HOME

16 September, 2023

MAKALAH METODE PERBANDINGAN AGAMA DENGAN ILMU LAIN

 


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang

Agama merupakan peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena, agama memberikan ketenangan, pencerahan, solusi, maupun kemajuan yang pesat dalam peradaban manusia. Akan tetapi fakta menyatakan bahwa agama yang ada didunia ini sangat banyak sekali perbedaan antara agama yang satu dengan agama yang lainnya. Perbedaan itulah yang menjadikan ketidak cocokan antara penganut dan pelaksana agama yang ada didunia ini. Perbedaan diantara pengikut agama itulah yang menjadikan secara visual agama khususnya tampak radikal, fanatik dan penuh pemberontakan.

Hubungan antar kelompok dan antar manusia sering terjadi  Tukar-menukar informasi tentang ide, pikiran dan agama, tidak begitu aneh.akibat nya berbagai soal selalu timbul. Soal pertemuan suatu ide, pikiran dan agama yang beraneka ragam memerlukan pemecahan dan harus di hadapi dengan  secara wajar, ilmu ini dapat memegang peranan. Ilmu ini juga berusaha mencari hubungan antar agama dan mencoba mengungkap kan terminologi  dan istilah agama dalam bahasa yang sederhana sehinga tidak membingungkan bagi mereka yang ungin memperdalam ilmu ini melalui agama yang di perlukan.

Masalah tugas dan tujuan ilmu perbandingan agama merupakan masalah utama yang di hadapi dunia, terutama negara-negara yang sedang berkembang . ilmu perbandingan agama merupakan salah satu alat yang  tepat untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam zaman berkemajuan teknik tinggi dunia sekarang terasa terlalu kecil karena hubungan manusia semakin dekat dan sempit.

Pada hakikatnya, antara agama yang satu dengan agama yang lainnya telah memiliki persamaan dan perbedaan dari berbagai aspeknya, mulai dari kepercayaan, cara beribadah, nilai-nilai, tingkah laku, hingga aspek sosial yang mengajarkan interaksi antar manusia. Dilihat dari hal tersebut, makalah ini akan menjelaskan mengenai ilmu perbandingan agama tentang metode-metode perbandingan agama dengan ilmu lain.

1.2.         Rumusan Masalah

1.2.1.       Apa pengertian ilmu perbandingan agama?

1.2.2.       Bagaimana metode-metode perbandingan agama dengan ilmu lain?

1.2.3.      Apa faedah mempelajari ilmu perbandingan agama?

1.3.         Tujuan

1.3.1.      Untuk Mengetahui Dan Memahami Pengertian Ilmu Perbandingan Agama

1.3.2.      Untuk Mengetahui Dan Memahami Bagaimana Metode-Metode Perbandingan Agama

1.3.3.      Untuk Mengetahui Dan Memahami Faedah Mempelajari Ilmu Perbandingan Agama

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Ilmu Perbandungan Agama

Dalam arti yang luas perbandingan ilmu agama adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berusahan untuk memahami gejala-gejala keagamaan dari pada suatu kepercayan dalam hubungan nya dengan agama lain. Tugas ilmu perbandingan agama di antara ilmu pengetahuan lain nya di abad ini tidak bisa di remehkan. Malah ilmu itu telah di kelompokan  kedalam “Carpus of humanities” yang makin meperjelas fungsi nya.fungsi utama yang  telah ada akan di jalankan  adalah memahami kehidupan batin, nalar pikiran dan kecendrungan hati umat beragama. Sehinga dapat di ketahui  segi-segi persamaan dan perbedaan antar agama. Lebih dari itu lagi, ada agama yang datang lebih dahulu merupakn pengantar terhadap kebenaran agama yang datang kemudian.

Kata agama dalam bahasa Arab dikenal dengan “din” (Ad-Diin)Diin (Ad-Diin) bisa berarti adat kebiasaan atau tingklah laku, balasan, ta’at, patuh dan tunduk kepada Tuhan, hukum-hukum atau peraturan-peraturan.

Abu Ahmadi dalam bukunya menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan ilmu perbandingan agama adalah ilmu yang mempelajari tentang bermacam-macam agama, kepercayaan dan aliran peribadatan yang berkembang pada berbagai bangsa sejak dahulu hingga sekarang.

A. Mukti Ali menjelaskan bahwa yang dimaksud denga ilmu perbandingan agama adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berusaha untuk memahami gejala-gejala keagamaan dari pada suatu kepercayaan dalam hubungannya dengan agama lain yang meliputi persamaan dan perbedaan.

2.2.     Metode Perbandingan Agama dengan Ilmu lain

Sekarang akan dibahas tentang metode yang dipergunakan untuk memahami agama.  Agama sudah terdapat pada semua lapisan masyarakat dan seluruh tingkat kebudayaan sejak awal permulaan sejarah umat manusia. Kenyataan ini merangsang timbulnya minat para ahli untuk mengamati dan mempelajari agama, baik sebagai ajaran yang diturunkan melalui kewahyuan maupun sebagai bagian dari masyarakat. Lingkungan dan kebudayaan, baik sebagai pemilik pribadi maupun kelompok. Minat orang untuk mengamati dan mempelajari agama itu didasarkan atas anggapan dan pandangan bahwa agama sebagai sesuatu yang berguna bagi kehidupan pribadinya dan umat manusia. Tetapi selain itu ada juga yang didasarkan atas pandangan yang negatif dengan anggapan yang sinis terhadap agama, karena agama baginya adalah merupakan khayal, ilusi dan merusak masyarakat.

Demikianlah agama telah berada ditengah-tengah manusia sepanjang sejarahnya. Ia merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari pribadi dan masyarakat. Tidak ada agama dan juga tidak ada struktur masyarakat yang dapat dianggap sebagai suatu gejala yang terpisah sama sekali satu sama lain, demikian kata Edward H. Winter.

Berikut ini akan membahas beberapa metode yang berkaitan dengan Ilmu Perbandingan Agama:

2.2.1.  Metode Fenomenologi

Pendiri metode ini, yaitu Edmund Husserl, menganggapnya hanya sebagai disiplin filsafat murni dengan tujuan membatasi dan menambah penjelasan-penjelasan yang murni psikologis dari proses pemikiran. Segera pendekatan fenomenologis itu dipergunakan untuk menerangkan lapangan-lapangan seni, hukum, agama, dan sebagainya. Fenomenologi agama dikembangkan oleh Max Scheler, Rudolf Otto, Jean Hering, dan Gerardus van der Leeuw. Tujuannya adalah untuk melihat ide-ide agama, amalan-amalan, dan lembaga-lembaganya dengan mempertimbangkan “tujuannya”, namun tanpa menghubungkan  dengan teori-teori filosofis, teologis, metafisis atau psikologis.

Ada empat macam studi secara fenomenologis ini. Pertama, adalah fenomenologi agama secara umum, yang juga disebut morfologi agama. Yaitu deskripsi fakta-fakta keagamaan secara teratur, suatu perbandingan diantara satu dengan lainnya untuk membedakan yang sama dan yang tidak sama. Suatu pengklasifikasian yang rasional atas dasar analisis yang bersifat empiris dan kategorisasi yang bersifat deskriptif. Pada prinsipnya dalam fenomenologi agama secara umum seperti mendapatkan tempat.

Kedua, adalah fenomenologi agama khusus. Studi ini melahirkan suatu kumpulan fenomena yang pokok-pokok. Seperti disatu pihak bermacam-macam dewa tumbuh-tumbuhan, bermacam-macam korban yang berbeda-beda, aneka ragam tipe syaman. Di lain pihak bisa juga pemilihan kumpulan fenomena itu dengan cara menetapkan data keagamaan yang ada dalam masyarakat atau kelompok masyarakat. Seperti pada agama suku bangsa Afrika tertentu. Dalam hal ini pengertian fenomena diselidiki dalam hubungan masyarakat dengan masyarakat atau kumpulan masyarakat tertentu.

Ketiga adalah fenomenologi agama refleksi. Disini sebagian merupakan metodologi dan sebagian merupakan teologi. Kedua prosedur ini dipakai dalam memperinci dan menganalisis. Demikian juga persoalan yang fundamental dari sesuatu studi agama seperti hubungan antara masalah-masalah nonagamawi ataupun melulu mengenai fenomena agama.

Keempat adalah fenomenologi agama eksistensialis. Di sini titik tolaknya adalah melulu mengenai kehidupan manusiawi dengan segala sifat-sifat yang dimilikinya, kualitasnya, kemungkinan-kemungkinannya serta permasalahan-permasalahannya. Studi ini langsung tertuju kepada cara dimana manusia dalam lingkungan yang berbeda-beda sejak mula-mula masyarakat berburu sampai masyarakat industri zaman modern telah menanggapi secara agamawi terhadap segala permasalahan yang dijumpainya. Terutama dalam hal ini, baik agama ataupun nonagama, orang dapat memperkembangkan potensi kesadaran diri yang dimilikinya.

2.2.2. Metode Sosiologi

Dari segi sosiologi, pendekatan terhadap agama telah melahirkan berbagai teori. Diantara teori-teori itu, yang sangat terkenal adalah teori tingkatan. Teori ini dikemukakan oleh August Comte. Comte biasanya dianggap sebagai pendiri ilmu sosiologi modern. Teori ini umumnya sebenarnya secara subtansial berdasarkan pada suatu pandangan khusus terhadap agama.

Penyelidikan agama secara sosiologis sebenarnya telah menerapkan adanya pengaruh masyarakat atas agama dan gejala-gejalanya dan sebaliknya juga pengaruh agama atas masyarakat dan gejala-gejala kemasyarakatan. Di satu pihak idealisme sering kali tidak mempertimbangkan dipengaruhinya agama oleh faktor-faktor kemasyarakatan, tetapi dilain pihak banyak pemikiran dan marxistis membuat kesalahan untuk semata-mata mau mencap agama sebagai satu gejala sosial saja.

Memang kaum Marxis materialistis kelihatan tidak sangsi memaksakan pendapatnya tentang agama ini. Mereka cenderung meneliti hal-hal yang berhubungan terutama dengan ritual, pengalaman-pengalaman agama, dan juga lembaga-lembaganya. Disamping itu mereka juga memusatkan perhatian kepada ajaran ajaran dan cerita-cerita keagamaan.

Hal ini saja sebetulnya sudah merupakan satu problem bagi kaum komunis dalam menetapkan  teorinya kalau mereka insaf bahwa, teori itu adalah hasil dari suatu teori yang lebih awal yang tingkatannya lebih tidak duniawiah tentang agama. Teori itu tidak diakui dan tidak cocok bagi kebudayaan-kebudayaan lain, seperti persoalan tentang Cina modern, tentang status agama mereka menurut orang Markis.

2.2.4. Metode Ilmiah

Suatu aliran menekankan bahwa untuk mendekati agama itu semestinya sui generis yang sama sekali tidak dapat dibandingkan atau dikaitkan dengan metode-metode yang terdapat dalam pelbagai bidang pengetahuan lainnya. Aliran lain menyatakan bahwa sekalipun bagaimana dan apa pun masalah yang diteliti, metode yang sah untuk dipergunakan adalah metode “ilmiah”. Istilah “ilmiah” disini dipergunakan dalam arti ganda.

Dalam arti sempit, ia menunjukkan metode yang dipergunakan pada ilmu-ilmu alam. Sedangkan dalam arti yang luas, ia menunjuk pada suatu prosedur yang bekerja dengan disiplin yang logis dan utuh dari premis-premis yang jelas. Tetapi, sebetulnya pada dua pendekatan ini terdapat kekurangan.

Dalam lapangan agama sebenarnya harus dikembangkan metode baru yaitu metode “sintesis”. Berkenaan dengan aliran kedua yaitu aliran yang berpendapat bahwa meneliti agama haruslah dengan cara “ilmiah”. Kita mempunyai alasan untuk menentang pluralisme bahkan dualisme dalam masalah-masalah metode dari ilmu pengetahuan.

Kebenaran adalah satu, kosmos adalah satu, oleh karena itu pengetahuan juga satu. Pengahayatan ini sangat penting. Sekalipun kita tidak setuju dengan interpretasi positif dari prinsip ini, kita harus menggabungkannya pada metodologi kita yang didasarkan pada tuntutan ganda. Tuntutan yang pertama adalah bahwa metode itu harus disatukan. Ini merupakan keharusan. Semua idealisme dan naturalisme termasuk materialisme bangun dan jatuh bersama-sama dengan monisme metodologis.

Namun demikian, untuk memahami suatu kebenaran adalah satu hal, dan untuk memiliki kebenaran itu adalah satu hal lain. Kita harus realistik bahwa pengetahuan kita tentang segala sesuatu itu adalah sebagainya saja, dan bahwa hanya Tuhanlah yang mengetahui keseluruhannya. Tuntutan yang kedua adalah bahwa metode itu mencukupi untuk sasaran yang diteliti. Dan ini cocok dengan prinsip yang pertama, yaitu satunya metode.

2.2.5. Metode Antropologi

Antropologi telah memusatkan perhatiannya kepada kebudayaan-kebudayaan primitif yang tidak bisa tulis baca dan tanpa teknik. Dengan demikian untuk melakukan praktek antropologis, diperlukan teknik-teknik tertentu.

            Menurut Van Baal, agama tidak dijumpai secara umumnya, melainkan secara satu persatu, selaku agama satu suku, satu bangsa, sejemaah, segereja, dan sebagainya. Sebab itu setiap agama harus diteliti sebagai satu sistem yang meliputi segala seluk beluk yang berhubungan dengannya. Juga harus selalu didasari bahwa agama adalah satu perwujudan sosial, walaupun yang percaya atau yang tidak percaya itu adalah pribadi-pripadi. Namun, isi kepercayaan, tradisi, mitologi, dan upacara-upacara semuanya didapati dari nenek moyang, kalau agama itu primitif, atau tradisional, dari guru-guru agama, atau dari pendeta-pendeta setempat, kalau agama itu berdasar atas kitab-kitab tertentu pada zaman dahulu. Setiap agama memiliki satu sistem yang disusun dari adat istiadat, upacara dan tradisi-tradisi yang diwarisi dari generasi ke generasi. Dan memang setiap generasi mengadakan sedikit-sedikit perubahan atau tambahan terhadap warisan itu, tapi adalah jelas, bahwa setiap generasi dan individu , mulai menerima agamanya selaku warisan pendahulunya. Itulah pemahaman Van Baal terhadap agama berdasarkan kitab suci. Metode antropologi hanya tepat untuk digunakan meneliti agama primitif itu saja.

 

 

2.2.6. Metode Teologi

Metode teologi yaitu suatu pendekatan yang normatif, subyektif terhadap agama adalah pendekatan teologis. Pada umumnya pendekatan ini dilakukan dari dan oleh penganut sesuatu agama dalam usahanya menyelidiki agama lain. Maka pendekatan ini bisa juga disebut pendekatan atau metode tekstual, atau pendekatan kitabi, maka ia selalu menampakkan sifatnya yang apologis dan deduktif.

2.2.7. Metode Perbandingan

                        Seorang ahli sosiologi yang paling berpengaruh sejak akhir abad ke-19, adalah Max Weber. Ia melihat adanya hubungan yang nyata antara ajaran protestan dan munculnya kapitalisme. Ia telah memperkirakan adanya hubungan dalam ajaranCalvinisme tentang  Ascetisme dunia ini yang telah menciptakan suatu disiplin yang rasional dan karya etis berbarengan dengan menabung yang akan dipakai untuk penanaman modal. Namun demikian, Weber mengakui bahwa teorinya yang seperti itu harus dites. Akan tetapi harus diakui, bahwa sumbangan pemikirannya yang utama adalah uraian-uraiannya yang sangat sistematis mengenai adat istiadat dan kebudayaan lain dari sosiologi. Tulisannya tentang Islam, Yahudi, agama-agama India dan Cina sangat berpengaruh. Begitu juga ia telah menghidangkan berbagai kategori dalam bidang agama, yang sudah dijadikan alat perbandingan dengan bermacam-macam materi perbandingan pula. Denga demikian, ia dianggap sebagai pendiri yang sejati dari sosiologi perbandingan. Dan oleh karena perhatiannya yang khusus terhadap agama, maka ia juga dianggap sebagai tokoh besar dalam bidang perbandingan agama.

2.3.   Faedah Mempelajari Ilmu Perbandingan Agama

A. Mukti Ali dalam bukunya Ilmu Perbandingan Agama, mengemukakan bahwa faedah mempelajari ilmu perbandingan agama bagi seorang muslim adalah:

1.      Untuk memahami kehidupan batin, alam pikiran, dan kecenderungan   hati berbagai umat manusia.

2.       Untuk mencari dan menemukan segi-segi persamaan dan perbedaan antara agama Islam dengan agama-agama yang bukan Islam. Hal ini sangat berguna untuk perbadingan, untuk membuktikan dimana segi-segi dari agama Islam yang melebihi agama-agama lain, berguna juga untuk menunjukkan bahwa agama-agama lain, berguna juga untuk menunjukkan bahwa agama-agama yang datang sebelum Islam itu adalah sebagai pengantar terhadap kebenaran yang lebih luas dan lebih penting.

3.      Untuk menumbuhkan rasa simpati terhadap orang-orang yang belum mendapat petunjuk tentang kebenaran, serta menimbulkan rasa tanggung jawab untuk menyiarkan kebenaran yang terkandung dalam agama Islam kepada masyarakat.

4.      Ilmu ini bukan hanya berguna bagi para mubaligh, tapi juga para ahli agama Islam, karena pikiran lebih tajam dengan mempelajari berbagai agama dengan cara membanding dan akan mudah memahami isi dan pertumbuhannya.


BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:

 

BAB III

PENUTUP

3.1.   Kesimpulan:

Dapat disimpulkan bahwa ilmu perbandingan agama yaitu ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala keagamaan, kepercayaan, peribadatan, dan tentang semua persamaan serta perbedaan yang ada disemua agama yang sudah berkembang diberbagai bangsa hingga sekarang.

Adapun metode-metode perbandingan agama dengan ilmu lain yaitu meliputi metode fenomenologi, metode sosiologi, metode psikologi, metode ilmiah, antropologi, metode teologi, dan metode perbandingan. Semua metode tersebut dapat mengetahui pebedaan yang ada disemua agama meliputi dari kepercayaan, peribadatan, dan sebagainnya.

Faedah mempelajari ilmu perbandingan agama salah satunya yaitu untuk mencari dan menemukan segi-segi persamaan dan perbedaan antara agama Islam dengan agama-agama yang bukan Islam, serta untuk memahami kehidupan batin, alam pikiran, dan kecenderungan hati berbagai umat manusia.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2010. Perbandingan Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Ali Mukti, A. 2002.  Ilmu Perbandingan Agama. Yogyakarta: Yayasan Nida. 

Ali Mukti, A. 1992. Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia. Bandung: Mizan.

Daradjat, Zakiah, ddk. 1996. Perbandingan Agama 1. Jakarta: Bumi Aksara.

Daradjat, Zakiah, dkk, 1996. Perbandingan Agama 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Jirhanuddin. 2010. Perbandingan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wach, Joachim. 1984. Ilmu Perbandingan Agama. Jakarta: Rajawali.

Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.

DEWANTARA, A. W. (2016). GOTONG-ROYONG MENURUT SOEKARNO DALAM PERSPEKTIF AKSIOLOGI MAX SCHELER, DAN SUMBANGANNYA BAGI NASIONALISME INDONESIA (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

09 September, 2023

LAFADZ BACAAN DZIKIR SETELAH SHALAT

Berikut ini adalah di antara rangkaian bacaan dzikir sesudah shalat maktubah yang disusun pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Muhammad bin Abdullah Faqih (rahimahullâh) sebagaimana dikutip dari Majmû‘ah Maqrûât Yaumiyah wa Usbû‘iyyah. Beliau mengutipnya antara lain dari hadits riwayat Muslim, Bukhari, Abu Dawud, serta kitab Bidâyatul Hidâyah dan lainnya.


1. Membaca istighfar di bawah ini sebanyak tiga kali:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ×٣


2. Memuji Allah dengan kalimat:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام


Ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim. Dalam riwayat lain sebagaimana dikutip Bidâyatul Hidâyah:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.


3. Lalu membaca:

اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ


Bacaan ini bisa kita temukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Muslim (muttafaqun ‘alaih). Dalam Bidâyatul Hidâyah disebutkan:

اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا رَآدَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ


4. Berdoa agar diberi kemampuan untuk mengingat (dzikir), bersyukur, dan beribadah secara baik kepada Allah:

اَللَّـهُمَّ اَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ


5. Dilanjutkan dengan membaca:

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

(dibaca tiga kali tiap selesai shalat fardhu, khusus setelah maghrib dan shubuh sepuluh kali)


6. Memohon perlindungan dari ganasnya neraka:

اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ

(tujuh kali bakda maghrib dan shubuh)


7. Membaca Ayat Kursi:

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ، لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ


8. Membaca Surat al-Baqarah ayat 285-286

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ، كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ، وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ


9. Disambung dengan penggalan dari Surat Ali Imran:

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ، إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ، قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ،  إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ


10. Membaca Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, Surat an-Nas, lalu Surat al-Fatihah


11. Membaca tasbih, hamdala, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali:

سُبْحَانَ اللهِ ×٣٣

اَلْحَمْدُلِلهِ ×٣٣

اَللهُ اَكْبَرْ ×٣٣


12. Kemudian dilanjutkan dengan:

اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُيُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِا للهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ. أَفْضَلُ ذِكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ


 لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ

(Dibaca 300 kali bakda shubuh, 100 kali bakda isya, 50 kali bakda dhuhur, 50 kali bakda ashar, dan 100 kali bakda maghrib)

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ

(dibaca bakda shubuh 300 atau 100 kali)

 

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ


13. Wirid kemudian ditutup dengan doa sesuai dengan harapan masing-masing.


BACA ARTIKRL LAINNYA YANG BERKAITAN:

25 Agustus, 2023

SUSUNAN BACAAN TAHLIL, DOA LENGKAP, DAN TERJEMAHANYA

 

DAFTAR ISI

1. PENGANTAR AL-FATIHAH

2. AL-FATIHAH

3. SURAT AL-IKHLAS (3 KALI)

4. TAHLIL DAN TAKBIR

5. SURAT AL-FALAQ

6. TAHLIL DAN TAKBIR

7. SURAT AN-NAS

8. TAHLIL DAN TAKBIR

9. SURAT AL-FATIHAH

10. AWAL SURAT AL-BAQARAH

11. SURAT AL-BAQARAH AYAT 163

12. AYAT KURSI (SURAT AL-BAQARAH AYAT 255)

13. SURAT AL-BAQARAH AYAT 284-286

14. SURAT HUD AYAT 73

15. SUTRAT AL-AHZAB AYAT 33

16. SURAT AL-AHZAB AYAT 56

17. SHALAWAT NABI (3 KALI)

18. SALAM NABI

19. SURAT ALI IMRAN AYAT 173 DAN SURAT AL-ANFAL AYAT 40

20. HAUQALAH

21. ISTIGHFAR (3 KALI)

22. HADITS KEUTAMAAN TAHLIL

23. TAHLIL 160 KALI

24. DUA KALIMAT SYAHADAT

25. DOA TAHLIL

26. SHALAWAT ZAT MUKAMMALAH

27. DOA KEBAIKAN LAHIR BATIN

28. DOA KEBERKAHAN AL-QUR'AN

29. DOA WAHBAH UNTUK PARA SAHABAT RASUL DAN WALI ALLAH

30. DOA UNTUK ARWAH PENGHUNI MAKAM MUALLA, SYUBAIKAH, BAQI‘, DAN MEREKA YANG TIDAK PERNAH DIZIARAHI

31. DOA PERMOHONAN RAHMAT BERKAH AL-QUR’AN

32. DOA KETENTERAMAN UNTUK AHLI KUBUR

33. DOA MEMINTA SYAFA‘AT AL-QUR’AN

34. DOA PENGANTAR UNTUK PENGHUNI BARU KUBUR

35. DOA KELAPANGAN KUBUR

36. DOA UNTUK AHLI KUBUR

37. DOA KHUSUS UNTUK AHLI KUBUR YANG DIZIARAHI

38. DOA AGAR INGAT DAN PAHAM AL-QUR'AN

39. DOA KEMURAHAN DAN KERIDHAAN ALLAH


Tahlilan merupakan ritual pembacaan lafal tahlil yang lazim di masyarakat Nusantara sejak ratusan tahun. Pembacaan tahlil biasa dilakukan oleh masyarakat dalam rangka mendoakan jenazah baru di makamnya, ahli kubur yang telah lama dimakamkan, dan mendoakan ahli kubur dalam peringatan 1-7 hari, 15 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari di rumah ahli musibah.

Pembacaan lafal tahlil juga dilakukan oleh masyarakat pada peringatan haul, arwahan (ruwahan) di bulan ruwah, akhir Sya’ban, akhir Ramadhan, saat kumpul keluarga untuk arisan misalnya, selamatan perkawinan (walimahan), selamatan aqiqahan, walimatus safar, muludan, Isra dan Mi‘raj, selamatan Syura’an (malam 10 Muharram), selamatan tujuh bulan, khitanan, ziarah kubur setelah lebaran Idul Fitri, ratiban, manaqiban, barzanjian, dan lain sebagainya.

Adapun berikut ini adalah susunan bacaan tahlil yang dikutip secara utuh dari Kitab Majmu’ Syarif. Semoga susunan zikir, tahlil, dan doa tahlil berikut ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Kami juga menyertakan susunan zikir dan tahlil ini dengan terjemahan yang kami buat.

1. PENGANTAR AL-FATIHAH

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

"Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…"


2. AL-FATIHAH

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ  

"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kau kabulkan permohonan kami." 


3. SURAT AL-IKHLAS (3 KALI)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكٌنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ

"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, 'Dialah yang maha esa. Allah adalah tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.'" (3 kali).


4. TAHLIL DAN TAKBIR

 لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ  

"Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar."  


5. SURAT AL-FALAQ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَاثاتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ  

"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada tuhan yang menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus nafasnya pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia mendengki.'"


6. TAHLIL DAN TAKBIR

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ  

"Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar."  


7. SURAT AN-NAS

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ  

"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada tuhan manusia, raja manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari setan dan manusia.'"  


8. TAHLIL DAN TAKBIR

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ  

"Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar." 


9. SURAT AL-FATIHAH

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ  

"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kau kabulkan permohonan kami." 


10. AWAL SURAT AL-BAQARAH

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. المّ. ذَلِكَ الكِتابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدَى لِلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَا اُنْزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْاَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ. اُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ، وَاُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ  

"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Alif lam mim. Demikian itu kitab ini tidak ada keraguan padanya. Sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab Al-Qur’an yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad SAW) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya. Merekalah orang orang yang beruntung." 


11. SURAT AL-BAQARAH AYAT 163

وَاِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَّاحِدٌ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ  

"Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang maha esa. Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang maha pengasih lagi maha penyayang."  


12. AYAT KURSI (SURAT AL-BAQARAH AYAT 255)

اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَاْ خُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَّهُ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُ اِلاَّ بِاِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَينَ اَيْدِيْهِمِ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلاَ يُحْيِطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ اِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضَ، وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمُا، وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيْمُ   

"Allah, tiada yang layak disembah kecuali Dia yang hidup kekal lagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberikan syafa’at di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dia maha tinggi lagi maha agung."


13. SURAT AL-BAQARAH AYAT 284-286

لِلَّهِ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ. وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِى اَنْفُسِكُمْ اَوْ تَخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ. فَيَغْفِرُ لَمِنْ يَّشَاءُ وَيُعْذِّبُ مَنْ يَّشَاءُ. وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ. اَمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ. كُلٌّ اَمَنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ. لَانًفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ. وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا. لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكَتْسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَسِيْنَا اَوْ اَخْطَاْنَا. رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا. رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ. وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ 

"Hanya milik Allah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan atau merahasiakan apa saja yang di hatimu, maka kamu dengan itu semua tetap akan diperhitungkan oleh Allah. Dia akan mengampuni dan menyiksa orang yang dikehendaki. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Rasulullah dan orang-orang yang beriman mempercayai apa saja yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan kepada para utusan-Nya. ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang rasul dari lainnya.’ Mereka berkata, ‘Kami mendengar dan kami menaati. Ampunan-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami harapkan. Hanya kepada-Mu tempat kembali.’ Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya. Ia mendapat balasan atas apa yang dia perbuat dan siksaan dari apa yang dia lakukan. ‘Tuhan kami, janganlah Kau siksa kami jika kami terlupa atau salah. Tuhan kami, jangan Kau tanggungkan pada kami dengan beban berat sebagaimana Kaubebankan kaum sebelum kami. Jangan pula Kaubebankan pada kami sesuatu yang kami tidak mampu. Ampunilah kami. Kasihanilah kami. Kau pemimpin kami. Tolonglah kami menghadapi golongan kafir,"


14. SURAT HUD AYAT 73

ارْحَمْنَا، يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

"Kasihani kami, wahai Tuhan yang maha kasih." (3 kali)


15. SUTRAT AL-AHZAB AYAT 33

اِنَّمَا يُريِدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا

"Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bacalah shalawat untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."


16. SURAT AL-AHZAB AYAT 56

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا

"Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bacalah shalawat untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya"


17. SHALAWAT NABI (3 KALI)

اَلَّلهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ صَلَاةٍ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ

"Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk pemimpin dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu pada saat zikir orang-orang yang ingat dan pada saat lengah orang-orang yang lalai berzikir kepada-Mu."


18. SALAM NABI

وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ اَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ

"Semoga Allah yang maha suci dan tinggi meridhai para sahabat dari pemimpin kami (Rasulullah)."


19. SURAT ALI IMRAN AYAT 173 DAN SURAT AL-ANFAL AYAT 40

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

"Cukup Allah bagi kami. Dia sebaik-baik wakil." (Surat Ali Imran ayat 173). "Dia sebaik-baik pemimpin dan penolong," (Surat Al-Anfal ayat 40).


20. HAUQALAH

وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ

"Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung."


21. ISTIGHFAR (3 KALI)

اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ *٣   

 "Saya mohon ampun kepada Allah yang maha agung." (3 kali). (Allah) yang tiada tuhan selain Dia yang maha hidup, lagi terjaga. Aku bertobat kepada-Nya."


22. HADITS KEUTAMAAN TAHLIL

الَّذِيْ لَا اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَوْجُوْدٌ

"Sebaik-baik zikir–ketahuilah–adalah lafal ‘La ilāha illallāh’, tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan ujud."


لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَعْبُوْدٌ

"Tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan disembah"


لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَىٌّ بَاقٍ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ

"Tiada tuhan selain Allah, zat kekal yang takkan mati"


23. TAHLIL 160 KALI

 لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ  ٣٣

"Tiada tuhan selain Allah." (160 kali).  


24. DUA KALIMAT SYAHADAT

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  

"Tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad SAW utusan-Nya." 


عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الآمِنِيْنَ

"Dengan kalimat itu, kami hidup. Dengannya, kami wafat. Dengannya pula insya Allah kelak kami dibangkitkan termasuk orang yang aman."


25. DOA TAHLIL

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، سُبْحَانَكَ لَا نُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، فَلَكَ الحَمْدُ قَبْلَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًا

"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang dilontar. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam sebagai pujian orang yang bersyukur, pujian orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang memadai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu. Maha suci Engkau, kami tidak (dapat) menghitung pujian atas diri-Mu sebagaimana Kaupuji diri sendiri. Hanya bagi-Mu pujian sebelum ridha. Hanya bagi-Mu pujian setelah ridha. Hanya bagi-Mu pujian ketika Kau meridhai kami selamanya."


26. SHALAWAT ZAT MUKAMMALAH

اللَّهُمَّ صَلِّ علَى الذَّاتِ المُكَمَّلَةِ وَالرَّحْمَةِ المُنَزَّلَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

"Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam untuk zat yang disempurnakan dan rahmat yang diturunkan, yaitu Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya."


وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَيْهِ يَا ذَا البَهَاءِ وَالجَلَالِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا

"Ya Allah, wahai zat yang indah dan agung, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW pada pagi dan sore hari."


27. DOA KEBAIKAN LAHIR BATIN

اللَّهُمَّ كَمَا خَصَّصْتَنَا بِكِتَابِكَ الكَرِيْمِ وَهَدَيْتَنَا إِلَى صِرَاطكَ المُسْتَقِيْمِ، وأَصْلِحْ بِهِ مِنَّا جَمِيْعَ مَا فَسَدَ، وَطَهِّرْ بِهِ مِنَّا مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنَ

"Ya Allah, sebagaimana Kaumuliakan kami dengan Kitab suci-Mu yang mulia dan Kau tunjuki kami ke jalan yang lurus, maka berikanlah kemaslahatan untuk kami sebagai pengganti mafsadat dan sucikan kami dari kotoran yang tampak dan tersembunyi."


28. DOA KEBERKAHAN AL-QUR'AN

اللَّهُمَّ اشْرَحْ بِالقُرْآنِ صُدُوْرَنَا وَيَسِّرْ بِهِ أُمُوْرَنَا وَعَظِّمْ بِهِ أُجُوْرَنَا وَحَسِّنْ بِهِ أَخْلَاقَنَا وَوَسِّعْ بِهِ أَرْزَاقَنَا وَنَوِّرْ بِهِ قُبُوْرَنَا

"Ya Allah, dengan Al-Qur’an lapangkanlah hati kami, mudahkan urusan kami, lipatgandakanlah pahala kami, perbaiki akhlak kami, luaskan rezeki kami, dan terangilah kubur kami."


29. DOA WAHBAH UNTUK PARA SAHABAT RASUL DAN WALI ALLAH

اللَّهُمَّ اجْعَلْ ثَوَاَبَ مَا قَرَأْنَاهُ وَبَرَكَةَ مَا تَلَوْنَاهُ وَصَلَّيْنَاهُ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا هَلَلْنَا هَدِيَّةً بَالِغَةً وَرَحْمَةً مِنْكَ نَازِلَةً نُقَدِّمُهَا وَنُهْدِيْهَا اِلَى حَضَرَاتِ النَّبِيِّ الأَكْرَمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ اِلَى أَرْوَاحِ آبَائِهِ وَإِخْوَانِهِ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالمُرْسَلِيْنَ وَإِلَى مَلَائِكَةِ اللهِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَالكَرُّوْبِيِّيْنَ، وَاِلَى أَرْوَاحِ سَادَاتِنَا أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَإِلَى البَقِيَّةِ العَشْرَةِ المُبَشَّرَةِ بِالجَنَّةِ وَسَائِرِ الصَّحَابَةِ وَالقَرَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَإِلَى أَرْوَاحِ الحَسَنِ وَالحُسَيْنِ وَأُمِّهِمَا سَيِّدَتِنَا فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ وَسَيِّدَتِنَا خَدِيْجَةَ الكُبْرَى وَسَيِّدِنَا حَمْزَةَ وَالعَبَّاسِ وَالشُّهَدَاءِ البَدْرِيِّيْنَ وَالأُحُدِيِّيْنَ وَإِلَى أَرْوَاحِ الخِضْرِ وَإِلْيَاسَ وَسَيِّدِنَا عَبْدِ اللهِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَإِلَى أَرْوَاحِ الأَرْبَعَةِ الأَئِمَّةِ المُجْتَهِدِيْنَ وَمُقَلِّدِيْهِمْ فِي الدِّيْنِ وَإِلَى أَرْوَاحِ العُلَمَاءِ العَامِلِيْنَ وَالقُرَّاءِ وَأَئِمَّةِ الحَدِيْثِ وَالمُفَسِّرِيْنَ وَسَادَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ المُحَقِّقِيْنَ وَإِلَى رُوْحِ القُطْبِ الرَّبَّانِيِّ وَالعَارِفِ الصَّمَدَانِيِّ سَيِّدِيْ عَبْدِ القَادِرِ الجَيْلَانِيّ وَسَيِّدِيْ أَحْمَدَ البَدَوِيِّ وَسَيِّدِيْ أَحْمَدَ الرِّفَاعِيِّ وَسَيِّدِيْ إِبْرَاهِيْمَ الدَّسُوْقِيِّ وَسَيِّدِيْ أَبِي القَاسِمِ الجُنَيْدِ البَغْدَادِيِّ وَسَيِّدِيْ أَحْمَدَ ابْنِ عَلْوَانَ وَسَيِّدِيْ أَبِي طَالِبٍ المَكِّيِّ وَإِلَى أَرْوَاحِ كُلِّ وَلِيٍّ وَوَلِيَّةٍ لِلهِ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا أَيْنَمَا كَانُوْا وَكَانَ الكَائِنُ فِي عِلْمِكَ وَحَلَّتْ أَرْوَاحُهُمْ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ


"Ya Allah, jadikanlah pahala dan keberkahan bacaan kami, shalawat kami, dan tahlil kami sebagai hadiah yang sampai dan rahmat-Mu yang turun, yang kami persembahkan dan hadiahkan untuk Nabi Muhammad SAW termulia, arwah bapak moyangnya, saudaranya dari kalangan para nabi dan rasul, malaikat muqarrabin dan karubiyyin, pemimpin kami Abu Bakar RA, Umar RA, Ustman RA, Ali RA, sepuluh sahabat yang dijanjikan masuk surge, seluruh sahabat, kerabat, tabi‘in, arwah Hasan, Husein, Ibu keduanya yaitu Sayyidah Fathimah Az-Zahra, Sayyidah Khadijah Al-Kubra, Sayyidina Hamzah, Abbas RA, syuhada Badar dan Uhud, arwah Khidhir, Ilyas, Sayyidina Abdullah bin Abbas RA, arwah empat imam mujtahid dan pengikut mereka perihal agama, arwah ulama, ahli qira‘ah, imam hadits, mufasir, pemuka sufi ahli hakikat, roh quthub rabbani dan arif as-shamadani Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Sayyid Ahmad Badawi, Sayyid Ahmad Ar-Rifa‘i, Sayyid Ibrahim Ad-Dasuqi, Sayyid Abul Qasim Al-Junaid Al-Baghdadi, Sayyid Ahmad bin Alwan, Sayyid Abu Thalib Al-Makki, seluruh wali Allah baik laki-laki dan perempuan dari Timur ke Barat baik di daratan maupun di lautan; di mana saja mereka dan roh mereka berada. Sementara semua yang ada berada dalam pengetahuan-Mu, waha Tuhan sekalian alam."


30. DOA UNTUK ARWAH PENGHUNI MAKAM MUALLA, SYUBAIKAH, BAQI‘, DAN MEREKA YANG TIDAK PERNAH DIZIARAHI

وَإِلَى أَرْوَاحِ سَادَاتِنَا أَهْلِ المُعَلَّا وَالشُّبَيْكَةِ وَالبَقِيْعِ وَأَمْوَاتِ المُسْلِمِيْنَ كَافَّةً عَامَّةً وَفِي صَحَائِفِ مَنْ لَا زَائِرَ لَهُ وَلَا ذَاكِرَ لَهُ عُمَّ الجَمِيْعَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

"Dan kepada arwah pemimpin kami, yaitu ahli kubur Mualla, Syubaikah, Baqi‘, semua arwah umat Islam, dan pada lembaran ahli kubur yang tidak diziarahi dan tidak diingat, ratakanlah semuanya dengan rahmat-Mu, wahai zat yang maha penyayang."


31. DOA PERMOHONAN RAHMAT BERKAH AL-QUR’AN

اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ بِالقُرْآنِ العَظِيْمِ رَحْمَةً وَاسِعَةً، وَاغْفِرْ لَهُ مَغْفِرَةً جَامِعَةً يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

"Ya Allah, turunkanlah rahmat yang luas kepadanya (arwah ahli kubur) dengan berkat Al-Qur’an yang agung, ampunilah ia dengan ampunan yang luas, wahai Penguasa dunia dan akhirat, Tuhan sekalian alam."


32. DOA KETENTERAMAN UNTUK AHLI KUBUR

اللَّهُمَّ أَنْزِلْ فِيْ قَبْرِهِ الرَّحْمَةَ وَالضِّيَاءَ وَالنُّوْرَ، وَالبَهْجَةَ وَالرَوْحَ وَالرَيْحَانَ وَالسُّرُوْرَ، مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ البَعْثِ وَالنُّشُوْرِ، إِنَّكَ مَلِكٌ رَبٌّ غَفُوْرٌ

"Ya Allah, turunkanlah di kuburnya (almarhum fulan) rahmat, sinar, cahaya, kegembiraan, kesenangan, keharuman, dan kebahagiaan sejak hari ini hingga hari kebangunan dan kebangkitan. Sungguh, Kau penguasa, tuhan yang maha pengampun."


33. DOA MEMINTA SYAFA‘AT AL-QUR’AN

اللَّهُمَّ اجْعَلِ القُرْآنَ العَظِيْمَ فِي قَبْرِهِ مُؤْنِسًا، وَفِي القِيَامَةِ شَافِعًا، وَفِي الحَشْرِ ضِيَاءً وَظِلًّا وَدَلِيْلًا، وَفِي المِيْزَانِ رَاجِحًا، وَعَلَى الصِّرَاطِ نُوْرًا وَقَائِدًا، وَعَنِ النَّارِ سِتْرًا وَحِجَابًا، وَفِي الجَنَّةِ رَفِيْقًا

"Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an di kuburnya sebagai teman, di Hari Kiamat sebagai pemberi syafaat, di tempat berkumpul (mahsyar) kelak sebagai sinar, naungan, dan petunjuk, di mizan sebagai pemberat timbangan amal baik, di sirath sebagai cahaya dan penuntun, dari api neraka sebagai tabir dan hijab, dan di surga sebagai kawan."


34. DOA PENGANTAR UNTUK PENGHUNI BARU KUBUR

اللَّهُمَّ عَبْدُكَ وَابْنَ عَبْدَيْكَ خَرَجَ مِنْ رَّوْحِ الدُّنْيَا وَسَعَتِهَا وَمَحْبُوْبِهِ وَاَحِبَّائِهِ فِيْهَا اِلَى ظـُـلْمَةِ اْلقَبْرِ وَمَا هُوَ لَا قِيْهِ كـَانَ يَشْهَـدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اَنْتَ وَاَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلـُـكَ وَاَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ

"Ya Allah, ini hamba-Mu dan anak dari kedua hamba-Mu. Ia keluar dari kebahagiaan dan keluasan dunia, orang yang dicintai, dan para kekasihnya di dunia menuju kegelapan kubur dan apa yang akan ia jumpai di dalamnya. Ia dulu pernah bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau dan Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Mu. Kau pun lebih tahu akan hal ini."


35. DOA KELAPANGAN KUBUR

اللَّهُمَّ اِنَّهُ نَزَلَ بِكَ وَاَنْتَ خَيْرُ مَنْزُوْلٍ بِهِ وَاَصْبَحَ فـَـقِـيْرًا اِلـَى رَحْمَتِكَ، وَاَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ وَقـَـدْ جِئْنَاكَ رَاغِبِيْنَ اِلـَـيْكَ شُفـَـعَاءَ لـَـهُ، اللـّٰهُمَّ اِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِيْ اِحْسَانِهِ وَاِنْ كـَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ وَلـَـقـِّـهِ بِرَحْمَتِكَ رِضَاكَ وَقِهِ فِتْنَةَ اْلقـَـبْرِ وَعَــَذابَهُ وَافْسَحْ لـَـهُ فِيْ قـَــبْرِهِ وَجَافِ اْلاَرْضَ عَنْ جَنْبَيْهِ وَلـَــقـِّـهِ بِرَحْمَتِكَ اْلاَمْنَ مِنْ عَذَابِكَ حَتَّى تَبْعَثَــهُ آمِنًا اِلـَى جَنَّتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

"Ya  Allah, dia kembali kepada-Mu. Engkau adalah sebaik-baik tempat kembali. Ia membutuhkan rahmat-Mu. Sementara Engkau tidak perlu menyiksanya. Kami mendatangi-Mu seraya mengharap kepada-Mu agar dapat memberikan syafa’at baginya. Ya Allah, jika ia orang baik, maka tambahkanlah kebaikannya. Jika ia orang jahat, maka maafkanlah keburukannya. Pertemukan ia dan ridha-Mu berkat rahmat-Mu. Peliharalah ia dari fitnah dan azab kubur. Lapangkanlah kuburnya. Jauhkanlah dinding bumi dari kedua sisi badannya. Pertemukanlah ia dan keamanan berkat rahmat-Mu dari azab-Mu hingga Engkau membangkitkannya dalam keadaan aman menuju surga-Mu berkat rahmat-Mu, wahai Zat Yang Maha Pengasih."


36. DOA UNTUK AHLI KUBUR

اللهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

"Ya Allah, ampunilah dirinya, kasihanilah dirinya, afiatkan dirinya, dan maafkanlah dirinya."


Untuk jenazah perempuan, kata ganti penanda maskulin/mudzakkar diganti dengan kata ganti feminin/mu’annats. 


اللهُمَّ اغْفِرْ لَها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

"Ya Allah, ampunilah dirinya (perempuan), kasihanilah dirinya, afiatkan dirinya, dan maafkanlah dirinya, wahai Tuhan sekalian alam."


37. DOA KHUSUS UNTUK AHLI KUBUR YANG DIZIARAHI

وَاجْعَلِ اللهُمَّ ثَوَابًا مِثْلَ ثَوَابِ ذَالِكَ فِي صَحَائِفِنَا وَفِي صَحَائِفِ وَالِدِيْنَا وَمَشَائِخِنَا وَالسَّادَاتِ الحَاضِرِيْنَ وَوَالِدِيْهِمْ وَمَشَائِخِهِمْ خَاصَّةً وَإِلَى أَمْوَاتِ المُسْلِمِيْنَ عَامَّةً

"Ya Allah, jadikanlah pahala ini sebagaimana pahala demikian yang tercatat pada lembaran kami, lembaran orang tua kami, guru kami, para pemuka yang hadir, orang tua mereka, dan guru mereka khususnya, dan arwah umat Islam secara umum."


38. DOA AGAR INGAT DAN PAHAM AL-QUR'AN

للهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا وَعَلِّمْنَاهُ مَا جَهِلْنَا وَارْزُقْنَا تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ، وَاجْعَلْهُ حُجَّةً لَّنَا وَلَا تَجْعَلْهُ حُجَّةً عَلَيْنَا

"Ya Allah, ingatkan kami ayat-ayat Al-Qur‘an yang kami terlupa. Beritahukan kami sesuatu yang kami tidak ketahui. Anugerahkan kami kesempatan untuk membacanya sepanjang malam dan di tepi-tepi siang. Jadikanlah Al-Qur‘an sebagai pembela kami. Jangan jadikan Al-Qur‘an sebagai penghujat kami kelak."


39. DOA KEMURAHAN DAN KERIDHAAN ALLAH

اللهُمَّ بِفَضْلِكَ عُمَّنَا، وَبِلُطْفِكَ حُفَّنَا، وَعَلَى الإِسْلَامِ وَالإِيْمَانِ جَمْعًا تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا، وَاخْتِمْ بِالصَّالِحَاتِ أَعْمَالَنَا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

"Ya Allah, ratakanlah keutamaan-Mu. Selimuti kami dengan kelembutan-Mu. Atas Islam dan iman sekaligus, matikanlah kami sementara Kaumeridhai kami. Akhiri amal kami dengan kesalehan. Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."


Susunan bacaan zikir, tahlil, dan doa arwah ini diharapkan dapat memudahkan bagi para pembaca sekalian sebagai pemandu pembacaan tahlil atau sekadar pengingat bila mana Kitab Majmu' Syarif tertinggal ketika diperlukan. Semoga Allah menerima bacaan zikir dan tahlil kita, serta menyampaikan pahalanya untuk ahli kubur yang kita tuju. Amin


Wallahu A'lam


SERVICE KEYBOARD YAMAHA SURABAYA PAK ADI WARSITO Telpn. 081217262829 / 085102297969

    Kami Menerima Panggilan dan Berpengalaman  SERVICE KEYBOARD YAMAHA SURABAYA "Melayani Segala Kerusakan Dari Yang Ringan Sampai Bera...