Pengertian Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi adalah kumpulan asas atau
acuan dalam bersikap dan bertindak untuk melakukan berbagai tindakan, keputusan
hingga kebijakan dalam berbagai hal yang bersinggungan dengan bidang ekonomi.
Pendapat lain menyatakan bahwa prinsip ekonomi adalah pedoman untuk melakukan
tindakan ekonomi, dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang
maksimal (Asmarani, 2020, hlm. 25).
Prinsip ekonomi merupakan suatu kaidah yang
dapat dipakai sebagai pedoman umum untuk melakukan tindakan ekonomi (Dinar
& Hasan, 2018, hlm. 5). Tindakan ekonomi didefinisikan sebagai kegiatan
yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Hampir semua pengertian prinsip ekonomi
menurut para ahli di atas tidak begitu memiliki banyak perbedaan, dan dapat
disimpulkan bahwa pada intinya apa itu prinsip ekonomi adalah pedoman atau
acuan dalam melakukan tindakan ekonomi untuk memaksimalkan hasilnya.
Pada prinsipnya, ekonomi selalu menginginkan
usaha yang telah dilakukan, selalu mendapatkan hasil yang maksimal dengan
pengorbanan yang minimal. Oleh karena
itu, prinsip ekonomi harus berdasarkan penggambaran utama dalam bidang ini,
yaitu: usaha yang dilakukan untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya dengan
alat yang ada, dan usaha untuk mendapatkan hasil tertentu dengan biaya
seminimal mungkin (Asmarani, 2020, hlm. 25).
Namun tentunya banyak pendapat lain yang
mematahkan berbagai prinsip dasar di atas. Misalnya, terdapat Prinsip Ekonomi
Syariah yang mengutamakan keuntungan dan kenyamanan bagi semua pelakunya.
Nyatanya, prinsip ekonomi memang merupakan hal yang terus diperbincangkan dan
telah banyak cendekia yang mengemukakan pendapatnya masing-masing.
Ciri-Ciri Prinsip Ekonomi
Dari berbagai prinsip ekonomi yang banyak dikemukakan oleh instansi, lembaga, maupun para ahli, kita dapat menarik beberapa ciri yang menjadikan suatu asas atau panduan menjadi prinsip ekonomi. Beberapa ciri-ciri prinsip ekonomi tersebut menurut Asmarani (2020, hlm. 26) adalah sebagai berikut.
1.
Mengutamakan kebutuhan yang
sifatnya lebih penting dan mendesak.
2.
Bersikap hemat dan tidak boros
dalam tindakannya.
3.
Melakukan tindakan ekonomi dengan
pertimbangan yang matang.
4. Mempertimbangkan keuntungan dan kerugian
dari setiap tindakan ekonomi yang dilakukannya.
10 Prinsip Ekonomi dan Contohnya
Lalu apa saja macam-macam prinsip ekonomi
yang selama ini diterapkan? Salah satu prinsip ekonomi yang paling banyak
digunakan oleh para ahli dan praktisi ekonomi adalah 10 prinsip ekonomi
berdasarkan pendapat Greg Mankiw. 10 prinsip ekonomi yang dikemukakan oleh
Mankiw adalah sebagai berikut.
1.
People face trade offs. Artinya,
orang-orang menghadapi pertukaran.
2.
The cost of something is what you
have to give up to get it. Artinya, harga sesuatu adalah apa yang harus dikorbankan untuk
mendapatkannya.
3. Rational people think at the
margin.
Artinya, seseorang yang rasional akan memikirkan pada keuntungan atau margin
yang didapatkan dari pertukaran yang dilakukan.
4.
People respond to incentives. Artinya,
orang-orang memberikan respons pada insentif.
5. Trade can make everyone better
off. Artinya,
pertukaran/perdagangan dapat menguntungkan semua pihak.
6. Markets are usually a good way to
organize economic activity. Artinya, pasar (market) biasanya adalah cara yang baik untuk
mengorganisir suatu aktivitas ekonomi.
7. Governments can sometimes improve
market outcomes. Artinya, pemerintah terkadang dapat meningkatkan hasil-hasil dari
pasar (market).
8.
A country’s standard of living
depends upon its ability to produce goods and services. Artinya,
standar kehidupan suatu negara bergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan
barang dan jasa.
9. Prices rise when the government
prints too much money. Artinya, harga-harga akan meningkat apabila pemerintah terlalu
banyak mencetak uang.
10. Society faces a trade off between
inflation and unemployment. Artinya, masyarakat menghadapi pertukaran antara inflasi
(kenaikan harga) dan pengangguran.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah
penjelasan dan contoh dari masing-masing 10 prinsip ekonomi di atas.
1. People face trade offs
Individu, masyarakat, baik dari sisi produsen
dan konsumen menghadapi suatu pertukaran atau perdagangan. Baik berupa
perdagangan barang, maupun pertukaran jasa untuk mendapatkan uang. Contohnya
adalah dalam menyusun suatu bisnis jasa desain grafis, maka seorang pemilik
bisnis akan memberikan upah kepada seorang desainer, sehingga ia bisa
mendapatkan jasanya. Pemiliki bisnis jasa tersebut kemudian mendapatkan
pembayaran dari klien yang berkonsultasi dengannya. Selanjutnya, klien tersebut
mendapatkan desain kemasan yang dibuatnya untuk mendapatkan keuntungan lebih
dari penjualan yang lebih maksimal karena memiliki kemasan yang lebih menarik
yang meyakinkan untuk dibeli oleh konsumen, dan begitu seterusnya.
2. The cost of something is what you have to
give up to get it
Harga dari suatu barang atau jasa adalah
sesuatu yang harus kita relakan antuk mendapatkannya. Contohnya, saat kita
menggunakan jasa seorang tukang cukur, maka kita merelakan uang untuk
mendapatkannya. Sementara itu, tukang cukur itu merelakan keahlian, waktu, dan
tenaganya untuk mendapatkan uang yang kita berikan.
3. Rational people think at the margin.
Seseorang yang rasional akan memikirkan
keuntungan atau margin yang didapatkan dari pertukaran yang dilakukan.
Contohnya, apakah benar uang Rp. 15.000 patut untuk dikeluarkan untuk
mendapatkan jasa seorang tukang cukur? Begitu pula sebaliknya, apakah
keuntungan sebanyak Rp. 15.000 layak untuk didapatkan jika dibandingkan dengan
biaya penyusutan alat cukur, sewa tempat, dan biaya sehari-hari seorang tukang
cukur? Seseorang yang rasional akan memikirkan keuntungannya.
4. People respond to incentives
Setiap insentif yang diberikan akan direspons
oleh seseorang yang diberikan insentif. Misalnya, seorang konsumen akan
merespons suatu insentif berupa diskon produk dengan cara membelinya tanpa
ragu. Seseorang yang diberikan insentif setelah bekerja keras akan tetap
termotivasi untuk mengerjakannya lagi dan lagi.
5. Trade can make everyone better off.
Suatu pertukaran dapat menguntungkan semua
pihak. Misalnya, pertukaran jasa dan barang pada perusahaan B2B (Business do
Business) dapat menguntungkan kedua perusahaan. Perusahaan satu mendapat keuntungan
dari perusahaan lain, perusahaan lain itu sendiri mendapatkan keuntungan
langsung dari konsumen berkat jasa dari perusahaan yang memberikannya jasa
konsultasi. Contoh sederhananya adalah kita mendapatkan keuntungan rambut yang
menjadi rapi, karena tidak dapat melakukannya sendiri, sementara itu tukang
cukur sendiri mendapatkan keuntungan berupa uang.
6. Markets are usually a good way to organize
economic activity.
Pasar biasanya merupakan cara yang baik untuk
mengorganisir suatu aktivitas ekonomi. Pasar di sini bukan hanya mengacu pada
pasar tempat di mana perdagangan terjadi. Apapun yang dapat memfasilitasi
aktivitas ekonomi disebut dengan pasar. Misalnya, marketplace Online, komunitas
suatu hal (klub mobil, pecinta hewan, dsb), hingga suatu kesadaran sosial
bersama seperti budaya. Contohnya adalah Marketplace Online terbukti telah
mengelola aktivitas ekonomi dengan baik.
7. Governments can sometimes improve market
outcomes.
Tentunya berbagai kebijakan pemerintah dalam
bidang ekonomi dapat meningkatkan hasil-hasil dari pasar (market) yang ada.
Contohnya adalah bagaimana kebijakan fiskal Masa Pandemi mampu mengurangi
dampak buruk ekonomi yang dapat terjadi karena banyak sektor industri yang
tidak dapat beroperasi, konsumen sedang tidak nyaman untuk mengeluarkan
uangnya, dan sebagainya.
8. A country’s standard of living depends
upon its ability to produce goods and services.
Standar kehidupan suatu negara bergantung
pada kemampuannya untuk menghasilkan barang dan jasa. Artinya, negara-negara
yang mampu menghasilkan barang dan jasa dengan kualitas baik, akan memiliki
standar kehidupan yang baik pula. Contohnya adalah bagaimana Jepang memiliki
standar kehidupan yang tinggi karena mereka dapat menghasilkan atau memberikan
barang dan jasa yang berkualitas tinggi pula. Sementara itu, banyak masyarakat
Tiongkok yang mulai mendapatkan standar kehidupan tinggi pula sebagai akibat
dari kemampuan negaranya untuk memproduksi barang dan jasa yang semakin banyak
dan tinggi pula.
9. Prices rise when the government prints too
much money.
Saat pemerintah mencetak uang yang terlalu
banyak tanpa diimbangi oleh produktivitas yang baik, maka harga-harga akan
melambung tinggi. Hal tersebut terjadi karena uang yang ada di pasaran nilainya
menurun, sebagai akibat dari terlalu banyaknya uang kosong yang tidak
menghasilkan apa-apa. Uang sejatinya adalah Trade-off dari jasa atau
infrastruktur yang dapat memberikan manfaat langsung terhadap kehidupan
ekonomi. Artinya, harga-harga akan meningkat apabila pemerintah terlalu banyak mencetak
uang namun tidak menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai guna atau finansial.
Contohnya adalah bagaimana Venezuela mengalami inflasi yang sangat tinggi
karena pemerintahnya yang korup mencetak uang terlalu banyak demi
kepentingannya sendiri.
10. Society faces a trade off between
inflation and unemployment.
Masyarakat menghadapi pertukaran antara
inflasi (kenaikan harga) dan pengangguran. Misalnya, ketika harga mengalami
inflasi (naik), pemasok ingin meningkatkan jumlah produksi barang dan jasa mereka.
Untuk mencapai ini, mereka perlu mempekerjakan lebih banyak pekerja untuk
memproduksi barang dan jasa tersebut. Lebih banyak perekrutan berarti lebih
rendahnya pengangguran saat masih ada inflasi. Sayangnya hal tersebut tidak
akan bekerja dalam jangka panjang (ketika inflasi telah tidak ada).
- PENGERTIAN ILMU EKONOMI DAN BERBAGAI PENGANTARNYA (PENDAPAT AHLI)
- SISTEM EKONOMI – PENGERTIAN & MACAMNYA: TERPUSAT, PASAR, KOMANDO DAN LAINNYA
- MOTIF EKONOMI: PENGERTIAN, MACAM, DAN CONTOH
- PRINSIP EKONOMI: PENGERTIAN, CIRI, 10 PRINSIP MANKIW & CONTOHNYA
- EKONOMI MIKRO: PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, TEORI, ANALISIS, DAN SEBAGAINYA
- EKONOMI MAKRO: PENGERTIAN, TUJUAN, PERMASALAHAN, DAN KEBIJAKAN
Referensi
Asmarani, C.R. (2020). Modul pembelajaran
ekonomi. Jakarta: Kemdikbud.
Dinar, M., Hasan, M. (2018). Pengantar
ekonomi: teori dan aplikasi. Bekasi: Pustaka Taman Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar