HOME

30 Agustus, 2024

KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEBANDING DENGAN AR RIBATH

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat Allah.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Amalan yang Sebanding dengan ar Ribath

 

Ribath atau ar Ribath berasal dari kata robatho yang artinya mengikat. Yaitu mengikatkan diri di garis depan medan peperangan atau berjaga-jaga di wilayah perbatasan medan peperangan, untuk membela dan menegakkan Islam.

 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya dia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

                                                

“Apakah kalian mau aku tunjukkan amalan yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat? Mereka menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda, “Menyempurnakan wudhu’ pada saat-saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Yang demikian itulah ar Ribath” [HR. Muslim].

 

Dari hadits ini dapat diambil beberapa pelajaran:

 

1.      Dianjurkan bagi para pendidik, ketika mengajarkan sesuatu, hendaknya menggunakan uslub/metode “menawarkan”. Yang demikian itu akan membuat anak didik lebih dan siap memperhatikan atau mendengar dengan seksama sesuatu yang akan disampaikan oleh pendidiknya.

 

2.     Menyempurnakan wudhu’ pada saat-saat yang tidak disukai, misalnya adalah ketika malam hari di musim dingin dan menjelang shubuh. Dimana pada saat-saat seperti itu, orang lebih cenderung untuk mencukupkan diri pada syarat sahnya wudhu’. Sehingga terkadang, banyak sunnah-sunnah wudhu’ ditinggalkan.

 

3.     Berjalan menuju ke masjid lebih utama daripada berkendaraan. Namun jangan sampai dalam menerapkan sunnah menyebabkan sunnah yang lebih utama ditinggalkan. Misalnya: Jangan gara-gara ingin berjalan kaki ke masjid, menyebabkan ketinggalan shalat berjama’ah. Hendaknya yang rumahnya lebih jauh dari masjid, lebih awal berangkat agar dapat berjalan kaki menuju masjid dan tidak ketinggalan berjama’ah.

 

4.     Berjalan dengan langkah pendek-pendek lebih utama daripada langkah panjang-panjang. Karena dengan jarak yang sama, langkah pendek-pendek lebih banyak daripada langkah panjang-panjang. Dengan demikian, kebaikan atau keutamaan yang didapat juga akan lebih banyak.

 

5.     Bersuci atau wudhu’ di rumah lebih utama daripada di masjid. Karena berjalan ke masjid yang dapat menghapus dosa dan menaikkan derajat adalah dalam keadaan telah berwudhu’. Oleh karena itu di dalam hadits di atas, berwudhu’ disebutkan terlebih dahulu daripada amalan yang lain.

 

6.     Menunggu shalat setelah shalat maksudnya adalah, hatinya senantiasa merindukan akan datangnya waktu shalat yang berikutnya.

 

7.     Amalan berupa menyempurnakan wudhu’, berjalan kaki menuju masjid, merindukan datangnya waktu shalat merupakan jihad fi sabiilillah. Karena seorang muslim ketika melakukan hal-hal tersebut, pada dasarnya ia telah berjuang dengan gigih melawan nafsunya. Karena melawan hawa nafsu bukan perkara ringan, maka Rasulullah menyerupakannya dengan “ar ribath”, yang pada asalnya merupakan istilah di dalam medan jihad atau peperangan.

 

Imam Nawawi menjelaskan bahwa Ribath itu ada dua:

Pertama, berjaga-jaga di medan jihad. Kedua, ribath dapat diartikan menahan atau mengikat diri terhadap sesuatu. Seakan-akan kita berusaha menahan hawa nafsu kita, agar senantiasa berada dalam ketaatan, dan tidak mudah tergoda untuk berbuat maksiat”.

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya. Dan semoga amal ibadah yang kita kerjakan tidak ada yang sia-sia. Aamiin..

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

  BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat Allah.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Amalan yang Sedikit Namun Rutin itu Jauh Lebih Baik dan Dicintai Allah

 

Di antara keunggulan suatu amalan dari amalan lainnya adalah amalan yang rutin (kontinu) dilakukan. Amalan yang kontinu –walaupun sedikit- itu akan mengungguli amalan yang tidak rutin –meskipun jumlahnya banyak-. Amalan inilah yang lebih dicintai oleh Allah Ta’ala.

 

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

 

 

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit. [HR. Muslim]

 

Melakukan amalan yang sedikit namun kontinu, akan membuat amalan tersebut langgeng dan pelakunya terus mendapat pahala. Apabila seseorang meninggalkan amalan sholih yang biasa dia rutinkan karena alasan sakit, atau sudah tidak mampu lagi melakukannya, atau dalam keadaan bersafar atau udzur syar’i lainnya, maka dia akan tetap memperoleh pahalanyanya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 

“Jika seseorang sakit atau melakukan safar, maka dia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana amalan rutin yang dia lakukan ketika mukim (tidak bepergian) dan dalam keadaan sehat.” [ HR. Bukhari]

 

Selain itu, amalan yang rutin atau kontinu akan mencegah masuknya virus ”futur” (yaitu jenuh untuk beramal). Jika seseorang beramal sesekali namun banyak, kadang akan muncul rasa malas dan jenuh. Sebaliknya jika seseorang beramal sedikit namun terus menerus, maka rasa malas pun akan hilang dan rasa semangat untuk beramal akan selalu ada.

 

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

 

”Setiap amal itu pasti ada masa semangatnya. Dan setiap masa semangat itu pasti ada masa futur (malasnya). Barangsiapa yang kemalasannya masih dalam sunnah (petunjuk) Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, maka dia berada dalam petunjuk. Namun barangsiapa yang keluar dari petunjuk tersebut, sungguh dia telah menyimpang.” [ HR. Thobrani]

 

Jamaah yang dimuliakan Allah,

 

Ketika ajal menjemput, barulah amalan seseorang berakhir. Maka dari itu hendaknya kita senantiasa menjaga keistiqomaahan dalam beriabadah hingga maut menjemput kita.

 

Allah berfirman:

”Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” [QS. Al Hijr: 99].

 

Ibnu ’Abbas, dan mayoritas ulama mengatakan bahwa ”al yaqin” adalah kematian. Dinamakan demikian karena kematian itu sesuatu yang diyakini pasti terjadi.

 

Bapak ibu yang dirahmati Allah,

 

Agar kita dapat istiqomah menjalankan ibadah kepada Allah, hendaknya kita senantiasa berdzikir dan berdo’a agar diteguhkan di atas istiqomah. Diantara do’a yang sering Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam baca ialah:

 

 

Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamamu. [HR at-Tirmdizi].

 

Demikainlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga Allah menganugerahi kita amalan-amalan yang selalu dicintai oleh-Nya. Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmat-Nya setiap kebaikan menjadi sempurna.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah senantiasa kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, terutama nikmat islam, nikmat sehat dan sempat.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wasallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya. Aamin yaa robbal ‘alamiin..

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membawakan kultum dengan judul:

 

Ancaman dan Hukuman untuk Orang-orang Sombong

 

Jamaah yang dirahmati Allah, didunia ini bila kita amati banyak sekali orang yang bersikap sombong. Entah itu karena jabatan, kekayaan, harta maupun kelebihan fisik yang ia miliki.

 

Orang kaya yang sombong sering kali merasa bahwa harta yang dimilikinya adalah hasil dari jerih payahnya, hasil dari kerja kerasnya mengumpulkan harta, tanpa menyadari bahwa kekayaan yang ia miliki sesungguhnya adalah pemberian dari Allah.

 

Harta, kekayaan, jabatan, kekuasaan, kelebihan fisik dan segala nikmat yang kita miliki sesungguhnya adalah pemberian Allah. Semua itu adalah titipan, amanah sekaligus ujian yang diberikan oleh Allah kepada manusia.

 

Selain kesombongan secara fisik dan materi, ada lagi contoh kesombongan yang bisa jadi kita termasuk didalamnya. Yaitu menolak kebenaran, merasa paling benar dan merendahkan orang lain.

 

Disadari atau tidak, kesombongan jenis ini banyak dilakukan oleh umat muslim bahkan mungkin kita termasuk di dalamnya. Sering kali golongan satu mengejek, menyalahkan dan merendahkan golongan lain karena berbeda aliran, berbeda kiai dan berbeda dalam beribadah.

 

Jamaah yang dimuliakan Allah.., jika kita mau mengkaji, sesungguhnya ancaman dan hukuman Allah bagi orang-orang yang sombong tidaklah main-main. Ada banyak sekali namun kali ini saya hanya akan memberikan dua contoh saja yang saya anggap paling mengerikan.

 

Ancaman atau hukuman bagi orang yang sombong antara lain yang pertama adalah, hidupnya diliputi kecelakaan dan kehinaan.

 

Allah telah memberikan beberapa contoh di dalam Alquran yang mengisahkan kehidupan orang-orang sombong yang berakhir dengan kenistaan, kecelakaan dan kehinaan. Sebut saja Fir’aun yang ditenggelamkan oleh Allah di Laut Merah, dan Khorun yang ditelan bumi beserta seluruh hartanya.

 

Jabatan, kekuasaan dan harta membuat mereka bersikap sombong, menolak kebenaran dan bahkan sampai merasa bahwa dirinya setara dengan Tuhan. Kesombongan Firaun membuat hidupnya berakhir dengan tragis dan penuh kehinaan, sampai-sampai usaha tobatnya tidak diterima oleh Allah.

 

Menjelang ajalnya, Firaun berniat bertobat dengan mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah, namun Allah segera mengutus malaikat Jibril untuk menyumbat mulut Firaun dengan pasir.

 

Dari Sa’id bin Jubeir dari Ibnu ‘Abbas radhiya’l-lahu ‘anhuma meriwayatkan: “Dua orang Sahabat menghadap Rasulullah (menanyakan tentang Fir’aun). Sabda Nabi s.a.w: “Malaikat Jibril menyumbat mulut Fir’aun dengan pasir, khawatir kalau-kalau akan mengucapkan: laa ‘ilaha illa’l-lah” [HR. Turmudzi; Ahmad; at-Thabari].

 

Jamaah yang dimuliakan Allah.., tentu saja ditolaknya sebuah tobat adalah kecelakaan yang sangat besar. Namun itulah balasan yang tepat bagi mereka yang sombong dan menolak kebenaran.

 

Ancaman Allah selanjutnya bagi mereka yang sombong adalah, Dijauhkan dari Surga dan dimasukan ke Neraka.

 

Jangankan masuk surga, orang-orang sombong bahkan tidak akan mencium bau syurga. Tempat kembali mereka adalah neraka jahannam.

 

Rasul bersabda, "Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikit kesombongan, kemudian seseorang berkata: "(ya Rasulullah) sesungguhnya seseorang itu senang pakaiannya bagus dan sandalnya bagus", Beliau bersabda: "Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia menyenangi keindahan, (dan yang dimaksud dengan) kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan melecehkan orang lain" (HR. Muslim)

 

Di hadist lain disebutkan bahwa “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi kesombongan.” (HR. Muslim)

 

Jamaah yang dirahmati Allah, kehinaan orang yang sombong rupanya tidak berakhir di dunia saja, bahkan sebelum dimasukkan ke neraka, mereka juga akan mengalami hinaan di hari akhir kelak. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Tirmizi & Ahmad, “Orang-orang yang sombong akan dihimpunkan pada hari kiamat seperti dalam bentuk semut-semut kecil dengan rupa manusia, dari segala tempat datang hinaan kepada mereka, mereka digiring ke penjara neraka jahannam yang di sebut Bulas, di bagian atasnya api yang menyala-nyala dan mereka diberi minuman dari kotoran penghuni neraka".

 

Jamaah yang dimuliakan Allah, jika kita perhatikan ancaman-ancaman diatas, tentunya kita harus segera mengoreksi diri dan membenahi diri kita masing-masing. Jangan sampai ada bibit kesombongan dalam hati kita. Jangan sampai semua amal ibadah kita sia-sia karena kesombongan yang hanya sebesar biji sawi.

 

Sebagai penutup, marilah kita introspeksi diri, tak perlu menunjuk orang lain tapi lihatlah diri kita sendiri, sudahkah kita benar-benar bersih dari sifat dan sikap sombong? Ataukah kita malah senang dan bangga dengan kesombongan yang kita miliki?

 

Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat sombong, dan semoga Allah memasukkan kita kepada golongan orang-orang yang patuh dan rendah diri, golongan orang yang beruntung dan selamat dunia akhirat, aamiin ya robbal’alamiin..

 

Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan. Segala kebenaran dan kepastian hanyalah milik Allah. Wabillahi taufik walhidayah, Wassalamu’alaikum waroh matullahi wabarokatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Beruntunglah Orang Yang Masuk Agama Islam

 

Mungkin jamaah yang ada di sini, rata-rata telah memeluk agama Islam sejak kecil, karena pilihan orang tua atau karena lingkungan. Namun ada diantara saudara kita di luar sana, yang awalnya memeluk agama lain, atau bahkan tidak beragama sama sekali, kemudian mendapat hidayah dari Allah, dan mereka akhirnya memilih masuk agam Islam.

 

Ada beberapa keuntungan bagi orang yang memilih masuk agama Islam.

 

1. Semua dosanya yang lalu akan diampuni.

 

Hal ini sebagaimana firman Allah:

 

Katakanlah (hai Muhammad) kepada orang-orang kafir itu: ”Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali (kepada kekafiran) lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnatullah (ketetapan Allah) terhadap orang-orang (kafir) terdahulu”. [QS Al-Anfal: 38].

 

 

2. Tetap diterimanya amal kebaikan sewaktu kafir dulu.

 

Sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadits. Dari Hakim bin Hiram radliallahu 'anhu ia berkata,: "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu, saat masih di zaman Jahiliyah aku sering beribadah mendekatkan diri dengan cara bershodaqah, membebaskan budak dan juga menyambung silaturrahim, apakah dari itu semuanya aku akan mendapatkan pahala?". Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Kamu akan menerima dari kebaikan yang dahulu kamu lakukan". (HR. Bukhari no. 2538)

 

3. Masuk islam bisa menjadi sebab terhindarnya seseorang dari siksa Neraka.

 

Dari Anas radliallahu 'anhu berkata,: "Ada seorang anak kecil Yahudi yang bekerja membantu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menderita sakit. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menjenguknya dan Beliau duduk di sisi kepalanya lalu bersabda: "Masuklah Islam". Anak kecil itu memandang kepada bapaknya yang berada di dekatnya, lalu bapaknya berkata,: "Ta'atilah Abu Al Qasim Shallallahu'alaihi wasallam". Maka anak kecil itu masuk Islam. Kemudian Nabi Shallallahu'alaihi wasallam keluar sambil bersabda: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak itu dari neraka". (HR. Bukhari no. 1356)

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

 

Itulah keuntungan luar biasa yang didapatkan ketika seseorang masuk agama Islam. Kita yang sejak kecil telah diberi nikmat oleh Allah, berupa iman dan Islam, hendaknya senantiasa mensyukuri nikmat Allah ini, dengan cara bertakwa kepada Allah dengan sebaik-baiknya, dan senantiasa berusaha mempertahankan keimanan dan keislaman kita, hingga akhir hayat. Sebagaimana firman Allah yang artinya:

 

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam". [QS. Ali Imran: 102]

 

Demikainlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil manfaatnya.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat Allah.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Hukum Melangkahi Pundak Jama'ah Yang Duduk Ketika Jumatan

 

Sering kali kita jumpai, ada jamaah yang datang belakangan, kemudian dia melihat di barisan depan ada tempat kosong. Lalu dia berjalan maju melangkahi pundak-pundak jamaah lainnya, untuk mendapatkan tempat kosong tersebut.

 

Tindakan semacam ini, sangat dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan beliau menyebutnya sebagai perbuatan yang mengganggu.

 

Diceritakan oleh Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu:

Ada seseorang, dia melangkahi pundak-pundak jamaah ketika jumatan. Sementara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berkhutbah. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang ini, “Duduk!, kamu mengganggu” (HR. Abu Daud, Ibn Majah dan dishahihkan oleh al-Albani).

 

Ulama berbeda pendapat mengenai hukum melangkahi pundak ketika jumatan.

 

Pendapat pertama, hukumnya makruh

 

Ini merupakan pendapat mayoritas ulama, menurut Imam Syafi’i dan Hambali. Menurut Imam Malik, larangan makruh ini berlaku jika khotib sudah naik mimbar atau khutbah sudah dimulai.

 

Pendapat kedua menyatakan bahwa melangkahi pundak-pundak jamaah, hukumnya haram mutlak, baik dilakukan ketika jumatan mau pun di luar jumatan. Hal ini mengacu pada hadist Abdullah bin Busr di atas. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai tindakan yang mengganggu.

 

Hal ini merupakan pendapat yang dinilai kuat oleh para ulama peneliti, seperti Ibnul Mundzir, Ibnu Abdil Bar, an-Nawawi, dan Syaikhul Islam, serta ulama kontemporer Imam Ibnu Utsaimin.

 

An-Nawawi menukil keterangan Ibnul Mundzir mengenai alasan mengapa ini haram,

 

Karena yang namanya mengganggu statusnya haram, baik sedikit maupun banyak. Semuanya mengganggu.

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

 

Untuk itu demi kebaikan bersama, alangkah baiknya bagi jamaah yang datang lebih awal, segera menempati barisan depan secara teratur sehingga tidak menimbulkan kekosongan. Sementara itu bagi jamaah yang datangnya belakangan, sudah semestinya menempati barisan belakang agar tidak mengganggu jamaah lainnya. Jika ingin mendapatkan barisan depan, maka datanglah lebih awal.

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya. Dan semoga amal ibadah yang kita kerjakan tidak ada yang sia-sia. Aamiin..

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu, adik-adik, dan saudaraku, jamaah yang dimuliakan oleh Allah,

 

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, marilah kita panjatkan, puji dan rasa syukur kita, kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, yang telah memberikan, berbagai kenikmatan dan karunia kepada kita semuanya. Terbukti, pada tahun ini, kita masih dipertemukan dengan bulan mulia, bulan suci Romadhon. Bisa kita lihat, shof di depan kita, di belakang kita, di kanan dan kiri kita, barang kali ada jamaah yang tahun lalu, masih bisa beribadah bersama-sama kita. Namun, pada tahun ini, sudah tidak lagi beribadah bersama kita, entah itu karena sedang terbaring sakit, atau pun karena telah pergi menghadap Allah, untuk selamanya.

 

Untuk itu, kita yang masih diberikan kesehatan, dan kesempatan berjumpa dengan bulan mulia ini, marilah, kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar kita dapat mencapai tujuan utama dari puasa Romadhon, sebagaimana firman Allah di dalam QS Al-Baqarah ayat 183, la'allakum tataquun.., agar kalian menjadi orang yang benar-benar bertakwa.

 

Bertakwa dalam arti yang sesungguhnya, yang di-implementasi-kan dalam menjalankan perintah-perintah Allah, dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Allah, sebagai perwujudan rasa takut dan patuh kita, kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

 

Lalu.., bagaimana kah jika manusia itu, tidak bisa menjadi orang yang bertakwa? Untuk itu, pada kesempatan kali ini, akan kami menyampaikan sebuah taushiyah, tentang:

 

Kerugian Besar Jika Manusia Tidak Bertakwa Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

 

Jamaah rohimakumullah,

 

Kerugian yang pertama, orang yang tidak bertakwa, kelak di akherat tidak dapat berjumpa dengan Allah. Salah satu keinginan terbesar dari seseorang atau makhluk, adalah berjumpa dengan Pencipta-nya. Namun sayangnya, tidak setiap orang dapat bertemu dengan Allah kelak di akherat. Hanya orang-orang yang bertakwa, yang senantiasa mengerjakan amal sholeh, yang akan bertemu dengan Sang Khaliq. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Kahfi: 110, yang artinya:

 

"Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh, dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahfi: 110)

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

 

Bisa kita bayangkan, bagaimana perasaan kita, seumpama kita ingin bertamu ke rumah seseorang, yang ada di Jakarta misalnya. Kita berjalan kaki berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu. Namun sesampainya disana, kita dihadang oleh satpam atau sekuriti, lalu satpam tersebut mengatakan kepada kita, bahwa kita dilarang masuk rumah tersebut, dan pemilik rumah enggan menemui kita. Tentu kita akan sangat kecewa.

 

Kekecewaan atau penyesalan di dunia, masih bisa diobati, namun, penyesalan di kampung akherat, adalah hal yang sia-sia belaka.

 

Jamaah yang berbahagia, kerugian yang kedua, orang yang tidak bertakwa, tidak akan masuk surga-NYA Allah. Semua orang, kami yakin ingin masuk Surga. Namun ketahuilah, bahwa Surga itu hanya diperuntukkan kepada hamba yang memiliki bekal iman dan takwa. Perjalanan manusia menuju kampung akherat, adalah perjalanan yang sangat panjang. Tentu saja, dalam sebuah perjalanan panjang, manusia membutuhkan bekal yang banyak. Dan sebaik-baik bekal menuju akherat, adalah bekal iman dan takwa.

 

Firman Allah dalam QS. Al Baqarah ayat 25, yang artinya: "Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat baik, bahwa untuk mereka disediakan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. "

 

Saudaraku jamaah rohimakumullah,

 

Jika orang yang tidak bertakwa tidak dapat masuk surga, maka kerugian terbesar yang ketiga adalah, orang yang tidak bertakwa, kelak akan disiksa di dalam neraka.

 

Hidup di dunia adalah pilihan. Manusia diberikan kebebasan oleh Allah, untuk menentukan pilihannya. Memilih menjadi orang yang beriman dan bertakwa, atau sebaliknya, menjadi orang yang mengingkari Allah, dan aturan-aturanNYA. Namun ketahuilah, bahwa kehidupan di akherat kelak, adalah keniscayaan, di akherat yang ada hanyalah sebuah kepastian. Pasti masuk surga, atau pasti masuk neraka.

 

Allah telah mengingatkan kita melalui firman-NYA di dalam QS. Al Baqarah ayat 39.

 

 

Adapun orang-orang yang kafir, dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. [QS. Al Baqarah: 39].

 

Jamaah yang berbahagia,

 

Itulah 3 kerugian besar, jika kita tidak menjadi orang yang bertakwa.  Lalu.., bagaimana kah dengan kita?

 

Apakah kita sudah memanfaatkan, kesempatan yang diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya? Setiap hari, Allah 5 kali memanggil kita melalui suara muadzin, untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid, sudah kah kita menyambut undangan Allah setiap hari?

 

Rasul telah memperingatkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada tetangga dan tidak mengganggu orang lain. Apakah kita sudah rukun, dan berbuat baik kepada tetangga kita?

 

Menutup aurat hukumnya wajib, sudah kah kita menutup aurat dengan benar?

 

Dalam setahun, berapa kali kita khatam Al qur’an? Berapa pagi yang kita awali dengan sholat Dhuha? Berapa siang yang kita hiasi dengan amal kebaikan? Dan berapa malam yang kita akhiri dengan sholat Tahajud?

 

Sodaraku.., sudah kah kita pantas menyandang gelar bertakwa? Dan masihkah, kita merasa pantas untuk masuk Surga-NYA Allah?

 

Untuk itu, kami mengajak kepada diri kami dan jamaah semuanya, marilah, kita senantiasa, memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Allah ini, dengan sebaik-baiknya. Marilah kita berusaha, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, kepada Allah subhanahu wa ta'ala, agar kita termasuk kedalam golongan orang yang beruntung, golongan orang yang diberikan keselamatan, dan kebahagiaan di dunia dan di akherat.

 

A’udzubillaahimina sy-syaitoon nirrojiim ...,

Yaa ayyuhalladziina aamanuu, Wahai orang-orang yang beriman!

ittaqullaaha, Bertakwalah kepada Allah (takutlah kalian kepada Allah)

haqqa tuqaatihi, dengan sungguh-sungguh takwa kepada-Nya

wa laa tamuutunna, dan janganlah kalian mati

ilaa wa antum muslimuun, kecuali kalian dalam keadaan beragama Islam

 

Kematian dalam keadaan Islam adalah kematian yang indah, kematian yang husnul khatimah, kematian yang akan mengantarkan kita berjumpa dengan Allah, dan masuk ke dalam surga-NYA, aamiin, aamiin ya robbal ‘alamiin.

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...