HOME

25 Januari, 2022

Potensi Generasi Muda

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai, hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Didalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.

Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.

Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga ini merupakan proses yang disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.

Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu dan bersifat dewasa tidak bersifat anak-anak. Akan tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu dibedakan menjadi dua yaitu:

Pertama: Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku. Kedua : Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atu pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan. Kedua pemuda pdelinkeun atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tidakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.

Pemuda adalah jiwa seorang insan manusia yang memiliki ketangguhan dan semangat yang tinggi dalam memperjuangkan revolusi dan renovasi peradaban bangsanya menuju arah yang lebih baik. Dengan kecerdasan intelektualnya, dia dapat melihat segala bentuk permasalahan secara menyeluruh sehingga sering muncul ide-ide brilian sebagai solusi dari permasalahan yang ada..

Dengan segenap potensi dan kekuatan ini, dia merupakan matahari yang siap mengeluarkan energi terbesarnya untuk mengawali secercah sinar kebangkitan bagi bangsa dan nusa. Sebagaimana sebuah pepatah bahasa Arab, ‘Kebangkitan sebuah bangsa terletak pada telapak tangan para pemuda-pemudanya’.

B.  Rumusan Masalah

1.    Bagaimana pengembangan potensi generasi muda?

2.    Apa saja potensi generasi pemuda ?

3.    Apa faktor penyebab permasalahan generasi pemuda ?

4.    Apa saja masalah generasi muda ?

5.    Apa peranan pemuda dalam masyarakat?

 

C.  Tujuan

1.    Mendeskripsikan bagaimana upaya pengembangan potensi generasi muda

2.    Untuk mengetahui potensi generasi muda

3.    Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab masalah generasi muda

4.    Untuk mengetahui apa saja masalah generasi muda

5.    Untuk mengetahui peran pemuda dalam masyarakat

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.  Pemuda dan  Identitas

Pemuda identik sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dan sebagainya. Kelemahan dari seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri. Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh. [1]

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani macam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya.hal ini dapat di mengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, genenerasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang  harus mengisi dan melangsungkan estafe pembangunan secara terus menerus.

     Lebih menarik lagi pada generasi ini mempunyai permasalahan-permasalahan yang bervariasi, di mana jika permasalahan ini tidak dapat diatasi secara proporsional maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan.[2]

Di samping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia. Oeh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda ini harus terus digarap, dalam arti pengembangan dan pembinaannya hendaknya harus sesuai dengan asas, arah, dan tujuan pengembangan dan pembinaan generasi muda didalam jalur-jalur pembinaan yang tepat serta senantiasa bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional sebagai mana terkandung di dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alinea IV.

       Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Oleh karena itu pada tahapan pengembangan dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada  di masyarakat, seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya ditengah-tengah masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi.[3]

B.  Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda

Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda ditetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan brkepentingan dalam penanganannya benar-benar[4] menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapt terarah, menyeluruh, terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujun yang dimaksud.

Pola dasar pembinaan dan pengembangan gerasai muda disusun berdasarkan:

1.    Landasan idiil  yaitu pancasila

2.    Landasan konstitusional yaitu Undang-Undang Dasar 1945

3.    Landasan strategis yaitu Garis-Garis Besar Haluan Negara

4.    Landasan historis yaitu Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi        Kemerdekaan 17 Agustus 1945

5.    Landasan normative yaitu Etika, tata nilai, tradisi luhur yang hidup di masyarakat

Motivasi dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapain tujuan nasional. seperti telah terkandung di dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. [5]

Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasan dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni:

1.    Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.

2.    Orientasi dalam dirinya sendiri.

3.    Orientasi ke luar hidup di lingkungan.

Atas dasar pernyataan diatas diperlukan penataan kehidupan pemuda karena pemuda perlu memainkan peranan yang penting dalam pelaksanaan pembangunan. Hal tersebut mengingat masa depan adalah kepunyaan generasi muda, namun disadar pula bahwa masa depan tidak berdiri sendiri. Ia adalah lanjutan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini maka pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkaran untuk merevitaslisasi partisipasinya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu pula kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa didalam memasuki masa datang.[6]

Tanpa peranan  pemuda  mustahil pula proses pembangunan bangsa dan negara akan berjalan mudah dan mulus. Karena dalam proses pembangunan diperlukan gairah dan semangat pemuda agar semua kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan harapannya.

Apabila pemuda pada masa sekarang ini terpisah dari persoalan-persoalan dimasyarakatnya, maka sulit akan lahir pemimpin masa depan yang memimpin bangsanya sendiri.

Dalam hal ini pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu :

1.    Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dalam kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatan secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan sosial.

2.    Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemapuan-kemampuan ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

 

C.  Masalah dan Potensi Generasi Muda

1.    Permasalahan Generasi Muda

berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain:

1)   Dirasa menurunkan jiwa idealisme, patriotism dan nasionalisme di kalangan masyakarat termasuk generasi muda.

2)   Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.

3)   Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri tetapi juga merugikan seluruh bangsa.

4)   Kekurangannya lapangan kerja/kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran / setengah pengangguran dikalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktifitas nasional dan memeprlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.[7]

5)   Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan muda , hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang dikalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

6)   Masih banyaknya perkawinan dibawah umur, terutama dikalangan masyarakat pedesaan

7)   Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga

8)   Meningkatnya kenakalan pemuda dengan penyalahgunaan narkotika[8]

2.    Potensi-Potensi Generasi Muda

potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan:

1)   Idealisme dan daya kritis.

Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.

 

2)   Dinamika dan kreativitas

Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.[9]

 

3)   Keberanian mengambil resiko

Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.[10]

4)   Optimis dan kegairahan semangat daya juang yang tinggi

5)   Sikap kemandirian dan disiplin murni

6)    Berpendidikan tinggi dan mempunyai pengetahuan luas

7)   Patriotisme dan nasionalisme

8)   Mempunyai sikap kesatria

9)   Kemapuan penguasaan ilmu dan teknologi

3.    Pengembangan Potensi Generasi Muda

Generasi muda memiliki peranan penting dalam memajukan dan meningkatkan pembangunan. Begitu banyak potensi yang dimiliki oleh generasi muda, mereka mampu berkarya dan berekspresi dengan bebas ,tetapi masih dalam lingkup yang sewajarnya dan tidak menyalahi aturan. Pengembangan potensi tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga, orang tua dapat mengembangkan potensi anak mereka sejak berusia balita, orang tua dapat mengarahkan apa dan kemana potensi yang dimiliki oleh anak mereka sehingga lahirlah generasi muda yang memiliki potensi sesuai minat masing-masing anak.

Generasi muda dapat mengembangkan potensi mereka melalui hoby atau kesenangan masing-masing, contohnya jika anak menyukai musik maka ia bisa mengembangkan potensinya dengan membuat sebuah band atau mengikuti kursus bermain musik sehingga potensi anak tersebut redup tanpa ada perkembangan.

Potensi generasi muda juga dapat membangun rasa bangga pada diri sendiri. Keluarga dan negara juga merasa bangga atas potensi yang dimiliki oleh anggota keluarga atau sebagai masyarakat. Tapi bagaimana jika generasi muda saat ini mengisi hari mereka dengan hanya menghabiskan uang orang tua dengan membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan, Sex di luar nikah, penyalahgunaan obat narkotika tak dapat dihindari, mabuk-mabukan (minum-minuman keras), dan masih banyak lagi hal-hal lain yang sangat menyedihkan. Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan orang tua dapat mengarahkan sejak dini kemana arah yang paling tepat dan baik untuk perkembangan anak mereka sehingga generasi muda dapat memiliki potensi yang sangat berguna bagi nusa dan bangsa.

Di negara-negara maju, salah satu di antaranya adalah Amerika Serikat, para mahasiswa sebagai bagian generasi muda, didorong, dirangsang dengan berbagai motivasi dan dipacu untuk maju dalam berlomba menciptakan suatu ide / gagasan yang harus diwujudkan dalam suatu bentuk barang, dengan berorientasi pada teknologi mereka sendiri.

 

4.    Masalah-Masalah Generasi Muda

Generasi muda dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya menghadapi berbagai permasalahan yang perlu diupayakan penanggulangannya dengan melibatkan semua pihak. Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi muda di Indonesia dewasa ini antara lain sebagai berikut :

1)        Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.

2)        Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.

3)         Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal. Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.

4)          Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.

5)         Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.

6)        Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.

7)        Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.

8)        Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.

9)        Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).

10)    Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.

11)    Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya. Permasalahan tersebut akan berkembang seiring dengan perkembangan jaman apabila tidak diupayakan pemecahannya oleh semua pihak termasuk organisasi masyarakat, diantaranya KARANG TARUNA .

 

5.    Faktor Penyebab Permasalahan Pemuda

1)   Kurang dalam mengendalikan diri

Dalam hal ini kita melibatkan keluarga karena keluarga merupakan tempat awal seorang remaja membentuk karakter . Disini peran orang tua sangat mempengaruhi perkembangan remaja dalam mengendalikan diri , orang tua bukan hanya memberikan penjelasan tentang nilai sosial (baik buruknya suatu perbuatan) tapi juga memberikan suatu contoh perbuatan yang dapat dicontoh oleh remaja tersebut sehingga ketika remaja sudah berada dilingkup sosial yang lebih luas contohnya masyarakat , remaja tersebut akan terbiasa melakukan sama seperti apa yang dicontohkan oleh orang tuanya .

2)   Kurang masa bersama keluarga

Meluangkan waktu sejenak untuk berkumpul bersama keluarga merupakan hal kecil yang mempengaruhi perkembangan remaja diluar karena pada saat seperti inilah masing-masing anggota keluarga menceritakan masalah kepada orang tua atau orang yang lebih tua didalam keluarga tersebut demi mendapat sebuah solusi yang benar . Karena banyak faktor remaja melakukan hal negatif adalah karena jarangnya meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga dengan alasan orang tua bekerja dan sibuk dengan urusan lain, jika didiamkan begitu saja remaja tidak mendapat teman untuk menceritakan masalah yang dihadapinya sehingga remaja mencari jalan keluarnya sendiri yang menurutnya benar dan tak jarang dari keputusan itulah dapat mengorbankan orang lain .

3)   Masalah ekonomi keluarga

Keluarga miskin mungkin tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan pendidikan sempurna kepada anak. Makanan dan minuman , tempat kediaman serta kesehatan yang memadai. Faktor inilah yang mendorong remaja untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya atau mencuri milik orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dan hal ini akan terus meningkat ke arah yang lebih ekstrim jika dibiarkan seperti menghilangkan nyawa orang lain demi suatu hal yang diinginkannya.

 

 

 

D.  Peranan Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat, Bangsa dan Negara

Dalam hubungannya dengan sosialisasi geenerasi muda khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk generasi muda, mahasiswa pada khususnya pada saat ini.

Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata perlu ditebus dengan pengorbanan yang tinggi. Oleh karena segera setelah proklamasi pemuda Indonesia membentuk organisasi yang bersifat politik maupun militer, diantaranya KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang didirikan oleh mahasiswa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

KAMI menjadi pelopor pemdobrak kearah kehidupan baru yang kemudian dikenal dengan nama orde baru (ORBA). Barang siapa menguasai generasi muda, berarti menguasai masa depan suatu bangsa, demikian bunyi suatu pepatah. Berarti masa depan suatu bangsa itu terletak ditangan generasi mudas.

Kalau dilihat lebih mendalam, mahsiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai :

a.    Agent of change

b.   Agent of development

c.    Agent of modernization

Sebagai agent of change, mahasiswa bertugas untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat kearah perubahan yang lebih baik. Sedangkan agent of development, mahasiswa bertugas untuk melancarkan pembangunan di segala bidang, baik yang bersifat fisik maupun non fisik.Sebagai agent of modernization, mahasiswa bertugas dan bertindak sebagai pelopor dalam pembahruan. 

 Baca juga artikel yang lain:

  1. Pengertian Bid'ah
  2. Konsep Manusia Menurut Aliran Humanisme dan Islam
  3. Konsep Manusia dalam Prespektif Aliran Psikoanalisa dan Behaviorisme
  4. Terjemah Surat Yasin
  5. Seni dan Keindahan
  6. Potensi Generasi Muda
  7. Perkembangan Ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia Menurut Pengetahuan Barat dan Islam
  8. Pandangan Hidup, Ideologi, Tanggung Jawab, Harapan, dan Doa
  9. Istighosah
  10. Makna dan Fadhilah Surat Al-Falaq 1-5
  11. Makna dan Fadhilah Surat Al Ikhlas 1-4

BAB III

KESIMPULAN

            Kita sebagai remaja penerus bangsa dan sebagai genenerasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, kita harus berfikir secara kritis dan intelektual dalam menghadapi masalah-masalah sosial yang ada disekitar lingkungan kita dan harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya ditengah-tengah masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi. Maka sudah sepatutnya kita memilih dan memilah jalan hidup kita yang kelak akan bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

 

DAFTAR PUSTAKA

Bimo, Agustinus. 2012. Masalah Pemuda Sosialisasi. http://agustinusbimo.blogspot.com. Diakses : 23 Februari 2014

Herwantiyoko dan Neltje F. Katuuk, 1997, MKD ILMU SOSIAL DASAR, Jakarta: Gunadarma.

Hartomo dan  Arnicun Aziz,1993, MKDU ILMU SOSIAL DASAR, Jakarta: BUMI AKSARA.

Sumber: https://ciptadestiara.wordpress.com/category/pemuda-dan-identitas/    



[1] Drs. H. Hartomo dan Dra. Arnicun Aziz, MKDU ILMU SOSIAL DASAR, (Jakarta: BUMI AKSARA, 1993), hal. 109

[2] Ibid, hal. 110

[3] Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk, MKDU ILMU SOSIAL DASAR, (Jakarta: Gunadarma, 1997), hal. 81

[4] Drs. H. Hartomo dan Dra. Arnicun Aziz, MKD ILMU SOSIAL DASAR, h. 110

[5] Ibid, h. 111

[6] Ibid

[7] Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk, MKDU ILMU SOSIAL DASAR, h. 83

[8] Ibid

[9] Ibid

[10] Ibid, 85

Perkembangan Ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia Menurut Pengetahuan Barat dan Islam

DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1  LATAR BELAKANG....................................................................... 1

1.2   RUMUSAN MASALAH................................................................. 1

1.3  TUJUAN............................................................................................ 1

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................... 2

            2.1 Biologi Ditinjau dari Pengetahuan Barat dan Islam………………….2

            2.2 Fisika Ditinjau dari Pengetahuan Barat dan Islam…………………..4

            2.3 Kimia Ditinjau dari Pengetahuan Barat dan Islam………………….6

BAB 3 PENUTUP............................................................................................ 10

            3.1 KESIMPULAN……………………………………………………11

 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

      Ilmu pengetahuan di anugerahkan Tuhan kepada manusia, agar manusia dapat memanfaatkanya dengan baik untuk kehidupannya, dengan ilmu pengetahuan tersebut manusia dapat mengetahui manfaat serta mudharat dari setiap benda yang ada di sekitar kita.

      Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia pun dapat mengetahui hal-hal yang kecil yang kasat oleh mata. Bahkan hal-hal yang berada di luar bumi, akan tetapi kebanyakan manusia telah terpaut dengan apa yang telah mereka ketahui dan melupakan Tuhan yang telah memberi mereka pengetahuan.

       Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern, dua hal yang pasti memiliki keterkaitan. Dalam makalah ini akan membahas tentang beberapa hal yang dilihat atau dipandang dari segi Prespektif Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern. Beberapa hal tersebut adalah Biologi, Fisika dan Kimia.

 

1.2  RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagaimana ilmu biologi ditinjau dari pengetahuan barat dan islam?

1.2.2 Bagaimana ilmu fisika ditinjau dari pengetahuan barat dan islam?

1.2.3 Bagaimana ilmu kimia ditinjau dari pengetahuan barat dan islam?

 

1.3  TUJUAN

1.3.1 Mengetahui ilmu biologi ditinjau dari pengetahuan barat dan islam.

1.3.2 Mengetahui ilmu fisika ditinjau dari pengetahuan barat dan islam.

1.3.3 Mengetahui ilmu kimia ditinjau dari pengetahuan barat dan islam.

 

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Ilmu Biologi

      2.1.1 Ilmu Biologi Ditinjau dari Pengetahuan Barat

Penemuan dan catatan tentang fosil tidak dapat memberikan petunjuk tentang asal mula kehidupan fosil-fosil tertua yang ditemukan adalah organisme yamg rumit kemudian para ahli menyunsun pemikiran asal mula kehidupan.

Anggapan kuno dikemukakan oleh ARISTOTELESdengan teorinya Abiogenesis atau Genertion Spontanca yang menerangkan bahwa mahluk hidup terjadi dari benda mati. Pada pertengahan abad XVII LEEUWENHOEK dengan mikrosopnya , berhasil mengamati air, hal ini menimbulkan anggpan bahwa mahluk hidup dapat muncul begitu saja dari benda-benda mati.  LAZZARO SPALLANZA dan FRANSESCO REDI dari italic dan LOUSIS. Itu dan bahkan mereka berhasil membuktikan kekeliruan teori tersebut.

Kemudian muncul teori baru yang berdasarkan anggapan modern, yaitu teori Omne vivum Exovo dan Omne Ovum Exvivo, yang artinya bahwa makhluk hidup berasal dari telur dan smua telur berasal dari mahluk hidup.

Pada tahun 1893 HAWOLD URAY, ahli kimia dari University Of Chicango dengan teori Uray berpendapat bahwa bumi akan kaya molekul-molekul CH4 (Mentana), NH3 (Amoniak) serta H2 dalam bentuk gas karma pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi sinar Kosmos . unsur tersbut membentuk asam Amino yang merupakan komponen penting dari Proptoplasma yang merupakan subtansi dasar sel biologi modern.

 Pada tahun 1965 di temukan fosil pada batuan di Ontorio selatan yang berumur 1,9 milyar tahun, di Afrika selatan ditemukan Fosil berumur 3,1 milyar tahun, Organisme ini diberi nama Eobaceerion isolation. Dengan demikian perkiraan mahluk hidup berasal dari gabungan Asam Amino yang terbentuk dari gas-gas Mentana(CH4), Hiorogen (H2), Amoniah (NH3), karna uap air yang terdapat  pada Atmosfer.

      2.1.2 Ilmu Biologi Ditinjau dari Pengetahuan Islam

Ada banyak cara yang untuk mengamati dunia biologi misalnya, memanfaatkan untuk paradikma Gentika dan membahas Palseotologi secara panjang lebar, meskipun demikian kekejian intelektual terbesar dalam sejara biologi dapat ditemukan dalam Sosiobiologi, sekalipun deimikian bahaya yang sesungguhnya akan tiba jika disiplin, Bioogi mendorong pencarian karakter moral tidak melalui medium Ideologis. Melainkan  mengambil paradikma-paradikma naturalistik, kekuasaan biologis atas amoralitas adalah surga bagi kaum Determis. Tanpa adanya moralitas seksual abiologis, apa jadinya dengan padangan muslim? Islam tidak mengatakan virgo Intacta dalam bentuknya yang dangkal. Islam menolak paradigma biologis sebagai Raison Di Entre bagi prilaku moral manusia, Al-qur’an telah menjelaskan dalam surat An-Nur (24) : 30-31 yang intinya Al-Qur’an menganjurkan terhadap pria dan wanita saling percaya yang diwujudkan dalam kesucian dan kerendahan hati.

 

2.2 Ilmu Fisika

      2.2.1 Ilmu Fisika Ditinjau dari Pengetahuan Barat

Fisika dalam Bahasa Yunani adalah physikos artinya alamiah dan physis artinya alam, fisika adalah ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel,submikroskopsis yang membentuk segala materi (fisikapartikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai kesatuan kosmos. Fisika dibagi menjadi dua yaitu fisika klasik dan fisika modern fisika klasik adalah ilmu fisika yang kita pelajari di sekolah, yaitu tentang hukum-hukum yang berlaku pada benda yang kita lihat dan rasakan, seperti bola billiard atau mobil. Sedangkan fisika modern membahas tentang hal-hal yang tidak dapat di jangkau oleh panca indera kita, misalnya atom dan lubang hitam. Fisika sering juga disebut “ilmu paling mendasar” Karena setiap ilmu alamlainnya (biologi, kimia, geografi, dan lain-lain). Mempelajari jenis system materi tertentu yang mematuhi hukum fisika.

Fisika dapat membantu seseorang dalam memahami peristiwa-peristiwa fisika dari sederhana maupun yang rumit, misalnya pembakaran kayu, proses pembekuan air menjadi es. Kemudian perubahan fisika sementara misalnya es batu mencair menjadi air.[1]

      2.2.2 Ilmu Fisika Ditinjau dari Pengetahuan Islam

Di dalam al-qur’an terdapat banyak isyarat-isyarat tentang ilmu fisika sebagaimana firmanallah didalam al-qur’an. Contohnya tentang relativitas waktu, bergantinnya siang dan malam, adalah fakta yang telah terbukti secara ilmiah. Hal tersebut telah di ungkap oleh Einstein tentang teori realivitas waktu pada abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui waktu adalah sebuah konsep yang relative, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Albert Einstein menjelaskan bahwa waktu di tentukan oleh masa dan kecepatan. Dalam sejarah tidak ada seorangpun manusia yang mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas. Tapi ada Al-Qur’an yang telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relative sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi: “dan mereka meminta kepadamu agar adzab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-janjinya.  Sesungguhnya sehari disisi tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu[2] (Q.s Al-Hajj: 47) dan “dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadannya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (Q.s Sajadah :5).

Dalam sejumlah ayat manusia merasakan waktu yang berbeda-beda, dan terkadang manusia dapat merasakan waktu secara singkat sebagai sesuatu yang lama; Allah bertanya:   ‘berapa tahunkah lamannya kamu tinggal (dibumi) sehari atau setengah hari, Makatanyakanlah pada orang-orang yang mengitung.’ Allah berfirman ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja,kalau kamu sesungguhnya mengetahui.”(QS Al Mu’minunn: 112-114).

 

2.3 Ilmu Kimia

      2.3.1 Ilmu Kimia Ditinjau dari  Pengetahuan Barat

Pada saat  manusia masih berfikir secara primitif, mereka tidak bisa mengatasi kesulitan-kesulitan yang berasal dari alam seperti gempa, banjir dan lain sebagainya,  sehingga mereka cenderung memuja apa yang menjadi penyebab kesulitan tersebut dengan harapan bahwa kesulitan itu tidak menimpa mereka lagi. Pada abad pertengahan hal tersebut berubah menjadi mistik. Para ahli kimia beranggapan bahwa dengan kekuatan gaib mereka dapat membuat emas dari tembaga, timah atau bahan yang lainnya,  Mereka mencari berbagai cara untuk merubah material yang tidak berharga seperti tembaga dan sebagainya menjadi sesuatu yang sangat berharga seperti emas degan cara melapisinya dengan emas asli, untuk meyakinkan masyarakat saat itu.

Ilmu kimia baru berkembang sebagai ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-17 setelah Antoine Lauzent Lavoisier melakukan suatu penelitian dengan metode yang dikenal dengan “metode ilmiah”. Dia melakukan suatu penelitian kuantitatif pada pembakaran zat-zat besi, timah dan sebagainya di dalam sebuah tabung. Ternyata hasil dari pembakaran memiliki massa yang lebih besar dari zat semula sebelum dibakar, sedangkan tekanan udara dalam tabung tersebut menurun. Lavoisier pun menarik kesimpulan bahwa saat terjadi pembakaran, ada suatu zat yang di ambil dari udara.

Dari pengamatan tersebut, Lavoisier mengenal adanya suatu zat yang terdapat di dalam udara yang bersenyawa dengan zat yang mengalami pembakaran, zat tersebut oleh Lavoisier disebut dengan oksigen. Lavoisier akhirnya menyimpulkan bahwa pembakaran adalah suatu peristiwa bersenyawa unsur suatu zat dengan oksigen dari udara. Berawal dari hal ini metode ilmiah pun berkembang pesat.

Pada tahun 1665 ilmuwan bangsa inggris Robert Hooke menemukan sel, tahun 1869 Friendrich M. seorang ahli Bio-kimia menemukan asam deoksiribonukleat(DNA), tahun 1950 Maurice W. menemukan struktur DNA, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, ilmu pengetahuan tentang kimia pun menjadi semakin sulit untuk di kuasai, sehingga ilmu Kimia pada umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.

1)     Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.

2)     Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.

3)    Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.

4)   Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.

5)    Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi.

       Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.

6)      Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molecular.

      2.3.2 Ilmu Kimia Ditinjau dari Pengetahuan Islam

Manusia tradisional ialah manusia yang memiliki kemampuan terbatas sehingga interaksinya dengan lingkungan hidupnya bersifat terbatas. Sebaliknya manusia modern mampu mengoptimalisasi segi-segi positif  lingkungan hidupnya, menghindari segi negatifnya dan mampu mengubah lingkungan hidupnya manjadi lebih menguntungkan.

Dalam era industrialisasi, diperlukan kemampuan manusia yang lebih unggul. Keunggulan manusia ini diperoleh dari hasil penggunaan akalnya yaitu melalui pengetahuan IPA dan Tekhnologi., IPA dan teknilogi juga memegang peranan penting dalam persaingan ini, peranan teknologimenjadi faktor yang menentukan, sehingga wajarlah bila pengembangan tekhnologi harus dilakukan secara sistematis, terarah dan bertahap.

Selain berjasa mengembangkan fisika dan astronomi, al-Khazimi juga turut membesarkan ilmu kimia dan biologi. Secara khusus, dia menulis tentang evolusi dalam kimia dan biologi. Dia membandingkan transmutasi unsur dengan transmutasi spesies.

         Secara khusus, al-Khazini juga meneliti dan menjelaskan definisi ”berat”. Menurut dia, berat merupakan gaya yang inheren dalam tubuh benda-benda padat yang mnenyebabkan mereka bergerak, dengan sendirinya, dalam suatu garis lurus terhadap pusat bumi dan terhadap pusat benda itu sendiri. Gaya ini pada gilirannya akan tergantung dari kerapatan benda yang bersangkutan.


         Al-Khazini juga mempunyai gagasan mengenai pengaruh temperatur terhadap kerapatan, dan tabel-tabel berat spesifiknya umumnya tersusun dengan cermat. Sebelum Roger Bacon menemukan dan membuktikan suatu hipotesis tentang kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi, al-Khazini lebih dahulu telah mendalaminya.
Ibrahim Ibnu Yahya An-Naqqosh seorang tokoh muslim yang dikenal sebagai penemu pembuatan kaca dari batu.

Baca juga artikel yang lain:

  1. Pengertian Bid'ah
  2. Konsep Manusia Menurut Aliran Humanisme dan Islam
  3. Konsep Manusia dalam Prespektif Aliran Psikoanalisa dan Behaviorisme
  4. Terjemah Surat Yasin
  5. Seni dan Keindahan
  6. Potensi Generasi Muda
  7. Perkembangan Ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia Menurut Pengetahuan Barat dan Islam
  8. Pandangan Hidup, Ideologi, Tanggung Jawab, Harapan, dan Doa
  9. Istighosah
  10. Makna dan Fadhilah Surat Al-Falaq 1-5
  11. Makna dan Fadhilah Surat Al Ikhlas 1-4

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ilmu Pengetahuan Alam Barat berkembang pesat Sejak zaman “renaissance” pada abad ke-18. Sedangkan Al Qur’an di wahyukan oleh Allah S.W.T kepada Nabi Muhammad S.A.W pada abad ke-6. Dari pendekatan sejarah tersebut kita mengetahui bahwa Al Qur’an lebih dulu ada sebelum ilmu pengetahuan alam barat berkembang.

Apabila ada suatu ilmu pengetahuan alam, maka kita dapat mengkonfirmasikannya dengan Al Qur’an. Apabila sesuai dengan apa yang terkandung di dalam Al Qur’an, maka Al Quran akan mengokohkan ilmu pengetahuan tersebut, namun bila tidak sesuai maka Al Qur’an akan menyalahkan ilmu pengetahuan tersebut. Seperti teori Darwin yang menganggap bahwa manusia berasal dari kera yang telah berevolusi.

          Namun sebaliknya bila sekarang ini ada temuan sains yang terlihat bertentangan dengan teks Al-Quran, sebenarnya ada dua kemungkinan. Yang pertama mungkin data atau informasi yang didapat para ilmuwan belum tepat, sedang yang kedua mungkin pemahaman kita terhadap Al-Quranlah yang kurang tepat. Tidak mungkin keduanya saling bertentangan. Karena dengan makin majunya tehnologi, pengetahuan juga makin berkembang, maka akibatnya penafsiran terhadap Al-Quranpun juga dapat berkembang, terutama dalam hal yang berkaitan dengan ilmu ke-alam semestaan.

DAFTAR PUSTAKA

Bucauille, Maurice. 1999. Asal Usul Manusia, Surabaya : Mizan

Gribbin, John. 2005. FISIKA MODERN. Jakarta: ERLANGGA) .

Mawardi, Drs, Nur Hidayat, Ir. 2000. Ilmu Alamiah Dasar, Bandung : Pustaka Setia

Nurdin, Isni.  Perkembangan Sains dan Teknologi

http://husinalfirdaus.blogspot.co.id/2012/03/makalah-iad-ibdisd-perkembangan-ilmu.html. Diakses pada tanggal 28 September 2017



[1] John Gribbin, FISIKA MODERN(Jakarta; PENERBIT ERLANGGA) .

[2]IsniNurdin, PerkembanganSainsdanTeknologi

Pandangan Hidup, Ideologi, Tanggung Jawab, Harapan, dan Doa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia. Manusia hidup seharusnya memiliki pandangan hidup, tanggung jawab, dan harapan. Hal ini sangat penting bagi kehidupan manusia, manusia yang sadar memiliki pandangan hidup yang baik, semua tingkah laku dan segala pekerjaanya harus bisa dipertanggung jawabkan akan semua perbuatanya. Manusia dalam kehidupanya pasti menginginkan suatu harapan. Harapan ini dapat di capai manusia dan yang diingikan manusia. Baik pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan ini manusia menginginkan suatu kebaikan dalam menjalani roda kehidupan. Manusia sekarang ini ingin harapan hidup yang lebih baik dari masa lalu, dan masa sekarang manusia ingin memiliki pandangan hidup yang lebih baik dari masa esok. Segala tingkah laku, perbuatan manusia yang ada di masyarakat akan dipertanggung jawabkan dalam masyarakat. Harapan manusia berbeda–berbeda tapi semua menginginkan harapan yang lebih baik. Untuk itu kami mengkaji mengenai pandangan hidup, tanggung jawab, dan harapan.


B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini membahas tentang:

1.      Apa yang di maksud dengan Pandangan Hidup?

2.      Apa yang di maksud ideologi?

3.      Apa saja macam-macam sumber pandangan hidup?

4.      Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab?

5.      Apa yang di maksud dengan harapan?

6.      Apa yang di maksud dengan harapan dan doa?


BAB II

PEMBAHASAN

A.    PANDANGAN HIDUP

Pandangan Hidup dalam pikiran dan perasaan manusia, adalah faktor penting yang harus menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal.

1.   Pengertian Singkat Pandangan Hidup

a.  Menurut Koentjaraningrat dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup (World View) adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan golongan di dalam masyarakat.

b.  Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.

c.  Menurut Lenski dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi.

Secara umum Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.

Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.


2.   Pengertian Pandangan Hidup

Pandangan hidup pasti ada pada diri setiap seorang dan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrat. Karena ia menentukan masa depan seseorang maka arti pandangan hidup sangatlah perlu untuk di jelaskan untuk jadi pertimbaan kita untuk menentukan pandangan hidup kita kedepan. Pandangan hidup sendiri artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Dengan demikian pandangan hidup manusia melalui proses waktu yang lama dan terus menerus bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang sangat singkat, sehingga hasil pemikran itu dapat diuji kenyataannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan atau kepercayaan. Keempat unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau peruangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang mebuat manusia makmur,bahagia,damai,tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan atau kepercayaan. Keyakinan atau kepercayaan diukur dengan kemampuan akal. Kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.


3.   Langkah-Langkah Berpandangan Hidup

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang perlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai ukuran kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.


B.   PENGERTIAN IDEOLOGI

1.    Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.

Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:

a.  Destut De Tracy : Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destut De Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.

b.  Ramlan Surbakti : membagi dalam 2 pengertian

a.  Ideologi Fungsional : seperangkat gagasan Tentang Kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik

b. Ideologi Struktural : Suatu sistem pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.


C.    MACAM-MACAM SUMBER PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

1.  Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya

2. Pandangan hidup yang berupa Ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.

3.  Pandangan Hidup Hasil Renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.


D.  TANGGUNG JAWAB

1.   Makna Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.[1]

Tanggung jawab itu bersifat kodrati. Artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila tidak mau bertanggung jawab, maka akan ada pihak lain yang memaksa untuk mau bertanggung jawab.

Tanggung jawab merupakan salah satu ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Dengan demikian, untuk memperoleh kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, keteladanan, dan taqwa kepada Tuhan.


2.  Macam-macam Tanggung Jawab

a. Tanggungjawab terhadap diri sendiri, yaitu menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.

b.  Tanggung jawab terhadap keluarga. Keluarga  merupakan masyarakat kecil. Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tnggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga.[2] Jika tidak bisa menjaganya dengan baik, maka bisa dikatakan bahwa yang melakukannya tidak bisa bertanggung jawab atas nama baik keluarga.

c.  Tanggung jawab terhadap masyarakat. Pada hakekatnya tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluq sosial.

d.  Tanggung jawab kepada bangsa/negara. Suatau kenyataan lagi, bahwa setiap manusia adalah warga negara dari suatu negara. Dalam berpikir, bertindak, dan bertingkah laku, manusia terikat oleh norma-norma atau aturan-aturan yang dibuat oleh negara.


3.  Hubungan Tanggung Jawab dengan Kewajiban dan Hak.

Kewajiban adalah suatu pengabdian dan pengorbanan yang dilakukan oleh manusia. Sedangkan hak adalah suatu hal yang bisa dituntut oleh setiap individu setelah melakukan kewajiban. Pengabdian dan pengorbanan juga merupakan wujud tanggung jawab seseorang. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, atau pun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih-sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas.

Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluq ciptaan Tuhan. Sebagai wujud tanggung jawab kepada Tuhan, manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Sebagaimana Firman Allah:

وما خلقت الجنّ ولإنس الّا ليعبدون

“Aku tidak meciptakan jin dan manusia selain hanya untuk menyembah kepada-Ku.” (QS. 51: 56)

Pengorbanan adalah suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran yang tulus ikhlas tanpa menginginkan pamrih. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan jiwa.

        Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seseorang yang melakukan kewajiban berarti telah bertanggung jawab dengan hak yang akan didapatkannya setelah melakukan kewajiban tersebut.[3]


E.     HARAPAN

Menurut kamus besar bahasa indonesi harapan berasal dari kata ha.rap.an Nomina (kata benda)  yang artinya:

1.      Sesuatu yang (dapat) diharapkan

2.      Keinginan supaya menjadi kenyataan

3.      Orang yang diharapkan atau dipercaya

Harapan adalah suatu mimpi yang belum terwujud, karena harapan itu seperti doa yang belum dikabulkan Allah Swt, dan harapan itu akan terwujud ketika kita mengiringinya dengan usaha, kerja keras, dan doa yang sungguh-sungguh.

Setiap orang pasti memiliki harapan. Harapan tersebut lahir dari sebuah mimpi. Mimpi yang sangat kuat dan mengkar akan berubah menjadi sebuah harapan. Karena impian adalah sumber harapan yang membangkitkan motivasi dan mengherakkan seseorang menembus batas kehidupanya menjadi besar dan berjiwa besar. Banyak ilmuan yang mendefinisikan arti harapan, dan semua pendapat itu benar adanya , karena mereka menyimpulkanya dari pengalaman batin dan berbagai pengamatan. Jika harapan yang terkabul berwujud sebuah istana, maka keyakinan adalah tangga-tangga kokoh yang mengantar kita ke dalamnya. Semakin kuat tangga-tangga tersebut, maka semakin nyaman pula kaki kita memijaknya tanpa rasa takut. Karena keyakinan akan membentuk sebuah kekuatan

Setiap orang pasti memiliki cara tersendiri untuk mewujudkan harapan, semua cara itu sah dan benar jika dilakukan dengan usaha yang baik. Kita tidak boleh menghalalkan cara-cara yang tidak baik dalam proses perwujudan harapan. Karena barang siapa yang menanam hal yang buruk maka ia akan menuai sesuatu yang buruk pula. Hal-hal yang harus kita perhatikan dan lakukan dalam mewujudkan harapan diantaranya adalah :

1.      Berusaha keras

Hal utama yang harus dilakukan adalah berusaha seoptimal mungkin. Karena Allah akan melihat seberapa besar usaha kita, Allah akan memberikan sesuatu sesuai dengan usaha kita. Tidak hanya itu kita juga harus mengiringi usaha dengan keyakinan yang kuat, karena keyakinan akan melahirkan sebuah kekuatan, yang nantinya akan kita pergunakan sebagai tameng dalam menghadapi berbagai rintangan yang akan datang. Hal yang tidak kalah penting yang harus kita miliki adalah keberanian. Kita harus berani dalam segala hal yang nantinya akan mengantarkan kita kepada keberhasilan. Ketika kita merasa bukan siapa- siapa, leberanian itulah yang akan membuat kita menjadi jiwa-jiwa yang tangguh. Sesuatu yang indah akan muncul saat usaha, keyakinan, dan keberanian bersatu dalam jiwa seseorang. Dan sesuatu itu bernama keajaiban.

2.      Berdoa

Hal yang tidak boleh kita tinggalkan ketika berusaha adalah “doa”. Doa adalah ruh hidup manusia. Karena semua yang kita miliki datangnya dari Allah. Jika kita tidak meminta sesuatu apapun, maka Allah juga tidak akan memberikan sesuatu kepada kita, meskipun kita menginginkanya. Usaha tanpa diiringi doa berarti sombong, karena pada hakikatnya kita selalu bergantung pada kuasa Allah. Ketika berdoa kita harus sungguh-sungguh, dan penuh harap hanya kepada Allah. Banyak orang yang menceritakan kisah suksesnya karena doa. Ternyata kekuatan spiritual mempunyai peran besar dalam mencapai kesuksesan. Keyakinan akan doa yang kita panjatkan kepada Allah haruslah kuat, Karena kemungkinan besar dari keyakinan itu keinginan kita akan terkabul. Bahkan sesuatu yang tidak terjangkau dengan akal bisa dijangkau dengan keyakinan yang kuat.

3.      Hindari berimajinasi

Setelah kita berusaha dan berdoa, hal selanjutnya yang harus kita lakukan adalah menghindari banyak berimajinasi. Sebab jika kita terus memikirkan betapa nikmat dan dan senangnya mendapatkan sesuatu yang kita harapkan, maka kita akan merasa kecewa jika tidak mendapatkan harapan yang selalu kita bayangkan, dan jika kita mendapatkanya maka kita tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah kita miliki.sifat ini hanya membuat diri kita dipenuhi dengan nafsu dunia. Jadi biarkan waktu yang menjawab, dan ikuti saja perputaran waktu dengan melakukan kegiatan seperti biasanaya serta mengiringi waktu dengan usaha-usaha yang dapat mengantarkan kita kepada terwujudnya harapan.


F.     HARAPAN DAN DOA

Harapan dan doa adalah dua hal yang sangat berharga bagi manusia. Dengan harapan jiwa seseorang akan terus hidup dan berkembang, sedangkan doa akan menjadi penguat dalam pencapaian suatu harapan. Berdoa adalah memohon dengan sepenuh hati kepada Allah dengan mengharap kebaikan yang ada di sisi-Nya agar mengabulkan sesuatu yang kita kehendaki. Jadi berdoa itu penting, karena usaha tanpa diiringi doa berarti sombong, dan doa  tanpa disertai usaha adalah bohong. Terkadang sebagian orang tidak percaya akan kebenaran doa, dan akhirnya banyak dari mereka tidak bisa merasakan hasil dari doa mereka, karena sejak awal.

Baca juga artikel yang lain:

  1. Pengertian Bid'ah
  2. Konsep Manusia Menurut Aliran Humanisme dan Islam
  3. Konsep Manusia dalam Prespektif Aliran Psikoanalisa dan Behaviorisme
  4. Terjemah Surat Yasin
  5. Seni dan Keindahan
  6. Potensi Generasi Muda
  7. Perkembangan Ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia Menurut Pengetahuan Barat dan Islam
  8. Pandangan Hidup, Ideologi, Tanggung Jawab, Harapan, dan Doa
  9. Istighosah
  10. Makna dan Fadhilah Surat Al-Falaq 1-5
  11. Makna dan Fadhilah Surat Al Ikhlas 1-4

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

1.      Pandangan hidup

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.

Sumber Pandangan Hidup.

a.       Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya.

b.       Pandangan hidup yang berupa ideology.

c.       Pandangan hidup hasil renungan.

d.      Ideologi.

e.       Cita – Cita.

f.       Kebijakan.

g.      Usaha atau Perjuangan.

h.      Keyakinan atau Kepercayaan.

2.      Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatanya. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibanya. Seorang mahasiswa berkewajiban untuk belajar. Bila ia belajar, berarti ia telah memenuhi kewajibanya dan ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya.

3.      Harapan

Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan terjadinya sesuatu. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan putus pula hati manusia.


DAFTAR PUSTAKA

Cholil, Tasmuji. IAD-ISD-IBD. Surabaya: UINSAPress. 2017

Gati, Vidia. IAD-ISD-IBD . Surabaya: UINSAPress. 2017.

Joko Tri Prasetyo, dkk. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Mawardi, dkk. IAD-ISD-IBD. Bandung: Pustaka Setia, 2007.

Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya. IAD-ISD-IBD. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2011.

Wahyu, Ramdani. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT. Pustaka Setia, 2008

Widyosiswoyo, Supartono. Ilmu Budaya Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009

http://putriprafanda.wordpress.com/2013/11/27/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-pandangan-hidup/


Footnoote

[1] Tasmuji, IAD-ISD-IBD (Surabaya: UINSAPress, 2017), 216

[2] Cholil, Tasmuji, IAD-ISD-IBD (Surabaya: UINSAPress, 2017), 217

[3] Vidia Gati, IAD-ISD-IBD (Surabaya: UINSAPress, 2017), 219

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...