DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
Ayat-Ayat yang
Berkaitan dengan Dasar Umum Bisnis Islam
1. Surat al-Baqarah (2), ayat : 29 5
2. Surat al-Baqarah (2), ayat 30 : 6
3. Surat al-Luqman (31) : 20 7
BAB III PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
belakang
Tafsir al-Quran adalah ilmu pengetahuan untuk
memahami dan menafsirkan yang bersangkutan dengan Al-Qur'an dan
isinya berfungsi sebagai mubayyin (pemberi penjelasan), menjelaskan tentang
arti dan kandungan Al-Qur'an, khususnya menyangkut ayat-ayat yang tidak
dipahami dan samar artinya.
Kajian terhadap tafsir al-Qur’an mengalami proses yang cukup panjang dalam
sejarah perkembangan ilmu tafsir. Proses penafsiran pada setiap masa memiliki
kecenderungan berbeda, sehingga akan menghasilkan produk tafsir yang berbeda
pula. Kemampuan setiap manusia atau seorang penafsir Al-Qur’an dalam
menafsirkan Al-Quran bertingkat-tingkat pula kecenderungan manusia juga
berbeda-beda, sehingga pesan-pesan yang adapun dapat berbeda antara yang satu
dengan yang lain. Perbedaan inilah yang kemudian menjadi obyek kajian tafsir
sebagai suatu proses penafsiran dan tafsir sebagai suatu produk ekslampar
kitab-kitab tafsir.
Dibawah ini merupakan
makalah yang membahas ayat-ayat yang berkaitan dengan dasar umum bisnis islam,
yang dimana terdapat asbabun nuzulnya sebelum ayat itu diturunkan oleh Allah
SWT.
- Rumusan
Masalah
- Bagaimana hukum bisnis dalam Islam?
- Bagaimana penjelasan dalil dalam Alquran tentang
bisnis?
- Bagaimana tafsiran ayat Alquran tentang
bisnis Islam?
- Bagaimana munasabah antara Ayat tersebut?
- Tujuan
- Untuk mengetahui bisnis dalam hukum Islam.
- Mengetahui ayat yang menjelaskan tentang hukum
dasar dari bisnis islam.
- Untuk mengetahui hukum bisnis Islam yang ada
dalam ayat.
- Mengetahui tentang pentafsiran ayat Alquran yang
menjelaskan tentang dasar bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
Ayat-Ayat yang Berkaitan dengan Dasar Umum
Bisnis Islam
1.
Surat al-Baqarah (2), ayat : 29
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ
جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰٓى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ
وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ ٢٩
29. Dialah (Allah)
yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke
langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Mufradat :
اسْتَوٰٓى =
Dia menuju
فَسَوّٰىهُنَّ = maka Dia menyempurnakan
سَمٰوٰتٍ =
langit
Munasabah :
Pada ayat yang lalu
diterangkan sikap orang-orang kafir terhadap perumpamaan-perumpamaan yang telah
disebutkan Allah, terhadap perjanjian mereka dengan Allah dan terhadap tingkah
laku mereka yang merusak agama, manusia, dan kemanusiaan. Pada ayat ini Allah
swt mencela sikap orang kafir itu dan memerintahkan mereka agar memperhatikan
dirinya, kehidupannya, kejadiannya, dan ke mana mereka akan kembali.
Allah menerangkan bahwasannya Allah menciptakan orang-orang kafir dan semua
perkara yang dilihat oleh orang-orang kafir itu termasuk bukti akhir dari
penciptaan langit dan bumi titik.
Penafsiran Surat
al-Baqarah (2), ayat 29 :
Allah-lah semata yang
menciptakan semua yang ada di muka bumi ini bagi kalian, dari seluruh jenis
kenikmatan yang dapat kalian manfaatkan. Kemudia Dia berkehendak menciptakan
langit-langit dan menjadikannya tujuh lapisan langit. Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu. Dan IlmuNya meliputi seluruh apa yang diciptakanNya.
2.
Surat al-Baqarah (2), ayat 30 :
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى
الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا
وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ
اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ٣
30. Dan (ingatlah)
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah
di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak
dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.”
Mufradat :
خَلِيْفَةً = Khalifah yang berarti pengganti
Munasabah :
Ayat-ayat ini
mengingatkan manusia kepada nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan-Ny kepada
mereka. Jika mereka senantiasa ingat kepada nikmat tersebut, niscaya mereka
akan senantiasa bersyukur dan bertakwa kepada-Nya, dan mereka tidak akan
durhaka dan mengingkari nikmat-nikmat-Nya itu. Kemudian para ayat-ayat ini
Allah swt menerangkan nikmat-Nya yang jauh lebih besar, yang disyukuri oleh
semua keturunan Adam a.s dengan cara menaati perintah-perintahNya, serta
menjauhkan diri dari kedurhakaan dan kekafiran terhadap-Nya. Nikmat tersebut
ialah diangkatnya manusia sebagai khalifah di bumi.
Penafsiran Surat al-Baqarah (2), ayat 30 :
Sebutkanlah wahai Rasul,
kepada manusia, yaitu ketika Allah berfirman kepada para malaikat,
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di muka bumi sekumpulan makhluk yang
sebagian mereka akan menggantikan sebagian lainnya untuk memakmurkannya.” Para
malaikat berkata, “Wahai Tuhan kami, beritahulah kami dan tunjukilah kami
hikmah di balik penciptaan mereka itu, sedang sifat mereka itu melakukan
kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah secara zhalim dan sewenang-wenang,
sementara kami selalu taat terhadap perintahMu, kami menyucikanMu dengan
penyucian yang sesuai dengan Sifat-sifatMu yang terpuji dan kebesaranMu, serta
mengagungkanMu dengan seluruh sifat kesempurnaan dan keagungan?” Allah menjawab
dengan berfirman kepada mereka, “Sesungguhnya Aku lebih mengetahui hal-hal yang
tidak kalian mengerti yang mengandung kemaslahatan besar pada penciptaan
mereka.”
3.
Surat al-Luqman (31) : 20
اَلَمْ تَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَّا
فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَاَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهٗ ظَاهِرَةً
وَّبَاطِنَةً ۗوَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ
وَّلَا هُدًى وَّلَا كِتٰبٍ مُّنِيْرٍ ٢٠
20. Tidakkah kamu
memperhatikan bahwa Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi untuk (kepentingan)mu dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir
dan batin. Tetapi di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah
tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
Mufradat :
اَسْبَغ = kata dasarnya sabaga yang berarti “sempurna”
atau “luas”
نِعَمَهٗ = nikmat-Nya
عِلْمٍ = ilmu pengetahuan
Munasabah :
Pada ayat sebelumnya
diterangkan bukti-bukti keesaan Allah, dan hikmah yang diberikan-Nya kepada
Lukman sehingga ia mengetahui akidah yang benar dan akhlak yang mulia. Kemudian
akhlak dan akidah itu diajarkan dan diwariskan kepada anaknya. Pada ayat ini,
Allah mencela sikap orang musyrik yang selalu menyekutukan-Nya padahal amat
banyak yang dapat dijadikan bukti tentang keesaan dan kekuasaan-Nya, di langit
dan di bumi. Namun demikian, mereka lebih suka mengikuti ajakan Rasulullah yang
membawa mereka pada kebahagiaan.
Penafsiran Surat al-Luqman (31), ayat 20 :
Perbuatan yang
ditunjukkan dalam ayat ini menunjukkan Zat yang melakukan, Allah swt, karena
Dia menundukkan objek-objek besar, seperti matahari, bulan, bintang, awan,
angin, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Semua itu ditundukkan dan dimiliki Allah
swt. Dia-lah yang menundukkan apa pun yang ada di langit dan bumi untuk kalian.
Kalian jadikan sebagai penerang di siang dan malam, Allah swt. mempermudah
seluruh simpanan bumi seperti barang tambang, sungai laut, pohon, tanaman,
buah-buahan, dan berbagai manfaat lain yang bisa dimakan dan diminum.
Allah swt menyempurnakan
nikmat-nikmat-Nya suntuk kalian secara lahir dan batin, seperti nikmat nyata
yaitu diturunkannya kitab dan diutusnya rasul, seperti itu juga nikmat
kesehatan, fisik yang baik, harta, dan lainnya. Namun, mereka tetap saja
mendebatkan keesaan Allah swt, sifat-sifat Allah dan diutusnya para rasul tanpa
dalil rasional dan hujjah yang benar, alasan mereka tidak lain
hanya mengikuti tradisi para leluhur, secara buta, emngikuti hawa nafsu dan
setan karena mereka mngingkari Allah swt, mempersekutukan berhla dalam
uluhiyah.
4.
Surat Al-Hadid (57) : 25
لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنٰتِ
وَاَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتٰبَ وَالْمِيْزَانَ لِيَقُوْمَ النَّاسُ
بِالْقِسْطِۚ وَاَنْزَلْنَا الْحَدِيْدَ فِيْهِ بَأْسٌ شَدِيْدٌ وَّمَنَافِعُ
لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗ وَرُسُلَهٗ بِالْغَيْبِۗ اِنَّ
اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ ࣖ ٢٥
25. Sungguh, Kami
telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan kami turunkan
bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan
Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi
manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan
rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat,
Mahaperkasa.
Mufradat :
الْكِتٰبَ =
Al-Kitab
الْحَدِيْدَ =
dalam terminolgi bahasa Arab yang berarti besi
Munasabah :
Pada ayat-ayat
sebelumnya diterangkan bahwa Allah tidak memerlukan Sesuatu pun dari
makhluk-Nya, tetapi Dialah yang diperlukan oleh makhluk-Nya, karena Dialah yang
menentukan nikmat-nikmat yang akan diterima seluruh makhluk ciptaan-Nya. Pada
ayat berikut diterangkan nikmat Allah yang penting bagi manusia untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di khirat, yaitu pengutusan para rasul yang
menyampaikan petunjuk-Nya dan besi sebagai benda yang banyak manfaatnya bagi
kehidupan manusia dan bagi kepentingan menegakkan agama Allah.
Penafsiran Surat al-Hadid (57), ayat 25 :
Ayat ini
menerangkan bahwasannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengutuspara nabi lewat
Para malaikat nya Allah. Allah mengutus para nabinya dengan bukti-bukti
yang jelas dan juga Allah menurunkan an-nur sama para nabi dengan
kitab-kitabnya dan juga dengan keadilannya. Tujuan dari diturunkannya
para nabi dengan timbangan keadilan yaitu supayaumat manusia bisa berbuat adil.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga menciptakan besi-besi yang sangat kuat yang mana
besi tersebut keluar dari bumi(pertambangan).
Besi itu pula bisa
dimanfaatkan oleh manusia. Tujuan Allah menurunkan besi-besi yang sangat
kuat tersebut yaitu agar manusia tahu bahwasannya hanya Allah yang bisa
menolong mereka lewat perantara Rasulullah. Yang dimaksud dengan lewat
perantara Rasulullah yaitu lewat ajaran-ajaran yang diberikan oleh Rasulullah
baik itu agama yang dibawa Rasulullah Yang dijelaskan dalam kitab-kitab Rosulullah.
5.
Surat An-Nahl (16) : 10
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً
لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ ١٠
10. Dialah yang
telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi
minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan, padanya kamu menggembalakan
ternakmu.
Mufradat :
شَجَرٌ= syajar, yang berarti pohon yang kokoh bukan yang
merambat.
مَاۤءً\ = air/hujan
Munasabah :
Pada ayat sebelumnya
menerangkan bahwasannya Allah telah menciptakan hewan-hewan karena seperti
halnya kambing, sapi, dll. Tujuan Allah menciptakan hewan-hewan tersebut supaya
bisa dimanfaatkan oleh manusia. Kemudian pada ayat ini juga diterangkan tentang
ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala yang berupa hujan atau air. Ayat ini
menjelaskan seperti halnya ayat sebelumnya untuk menjelaskan ciptaan Tuhan yang
bisa dimanfaatkan oleh makhlukNya. ayat ini menjelaskan tentang memanfaatkan air
dan diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala agar digunakan untukmeminum dan
juga untukmenyuburkan tanaman untuk dimakan.
Penafsiran Surat al-Nahl
(16), ayat 10 :
Ayat ini dan ayat-ayat
berikut adalah perincian argumentsi keesaan Allah swt. sekaligus uraian tentang
aneka nikmat-Nya. Kalau ayat yang lalu berbicara tentang manusia dan binatang,
disini diuraikan tentang tumbuh-tumbuhan yang merupakan bahan pangan dan
kebutuhan manusia dan binatang.
Ayat ditas mengingatkan
manusia dengan tujuan agar mereka mensyukuri Allah dan memanfaatkan dengan baik
anugerah-Nya bahwa Dia Yang Maha Kuasa itulah, yang telah menurunkan dari arah
langit, yakni awan, air hujan untuk kamu manfaatkan. Sebagiannya menjadi
minuman yang segar dan sebagian lainnya menyuburkan tumbuh-tumbuhan, yang
padanya, yakni ditempat tumbuhnya, kamu menggembalakan ternak kamu sehingga
binatang itu dapat makan dan pada gilirannya dapat menghasilkan untuk kamu
susu, daging, dan bulu.
6.
Surat An-Nahl (16) : 11
يُنْۢبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُوْنَ
وَالنَّخِيْلَ وَالْاَعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ
لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ١١
11. Dengan (air
hujan) itu Dia menumbuhkan untuk kamu tanam-tanaman, zaitun, kurma, anggur dan
segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.
Mufradat :
الزَّرْعَ = tumbuh-tumbuhan
الثَّمَرٰتِ = buah-buahan
Munasabah
:
Pada ayat
sebelumnya diterangkan bahwasannya air untuk menyuburkan Tanaman yang dimakan
oleh manusia. Sama halnya dengan ayat ini juga menerangkan tentang menanam
tumbuh-tumbuhan dengan air hujan. Ayat ini juga termasuk dari penjelasan atau
perincian dari ayat sebelumnya tentang penggunaan air hujan untuk pertumbuhan
tanaman titik ayat ini juga menjelaskan secara terperinci penggunaan air
terhadap tanaman yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. yang mana tumbuhan
tersebut bisa dimanfaatkan oleh makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk makanan
sehari-hari.
Penafsiran Surat
al-Nahl (16), ayat 11 :
Ayat di atas
menerangkan tentang perintah dari Allah untuk mensyukuri nikmat yang diberikan
oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ayat tersebut juga menjelaskan tentang penggunaan
air yang digunakan untuk menanam tumbuhan. Ayat tersebut menunjukkan
kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan adanya tumbuh-tumbuhan yang bisa
dimanfaatkan oleh umat manusia.
7.
Surat An-Nahl (16) : 12
وَسَخَّرَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۙ وَالشَّمْسَ
وَالْقَمَرَ ۗوَالنُّجُوْمُ مُسَخَّرٰتٌۢ بِاَمْرِهٖ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ
لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَۙ ١٢
12. Dia
menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu, dan bin-tang-bintang
dikendalikan dengan perintah-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti,
Mufradat :
الَّيْلَ =
malam
اِنَّ =
sesungguhnya
Munasabah :
Munasabah dari ayat ini
sama halnya seperti ayat yang sebelumnya. Ayat ini juga menerangkan tentang
kebesaran Allah. Ayat sebelumnya menerangkan tentang kebesaran Allah berupa
ciptaannya yaitu air hujan yang bisa dimanfaatkan oleh semua umat manusia. sedangkan
ayat ini juga menerangkan tentang kebesaran Allah yaitu tu perpindahan malam
dan siang. Yang mana perpindahan malam dan siang ini bukti dari kebesaran
Allah subhanahu wa ta’ala yang berupa nikmat yang diberikan oleh Allah kepada
makhlukNya.
Penafsiran Surat al-Nahl
(16), ayat 12 :
Ayat ini
menjelaskan tentang kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Disini Allah
menjelaskan tentang penciptaan matahari, Bulan, Bintang, dll. Ayat ini juga
menjelaskan tentang perpindahan siang dan malam.
8.
Surat An-Nahl (16) : 13
وَمَا ذَرَاَ لَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُخْتَلِفًا
اَلْوَانُهٗ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّذَّكَّرُوْنَ ١٣
13. dan (Dia juga
mengendalikan) apa yang Dia ciptakan untukmu di bumi ini dengan berbagai jenis
dan macam warnanya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.
Mufradat :
لَكُمْ =
bagi kalian
ذَرَاَ = yang berarti penciptaan (dalam bentuk pengembangbiakan dengan cara
apapun)
Munasabah :
Ayat tersebut juga sama
menjelaskan tentang kebesaran Allah. Tetapi Ayat tersebut lebih menjelaskan terhadap
perbedaan perbedaan bentuk ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ayat tersebut
juga menjelaskan perbedaan ciptaan Allah subhanahu wa taala dalam macam-macam
warnanya.
Penafsiran Surat al-Nahl
(16), ayat 13 :
Ayat di atas menjelaskan
tentang kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Penjelasan tentang kebesaran Allah
Subhanahu Wa Ta’ala dalam ayat tersebut yaitu menjelaskan tentang
ciptaan-ciptaan Allah atau makhluk Allah yang berbeda-beda baik dalam segi
bentuk ataupun dalam segi warna-warnanya. Maksud dari ما ذرأ لكم في الأرض
dalam ayat tersebut menjelaskan tentang ciptaan Allah yang berada di bumi untuk
manusia yaitu berupa hewan-hewanan dan tumbuh-tumbuhan. Maksud dari ayat مختلفا ألواتنه
yaitu menjelaskan bahwasannya Allah menciptakan perbedaan dalam segi warna nya
agar manusia bisa membedakan. Ayat tersebut menjelaskan tentang kebesaran Allah
yang sudah dijelaskan pada ayat-ayat sebelumnya.
9.
Surat An-Nahl (16) : 14
وَهُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا
مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَّتَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَاۚ
وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُوْنَ ١٤
14. Dan Dialah
yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daging yang segar
(ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu
pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari
sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.
Mufradat :
الْبَحْرَ = lautan
تَرَى = yang berarti kamu lihat ditujukan kepada siapa pun yang
dapat melihat dengan pandangan mata atau dengan nalar
Munasabah :
Ayat ini juga sama hanya
dengan ayat sebelumnya karena ayat ini menjelaskan tentang kebesaran Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. Tetapi ayat ini menjelaskan kebiasaan Allah lebih condong
terhadap lautan lautan dan isinya yang dapat dimanfaatkan oleh umat manusia.
Penafsiran Surat al-Nahl
(16), ayat 14 :
Pada surat an-nahl
ayat 14 Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan lautan untuk dimanfaatkan
makhluk Allah. Dalam lautan tersebut Allah juga menjelaskan adanya daging
(ikan) yang ada di dalam lautan. Allah juga menjelaskan bahwa didalam laut itu
ada perhiasan seperti mutiara dll. Dalam pembahasan terakhir di ayat ini
menjelaskan tentang memenfaat kan lautan untuk berlayar atau mencarai ikan.
Pembahasan terakhir dari ayat ini menekankan pada perdagangan yang sekarang sudah
diblakukan para nelayan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada hakekatnya semua
yang ada di bumi ini adalah ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tetapi Allah
menciptakan semua yang ada di bumi ini untuk dimanfaatkan makhlukNya terutama
pada manusia. Maka oleh sebab itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga menjelaskan
cara memanfaatkan ciptaan yang sudah diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’Ala
kepada makhlukNya. Tetapi untuk memanfaatkan ciptaan Allah tersebut kita
sebagai manusia harus tahu memanfaatkan secara hukum dalam Islam karena Karena
Allah telah memberikan cara yang baik jelaskan dalam ayat Alquran ataupun
al-hadits.
Tetapi dalam pembahasan kali
ini menekankan terhadap hukum dasar bisnis dalam Islam yang dijelaskan melalui
ayat-ayat Alquran. Allah menjelaskan dalam ayatnya semua yang diciptakan dalam
bumi ini ciptakan untuk dimanfaatkan makhlukNya dengan cara yang baik dan
sesuai dengan hukum dan syariat Islam. Juga dijelaskan dalam ayat ayat
yang ada disitu menjelaskan tentang kebesaran Allah yang diperuntukkan untuk
dimanfaatkan manusia. Seperti lautan, air hujan, hewan-hewan, pertambangan, dll
BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:
- Pengertian Budaya, Unsur, Wujud, Dan Fungsi Menurut Para Ahli
- Ekonomi : Pengertian, Jenis: Produksi, Distribusi, Dan Konsumsi
- Makalah Ayat-Ayat Yang Berkaitan Dengan Dasar Umum Bisnis Islam
- Makalah Tafsir Ayat Tentang Penjualan Jasa (Ijarah)
- Contoh Simulasi Usaha ’’Kewirausahaan’’
- Proses Penyelesaian Mediasi Di Pengadilan
- Jelaskan Kronologi Pengharaman Riba’ Sesuai Dengan Ayat-Ayat Tafsir Hukum Ekonomi Syariah
- Apa yang saudara fahami dari ayat dibawah ini, yg konteksnya dengan Etika Bisnis Islam
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan) (Jakarta: Widya Cahaya, 2011).
Dr. Hikmat Basyir, dkk. Tafsir
Muyassar Memahami Al-Qur’an Dengan Terjemahan dan Penafsiran Paing Mudah (Jakarta: Darul Haq,
2016).
Muhammad M. Quraish
Shihab, Tafsi AL-Mishbah (Jakarta: Lentera Hati, 2002).
Prof. Dr. Wahbah
az-Zuhaili, Tafsir Al-Wasith (Jakarta: Gema Insani, 2013).
مام أبي الفدا إسماعيل. تفسير ابن كثير. (بيروت لبنان: دار الفكر،
1984