HOME

23 Februari, 2021

Pahamilah Proses Pencapainya

Pahamilah Proses Pencapainya

Banyak orang mengira dengan meraih hasil akhir adalah tujuan sebenarnya. Mereka bekerja siang sampai malam banting tulang agar apa yang diinginkan tercapai. Namun, bila mau memahami hakikat sebenarnya hidup ini adalah bagaimana kita belajar dan belajar untuk menjadi lebih baik.

Proses dalam pencapaian haruslah kita pahami pula. Dengan kita memahami prosenya berarti kita telah berusaha untuk belajar dari kerasnya hidup ini. Yang nantinya akan mendorong untuk lebih bersemangat lagi membaiki hidup baik dalam karir atau keluarga.

Setiap peristiwa yang kita alami maupun terjadi pasti menyimpan pelajaran. Pelajaran itulah nantinya akan memberikan pemaknaan istimewanya hidup yang hikmahnya dapat kiata ambil. Suatu essensi kehidupan yang lebih untuk memotivasi agar jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. 

Sebuah  pelajaran hidup langsung yang kita alami, dari sebuah peristiwa. Tujuan terpenting bukanlah hasil akhir. Namun, peroses pencapainya, karena hidup ini adalah proses untuk memahami dan belajar.

Baca artikel yang terkait :

Tolonglah Seseorang Sampai Tuntas

Tolonglah Seseorang Sampai Tuntas

Menolong tak lain sebuah tindakan yng sangat mulya. Mulya di hadapan seorang atau tuhanya. Menolong adalah peristiwa yang pasti akan di temui setiap orang. Tanpa kita sadari orang lain pasti membutuhkan pertolongan kita. Pada dasarnya kita adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan agar saling membantu sama lain. Dan tidak bisa kita hindari.

Kita hidup dengan apa yang sudah kita berikan, dan bahagia dengan apa yang sudah kita dapatkan.  Seorang petani mencurahkan waktu dan tenaganya untuk bercocok tanam. Memberikan seluruh waktu tenaganya untuk bertanam. Hasilnya dari panen tersebutlah yang kita dapatkan dari apa yang sudah kita berikan. Ahirnya kebahagianlah yang kiata dapatkan.

Begitu halnya dengan menolong kita memberikan tenaga, waktu, dan harta kita untuk menolong. Menolong seseorang dari kemiskinan, kesusahan, penderitaan, penyakit, buta huruf dan lain sebagainya. Karena menolong berarti kita menanamkan kebaikan pada setiap diri kita tolong agar berubah menuju yang lebih baik. 

Biar bagaimanapun apa yang sudah kita berikan pasti akan mendapat balasan yang kita terima baik dari masyarakat maupun Tuhan Yang Maha Esa. Entah balasa itu berupa kepercayaan, keamanan, kesejahtraan, ataupun sejenis yang sudah kiata berikan. Oleh karena itu, Kalau mau menolong jangan setengah-setengah tolonglah sampai tuntas, karena ketika sedang menolong, kita telah menanamkan bibit keperdulian.

Baca artikel yang terkait :

Maksimalkan Waktu Yang Anda Miliki

Maksimalkan Waktu Yang Anda Miliki

Para pengusaha bilang the time is money. Para ilmuwan mengatakan waktu adalah ilmu. Para ahli ibadah mengucapkan waktu adalah amal ibadah. Merekalah yang bilang berpendapat tentang waktu.

Apabila kita memahaminya dengan seksama memang waktu adalah penting yang diperhitungkan. Karena waktu bukanlah barang yang mudah didapatkan, dicari, ataupun diperoleh. Karena waktu bukanlah moment yang setiap saat dapat temukan dengan mudah, serta dapat dikembalikan.

Bagi para pengusaha, ilmuwan, ahli ibadah waktu harus dimanfaatkan dengan maksimal. Setiap detiknya sampai perjam tanpa terasa berlalu dengan cepat. Kita sendiri pasti merasakan perkembangan sejak kita lahir sampi dewasa tanpa tersadari kita tidak merasakan apa-apa. Tahu-tahu yang terjadi kita sudah dewasa baru tersadar apa yang sudah saya lakukan selama ini? Itu semua terjadi karena memang waktu berlalu dengan sangat cepat.

Maksimalkan waktumu seperti seorang ahli ibadah seakan-akan besuk sakarotul maut akan menjemputmu. Begitupula seperti pengusaha seakan mengetahui perkembangan naik turunya saham, inflasi dan semacamnya sangat penting bagi dunia bisnis. Sama halnya para ilmuan, mereka memaksimalkan waktunya untuk terus membaca, menulis, dan melakukan eksperimen-eksperimen.

Oleh karena itu, gunakanlah waktumu sebaik mungkin. Agar tidak terlewatkan sedikit waktumu untuk hal-hal yang percuma. Hindarilah hal-hal yang banyak membuang waktu seperti; game, gurau, tidur dll. Tiada yang melarang kita untuk play game,bergurau, tidur. Sedang yang harus di hindari adalah play over (terlalu berlebihan). 

Biar bagaimanapun kondisinya, apabila anda kehilangan barang anda bisa segera membelinya. Namun apabila waktu yang hilang, dia tidak akan pernah kembali dan tidak bisa kita beli.

Baca artikel yang terkait :

Mengambil Keputusa Bersama

Mengambil Keputusa Bersama

Banyak orang berangapan bahwa dirinya mampu dalam mengatasi segala hal. Adakalanya anggapan itu benar bila untuk mensugesti diri kita. Namun, selain itu ada yang lebih positif lagi, bekerjasama dalam hal pekerjaan, bisnis, dakwah dan lain sebagainya.

Pada dasarnya kita mahluk sosial. Di manapun tempatnya pasti kita membutuhkan orang lain. Kita pasti membutuhkan orang lain, orang lainpun juga membutuhkan kita. Kita saling membutuhkan. Butuh dalam banyal hal yang berkaitan dengan kehidupan.

Apabila melakukan atau mengerjakan sesuatu dengan bersama-sama pasti terasa ringan dan mudah. Bahkan yang belum sempat kita pikirkan kadang terpikirkan orang lain. Yang belum sempat kita kerjakan kadang dikerjakan orang lain. Memeng seperti itulah energi positif yang kita dapat dengan orang lain. 

Banyak hal yang pasti kita dapatkan dari kebersamaan. Begitu juga dengan pemecahan persoalanya. Karena biar bagaimanapun, dua kepala atau lebih, lebih baik di banding satu kepala dalam hal memecahkan  masalah atau menciptakan hasil.

Baca artikel yang terkait :

Suatu Hal Kecil Itu Bernilai Besar

 Suatu Hal Kecil Itu Bernilai Besar

Ya, suatu hal walaupun kecil bernilai besar dari pada seribu pemuda di dalam rumah. Perumpamaanya apapun yang kecil bila dikumpulkan akan menjadi besar. Tindakan yang kecil lebih berkonstribusi daripada keinginan besar tapi hanya sebatas sebuah harapan. Membuang-buang waktu saja bila keinginan berkutat di benak saja. Sebetulnya hakikat harapan yang kita inginkan adalah perubahan. Perubahan yang pasti. Perubahan yang semakin bertambahnya hari, minggu, bulan, tahun semakin lebih baik. Perubahan yang teraplikasikan dalam kehidupan nyata. sebuah kenyataan yang lebih baik.

Sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana kita meraih kenyataan tersebut. Upaya apa yang harus dilakukan. Butuh berapa waktu berapa lama. Dari mana kita harus memulainya.

Mungkin pertanyaan itulah yang sering keluar dari benak kita, saat berbicara keinginan agar sebelum bertindak. Kelemahan kita menganggap bahwa melakukan sesuatu hal itu lebih baik daripada melakukan hal kecil. Namun, kenyataanya melakukan hal besar dalam satu decade atau waktu itu juga akan terasa sangat sulit serta sangat disayangi. Berbeda lagi kalau kita melakukanya dari yang kecil sedikit demi-sedikin akan terasa ringan dan tidak terasa kalau yang kita lakukan besar.

Memulainya kita butuh latihan. Latihan tersebut yang akan membiasakan agar terbiasa dalam melakukan hal-hal kecil. Untuk membiasakanya kita butuh mempraktekkan. Praktek itu sendiri haruslah dimulai dari diri sendiri. Karena itu merupakan bagian susuatu langkah yang terkecil, sebelum melakukan sesuatu yang besar.

Banyak orang-orang yang sukses, masterpiece-masterpiece handal karena sesuatu hal kecil. Mereka peka terhadap kejadian-kejadian sekelilingnya. Kita tidak akan bisa melakukan hal kecil kalau kita sendiri tidak peka terhadap hal kecil. Dari kepekaan itulah, membuat kita mudah berpikir dan berbuat. 

Oleh karena itu, mulailah dari yang terkecil dahulu, karena mudah dan ringan untuk dilakukan. Setelah menjadi kebiasaan barulah lakukan hal yang besar. Bila memulainya dari yang kecil setidaknya kita sudah banyak belajar dari yang kecil. Kebiasaan kecil yang memberikan sebuah pembelajaran menuju hal yang lebih besar.

Baca artikel yang terkait :

JANGAN MEREMEHKAN ORANG LAIN

Jangan Meremehkan Orang Lain

Ada yang mengatakan setiap orang mempunyai kelebihan. Seperti apapun orangnya pasti terdapat kelebihan yang tersimpan. Bagaimanapun orang yang terlahir membawa ketentuanya sendiri. Termasuk kelebihan berupa skill, rezeki, dan takdirnya. Oleh karena itu, jangan pernah kita mermehkan seseorang. Karena ketika kita meremehkan berarti kita telah mengabaikan kelebihanya.

            Meremehkan seseorang artinya mengabaikan kelebihanya. Selanjutnya akan mempengaruhi kita untuk belajar dari kelebihan orang lain. Berarti kita telah membuang kesempatan. Sebuah kesempatan belajar dari kelebihanya.

            Setiap diri kita punya anggapan bahwa dia jelek atau tidak mempunyai kelebihan, secara tidak langsung bahwa kita telah terasumsi sikap negatif. Karena keyakinan yang sudah kita yakini keadaan akan mendukung kita. Maka dari itu, janganlah pernah mempunyai anggapan jelek.

            Berpikir positiflah, dengan tidak meremahkan kelebihan orang lain. Sebodoh apapun orang tersebut pasti mempunyai kelebihan yang dapat kita pelajari. Bisa kita mempelajari dari sikap ketegasanya, kedisiplinanya atau yang lain. Karena meremehkan orang lain, merupakan bagian mengabaikan kelebihanya.

Baca artikel yang terkait :

SUSUNAN KALIMAT (الجُمْلَةُ)

 SUSUNAN KALIMAT (الجُمْلَةُ)

Sebelumnya telah dibahas tentang kata dan pembagianya, maka pada bab berikutnya akan dibahas tentang susunan kalimat (jumlah). Jumlah dalam bahasa Indonesia bermakna kalimat. Berdasarkan sususan kalimat jumlah dibagi menjadi dua yaitu jumlah ismiyyah dan jumlah fi’liyyah.

A.      Jumlah Ismiyyah

Jumlah Ismiyyah adalah kalimat yang diawali isim (kata benda) yang tersusun dari mubtadak (مبتدأ) dan khabar (خبر)[1]. Mubtadak disebut sebagai subjek (S) dan khabar sebagai predikat (P). Kaidahnya dalam susunan kalimat mubtadak harus berupa isim ma’rifat dan khabar berupa isim nakirah. Serta antara mubtadak dan khabar harus sesuai dalam jenis (mudzakkar dan muannats) dan bilangan (mufrad, tasniyah, dan jamak). Contoh;

خبر

مبتدأ

الجملة

No.

وَاسِعَةٌ

الْمَكْتَبَةُ

الْمَكْتَبَةُ وَاسِعَةٌ

Perpustakaan itu luas

1

نَشِيْطٌ

الْمُدَرِّسُ

الْمُدَرِّسُ نَشِيْطٌ

Guru (laki-laki) itu giat

2

تِلْمِيْذَانِ

هُمَا

هُمَا تِلْمِيْذَانِ

Mereka (2 orang laki-laki) seorang murid

3

تِلْمِيْذُوْنَ

هُمْ

هُمْ تِلْمِيْذُوْنَ

Mereka seorang murid

4

 

 

B.       Jumlah Fi’liyyah

Jumlah Fi’liyyah adalah kalimat yang diawali fi’il (kata kerja) yang tersusun dari fi’il (فعل) dan fa’il (فاعل) atau fi’il (فعل) dan na’ibul fa’il (نائب الفاعل)[2]. Kaidahnya dalam jumlah fi’liyyah ditinjau dari objeknya adakalanya fi’il membutuhkan maf’ul (muta’addi) dan fi’il yang tidak membutuhkan maf’ul (lazim), serta kalau ditinjau dari subjeknya  fi’il-nya berupa kata kerja pasif (majhul/intransitive). Fi’il sebagai pekerjaan yang dilakukan (predikat), fa’il sebagai orang yang melakukan pekerjaan (subjek), dan maf’ul yang dikenai perbuatan pelakau (objek). Contoh;

مفعول

فاعل

فعل

الجملة

No.

-

فَاطِمَةُ

جَلَسَتْ

جَلَسَتْ فَاطِمَةُ

Fatimah telah duduk

1

-

التَّلاِمِيْذُ

قَامَ

قَامَ التَّلاِمِيْذُ

Murid-murid telah berdiri

2

الدَّرْسَ

خَيْرَانُ

كَتَبَ

كَتَبَ خَيْرَانُ الدَّرْسَ

Khoiron sedang menulis pelajaran

3

-

الكِتَابُ

فُتِحَ

فُتِحَ الكِتَابُ

Buku itu telah di buka

4


    Baca juga tenteng artikel yang terkait:

[1] Pengertian dan penjelasan Mubtadak dan Khabar akan dibahas lebih jelas pada bab marfu’atil asmak

[2] Pengertian dan penjelasan fa’il dan naibul fa’il akan dibahas lebih jelas pada bab marfu’atil asmak

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...