HOME

24 Februari, 2021

‘Amil Nawashib (عَوَامِلُ نَوَاصِبُ)

‘Amil Nawashib (عَوَامِلُ نَوَاصِبُ)

Pengertian secara bahasa ‘amil adalah faktor, sedangkan nawashib ber-i’rab nashab. Jadi ‘amil nawashi adalah faktor-faktor yang menyebabkan kata tersebut ber-i’rab nasab. Fi’il Mudhori’ adalah kata kerja yang terkena dampak oleh ‘amil nawashib. Asal fi’il mudhorik ber-i’rab rafa’, apabila kemasukan ‘amil nawashib maka fi’il mudhorik i’rob-nya berubah menjadi nashab. Sedangkan fi’il madhi dan fi’il amar tidaklah dimasuki ‘amil nawashib, karena keduanya fi’il yang mabni (tidak berubah).


        Baca juga tentang artikel yang terkait:

‘Amil Nawashib yang me-nashab-kan fi’il mudhorik ada 2 macam, yaitu ‘amil yang me-nashab-kan dengan sendirinya (اَنْ، لَنْ، إِذَنْ، كَى) dan ‘amil yang me-nashab-kan dengan an yang di-takdir-kan (disembunyikan) sesudahnya (لاَمُ كَىْ، لاَمُ اْلجُحُوْدِ، حَتَّى، فَاءُ اْلجَوَابِ، وَاوُ اْلجَوَابِ، أَوْ). Contoh;

لاَ تَنْسَ أَنْ تَحْمِلَ الْمُعْجَمَ اْلعَرَبِيَّ

Kamu jangan lupa membawa kamus bahasa arab

تَنْصِبُ بِنَفْسِهَا

اَنْ

1

لَنْ تَقْطِفُوْا فَوَاكِهَ أَمَامَ بَيْتِ الشَّيْخِ بِغَيْرِ إِذْنٍ

Kamu tidak akan memetik buah-buahan depan rumah syekh tanpa izin

لَنْ

(tidak akan)

2

إِذَنْ نَسْتَقْبِلَكِ فِى مَوْقِفِ السّيَّارَةِ

Kalau begitu kita menemuimu di halte kendaraan

إِذَنْ

(kalau begitu / jadi)

3

اسْكُنُ فِى الْمَسْكَنِ كَى تُمَارِسَ اللُّغَةَ كُلَّ يَوْمٍ

Saya tinggal di asrama supaya latihan berbahasa setiap hari

كَىْ

(supaya)

4

أُطِيْعَ أَمْرَ اْلوَالِدَيْنِ لِيَرْضَيَا عَنِّى

Saya mematuhi perintah orang tua untuk meridhoiku

تَنْصِبُ بِأَنْ مُضْمَرَةٍ بَعْدَهَا

لَامُ كَىْ

(untuk / supaya)

5

مَا كَانَ الْمُدَرِّسُ لِيَعْمَلَ أَعْمَالاً فَاحِشَةً

tidak ada guru untuk melakukan perbuatan keji

لَاَمُ اْلجُحُوْدِ

(lam ingkar)

6

سَيَنْتَظِرُ سُفْيَانُ زَوْجَتَهُ فِى اْلفِنَاءِحَتَّى تَحْظُرَ إِلَيْهِ

Sufyan akan menunggu istrinya di halaman sampai dia hadir

حَتَّى

(hingga / samapai)

7

اَيْنَ هِشَامٌ ؟ فَأَدْعُوَهُ اِلَى الْمَقْهَى

di mana Hisyam? Maka saya akan memanggilnya ke cafe

فَاءُ اْلجَوَابِ (maka)

8

لاَ تَتَأَخَرْ فِى اْلحُضُوْرِ وَتَجِدَ اْلعِقَابِ

Kamu jangan terlambat maka kamu mendapatkan sanksi

وَاوُ اْلجَوَابِ (maka)

9

مُوْتُوْا بِأَسْرَعِ مَا يُمْكِنُ  أَوْ تَفْعَلُوْا  عَمَلاً صَالِحًا مُبَارَكًا

Matilah sesegera mungkin kecuali melakukan perbuatan baik yang diberkati

أَوْ

(kecuali / sampai)

10

سَتَتَكَلَّمِيْنَ بِا اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ أَوْ تَشْعُرِيْ بِطَلاَقَةٍ فِيْهَا

Kamu akan berbicara bahasa arab sampai kamu merasa lancar

Isim Ghoiru Munsharif (الإسم غير المنصرف)

Isim Ghoiru Munsharif (الإسم غير المنصرف)

Isim Ghoiru Munshorif adalah isim (kata benda) yang tidak bisa dibaca tanwin atau tidak menerima tanwin. Salah satu tanda kata benda (isim) adalah ber-tanwin, dan setiap kata yang tidak diawali alif lam (ال) harus ditanwin. Sebaliknya pada pembahasan ini, walaupun kata tersebut tidak diawali alif lam (ال) kata tersebut tidak boleh ditanwin. Adapun tandanya berharakat dhomah ketika rafa’, berharakat fathah ketika nashab, dan berharakat fathah ketika jar.

Isim Ghoiru Munsharif dibagi menjadi 2 yaitu, isim ghoiru munsharif bi ‘illatain (اِسْمُ غَيْر الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّتَيْنِ), dan isim ghoiru munsharif bi ‘illah tusbih ‘illatain (اِسْمُ غَيْرِ الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّةٍ تُشْبِهِ عِلَّتَيْنِ). Lebih jelasnya sebagai berikut;

1.         Isim Ghoiru Munsharif Bi ‘Illatain (اِسْمُ غَيْر الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّتَيْنِ)

اِسْمُ غَيْر الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّتَيْنِ (Sebab 2 alasan)

عَلَمِيَّة ( Menunjukkan nama)

1.

رَجَبُ (bulan Rajab أَحْمَدُ (Ahmad)

عَلَمِيَّةٌ + وَزْنُ فِعْلٍ[1]

خَيْرَانُ (Khoiron حَمْدَانُ (Hamdan)

عَلَمِيَّةٌ + زِيَادَةُ أَلِفِ وَنُوْنٍ

سَارَّةُ (Sarah عَائِسَةُ (Aisyah فَاطِمَةُ (Fatimah طَلْحَةُ (Tholhah)

عَلَمِيَّةٌ + تَأْنِيْثٍ بِغَيْرِ أَلِفٍ

عُمَرُ (Umar سُعَدُ (Syu’ad)

عَلَمِيَّةٌ + عَدْلٌ[2] (فُعَلُ)

بَعْلَبَك، بَيْتَ لَحْمُ، حَضْرَمَوْتُ

عَلَمِيَّةٌ + تَرْكِيْبٌ مَزْجِىٌّ[3]

إِلْيَاسُ (Ilyas جَاكَرْتَا (Jakarta)

عَلَمِيَّةٌ + عَجَمِيَّةٌ[4]

وَصْفِيَّة (Isim ghoiru munshorif yang menunjukkan sifat)

2.

أَفْضَلُ (lebih utama)، أَحْسَنُ (lebih baik أَكْبَرُ (lebih besa)

وَصْفِيَّةٌ + وَزْنُ فِعْلٍ

فَرْحَانُ (gembira)، جَوْعَانُ (lapar)

وَصْفِيَّةٌ + زِيَادَةُ أَلِفِ وَنُوْنٍ

أُحَادُ، ثُنَاءُ، ثُلاَثُ، رُبَاعُ

وَصْفِيَّةٌ + عَدْلٌ (فُعَالُ)

مَوْحَدُ، مَثْنَى، مَثْلَثُ، مَرْبَعُ

وَصْفِيَّةٌ + عَدْلٌ (مَفْعَلُ)

2.         Isim Ghoiru Munsharif Bi ‘Illah Tusbih ‘Illatain (اِسْمُ غَيْرِ الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّةٍ تُشْبِهِ عِلَّتَيْنِ)

اِسْمُ غَيْرِ الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّةٍ تُشْبِهِ عِلَّتَيْنِ (Alasan satu menyerupai 2 alasan)

مَدَارِسُ (sekolah-sekolah)، مَصَانِعُ (pabrik-pabrikقَوَاعِدُ (kaidah-kaidah)

مَفَاعِلُ

صِيْغَةُ مُنْتَهَى اْلجُمُوْعِ

1

مَفَاتِيْحُ (kunci-kunci)، سَرَاوِيْلُ (celana-celana)، تَلاَمِيْذُ (murid-murid)

مَفَاعِيْلُ

حُسْنَى (baik/bagus)، سَلْمَى (tentram/ramah tamah)، سُفْلَى (rendah)

المقصور

ألف التأنيث

2

بَيْضَاءُ (putih)، حَضْرَاءُ (hijauحَمْرَاءُ (merah)

الممدودة


    Baca juga tenteng artikel yang terkait:


[1] Wazan fi’il adalah wazan fi’il adalah setiap isim (kata benda) yang mengikuti wazan fi’il atau bentuk susunanya seperti wazan fi’il.

[2] U’dul adalah keluarnya isim (kata benda) dari bentuk aslinya. Contoh; عُمَرُ asal katanya عَامِرٌ, سُعَدُ asal katanya سَعِيْدٌ

[3] Nama-nama yang tersusun dari rangkaian kata seperti kata بَعْلَبَكُّ adalah nama suatu negeri di daerah Syam. Kata ini tersusun dari kata بَعْلٌ yaitu nama berhala milik kaum Nabi Ilyas, dan kata بَكٌّ yaitu nama penduduk negeri tersebut. Begitu juga kata حَضْرَمَوْتُ adalah nama daerah/kota di negeri Yaman yang tersusun dari kata حَضَرَ dan  مَوْت). بَيْتَ لَحْمُ nama kota yang ada di tepi barat palestina yang tersusun dari kata bait (بَيْتَ) dan lahm (لَحْمُ).

[4] Isim yang menunjukkan nama baik orang atau tempat, namun bukan berasal dari Arab

Materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Genap BAB II : Iman Kepada Para Malaikat

  Materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Genap BAB II : Iman Kepada Para Malaikat dan Makhluk Ghaib PEMBAHASAN 1.        Malaikat Pengertia...