Bismillaahhirrohmaanirrohiim..
Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu
wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin.
Ama ba’du…
Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah
kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita,
utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada
malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat
Allah.
Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan
ajarannya.
Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan
kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:
Amalan yang Sebanding dengan ar
Ribath
Ribath atau ar
Ribath berasal dari kata robatho yang artinya mengikat. Yaitu mengikatkan diri
di garis depan medan peperangan atau berjaga-jaga di wilayah perbatasan medan peperangan,
untuk membela dan menegakkan Islam.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya dia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Apakah kalian mau
aku tunjukkan amalan yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat? Mereka
menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda, “Menyempurnakan wudhu’
pada saat-saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid,
dan menunggu shalat setelah shalat. Yang demikian itulah ar Ribath” [HR.
Muslim].
Dari hadits ini
dapat diambil beberapa pelajaran:
1.
Dianjurkan bagi para pendidik, ketika mengajarkan sesuatu, hendaknya
menggunakan uslub/metode “menawarkan”. Yang demikian itu akan membuat anak
didik lebih dan siap memperhatikan atau mendengar dengan seksama sesuatu yang
akan disampaikan oleh pendidiknya.
2.
Menyempurnakan wudhu’ pada saat-saat yang tidak disukai, misalnya
adalah ketika malam hari di musim dingin dan menjelang shubuh. Dimana pada
saat-saat seperti itu, orang lebih cenderung untuk mencukupkan diri pada syarat
sahnya wudhu’. Sehingga terkadang, banyak sunnah-sunnah wudhu’ ditinggalkan.
3.
Berjalan menuju ke masjid lebih utama daripada berkendaraan. Namun
jangan sampai dalam menerapkan sunnah menyebabkan sunnah yang lebih utama
ditinggalkan. Misalnya: Jangan gara-gara ingin berjalan kaki ke masjid,
menyebabkan ketinggalan shalat berjama’ah. Hendaknya yang rumahnya lebih jauh
dari masjid, lebih awal berangkat agar dapat berjalan kaki menuju masjid dan
tidak ketinggalan berjama’ah.
4.
Berjalan dengan langkah pendek-pendek lebih utama daripada langkah
panjang-panjang. Karena dengan jarak yang sama, langkah pendek-pendek lebih
banyak daripada langkah panjang-panjang. Dengan demikian, kebaikan atau
keutamaan yang didapat juga akan lebih banyak.
5.
Bersuci atau wudhu’ di rumah lebih utama daripada di masjid. Karena
berjalan ke masjid yang dapat menghapus dosa dan menaikkan derajat adalah dalam
keadaan telah berwudhu’. Oleh karena itu di dalam hadits di atas, berwudhu’
disebutkan terlebih dahulu daripada amalan yang lain.
6.
Menunggu shalat setelah shalat maksudnya adalah, hatinya senantiasa
merindukan akan datangnya waktu shalat yang berikutnya.
7.
Amalan berupa menyempurnakan wudhu’, berjalan kaki menuju masjid,
merindukan datangnya waktu shalat merupakan jihad fi sabiilillah. Karena
seorang muslim ketika melakukan hal-hal tersebut, pada dasarnya ia telah
berjuang dengan gigih melawan nafsunya. Karena melawan hawa nafsu bukan perkara
ringan, maka Rasulullah menyerupakannya dengan “ar ribath”, yang pada asalnya
merupakan istilah di dalam medan jihad atau peperangan.
Imam Nawawi
menjelaskan bahwa Ribath itu ada dua:
Pertama,
berjaga-jaga di medan jihad. Kedua, ribath dapat diartikan menahan atau
mengikat diri terhadap sesuatu. Seakan-akan kita berusaha menahan hawa nafsu kita,
agar senantiasa berada dalam ketaatan, dan tidak mudah tergoda untuk berbuat
maksiat”.
Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan.
Semoga ada manfaatnya. Dan semoga amal ibadah yang kita kerjakan tidak ada yang
sia-sia. Aamiin..
Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wa barokaatuuh..
- KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
- SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
- KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
- KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
- KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
- HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
- KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
- MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
- TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
- MENGOBATI PENYAKIT HATI