Filsafat adalah istilah populer yang sering
disalahartikan menjadi hal rumit yang sulit untuk dimengerti dan tidak
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Seorang filsuf juga sering dianggap
terlalu sibuk memikirkan persoalan mengawang-awang yang sulit dicerna dan tidak
berguna.
Padahal, permasalahan pokok filsafat adalah persoalan
yang pernah dipikirkan semua orang. Kita pasti pernah mempertanyakan,
memikirkan, dan merenungkan kenapa ini harus begini, dan tidak boleh begitu,
sedangkan itu harus begitu, tidak seharusnya begini.
Untuk apa saya kuliah? Kenapa saya memilih program
studi ini? Mau jadi apa nanti? Mengapa ada orang yang sampai hati berbuat
seperti ini? Apa keuntungan yang dia dapat dari perbuatan itu?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu sebetulnya sudah menjadi objek pemikiran
filosofis.
Oleh karena itu, sebetulnya kita semua secara tidak
langsung sudah pernah berfilsafat, yaitu mengajukan pertanyaan filosofis,
terlibat dalam perbincangan filosofis, dan memegang salah satu sudut pandang
filosofis.
Bedanya, seorang filsuf melakukan semua itu dengan
cara yang sistematis sehingga menghasilkan kadar keilmuan yang lebih tinggi dan
terarah.
Pengertian Filsafat
Filsafat adalah suatu pemikiran dan kajian kritis
terhadap kepercayaan dan sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui
pencarian dan analisis konsep dasar mengenai bidang kegiatan pemikiran seperti:
prinsip, keyakinan, konsep dan sikap umum dari suatu individu atau kelompok
untuk menciptakan kebijaksanaan dan pertimbangan yang lebih baik.
Seorang ahli filsafat, Karl Popper pernah berkata
bahwa “Kita semua mempunyai filosofi yang masih menjadi misteri dan tugas pokok
utama dari filsafat adalah untuk menyelidiki berbagai filosofi itu secara
kritis”
Pernyataan Popper membawa pada opsi lain dari
pengertian filsafat, yaitu pengertiannya sebagai objek, bukan kata kerja.
Secara informal, filsafat dapat berarti sekumpulan sikap dan kepercayaan
terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima begitu saja tanpa pertanyaan
lagi; dogmatik.
Misalnya ketika seorang public figure berkata:
“Filosofi saya dalam berkarya adalah … (isi dengan berbagai alasan baik yang
sudah umum diucapkan di sini)” atau sesederhana dan sedingin: “Saya memukul
anak saya dengan niatan baik untuk mendidik”. Seorang filosof akan
mempertanyakan kembali pemikiran spontan tersebut dengan metode yang
sistematis, terarah, dan mendalam.
Pengertian secara Etimologi
Kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri
dari kata philein/philos yang berarti “cinta” dan sophia yang berarti
“kebijaksanaan”. Secara etimologis, filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love
of wisdom). Sehingga seorang filosof adalah pencinta, pendamba, atau pencari kebijaksanaan.
Pengertian berdasarkan Makna Kata
Di dalam KBBI, filsafat berarti pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal,
dan hukumnya. Opsi definisi kedua yang diberikan dalam KBBI adalah “teori yang
mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan, hingga ke ilmu yang berintikan
logika, estetika, metafisika, dan epistemology (cabang-cabang ilmu ini)”
Selanjutnya, dalam Webster’s Dictionary, Filosofi
adalah semua pembelajaran eksklusif mengenai pedoman teknis; disiplin yang
terdiri dari logika inti, estetika, etika, metafisik dan epistemology, yaitu
pencarian mengenai pengertian umum tentang nilai dan realitas yang lebih
spekulatif daripada observasi; analisis konsep dasar mengenai teori bidang
kegiatan pemikiran; keyakinan, konsep, dan sikap paling umum dari individu atau
kelompok; ketenangan emosi dan penilaian.
Secara makna kata, tampaknya tidak ada perbedaan yang
terlalu signifikan dari pengertian filsafat dalam bahasa Indonesia dan bahasa
inggris. Namun apakah pengertian tersebut sesuai dengan para ahli filosofi yang
telah menggeluti bidang ini dengan seksama?
Pengertian Filsafat menurut Para Ahli
Filsafat adalah ilmu yang sudah cukup berumur, kita
dapat merujuk pada ahlinya dari tahun 384-322 sebelum masehi. Setiap ahli dari
masa ke masa menghasilkan persepsi berbeda namun dalam medan makna yang
menjurus ke arah yang sama pencariannya. Beberapa pengertian filsafat menurut
para ahli akan disampaikan pada penjabaran berikut ini.
Aristoteles (384-322 SM)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran
yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.
Plato (427-347 SM)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat.
Bertrand Russell (1967)
Filsafat adalah suatu usaha untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan terbaru, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang
kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, secara kritis dalam
artian: setelah segala sesuatunya diselidiki, masalah apa yang dapat
ditimbulkan oleh pertanyaan-pertanyaan itu hingga kita menjadi sadar dari
segala kekaburan dan kebingungan tersebut…. (Russell, 1967, hlm. 7).
Beerling (1968)
Filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas,
diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman. (Er
zijn eigenlijksheidvragen dalam Filosofic als sciencefiction, 1968, hlm. 44).
Karl Popper
(1971)
Kita semua mempunyai filsafat yang masih menjadi
misteri dan tugas pokok utama dari filsafat adalah untuk menyelidiki berbagai
filsafat itu secara kritis, dimana filsafat yang telah dianut sebelumnya itu
tidak diselidiki secara kritis. (dikutip dari perdebatan televisi, 14 Nopember
1971).
Immanuel Kant (1724-1804)
Immanuel Kant merumuskan filsafat sebagai ilmu
pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dan puncak segala pengetahuan yang
tercakup di dalamnya empat persoalan yaitu:
1. Metafisika,
yaitu pertanyaan: Apa yang dapat kita ketahui?
2. Etika,
Apa yang seharusnya dilakukan?
3. Agama,
Sampai dimanakah harapan kita? hakikat manusia?
4. Anthropologi,
Apa hakikat manusia?
Poedjawijatna
Poedjawijatna berpendapat bahwa filsafat ialah ilmu
yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu
berdasarkan pikiran belaka.
Notonagoro
Notonagoro berpendapat bahwa filsafat itu menelaah
hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam,
yang tetap dan yang tidak berubah; yang disebut hakikat.
Driyarkara
Filsafat adalah refleksi yang mendalam tentang
penyebab ‘di sana dan melakukan’, refleksi dari realitas (reality) jauh ke
dalam ‘mengapa’ penghabisan itu.
Dapat disimpulkan bahwa meskipun para ahli memiliki
pandangan yang sedikit berbeda, namun definisi yang dituju masih dalam medan
yang sama. Pada akhirnya, bertanya, dan mencari makna serta kebijaksanaan yang
lebih tinggi dari yang sudah biasa menjadi perkara utama filsafat.
Ciri-Ciri Filsafat
Selain merunut pada pengertiannya, kita juga dapat
memahami filsafat dengan lebih mudah jika kita dapat membedakannya melalui
ciri-ciri filsafat. Menurut Nur A. Fadhil Lubis, filsafat memiliki tiga ciri
utama, yakni:
1.
Universal (menyeluruh), yaitu
pemikiran yang luas dan tidak aspek tertentu saja.
2.
Radikal (mendasar), yaitu
pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental dan essensial.
3.
Sistematis, yaitu mengikuti pola
dan metode berpikir yang runtut dan logis meskipun spekulatif.
Beberapa ahli lain menambahkan ciri-ciri lain, yaitu:
1.
Deskriptif, yaitu suatu uraian
yang terperinci tentang sesuatu, menjelaskan mengapa sesuatu berbuat begitu.
2.
Kritis, yaitu mempertanyakan
segala sesuatu (termasuk hasil filsafat), dan tidak menerima begitu saja apa
yang terlihat sepintas, yang dikatakan dan yang dilakukan masyarakat.
3.
Analisis, yaitu mengulas dan
mengkaji secara rinci dan menyeluruh sesuatu, termasuk konsep-konsep dasar yang
dengannya kita memikirkan dunia dan kehidupan manusia.
4.
Evaluatif, yaitu dikatakan juga
normatif, maksudnya upaya sungguhsungguh untuk menilai dan menyikapi segala
persoalan yang dihadapi manusia. Penilaian itu bisa bersifat pemastian
kebenaran, kelayakan dan kebaikan.
5.
Spekulatif, yaitu upaya akal budi
manusia yang bersifat perekaan, penjelajahan dan pengandaian dan tidak
membatasi hanya pada rekaman indera dan pengamatan lahiriah.
Contoh Pertanyaan Filsafat
Memahami melalui contoh pertanyaannya juga akan mempermudah
pemahaman kita pada apa yang dimaksud dengan bidang ini. Berikut adalah
beberapa contoh pertanyaan filosofis.
1.
Apakah teori atom ada gunanya
dalam menjelaskan proses fotosintesis?
2.
Apakah kebudayaan selalu
memberikan dampak positif?
3.
Apakah tanggungjawab moral
sejalan dengan determinisme yang diperpegangi sebagian besar penelitian ilmu
alam?
4.
Apakah wanita cantik itu harus
selalu berkulit putih?
5.
Apakah seni harus selalu indah?
Lalu bagaimana cara untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut? Tentunya dengan metode filsafat yang sistematis
dan tepat.
Metode Filsafat
Seperti halnya dalam pengetahuan ilmiah, metode dan
obyek formal bidang filsafat tidak dapat dipisahkan. Setiap cabang metode dapat
menentukan obyek formalnya, memiliki metode dan logikanya sendiri, sesuai
dengan obyek formal itu dan uraian teorinya. Intinya ada banyak metode yang
dapat digunakan untuk berfilsafat berdasarkan pegangan teorinya masing-masing.
Misalnya berfilsafat dapat dilakukan dengan cara
dialektis, yaitu dengan mengambil konsep atau pengertian yang lazim diterima
dan jelas. Kemudian membuat bantahan dari pengertian yang lazim tersebut.
Setelah itu kedua pendapat yang saling bertentangan tersebut diambil simpulan
atau jalan tengahnya untuk kemudian menjadi hakikat yang lebih baik dari
sebelumnya.
Beberapa metode filsafat antara lain:
1. Metode
kritis
2. Metode
Intuitif
3. Metode
Skolastik
4. Metode
Matematis
5. Metode
Empiris-Eksperimental
6. Metode
Transendental
7. Metode
Dialektis
8. Metode
Fenomenologis
9. Eksistensialisme
10. Analitika
Bahasa
Kegunaan & Manfaat
Filsafat adalah akar dari semua ilmu. Pernyataan itu
akan memberikan banyak jawaban dari pertanyaan perihal kegunaan filsafat. Tanpa
pertanyaan filosofis, tidak akan ada persoalan baru yang harus dipecahkan dan
menjadi ilmu yang berguna bagi kehidupan manusia.
Masalah adalah salah satu pemicu terbesar dari
perubahan. Tanpa masalah, suatu kelompok tidak akan mampu berkembang. Jika manusia
terus mengangkat paham kolonialisme, maka perang tidak akan pernah berhenti di
muka bumi.
Ya, pada masanya kolonialisme adalah paham yang
dianggap tepat guna, sehingga semua peradaban terbesar di dunia berlomba-lomba
untuk mengolonialisasi setiap ujung dunia yang belum terjamah oleh peradaban
canggih.
Selain itu, mempermasalahkan hakikat persoalan dan
mempertanyakan jawaban yang dikembangkan, akan membuat kita lebih arif dan
bijaksana dalam mengarungi kehidupan dan memahami alam dunia.
Contoh manfaat lainnya adalah bagaimana filsafat ilmu
membentuk ilmu pengetahuan yang berawal dari hipotesis semata, lalu berkembang
menjadi tesis yang dapat dipertanggungjawabkan, hingga menjadi hukum yang
terbukti memiliki fakta yang sama kapan pun, di mana pun dalam konteks apapun
(contoh: hukum energi dalam fisika).
Tesis atau hukum tidak akan pernah terbentuk tanpa
hipotesis yang merupakan kegiatan berfilsafat. Filosof memang tidak memberikan
peranan secara langsung dalam menyelesaikan hal sehari-hari yang harus diperbaiki
dan dikembangkan saat itu juga. Itu adalah tugas dari para teknokrat.
Teknokrat VS Filosof
Kepiawaian teknika dan spontanitas seorang teknokrat
dalam memecahkan masalah sehari-hari memang sangat berguna dan bermanfaat bagi
kehidupan kita. Tanpa mereka, roda kehidupan tidak akan berjalan. Namun, tanpa
adanya seorang filsuf, langkah kemajuan manusia akan tersendat.
Tidak ada kontrol untuk kebenaran informasi yang
dikepul dan diaplikasikan oleh para teknokrat. Apakah benar informasi tersebut
masih relevan? Tidak adakah informasi lain yang lebih tepat guna? Apa efek
sampingnya dalam menerapkan informasi yang sudah ada itu bagi kehidupan kita?
Referensi
1.
Lubis, Nur A. Fadhil. (2015).
Pengantar Filsafat Umum. Medan: Perdana Publishing. Tautan Informasi Buku
2.
Russell, Bertrand. (1967). The
problems of philosophy. Oxford: Oxford University Press
BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:
- Pengertian Budaya, Unsur, Wujud, Dan Fungsi Menurut Para Ahli
- Ekonomi : Pengertian, Jenis: Produksi, Distribusi, Dan Konsumsi
- Filsafat: Pengertian, Ciri, Contoh, Dan Fungsi Menurut Para Ahli
- Pengertian Logika, Objek Kajian, Jenis, Manfaat & Penalaran
- Filsafat Pendidikan: Pengertian, Sistematika, Tujuan & Aliran
- Filsafat Ilmu: Pengertian, Ruang Lingkup, Pengetahuan, Dan Ilmu
- Metode Filsafat – 10 Contoh, Dan Penjelasan Lengkap
- Filsafat Seni dan Estetika dilengkapi Uraian Pokok Bahasannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar