit yang merusak hati adalah dengan banyak bertaubat, beristighfar, dan memohon ampunan kepada Allah. Jika kesalahan itu harus ditutupi dengan membayar kaffarah maka dia siap membayarnya. Jika terkait dengan hak orang lain, diapun siap dengan meminta maaf kepadanya.

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan:

Orang yang bertaubat dari satu perbuatan dosa, seperti orang yang tidak melakukan dosa itu. (HR. Ibnu Majah).

 

Karena dengan taubat, berarti dia menghilangkan penyakit hati berupa dosa dalam dirinya.

 

Jamaah yang berbahagia,

 

Semoga Allah melindungi kita dari segala penyakit hati yang berbahaya, dan menjadikan hati kita, hati yang sehat, yang bisa merasakan lezatnya iman, islam, dan amal soleh. Aamiin.

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh.

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

NIAT DALAM KEBAIKAN DAN KEBURUKAN


 

KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Niat Dalam Kebaikan dan Keburukan

 

Ada dua orang melakukan shalat, orang yang pertama meraih keridhaan Allah Azza wa Jalla sehingga dosa-dosanya gugur, sedangkan orang yang kedua mendapatkan kecelakaan dan kemurkaan Allah Azza wa Jalla karena nifak dan riyâ’nya.

 

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan keutamaan shalat yang menggugurkan dosa-dosa karena dilakukan dengan ikhlas dan sempurna. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

Tidak ada seorang muslim yang kedatangan (waktu) shalat wajib, lalu dia melakukan shalat wajib itu dengan menyempurnakan wudhu’nya, khusyu’nya dan ruku’nya, kecuali shalat itu merupakan penghapus dosa-dosa sebelumnya, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu untuk seluruh waktu. [HR. Muslim]

 

Sebaliknya, beliau juga memperingatkan umat dari melakukan shalat karena riya’, karena hal ini akan menggugurkan amal, sebagaimana hadits berikut ini:

 

Dari Abu Sa'îd, dia berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami ketika kami sedang membicarakan Al-Masîhud Dajjâl. Kemudian beliau bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kamu sesuatu yang menurutku lebih aku takutkan terhadap kamu daripada terhadap Al-Masîhud Dajjâl?" Maka kami menjawab: "Ya, wahai Rasulullah". Maka beliau bersabda: "Syirik yang tersembunyi. Yaitu seseorang melakukan shalat, lalu dia membaguskan shalatnya karena dia melihat pandangan orang lain". [Hadits Hasan Riwayat Ibnu Mâjah]

 

Ini merupakan contoh nyata tentang pentingnya niat dan mengikhlaskan niat di dalam seluruh amalan. Oleh karena itu banyak sekali Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan hal ini di dalam hadits-hadits beliau. Antara lain, sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

 

Sesungguhnya semua amalan itu terjadi dengan niat, dan setiap orang mendapatkan apa yang dia niatkan. [HR. Bukhâri]

 

Sesungguhnya suatu perbuatan akan diterima oleh Allah jika memenuhi dua syarat, yaitu niat ikhlas dan mengikuti Sunnah. Oleh karena itu Allah akan melihat hati manusia, apakah ia ikhlas; dan melihat amalnya, apakah sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

 

Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk kamu dan harta kamu, tetapi Dia melihat hati kamu dan amal kamu. [HR. Muslim]

 

Oleh karena itulah mengikhlaskan niat merupakan perintah Allah kepada seluruh manusia, sebagaimana firman-Nya:

Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. [Al-Bayyinah:5]

Di antara rahmat dan anugerah Allah adalah bahwa Dia menulis kebaikan hamba-Nya hanya karena keinginan untuk berbuat kebaikan, sedangkan keinginan berbuat keburukan belum ditulis. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan hal ini di dalam hadits sebagai berikut:

 

Sesungguhnya Allah menulis semua kebaikan dan keburukan. Barangsiapa berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia tidak melakukannya, Allah menulis di sisi-Nya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia melakukannya, Allah menulis pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali, sampai berkali lipat banyaknya. Barangsiapa berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia tidak melakukannya, Allah menulis di sisi-Nya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia melakukannya, Allah menulis satu keburukan saja.[HR. Bukhâri dan Muslim]

 

Sementara itu, keinginan yang melintas di dalam hati untuk berbuat keburukan belum ditulis dosa oleh Allah. Namun, jika keinginan itu sudah menjadi tekad dan niat, apalagi sudah diusahakan, walaupun tidak terjadi, maka pelakunya sudah mendapatkan balasan karenanya.

 

Dari Abu Bakrah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Jika dua orang muslim bertemu dengan pedang masing-masing (berkelahi), maka pembunuh dan orang yang terbunuh di dalam neraka. Aku (Abu Bakrah) bertanya: ”Wahai Rasulullah, si pembunuh kami memahaminya, namun bagaimana dengan orang yang terbunuh. Beliau menjawab: “Sesungguhnya dia juga sangat ingin membunuh kawannya itu”. [HR. Bukhâri dan Muslim]

 

Dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan bahaya niat buruk di dalam hubungan antar hamba. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

Siapa saja berhutang dengan niat tidak akan membayar hutang kepada pemiliknya, dia akan bertemu Allah sebagai pencuri. [HR. Ibnu Mâjah].

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf. Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. NIAT DALAM KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
  2. ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT
  3. SEBAB-SEBAB TIDAK DITERIMANYA AMAL
  4. MELIHAT ISLAM KARENA MELIHAT FENOMENA ALAM
  5. KEUTAMAAN MEMBACA, MEMPELAJARI, DAN MENGAMALKAN AL-QUR'AN
  6. KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
  7. KISAH MULIA DARI FATIMAH AZ ZAHRA
  8. KULTUM TENTANG KEMATIAN
  9. LARANGAN MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI, DIPANDANG DARI SEGI KESEHATAN
  10. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN

ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT


 

KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim…

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh…

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Orang-orang yang Didoakan Malaikat

 

Ada orang-orang tertentu yang termasuk orang-orang pilihan. Mereka termasuk ke dalam kriteria khusus yang mendapatkan do’a dari para malaikat. Siapa sajakah mereka?

 

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci

 

Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci’,” (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37).

 

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat

 

“Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya: ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’,” (HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469).

 

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah

 

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan,” (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib).


4. Orang-orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf)

 

Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf,” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272).

 

5. Para malaikat mengucapkan ‘amin’ ketika seorang imam selesai membaca al-Fatihah

 

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Jika seorang imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu,” (Shahih Bukhari no. 782).

 

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat

 

Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu di antara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata: ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’,” (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106).

 

7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah

 

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit). Sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’ Mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’,” (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir).

 

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan

 

Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’,” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733).

 

9. Orang-orang yang berinfak

 

“Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit,” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 1442 dan Shahih Muslim 1010).

 

10. Orang yang makan sahur

 

IMAM Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur,” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519).

 

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit

 

“Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya, kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh,” (HR. Imam Ahmad dari ‘Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754).

 

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain

 

“Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain,” (HR. Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily).

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya. Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. NIAT DALAM KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
  2. ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT
  3. SEBAB-SEBAB TIDAK DITERIMANYA AMAL
  4. MELIHAT ISLAM KARENA MELIHAT FENOMENA ALAM
  5. KEUTAMAAN MEMBACA, MEMPELAJARI, DAN MENGAMALKAN AL-QUR'AN
  6. KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
  7. KISAH MULIA DARI FATIMAH AZ ZAHRA
  8. KULTUM TENTANG KEMATIAN
  9. LARANGAN MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI, DIPANDANG DARI SEGI KESEHATAN
  10. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...