DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.... Latar Belakang
B.... Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A.... Pengertian Kata Serapan
B.... Pengertian Arabisasi
C. Kata Serapan dalam Bahasa Arab
BAB III
PENUTUP
A.... Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejarah menunjukkan bahwa bahasa Arab adalah salah satu bahasa utama di dunia. Bahasa Arab diakui sebagai bahasa Internasional dan merupakan salah satu bahasa terbaik di dunia. Ini memainkan peran penting dalam pengembangan masyarakat muslim Arab. Fungsi utama bahasa adalah komunikasi, begitu juga bahasa Arab. Bahasa ini digunakan oleh orang Arab dalam berbagai interaksi. Masyarakat dapat menciptakan bahasa untuk berkomunikasi agar dapat menghasilkan ragam bahasa yang sesuai dengan keadaan masyarakat tempat ia dilahirkan (Mu`in, 2004: 19). Oleh karena itu, bahasa dianggap sebagai makhluk yang lahir, hidup, turun, dan mati , serta bersentuhan dan bersinggungan dengan bahasa lain (Masluh, 2004: 273).
Hal yang sama terjadi ketika bahasa Arab berperan sebagai alat komunikasi dalam bidang agama, ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Bahasa Arab sejak itu menjadi bahasa resmi berbagai organisasi yang terkait dengan Islam dan negara-negara Arab, termasuk Rābitahal`Ālamal Islam, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan Liga Arab (Hadi, 2005: 23).
Seiring dengan perkembangannya, bahasa Arab sangat dipengaruhi oleh bahasa-bahasa lain. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Barat menjadi salah satu penyebab adaptasi bahasa Arab terhadap istilah-istilah baru yang terkandung dalam penemuan - penemuan ilmiah baru tersebut. Akibatnya, beberapa lembaga bahasa Arab harus menerjemahkan, membuat istilah baru, menggabungkannya, dan menyesuaikannya dengan aturan bahasa Arab. Hasilnya adalah istilah ta`rib atau Arabisasi. Ada beberapa kamus model baru dalam bahasa Arab (Hadi, 2005: 6).
Karena ta`rib adalah pembahasan kata pinjaman dan dianggap sebagai evolusi makna dalam bahasa Arab, penulis pertama-tama menjelaskan kata pinjaman (dakhil) dan evolusinya, istilah, dan munculnya taulid, dan kemudian Kami akan membahas ta`rib. Kami akan memajukan penyebab terjadinya dan aturan pembentukannya sehingga model kosa kata dan teori leksikal bahasa Arab terbaru diketahui.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kata serapan ?
2. Apa pengertian arabisasi ?
3. Bagaimana kata serapan dalam bahasa Arab ?
C. Tujuan
1. Menguraikan pengertian kata serapan.
2. Menguraikan pengertian arabisasi.
3. Menjelaskan kata serapan dalam bahasa Arab.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kata Serapan
Kata serapan adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing dan diintegrasikan ke dalam bentuk bahasa yang diterima secara umum. Arti kata serapan dalam bahasa Indonesia adalah kata-kata yang berasal dari bahasa daerah atau bahasa asing, yang ejaan, ucapan, dan penulisannya telah disesuaikan dengan penggunaan tradisional oleh masyarakat umum.[1]
Setiap masyarakat memiliki cara dan bahasanya sendiri untuk mengekspresikan ide dan perasaan dan untuk merujuk pada hal-hal di sekitar mereka. Sampai titik tertentu, bahasa yang dihasilkan dari kesepakatan masyarakat itu sendiri dapat memenuhi kebutuhan ini. Namun seiring berjalannya waktu, akan banyak ide, konsep, atau elemen baru yang datang dari luar budaya masyarakat. Oleh karena itu, kita membutuhkan kata baru. Salah satunya adalah memasukkan kata-kata yang digunakan di dunia luar ke dalam bahasa Indonesia yang benar.
Bahasa Indonesia telah memasukkan unsur dan kata bahasa lain seperti bahasa daerah dan bahasa asing dalam perkembangannya. Dalam bahasa Indonesia, banyak kata dalam bahasa dan daerah asing yang sudah digunakan. Kata-kata tersebut sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, baik dalam pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata seperti itu disebut kata serapan.
B. Pengertian Arabisasi
Arabisasi atau dalam bahasa Arab disebut dengan ta’rib (تعريب) adalah proses pembentukan kata dalam bahasa Arab, perlu ditekankan bahwa proses pembentukan kata baru di sebuah kata baru atau morfem lainnya yang mungkin berupa akar atau dasar (kata dasar). Seperti kata maktab (مكتب) dari kataba (كتب) atau kata madrasah (مدرسة) dari darasa (درس). Bukan dari sesuatu yang tidak ada asalnya dalam bahasa Arab. Cara pembentukan kata yang sumbernya dari bahasa non Arab. Seperti kata istirojiyyah (إستراتيجية) dari strategi, kata baroghimatiyyah (براغماتية) dari pragmatism, dan istad (استاد) dari stadion. Proses pembentukan itu disebut ta’rib, arabisasi atau serapan. Hasilnya disebut muarrab atau dakhil. Yang perlu diingat bahwa dalam proses pembentukan ini dapat melibatkan proses perubahan bunyi atau juga perubahan bentuk.[2]
Ta'rib dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu ta'rib makna dan ta'rib isti'mal.
1. Ta'rib makna: membuat isim Arabi sebagai pengganti isim a'jami. Ini ta'rib yang masyhur dan mudah dipahami, dan dilakukan oleh kamus-kamus dan lembaga-lembaga bahasa. Ini pula yang terlintas dalam pikiran orang banyak kala mendengar kata ta'rib. Misalnya, Windows diarabkan menjadi النوافذ dan Microsoft menjadi الدقيق اللطيف
2. Ta'rib isti'mal: penggunaan isim 'ajam dalam pola arab. Yakni memprosesnya menurut cara bahasa Arab, membentuknya dan memperlakukannya menurut wazan, binyah, dan kaidah-kaidahnya, dst. hingga bercorak dan bertabiat Arab yang fasih, sekalipun berasal dari 'ajam. Ta'rib seperti ini banyak dalam bahasa Arab misalnya lafal-falaf dalam al-Qur`an yang mempunyai asal-usulnya sendiri dalam bahasa 'ajamnya seperti istabraq, dll. untuk contoh-contoh klasik. Dan lafal-lafal seperti istilah-istilah الحاسوب dan الانترنت baik berupa isim 'alam seperti nama-nama situs, program, dan bahasa pemrograman; maupun isim jins atau makna seperti nama komputer, hausabah, tahmil, tahlil, tanzil, dll.[3]
At-Tawwab (1994: 364) menjelaskan dalam bukunya Fuṣȗl Fī Fiqh Al-Lughoh, bahwa iqtiróḍ dibagi menjadi dua bagian, yaitu arabisasi atau ta’rib dan penerjemahan. Dalam proses arabisasi, perkembangan bahasa terjadi dalam wujud rilnya, yaitu penanda (signifier) yang tercakup di dalamnya bunyi dan bentuk kata itu sendiri. Adapun dalam proses penerjemahan, perkembangan bahasa terjadi dalam segi konsep atau petandanya (signified). Ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Versteegh (1997: 179) dalam bukunya The Arabic Language, terkait dengan perkembangan bahasa Arab. Ia menyebutkan bahwasannya ada beberapa metode yang digunakan oleh masyarakat Arab untuk melahirkan sebuah kata baru, di antaranya yaitu:
1. Meminjam istilah atau kata asing.
2. Menggabungkan istilah atau kata asing tersebut dengan pola bahasa Arab baik secara morfologis maupun fonologis.
3. Mengembangkan kata yang sudah ada.
4. Menerjemahkan istilah atau kata asing tersebut.
5. Memperluas makna kata.
Muhammad Syahin (1993: 147) menjelaskan bahwa dalam proses pemindahan kata dari bahasa Asing ke dalam bahasa Arab, dapat terjadi perubahan yang kemudian menyesuaikan dengan kosakata bahasa Arab dan dapat pula tidak ditemukan perubahan, dengan kata lain tetap. Abd At-Tawwab (1994: 364) menjelaskan bahwa dalam proses arabisasi atau ta’rib lebih difokuskan pada bunyi dan bentuk kata dalam sebuah bahasa. Dalam bukunya pula dijelaskan bahwa ada beberapa kaidah atau metode yang digunakan oleh masyarakat Arab dalam proses arabisasi kata dalam bahasa asing ini, di antaranya yaitu:
1. Mengubah bunyi bahasa asing dengan titik artikulasi yang paling dekat dalam bahasa Arab.
2. Mengubah konstruksi bahasa asing ke dalam bahasa Arab (menyesuaikan dengan konstruksi dalam bahasa Arab).
3. Menanggalkan segala bentuk kata asing.
Adapun menurut Ibrahim Anis (1990:39) menjelaskan bahwa bunyi vokal dalam bahasa Arab diantaranya terdapat enam macam yaitu:
1. /a/ pendek seperti dalam kata:
anta (أنت), masaha (مسح), lamisa (لمس)
2. /i/ pendek seperti dalam kata:
alima (علم), kutiba (كتب), yajlisu (يجلس)
3. /u/ pendek seperti dalam kata:
kutiba (كتب), ursilu (أرسل), syahura (شهر)
4. /a/ panjang seperti dalam kata:
kătibun (كاتب), lămisun (لامس), qălă (قالا)
5. /i/ panjang seperti dalam kata:
alίmun (عليم), habίbun (حبيب), mίlun (ميل)
6. /u/ panjang seperti dalam kata:
yasykủ (يشكو), sujủdun (سجود), bủya’u (بويع)
Setelah mengetahui bunyi vokal dalam bahasa Arab begitu pula dengan konsonan bahasa Arab adalah bunyi yang mengalami atau mendapat hambatan atau penyempitan. Konsonan bahasa Arab akan menyangkut dua hal, yaitu tempat artikulasi dan cara artikulasi . tempat artikulasi dikenal dengan istilah Makhârijul Hurȗf. Sedangkan cara artikulasi dikenal dengan istilah ṣifatul hurȗf. (Dayudin, 2015: 60).
C. Kata Serapan dalam Bahasa Arab
Secara etimologi, ta’rib berasal dari bahasa Arab yang memiliki makna penerjemahan ke dalam bahasa Arab (Ali, 1998: 515), atau memindahkan bahasa asing ke dalam bahasa Arab (Ma'luf, 2005: 495 dan Ibrahim, 2001: 129). Adapun secara terminologi, beberapa tokoh memberikan definisinya, antara lain ta‘rib adalah penyerapan unsur- unsur asing, baik berupa kata maupun istilah (Hadi, 2002: 77). Syauqi Daif menyatakan bahwa ta‘rib adalah pembentukan kata dalam bahasa Arab setelah dipindahkan dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab (Al-‘Arabiyyah, 2005: 591). Ahmad Bek Isa memberikan pengertian bahwa ta‘rib adalah cara lain yang dilakukan dalam memindahkan kata (dari bahasa lain ke dalam bahasa Arab) manakala tidak ada dalam kosa kata bahasa Arab, baik dengan cara menerjemahkan dari kosa kata bahasa asing, membentuk kata atau kata kerja, membuat majaz, maupun menyingkat kata (Isa, t.t : 125). Definisi yang terakhir ini lebih menitikberatkan pada cara-cara pembentukan kata atau istilah dalam ta‘rib. Tawwab menjelaskan bahwa ta‘rib adalah masuknya kata asing ke dalam bahasa Arab setelah mengalami perubahan pada lafalnya, dan wazannya mengikuti pola atau kaidah dalam bahasa Arab (Tawwab, 1997: 358-359).[4]
Pengaruh yang dirasakan dari persilangan ini adalah substitusi antar bahasa dan adopsi atau adopsi bahasa lain. Yang paling terlihat adalah aspek verbal. Bahasa Arab mengambil kata-kata dari bahasa lain yang dekat dengannya. Ini disebut aralkimātalmu`arrabah (Arab), tetapi pendekatan ini disebut ta`rib (Arabisasi). Artinya, kata-kata yang digunakan dalam bahasa Arab tidak sama. Meskipun dalam bentuk aslinya, orang-orang Arab membentuknya menurut kaidah bahasanya dari segi bunyi (alaswāt) dan penempatan (albinyah) (Khalil, 1985: 358359). Ia kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya ta’rib dalam bidang linguistik bahasa Arab.
Bahasa yang dirasakan memiliki pengaruh besar terhadap bahasa Arab adalah bahasa Latin dan bahasa Yunani pada masa Daulah Umayyah dan Abbasiyah, di samping bahasa-bahasa dunia, semisal bahasa Rusia, Spanyol dan tentunya bahasa Inggris yang paling dominan untuk saat ini (Hadi, 2005: 2). Contoh katakata yang berasal dari bahasa Latin adalah magister (ماجستير), nama-nama bulan seperti Januari (يناير), Februari (فبراير), dan seterusnya. Adapun bahasa Yunani adalah democratia (ديموقراطية), orthodox (أرتودوكس), dan sebagainya.[5]
Seiring perkembangan zaman, orang-orang Arab telah melakukan kontak dengan negara- negara lain di dunia, termasuk negara-negara Barat. Perkembangan yang terjadi di Barat secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan ide, ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang mempengaruhi perkembangan bahasa di seluruh dunia, termasuk bahasa Arab.
Salah satu alasan terbesar perkembangan bahasa Arab adalah perkembangan Barat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini terjadi karena negara-negara Arab melakukan kontak dengan Barat baik di negara-negara Arab maupun non-Arab. Sebagai hasil dari pengaruh budaya dan pemikiran ini, orang Arab dapat menyerap ide-ide baru tentang budaya dan pemikiran mereka (Chejne, 1996: 185). Kemudian, melalui pengenalan beberapa istilah baru, bahasa Arab harus beradaptasi dengan bahasa yang dibawa oleh Barat melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibatnya, beberapa lembaga bahasa Arab perlu menerjemahkan, membuat istilah baru (berdasarkan isytiqāq), membuat singkatan (setelah jahitan), menambah dan membentuk kata-kata baru, dan menyesuaikannya dengan aturan bahasa Arab. Lahir (Ya`qub, dd: 220).
BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN;
- MAKALAH ETIKA PENDIDIKAN PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR
- MAKALAH ILMU POLITIK DAN PENDIDIKAN IPS
- MAKALAH ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN ILMU ILMU SOSIAL
- MAKALAH MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
- MAKALAH KATA SERAPAN DAN ARABISASI
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata serapan adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing dan diintegrasikan ke dalam bentuk bahasa yang diterima secara umum. Arti kata serapan dalam bahasa Indonesia adalah kata-kata yang berasal dari bahasa daerah atau bahasa asing, yang ejaan, ucapan, dan penulisannya telah disesuaikan dengan penggunaan tradisional oleh masyarakat umum.
atau dalam bahasa Arab disebut dengan ta’rib (تعريب) adalah proses pembentukan kata dalam bahasa Arab, perlu ditekankan bahwa proses pembentukan kata baru di sebuah kata baru atau morfem lainnya yang mungkin berupa akar atau dasar (kata dasar). Seperti kata istirojiyyah (إستراتيجية) dari strategi, kata baroghimatiyyah (براغماتية) dari pragmatism, dan istad (استاد) dari stadion. Proses pembentukan itu disebut ta’rib, arabisasi atau serapan. Hasilnya disebut muarrab atau dakhil. Yang perlu diingat bahwa dalam proses pembentukan ini dapat melibatkan proses perubahan bunyi atau juga perubahan bentuk. Ta'rib dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu ta'rib makna dan ta'rib isti'mal.
ta‘rib adalah penyerapan unsur- unsur asing, baik berupa kata maupun istilah (Hadi, 2002: 77). Syauqi Daif menyatakan bahwa ta‘rib adalah pembentukan kata dalam bahasa Arab setelah dipindahkan dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab (Al-‘Arabiyyah, 2005: 591). ta‘rib adalah cara lain yang dilakukan dalam memindahkan kata (dari bahasa lain ke dalam bahasa Arab) manakala tidak ada dalam kosa kata bahasa Arab, baik dengan cara menerjemahkan dari kosa kata bahasa asing, membentuk kata atau kata kerja, membuat majaz, maupun menyingkat kata (Isa, t.t : 125).
Seiring perkembangan zaman, orang-orang Arab telah melakukan kontak dengan negara- negara lain di dunia, termasuk negara-negara Barat. Perkembangan yang terjadi di Barat secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan ide, ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang mempengaruhi perkembangan bahasa di seluruh dunia, termasuk bahasa Arab.
DAFTAR PUSTAKA
Makalah bahasa indonesia tentang kata serapan , diakses 29 Nopember 2021
http://seameomandala.blogspot.com/2016/05/makalah-bahasa-indonesia-tentang-kata.html
proses perubahan fonologis dan perubahan morfologis pada kosakata atau istilah dari bahasa asing ke dalam bahasa arab dalam novel Banăt ar- Riyăḏ karya Raja Al-Sanea: kajian Morfofonologi. Diakses 29 Nopember 2021
http://digilib.uinsgd.ac.id/21358/4/4_BAB%20I.pdf
ta’rib dan problematikanya, diakses 29 Nopember 2021
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195207061979031-MUDZAKIR/makalah_&artikel/makalah_ta%27rib.pdf
malik, Abdul, “ARABISASI (TA‘RIB) DALAM BAHASA ARAB”, dalam Adabiyyāt, “Yogyakarta: Jurnal Bahasa dan Sastra, 2009”, Vol. 8, No. 2, Desember 2009 hlm. 265. Diakses 29 Nopember 2021
malik, Abdul, “ARABISASI (TA‘RIB) DALAM BAHASA ARAB”, dalam Adabiyyāt, “Yogyakarta: Jurnal Bahasa dan Sastra, 2009”, Vol. 8, No. 2, Desember 2009 hlm. 267. Diakses 29 Nopember 2021
[1] http://seameomandala.blogspot.com/2016/05/makalah-bahasa-indonesia-tentang-kata.html
[2] http://digilib.uinsgd.ac.id/21358/4/4_BAB%20I.pdf
[3] http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195207061979031-MUDZAKIR/makalah_&artikel/makalah_ta%27rib.pdf
[4] Abdul Malik, “ARABISASI (TA‘RIB) DALAM BAHASA ARAB”, dalam Adabiyyāt, Vol. 8, No. 2, Desember 2009 (Yogyakarta: Jurnal Bahasa dan Sastra, 2009), hlm. 265.
[5] Abdul Malik, “ARABISASI (TA‘RIB) DALAM BAHASA ARAB”, dalam Adabiyyāt, Vol. 8, No. 2, Desember 2009 (Yogyakarta: Jurnal Bahasa dan Sastra, 2009), hlm. 267.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar