HOME

30 Agustus, 2024

HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)

 


KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat Allah.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Hati Yang Mati (Qalbun Mayyit)

 

Pada kultum sebelumnya, telah saya bacakan mengenai obat penyakit hati untuk menyembuhkan hati yang sakit. Hati yang sakit bila tidak segera diobati dan dibiarkan lama-lama bisa berpotensi menjadi hati yang mati.

 

Hati yang mati itu tidak ada bedanya dengan jasad yang sudah tidak bernyawa. Walaupun dipukul, dicubit, bahkan diiris sekalipun, ia tidak akan merasakan apa-apa. Sehingga ketika orang yang hatinya telah mati melakukan perbuatan baik atau pun buruk rasanya akan sama saja, biasa-biasa saja, dan tidak ada nilainya sama sekali.

 

Ada 2 ciri utama hati yang mati, yaitu:

 

1.      Selalu menolak akan kebenaran dari Allah.

2.     Selalu melakukan kerusakan / berlaku zhalim kepada sesama makhluk hidup bahkan terhadap dirinya sendiri.

 

Hati yang mati secara tersirat disinggung dalam surat Al-Baqarah ayat 7 yang artinya “Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang berat”.

 

Serta dalam riwayat Ibrahim bin Adam atau dikenal juga dengan nama Abu Ishaq, yang sedang berjalan dipasar Bashrah, lalu orang-orang mengerumuninya dan seraya bertanya: "Wahai Abu Ishaq, sudah sejak lama kami memanjatkan do'a kepada Allah, tetapi mengapa do'a-do'a kami tidak di kabulkan? Padahal Allah telah berfirman dalam kitab-Nya; "Berdo'alah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan do'a kalian." (QS.Ghoofir : 60).  Lalu Abu Ishaq menjawab, "Hal itu dikarenakan hati kalian telah mati dengan sepuluh perkara berikut :

 

1.      Kalian mengenal Allah tetapi kalian tidak menunaikan kewajibannya.

2.     Kalian mengakui mencintai Rasulullah, tapi kalian meninggalkan sunnahnya.

3.     Kalian membaca Al-Qur’an, tapi kalian tidak mengamalkan isi kandungannya.

4.     Kalian sangat banyak diberi nikmat karunia, tapi kalian tidak mensyukurinya.

5.     Kalian selalu mengatakan bahwa syetan itu musuh kalian, tetapi kalian mengikuti langkahnya.

6.     Kalian mempercayai surga itu ada, tetapi kalian tidak berbuat amal untuk mengantarkannya kesana.

7.     Kalian mempercayai neraka itu ada, tetapi kalian tidak lari dari panas siksanya.

8.     Kalian mengakui bahwa kematian itu benar adanya, tetapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

9.     Kalian sibuk mengurusi kekurangan orang lain, akan tetapi lupa pada kekurangan diri sendiri.

10. Kalian mengubur jenazah, akan tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut.

 

Jamaah yang berbahagia, demikianlah sedikit kultum tentang hati yang mati. Semoga saja kita bisa mengambil hikmahnya. Dan semoga kita tidak termasuk kedalam golongan orang dengan hati yang mati.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN
  2. CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN
  3. HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)
  4. HUKUM MEMAKAN KATAK
  5. BEBERAPA KESALAHAN KETIKA SHALAT BERJAMAAH
  6. 3 GOLONGAN YANG PERTAMA MASUK NERAKA
  7. 3 PESAN (NASEHAT) RASULULLAH SAW
  8. ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORAMG SOMBONG
  9. BAHAYANYA TERGILAS WAKTU SUBUH

HUKUM MEMAKAN KATAK


 

KULTUM / PIDATO SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Hukum Memakan Katak

 

Bapak Ibu jamaah yang dimuliakan Allah, saya yakin jamaah yang ada disini insya Allah tidak ada yang hobinya makan katak. Namun tidak ada salahnya jika kita pelajari sejenak tentang hukum makan katak, dan bagaimana hukumnya bagi orang yang memperjual-belikan katak.

 

Pendapat yang kuat, katak terlarang atau haram dimakan. Hal ini berdasarkan hadist dari Abdurrahman bin Utsman radhiallallahu ‘anhu,

 

Ada seorang dokter yang menjelaskan tentang suatu penyakit di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dokter itu menjelaskan bahwa katak bisa dijadikan obat untuk penyakit itu. Ternyata Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh katak. (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)

 

Dalam riwayat yang lain disebutkan, dari Sahl bin Sa’d As-Sa’idi,

 

Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh 5 hal: Semut, lebah, katak, burung suradi, dan burung hudhud. (HR. Baihaqi)

 

Sebagian ulama menetapkan kaidah, bahwa: “Setiap binatang yang dilarang untuk dibunuh maka haram untuk dikonsumsi.” Karena tidak ada cara yang sesuai syariat untuk memakan binatang kecuali dengan menyembelihnya. Sementara kita tidak mungkin menyembelih yang dilarang untuk dibunuh.

 

Ketika menjelaskan hadist dari Abdurrahman bin Utsman, As-Syaukani menyatakan,

 

Hadist ini menyatakan haramnya memakan katak, setelah kita menerima kaidah bahwa larangan dibunuh berkonsekuensi haram untuk dimakan. (Nailul Authar, 8:143)

 

Lalu, bagaimanakah hukum orang yang menjual katak?

 

Setelah kita menyimpulkan katak hukumnya haram untuk dimakan, konsekuensi selanjutnya adalah haram untuk diperjual-belikan. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam hadist:

 

“Sesungguhnya jika Allah mengharamkan suatu kaum untuk memakan sesuatu, maka Dia akan mengharamkan hasil penjualan barang itu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

 

Jamaah yang dirahmati Allah, demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan, semoga dapat memberikan manfaat dan pemahaman kepada kita semua, aamiin..

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN
  2. CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN
  3. HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)
  4. HUKUM MEMAKAN KATAK
  5. BEBERAPA KESALAHAN KETIKA SHALAT BERJAMAAH
  6. 3 GOLONGAN YANG PERTAMA MASUK NERAKA
  7. 3 PESAN (NASEHAT) RASULULLAH SAW
  8. ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORAMG SOMBONG
  9. BAHAYANYA TERGILAS WAKTU SUBUH

BEBERAPA KESALAHAN KETIKA SHALAT BERJAMAAH



 KULTUM / PIDATO SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat Allah.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Beberapa Kesalahan Ketika Shalat Berjamaah

 

Beberapa kesalahan yang dilakukan ketika melaksanakan shalat berjamaah. Diantaranya adalah:

 

1. Seorang makmum mendahului gerakan imam

 

Dijadikannya imam dalam shalat berjamaah adalah untuk diikuti, maka makmum tidak dibenarkan untuk mendahului gerakan imam.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab shahihnya disebutkan:

 

“Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidakkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, merasa takut sekiranya Allah mengubah kepalanya menjadi kepala keledai atau Allah menjadikan rupanya sebagai rupa keledai.”

 

Makmum yang mendahului imam mendapatkan ancaman yang keras, bahwa rupanya akan diubah menjadi rupa keledai, karena antara dirinya dan keledai mempunyai kesamaan dalam kejahilan (kebodohan). Karena jika dia tahu, tentu dia tidak akan mendahului imam dalam setiap gerakan shalat.

 

Ancaman dengan perubahan rupa orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam menjadi rupa keledai merupakan hal yang sangat mungkin terjadi dan hal ini termasuk jenis pengubahan wajah. Tetapi tidak pernah diriwayatkan kejadiannya secara sungguh-sungguh. Boleh jadi maknanya kembali kepada perubahan karakter, yaitu menjadi dungu seperti keledai.

 

2. Makmum yang jumlahnya satu berdiri di belakang imam atau di samping kiri imam

 

Apabila shalat jamaah hanya terdiri dari dua orang (hanya ada imam dan satu makmum), maka posisi makmum adalah di samping kanan imam, bukan di kiri imam atau di belakangnya.

 

Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh Abdullah bin Abbas ra, dia berkata: “Aku menginap di rumah bibiku, Maimunah. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat pada sebagian malam, lalu aku berdiri di samping kiri beliau. Maka beliau memegang kepalaku dan mendirikan aku di sisi kanan beliau.” (HR. Bukhari Muslim)

 

Abdullah bin Abbas pernah menginap di rumah bibinya, Maimunah. Maimunah ini adalah istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun malam untuk shalat, Ibnu Abbas juga ikut shalat bersama beliau. Dia berdiri di samping kiri beliau sebagai makmum. Namun kemudian beliau memegang kepalanya dan menyuruhnya berdiri di samping kanan beliau.

 

 

3. Tidak mengucapkan aamiin ketika imam membaca aamiin

 

Tidak ada alasan malas bagi makmum untuk mengucapkan aamiin ketika imam mengucapkan aamiin (setelah bacaan al-fatihah). “Dari Abu Huraurah ra. Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Jika imam mengucapkan ‘aamiin’, maka ucapkan pula ‘aamiin , karena barangsiapa yang mengucapkan ‘aamiin’ bersama-sama dengan ucapan ‘aamiin’ para malaikat, maka diampuni di antara dosanya yang telah lampau.” (HR. Bukhari Muslim)

 

Doa Al-Fatihah merupakan doa yang paling baik dan paling bermanfaat. Karena itu disyariatkan bagi orang yang shalat, baik imam maupun makmum, berjamaah atau sendirian, untuk mengucapkan “aamiin” sesudahnya, karena ucapan “aamiin” merupakan pembawaan doa.

 

Hadits di atas juga menunjukkan keutamaan ucapan “aamiin” dan ia menjadi sebab pengampunan dosa. Tapi menurut ulama, pengampunan dosa ini khusus berlaku untuk dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar harus dilakukan dengan taubat.

 

Demikainlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan petunjuk-Nya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita dalam shalat.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN
  2. CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN
  3. HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)
  4. HUKUM MEMAKAN KATAK
  5. BEBERAPA KESALAHAN KETIKA SHALAT BERJAMAAH
  6. 3 GOLONGAN YANG PERTAMA MASUK NERAKA
  7. 3 PESAN (NASEHAT) RASULULLAH SAW
  8. ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORAMG SOMBONG
  9. BAHAYANYA TERGILAS WAKTU SUBUH

3 GOLONGAN YANG PERTAMA MASUK NERAKA



 KUTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat Allah.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

3 Golongan yang Pertama Masuk Neraka

 

Siapakah golongan manusia yang pertama masuk neraka? Apakah orang kafir? Apakah orang munafik? Apakah orang yang berbuat zina? Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, ternyata bukan salah satu dari mereka. Ada 3 golongan yang pertama masuk neraka.

 

Imam Muslim berkata: Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Habib Al-Haritsi, dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Khalid bin Al-Haritsi, dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij, dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yusuf, dari Sulaiman bin Yasaar, Dia (Sulaiman bin Yasaar) berkata, Ketika orang-orang telah meninggalkan Abu Hurairah, maka berkatalah Naatil bin Qais al Hizamy Asy-Syamiy (seorang penduduk palestina dan beliau adalah seorang tabiin), "Wahai Syaikh, ceritakanlah kepadaku suatu hadits yang engkau telah dengar dari Rasulullah Shollallahu'alaihi wassalam, Ya (Aku akan ceritakan - Jawab Abu Hurairah).  Aku telah mendengar Rasulullah Shollallahu'alaihi wassalam bersabda: "Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya: 'Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Ia menjawab: 'Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.' Allah berkata: 'Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al-Qur-an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya: 'Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?' Ia menjawab: 'Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca al-Qur-an hanyalah karena engkau.' Allah berkata: 'Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang 'alim (yang berilmu) dan engkau membaca al-Qur-an supaya dikatakan seorang qari' (pembaca al-Qur-an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya: 'Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Dia menjawab: 'Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.' Allah berkata: 'Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.'’

 

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim, dan derajadnya Shohih.

 

Hadits di atas menjelaskan tentang ditolaknya suatu amal karena dilandasi dengan riya’. Syarat pokok diterima suatu amal shalih adalah ikhlas karena Allah semata, dan amal tersebut harus sesuai dengan contoh dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Inilah dua landasan amal yang diterima, ikhlas karena Allah dan sesuai dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam”.

 

Hadits di atas menjelaskan tentang adanya  tiga golongan manusia yang dimasukkan ke dalam neraka dan tidak mendapat penolong selain Allah. Mereka membawa amal yang besar, tetapi mereka melakukannya karena riya', ingin mendapatkan pujian dan sanjungan. Pelaku riya', kelak dihari pengadilan, wajahnya diseret secara tertelungkup sampai masuk ke dalam neraka.

 

Untuk itu, bapak ibu, marilah kita senantiasa berusaha untuk meluruskan niat dalam setiap amal ibadah. Jangan pernah kita beramal karena riya’ atau mengharapkan pujian dan sanjungan.

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya. Dan semoga amal ibadah yang kita kerjakan tidak ada yang sia-sia. Aamiin..

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN
  2. CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN
  3. HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)
  4. HUKUM MEMAKAN KATAK
  5. BEBERAPA KESALAHAN KETIKA SHALAT BERJAMAAH
  6. 3 GOLONGAN YANG PERTAMA MASUK NERAKA
  7. 3 PESAN (NASEHAT) RASULULLAH SAW
  8. ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORAMG SOMBONG
  9. BAHAYANYA TERGILAS WAKTU SUBUH

3 PESAN (NASEHAT) RASULULLAH SAW


 

KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya. Aamin yaa robbal ‘alamiin..

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

3 Pesan (Nasihat) Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam

 

Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam pernah memberikan tiga buah nasihat kepada kedua sehabatnya, Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman bin Jabal:

 

“Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji.” [HR. Tirmidzi].

 

Tiga pesan Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam tersebut layak untuk kita perhatikan, karena sangat berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari.

 

1. BERTAQWA DIMANA SAJA

 

Definisi dari kata taqwa dapat dilihat dari percakapan antara sahabat Umar dan Ubay bin Ka’ab ra. Suatu ketika Umar bertanya kepada Ubay bin Ka’ab, apakah taqwa itu? Dia menjawab; “Pernahkah kamu melalui jalan berduri?” Umar menjawab; “Pernah!” Ubay menyambung, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Umar menjawab; “Aku berhati-hati, waspada dan penuh keseriusan.” Maka Ubay berkata; “Maka demikian pulalah taqwa!”

 

Sementara itu, menurut Sayyid Qutub, taqwa adalah kepekaan hati, kehalusan perasaan, rasa khawatir yang terus menerus dan hati-hati terhadap semua duri atau halangan dalam kehidupan.

 

Nasihat Nabi Shallahu ‘alaihi wassalam ini menunjukkan bahwa kita harus bertaqwa dimana pun berada. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS Ali Imron ayat 102, yang artinya:

 

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan Islam”

 

2. KEBAIKAN YANG MENGHAPUSKAN DOSA [KESALAHAN]

 

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Bahkan, hari ini mungkin kita sudah melakukan kesalahan, baik kita sadari atau pun tidak. Oleh sebab itu, perbanyaklah amal ibadah dan kebaikan. Karena beberapa kesalahan dapat dihapuskan dengan kebaikan.

 

Dosa yang merugikan diri sendiri, maka salah satu cara untuk menghapusnya adalah dengan bersedekah. Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bersabda “Sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”.

 

Sedang dosa yang dilakukan terhadap orang lain, maka yang perlu dilakukan adalah meminta maaf kepada orang yang kita sakiti.

 

Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam selalu minta maaf ketika bersalah, bahkan terhadap Ibnu Ummi Maktum beliau memeluknya dengan hangat seraya berkata “Inilah orangnya, yang membuat aku ditegur oleh Allah… (QS. Abasa)”

 

Yang dimaksud Rasulullah ditegur oleh Allah terkait Ibnu Ummi Maktum adalah diturunkannya QS. Abasa.


3. AKHLAQ YANG TERPUJI

 

Akhlaq terpuji harus dimiliki oleh seorang muslim. Salah satunya adalah akhlaq terhadap orang lain, misalnya akhlaq terhadap tetangga.

 

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)

 

Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya: “Siapa itu Ya Rasulullah?” Jawab Nabi: “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari)

 

Peringatan tersebut sangat keras bahkan sampai diulangi tiga kali, yaitu tidak termasuk golongan orang beriman jika ada tetangganya yang tidak aman dari gangguannya.

 

Maka dari itu kita perlu instrospeksi, apakah tetangga kita selama ini merasa terganggu atau tersakiti karena ulah tangan atau pun lidah kita. Karena percuma kita sholat lima waktu, rajin sholat malam, sedekah bahkan puasa sunah, jika ternyata kita masih suka mengganggu atau menyakiti tetangga kita.

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh.

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN
  2. CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN
  3. HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)
  4. HUKUM MEMAKAN KATAK
  5. BEBERAPA KESALAHAN KETIKA SHALAT BERJAMAAH
  6. 3 GOLONGAN YANG PERTAMA MASUK NERAKA
  7. 3 PESAN (NASEHAT) RASULULLAH SAW
  8. ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORAMG SOMBONG
  9. BAHAYANYA TERGILAS WAKTU SUBUH

ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORAMG SOMBONG


 

KULTUM SINGKAT

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah senantiasa kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, terutama nikmat islam, nikmat sehat dan sempat.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya. Aamin yaa robbal ‘alamiin..

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membawakan kultum dengan judul:

 

Ancaman dan Hukuman untuk Orang-orang Sombong

 

Jamaah yang dirahmati Allah, didunia ini bila kita amati banyak sekali orang yang bersikap sombong. Entah itu karena jabatan, kekayaan, harta maupun kelebihan fisik yang ia miliki.

 

Orang kaya yang sombong sering kali merasa bahwa harta yang dimilikinya adalah hasil dari jerih payahnya, hasil dari kerja kerasnya mengumpulkan harta, tanpa menyadari bahwa kekayaan yang ia miliki sesungguhnya adalah pemberian dari Allah.

 

Harta, kekayaan, jabatan, kekuasaan, kelebihan fisik dan segala nikmat yang kita miliki sesungguhnya adalah pemberian Allah. Semua itu adalah titipan, amanah sekaligus ujian yang diberikan oleh Allah kepada manusia.

 

Selain kesombongan secara fisik dan materi, ada lagi contoh kesombongan yang bisa jadi kita termasuk didalamnya. Yaitu menolak kebenaran, merasa paling benar dan merendahkan orang lain.

 

Disadari atau tidak, kesombongan jenis ini banyak dilakukan oleh umat muslim bahkan mungkin kita termasuk di dalamnya. Sering kali golongan satu mengejek, menyalahkan dan merendahkan golongan lain karena berbeda aliran, berbeda kiai dan berbeda dalam beribadah.

 

Jamaah yang dimuliakan Allah.., jika kita mau mengkaji, sesungguhnya ancaman dan hukuman Allah bagi orang-orang yang sombong tidaklah main-main. Ada banyak sekali namun kali ini saya hanya akan memberikan dua contoh saja yang saya anggap paling mengerikan.

 

Ancaman atau hukuman bagi orang yang sombong antara lain yang pertama adalah, hidupnya diliputi kecelakaan dan kehinaan.

 

Allah telah memberikan beberapa contoh di dalam Alquran yang mengisahkan kehidupan orang-orang sombong yang berakhir dengan kenistaan, kecelakaan dan kehinaan. Sebut saja Fir’aun yang ditenggelamkan oleh Allah di Laut Merah, dan Khorun yang ditelan bumi beserta seluruh hartanya.

 

Jabatan, kekuasaan dan harta membuat mereka bersikap sombong, menolak kebenaran dan bahkan sampai merasa bahwa dirinya setara dengan Tuhan. Kesombongan Firaun membuat hidupnya berakhir dengan tragis dan penuh kehinaan, sampai-sampai usaha tobatnya tidak diterima oleh Allah.

 

Menjelang ajalnya, Firaun berniat bertobat dengan mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah, namun Allah segera mengutus malaikat Jibril untuk menyumbat mulut Firaun dengan pasir.

 

Dari Sa’id bin Jubeir dari Ibnu ‘Abbas radhiya’l-lahu ‘anhuma meriwayatkan: “Dua orang Sahabat menghadap Rasulullah (menanyakan tentang Fir’aun). Sabda Nabi s.a.w: “Malaikat Jibril menyumbat mulut Fir’aun dengan pasir, khawatir kalau-kalau akan mengucapkan: laa ‘ilaha illa’l-lah” [HR. Turmudzi; Ahmad; at-Thabari].

 

Jamaah yang dimuliakan Allah.., tentu saja ditolaknya sebuah tobat adalah kecelakaan yang sangat besar. Namun itulah balasan yang tepat bagi mereka yang sombong dan menolak kebenaran.

 

Ancaman Allah selanjutnya bagi mereka yang sombong adalah, Dijauhkan dari Surga dan dimasukan ke Neraka.

 

Jangankan masuk surga, orang-orang sombong bahkan tidak akan mencium bau syurga. Tempat kembali mereka adalah neraka jahannam.

 

Rasul bersabda, "Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikit kesombongan, kemudian seseorang berkata: "(ya Rasulullah) sesungguhnya seseorang itu senang pakaiannya bagus dan sandalnya bagus", Beliau bersabda: "Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia menyenangi keindahan, (dan yang dimaksud dengan) kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan melecehkan orang lain" (HR. Muslim)

 

Di hadist lain disebutkan bahwa “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi kesombongan.” (HR. Muslim)

 

Jamaah yang dirahmati Allah, kehinaan orang yang sombong rupanya tidak berakhir di dunia saja, bahkan sebelum dimasukkan ke neraka, mereka juga akan mengalami hinaan di hari akhir kelak. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Tirmizi & Ahmad, “Orang-orang yang sombong akan dihimpunkan pada hari kiamat seperti dalam bentuk semut-semut kecil dengan rupa manusia, dari segala tempat datang hinaan kepada mereka, mereka digiring ke penjara neraka jahannam yang di sebut Bulas, di bagian atasnya api yang menyala-nyala dan mereka diberi minuman dari kotoran penghuni neraka".

 

Jamaah yang dimuliakan Allah, jika kita perhatikan ancaman-ancaman diatas, tentunya kita harus segera mengoreksi diri dan membenahi diri kita masing-masing. Jangan sampai ada bibit kesombongan dalam hati kita. Jangan sampai semua amal ibadah kita sia-sia karena kesombongan yang hanya sebesar biji sawi.

 

Sebagai penutup, marilah kita introspeksi diri, tak perlu menunjuk orang lain tapi lihatlah diri kita sendiri, sudahkah kita benar-benar bersih dari sifat dan sikap sombong? Ataukah kita malah senang dan bangga dengan kesombongan yang kita miliki?

 

Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat sombong, dan semoga Allah memasukkan kita kepada golongan orang-orang yang patuh dan rendah diri, golongan orang yang beruntung dan selamat dunia akhirat, aamiin ya robbal’alamiin..

 

Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan. Segala kebenaran dan kepastian hanyalah milik Allah. Wabillahi taufik walhidayah, Wassalamu’alaikum waroh matullahi wabarokatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN
  2. CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN
  3. HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)
  4. HUKUM MEMAKAN KATAK
  5. BEBERAPA KESALAHAN KETIKA SHALAT BERJAMAAH
  6. 3 GOLONGAN YANG PERTAMA MASUK NERAKA
  7. 3 PESAN (NASEHAT) RASULULLAH SAW
  8. ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORAMG SOMBONG
  9. BAHAYANYA TERGILAS WAKTU SUBUH

BAHAYANYA TERGILAS WAKTU SUBUH



 KULTUM SINGKAT BAHAYANYA TERGILAS WAKTU SUBUH

Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat Allah.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Bahayanya Tergilas Waktu Subuh

 

Allah Subhanahu wa ta'ala bersumpah dalam Surat Al Fajr :“Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al Falaq Allah mengingatkan:“Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh”.

 

Ada apa sebenarnya di balik waktu Subuh? Mengapa Allah sampai bersumpah demi waktu Subuh? Dan mengapa pula kita harus berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh? Apakah waktu Subuh sangat berbahaya?

 

Ya, ternyata waktu Subuh memang benar-benar sangat berbahaya! Waktu Subuh itu lebih kejam dari sekawanan perampok yang merampas harta benda kita. Sebab jika kita ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga melalaikan shalat fajar, maka kita akan menderita kerugian yang jauh lebih besar dari sekadar kehilangan harta. Kita bahkan akan kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat,“Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya,” (HR Muslim).

 

Selain itu, waktu Subuh bisa lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan. Sebab bagi orang-orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka pada hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja dari pahala shalatnya.

 

“… dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan sholat semalam suntuk” (HR Muslim).

 

Shalat semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Kurang lebih setara dengan shalat selama sepuluh jam, atau sekitar 150 kali shalat! Begitu besar fadilah shalat Subuh berjamaah dimasjid, khususnya bagi laki-laki. Dan betapa malangnya orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid.

 

Kemudian, waktu Subuh juga lebih berbahaya dan mengerikan dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa demikian?

 

“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).

 

Orang yang ‘tergilas waktu Subuh’ sehingga tidak mendatangi masjid untuk shalat berjamaah, dirinya disetarakan dengan orang munafik. Dan orang munafik sesungguhnya adalah orang yang dalam keadaan terancam bahaya. Sebab, ancaman bagi orang munafik adalah Neraka Jahanam. “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam” (An Nisa:140).

 

Tentunya Neraka Jahanam itu jauh lebih berbahaya dan mengerikan dibandingkan kobaran api yang disiram bensin.

 

Jamaah yang dimuliakan Allah.., agar kita tidak merasakan kejamnya ‘gilasan waktu Subuh’, maka:“Katakanlah! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu Subuh” (Al Falaq:1).Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh dengan sebaik-baiknya. Marilah kita biasakan mengerjakan shalat sunnah (shalat fajar) dan bagi laki-laki hendaknya shalat berjamaah di masjid.

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu memanfaatkan waktu subuh sebaik-baiknya. Dan semoga kita tidak termasuk orang yang tergilas waktu subuh.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KERUGIAN DI BULAN RAMADHAN
  2. CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN
  3. HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)
  4. HUKUM MEMAKAN KATAK
  5. BEBERAPA KESALAHAN KETIKA SHALAT BERJAMAAH
  6. 3 GOLONGAN YANG PERTAMA MASUK NERAKA
  7. 3 PESAN (NASEHAT) RASULULLAH SAW
  8. ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORAMG SOMBONG
  9. BAHAYANYA TERGILAS WAKTU SUBUH

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...