HOME

30 Agustus, 2024

KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah senantiasa kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, terutama nikmat islam, nikmat sehat dan sempat.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wasallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya. Aamin yaa robbal ‘alamiin..

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membawakan kultum dengan judul:

 

Ancaman dan Hukuman untuk Orang-orang Sombong

 

Jamaah yang dirahmati Allah, didunia ini bila kita amati banyak sekali orang yang bersikap sombong. Entah itu karena jabatan, kekayaan, harta maupun kelebihan fisik yang ia miliki.

 

Orang kaya yang sombong sering kali merasa bahwa harta yang dimilikinya adalah hasil dari jerih payahnya, hasil dari kerja kerasnya mengumpulkan harta, tanpa menyadari bahwa kekayaan yang ia miliki sesungguhnya adalah pemberian dari Allah.

 

Harta, kekayaan, jabatan, kekuasaan, kelebihan fisik dan segala nikmat yang kita miliki sesungguhnya adalah pemberian Allah. Semua itu adalah titipan, amanah sekaligus ujian yang diberikan oleh Allah kepada manusia.

 

Selain kesombongan secara fisik dan materi, ada lagi contoh kesombongan yang bisa jadi kita termasuk didalamnya. Yaitu menolak kebenaran, merasa paling benar dan merendahkan orang lain.

 

Disadari atau tidak, kesombongan jenis ini banyak dilakukan oleh umat muslim bahkan mungkin kita termasuk di dalamnya. Sering kali golongan satu mengejek, menyalahkan dan merendahkan golongan lain karena berbeda aliran, berbeda kiai dan berbeda dalam beribadah.

 

Jamaah yang dimuliakan Allah.., jika kita mau mengkaji, sesungguhnya ancaman dan hukuman Allah bagi orang-orang yang sombong tidaklah main-main. Ada banyak sekali namun kali ini saya hanya akan memberikan dua contoh saja yang saya anggap paling mengerikan.

 

Ancaman atau hukuman bagi orang yang sombong antara lain yang pertama adalah, hidupnya diliputi kecelakaan dan kehinaan.

 

Allah telah memberikan beberapa contoh di dalam Alquran yang mengisahkan kehidupan orang-orang sombong yang berakhir dengan kenistaan, kecelakaan dan kehinaan. Sebut saja Fir’aun yang ditenggelamkan oleh Allah di Laut Merah, dan Khorun yang ditelan bumi beserta seluruh hartanya.

 

Jabatan, kekuasaan dan harta membuat mereka bersikap sombong, menolak kebenaran dan bahkan sampai merasa bahwa dirinya setara dengan Tuhan. Kesombongan Firaun membuat hidupnya berakhir dengan tragis dan penuh kehinaan, sampai-sampai usaha tobatnya tidak diterima oleh Allah.

 

Menjelang ajalnya, Firaun berniat bertobat dengan mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah, namun Allah segera mengutus malaikat Jibril untuk menyumbat mulut Firaun dengan pasir.

 

Dari Sa’id bin Jubeir dari Ibnu ‘Abbas radhiya’l-lahu ‘anhuma meriwayatkan: “Dua orang Sahabat menghadap Rasulullah (menanyakan tentang Fir’aun). Sabda Nabi s.a.w: “Malaikat Jibril menyumbat mulut Fir’aun dengan pasir, khawatir kalau-kalau akan mengucapkan: laa ‘ilaha illa’l-lah” [HR. Turmudzi; Ahmad; at-Thabari].

 

Jamaah yang dimuliakan Allah.., tentu saja ditolaknya sebuah tobat adalah kecelakaan yang sangat besar. Namun itulah balasan yang tepat bagi mereka yang sombong dan menolak kebenaran.

 

Ancaman Allah selanjutnya bagi mereka yang sombong adalah, Dijauhkan dari Surga dan dimasukan ke Neraka.

 

Jangankan masuk surga, orang-orang sombong bahkan tidak akan mencium bau syurga. Tempat kembali mereka adalah neraka jahannam.

 

Rasul bersabda, "Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikit kesombongan, kemudian seseorang berkata: "(ya Rasulullah) sesungguhnya seseorang itu senang pakaiannya bagus dan sandalnya bagus", Beliau bersabda: "Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia menyenangi keindahan, (dan yang dimaksud dengan) kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan melecehkan orang lain" (HR. Muslim)

 

Di hadist lain disebutkan bahwa “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi kesombongan.” (HR. Muslim)

 

Jamaah yang dirahmati Allah, kehinaan orang yang sombong rupanya tidak berakhir di dunia saja, bahkan sebelum dimasukkan ke neraka, mereka juga akan mengalami hinaan di hari akhir kelak. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Tirmizi & Ahmad, “Orang-orang yang sombong akan dihimpunkan pada hari kiamat seperti dalam bentuk semut-semut kecil dengan rupa manusia, dari segala tempat datang hinaan kepada mereka, mereka digiring ke penjara neraka jahannam yang di sebut Bulas, di bagian atasnya api yang menyala-nyala dan mereka diberi minuman dari kotoran penghuni neraka".

 

Jamaah yang dimuliakan Allah, jika kita perhatikan ancaman-ancaman diatas, tentunya kita harus segera mengoreksi diri dan membenahi diri kita masing-masing. Jangan sampai ada bibit kesombongan dalam hati kita. Jangan sampai semua amal ibadah kita sia-sia karena kesombongan yang hanya sebesar biji sawi.

 

Sebagai penutup, marilah kita introspeksi diri, tak perlu menunjuk orang lain tapi lihatlah diri kita sendiri, sudahkah kita benar-benar bersih dari sifat dan sikap sombong? Ataukah kita malah senang dan bangga dengan kesombongan yang kita miliki?

 

Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat sombong, dan semoga Allah memasukkan kita kepada golongan orang-orang yang patuh dan rendah diri, golongan orang yang beruntung dan selamat dunia akhirat, aamiin ya robbal’alamiin..

 

Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan. Segala kebenaran dan kepastian hanyalah milik Allah. Wabillahi taufik walhidayah, Wassalamu’alaikum waroh matullahi wabarokatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Beruntunglah Orang Yang Masuk Agama Islam

 

Mungkin jamaah yang ada di sini, rata-rata telah memeluk agama Islam sejak kecil, karena pilihan orang tua atau karena lingkungan. Namun ada diantara saudara kita di luar sana, yang awalnya memeluk agama lain, atau bahkan tidak beragama sama sekali, kemudian mendapat hidayah dari Allah, dan mereka akhirnya memilih masuk agam Islam.

 

Ada beberapa keuntungan bagi orang yang memilih masuk agama Islam.

 

1. Semua dosanya yang lalu akan diampuni.

 

Hal ini sebagaimana firman Allah:

 

Katakanlah (hai Muhammad) kepada orang-orang kafir itu: ”Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali (kepada kekafiran) lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnatullah (ketetapan Allah) terhadap orang-orang (kafir) terdahulu”. [QS Al-Anfal: 38].

 

 

2. Tetap diterimanya amal kebaikan sewaktu kafir dulu.

 

Sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadits. Dari Hakim bin Hiram radliallahu 'anhu ia berkata,: "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu, saat masih di zaman Jahiliyah aku sering beribadah mendekatkan diri dengan cara bershodaqah, membebaskan budak dan juga menyambung silaturrahim, apakah dari itu semuanya aku akan mendapatkan pahala?". Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Kamu akan menerima dari kebaikan yang dahulu kamu lakukan". (HR. Bukhari no. 2538)

 

3. Masuk islam bisa menjadi sebab terhindarnya seseorang dari siksa Neraka.

 

Dari Anas radliallahu 'anhu berkata,: "Ada seorang anak kecil Yahudi yang bekerja membantu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menderita sakit. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menjenguknya dan Beliau duduk di sisi kepalanya lalu bersabda: "Masuklah Islam". Anak kecil itu memandang kepada bapaknya yang berada di dekatnya, lalu bapaknya berkata,: "Ta'atilah Abu Al Qasim Shallallahu'alaihi wasallam". Maka anak kecil itu masuk Islam. Kemudian Nabi Shallallahu'alaihi wasallam keluar sambil bersabda: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak itu dari neraka". (HR. Bukhari no. 1356)

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

 

Itulah keuntungan luar biasa yang didapatkan ketika seseorang masuk agama Islam. Kita yang sejak kecil telah diberi nikmat oleh Allah, berupa iman dan Islam, hendaknya senantiasa mensyukuri nikmat Allah ini, dengan cara bertakwa kepada Allah dengan sebaik-baiknya, dan senantiasa berusaha mempertahankan keimanan dan keislaman kita, hingga akhir hayat. Sebagaimana firman Allah yang artinya:

 

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam". [QS. Ali Imran: 102]

 

Demikainlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil manfaatnya.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat Allah.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Hukum Melangkahi Pundak Jama'ah Yang Duduk Ketika Jumatan

 

Sering kali kita jumpai, ada jamaah yang datang belakangan, kemudian dia melihat di barisan depan ada tempat kosong. Lalu dia berjalan maju melangkahi pundak-pundak jamaah lainnya, untuk mendapatkan tempat kosong tersebut.

 

Tindakan semacam ini, sangat dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan beliau menyebutnya sebagai perbuatan yang mengganggu.

 

Diceritakan oleh Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu:

Ada seseorang, dia melangkahi pundak-pundak jamaah ketika jumatan. Sementara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berkhutbah. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang ini, “Duduk!, kamu mengganggu” (HR. Abu Daud, Ibn Majah dan dishahihkan oleh al-Albani).

 

Ulama berbeda pendapat mengenai hukum melangkahi pundak ketika jumatan.

 

Pendapat pertama, hukumnya makruh

 

Ini merupakan pendapat mayoritas ulama, menurut Imam Syafi’i dan Hambali. Menurut Imam Malik, larangan makruh ini berlaku jika khotib sudah naik mimbar atau khutbah sudah dimulai.

 

Pendapat kedua menyatakan bahwa melangkahi pundak-pundak jamaah, hukumnya haram mutlak, baik dilakukan ketika jumatan mau pun di luar jumatan. Hal ini mengacu pada hadist Abdullah bin Busr di atas. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai tindakan yang mengganggu.

 

Hal ini merupakan pendapat yang dinilai kuat oleh para ulama peneliti, seperti Ibnul Mundzir, Ibnu Abdil Bar, an-Nawawi, dan Syaikhul Islam, serta ulama kontemporer Imam Ibnu Utsaimin.

 

An-Nawawi menukil keterangan Ibnul Mundzir mengenai alasan mengapa ini haram,

 

Karena yang namanya mengganggu statusnya haram, baik sedikit maupun banyak. Semuanya mengganggu.

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

 

Untuk itu demi kebaikan bersama, alangkah baiknya bagi jamaah yang datang lebih awal, segera menempati barisan depan secara teratur sehingga tidak menimbulkan kekosongan. Sementara itu bagi jamaah yang datangnya belakangan, sudah semestinya menempati barisan belakang agar tidak mengganggu jamaah lainnya. Jika ingin mendapatkan barisan depan, maka datanglah lebih awal.

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya. Dan semoga amal ibadah yang kita kerjakan tidak ada yang sia-sia. Aamiin..

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu, adik-adik, dan saudaraku, jamaah yang dimuliakan oleh Allah,

 

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, marilah kita panjatkan, puji dan rasa syukur kita, kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, yang telah memberikan, berbagai kenikmatan dan karunia kepada kita semuanya. Terbukti, pada tahun ini, kita masih dipertemukan dengan bulan mulia, bulan suci Romadhon. Bisa kita lihat, shof di depan kita, di belakang kita, di kanan dan kiri kita, barang kali ada jamaah yang tahun lalu, masih bisa beribadah bersama-sama kita. Namun, pada tahun ini, sudah tidak lagi beribadah bersama kita, entah itu karena sedang terbaring sakit, atau pun karena telah pergi menghadap Allah, untuk selamanya.

 

Untuk itu, kita yang masih diberikan kesehatan, dan kesempatan berjumpa dengan bulan mulia ini, marilah, kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar kita dapat mencapai tujuan utama dari puasa Romadhon, sebagaimana firman Allah di dalam QS Al-Baqarah ayat 183, la'allakum tataquun.., agar kalian menjadi orang yang benar-benar bertakwa.

 

Bertakwa dalam arti yang sesungguhnya, yang di-implementasi-kan dalam menjalankan perintah-perintah Allah, dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Allah, sebagai perwujudan rasa takut dan patuh kita, kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

 

Lalu.., bagaimana kah jika manusia itu, tidak bisa menjadi orang yang bertakwa? Untuk itu, pada kesempatan kali ini, akan kami menyampaikan sebuah taushiyah, tentang:

 

Kerugian Besar Jika Manusia Tidak Bertakwa Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

 

Jamaah rohimakumullah,

 

Kerugian yang pertama, orang yang tidak bertakwa, kelak di akherat tidak dapat berjumpa dengan Allah. Salah satu keinginan terbesar dari seseorang atau makhluk, adalah berjumpa dengan Pencipta-nya. Namun sayangnya, tidak setiap orang dapat bertemu dengan Allah kelak di akherat. Hanya orang-orang yang bertakwa, yang senantiasa mengerjakan amal sholeh, yang akan bertemu dengan Sang Khaliq. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Kahfi: 110, yang artinya:

 

"Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh, dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahfi: 110)

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

 

Bisa kita bayangkan, bagaimana perasaan kita, seumpama kita ingin bertamu ke rumah seseorang, yang ada di Jakarta misalnya. Kita berjalan kaki berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu. Namun sesampainya disana, kita dihadang oleh satpam atau sekuriti, lalu satpam tersebut mengatakan kepada kita, bahwa kita dilarang masuk rumah tersebut, dan pemilik rumah enggan menemui kita. Tentu kita akan sangat kecewa.

 

Kekecewaan atau penyesalan di dunia, masih bisa diobati, namun, penyesalan di kampung akherat, adalah hal yang sia-sia belaka.

 

Jamaah yang berbahagia, kerugian yang kedua, orang yang tidak bertakwa, tidak akan masuk surga-NYA Allah. Semua orang, kami yakin ingin masuk Surga. Namun ketahuilah, bahwa Surga itu hanya diperuntukkan kepada hamba yang memiliki bekal iman dan takwa. Perjalanan manusia menuju kampung akherat, adalah perjalanan yang sangat panjang. Tentu saja, dalam sebuah perjalanan panjang, manusia membutuhkan bekal yang banyak. Dan sebaik-baik bekal menuju akherat, adalah bekal iman dan takwa.

 

Firman Allah dalam QS. Al Baqarah ayat 25, yang artinya: "Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat baik, bahwa untuk mereka disediakan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. "

 

Saudaraku jamaah rohimakumullah,

 

Jika orang yang tidak bertakwa tidak dapat masuk surga, maka kerugian terbesar yang ketiga adalah, orang yang tidak bertakwa, kelak akan disiksa di dalam neraka.

 

Hidup di dunia adalah pilihan. Manusia diberikan kebebasan oleh Allah, untuk menentukan pilihannya. Memilih menjadi orang yang beriman dan bertakwa, atau sebaliknya, menjadi orang yang mengingkari Allah, dan aturan-aturanNYA. Namun ketahuilah, bahwa kehidupan di akherat kelak, adalah keniscayaan, di akherat yang ada hanyalah sebuah kepastian. Pasti masuk surga, atau pasti masuk neraka.

 

Allah telah mengingatkan kita melalui firman-NYA di dalam QS. Al Baqarah ayat 39.

 

 

Adapun orang-orang yang kafir, dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. [QS. Al Baqarah: 39].

 

Jamaah yang berbahagia,

 

Itulah 3 kerugian besar, jika kita tidak menjadi orang yang bertakwa.  Lalu.., bagaimana kah dengan kita?

 

Apakah kita sudah memanfaatkan, kesempatan yang diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya? Setiap hari, Allah 5 kali memanggil kita melalui suara muadzin, untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid, sudah kah kita menyambut undangan Allah setiap hari?

 

Rasul telah memperingatkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada tetangga dan tidak mengganggu orang lain. Apakah kita sudah rukun, dan berbuat baik kepada tetangga kita?

 

Menutup aurat hukumnya wajib, sudah kah kita menutup aurat dengan benar?

 

Dalam setahun, berapa kali kita khatam Al qur’an? Berapa pagi yang kita awali dengan sholat Dhuha? Berapa siang yang kita hiasi dengan amal kebaikan? Dan berapa malam yang kita akhiri dengan sholat Tahajud?

 

Sodaraku.., sudah kah kita pantas menyandang gelar bertakwa? Dan masihkah, kita merasa pantas untuk masuk Surga-NYA Allah?

 

Untuk itu, kami mengajak kepada diri kami dan jamaah semuanya, marilah, kita senantiasa, memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Allah ini, dengan sebaik-baiknya. Marilah kita berusaha, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, kepada Allah subhanahu wa ta'ala, agar kita termasuk kedalam golongan orang yang beruntung, golongan orang yang diberikan keselamatan, dan kebahagiaan di dunia dan di akherat.

 

A’udzubillaahimina sy-syaitoon nirrojiim ...,

Yaa ayyuhalladziina aamanuu, Wahai orang-orang yang beriman!

ittaqullaaha, Bertakwalah kepada Allah (takutlah kalian kepada Allah)

haqqa tuqaatihi, dengan sungguh-sungguh takwa kepada-Nya

wa laa tamuutunna, dan janganlah kalian mati

ilaa wa antum muslimuun, kecuali kalian dalam keadaan beragama Islam

 

Kematian dalam keadaan Islam adalah kematian yang indah, kematian yang husnul khatimah, kematian yang akan mengantarkan kita berjumpa dengan Allah, dan masuk ke dalam surga-NYA, aamiin, aamiin ya robbal ‘alamiin.

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Keutamaan Ahlul Fajr

 

Ahlul fajr adalah orang yang mengisi waktu fajar dengan ibadah, berdzikir, berdoa, sholat sunnah fajar, dan sholat subuh berjamaah di masjid. Beberapa keutamaan bagi ahlul fajr antara lain:

 

1. Disaksikan dua malaikat

 

“Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan dirikanlah pula sholat subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan oleh malaikat” [QS. Al Isra:78].

 

Imam At Thobari menjelaskan, bahwa malaikat penjaga siang dan malam melakukan pergantian di waktu fajar dan ashar. Saat itulah kedua malaikat tersebut menyaksikan hamba Allah yang sedang sholat.

 

2. Sholatnya menjadi penghalang dari api neraka

 

Dari Abi Bakr bin Umarah bin Ruaibah dari bapaknya aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seseorang  tidak akan dijliat api neraka bila sholat sebelum matahari terbit (subuh), dan sebelum matahari terbenam (ashar). [HR. Muslim].

 

3. Di hari kiamat ahlul fajr akan melihat wajah Allah

 

Diriwayatkan dari Humaid, saat itu kami bersama nabi shalallahu ‘alaihi wasallam di malam bulan purnama. Ketika kami melihat bulan, rasulullah bersabda, “Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan-mu sebagaimana kalian melihat terangnya bulan purnama ini tanpa kesulitan dalam melihatnya, kerjakanlah sholat sebelum terbit matahari (subuh) dan sebelum matahari terbenam (ashar).” Kemudian rasulullah membaca ayat (yang artinya) “bertasbihlah kepada Tuhan-mu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam.”

 

4. Ibadahnya ahlul fajr dihitung ibadah semalam suntuk

 

Barang siapa sholat isya’ berjamaah maka sia seperti telah sholat separuh malam, dan barang siapa yang sholat subuh berjamaah maka ia seperti telah sholat semalam suntuk. [HR. Muslim].

 

5. Ahlul fajr berada dalam lindungan Allah

 

Dari Khalid bin Sirin berkata, aku mendengar Jndab bin Abdillah berkata, rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang sholat subuh maka dia dalam perlindungan Allah.” [HR. Muslim].

 

6. Ahlul fajr di hari kiamat akan bercahaya

 

Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di kegelapan malam untuk sholat di masjid, yaitu dengan sempurnanya cahaya di Hari Kiamat. [HR. Abu Dawud].

 

Demikainlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil manfaatnya.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat Allah.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Membaca Al-qur’an ketika Mengantuk

 

Membaca Al-qur’an adalah amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun ketika kita sedang mengantuk, hendaknya agar menghentikan bacaan Al-Quran. Sangat tidak disarankan membaca Al-qur’an dalam keadaan mengantuk karena dikhawatirkan bacaannya akan kacau dan salah sehingga akan merubah arti dan maknanya.

 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


Apabila kalian bangun malam, sehingga bacaan al-Qurannya menjadi kacau, sampai dia tidak sadar apa yang dia baca, hendaknya dia tidur. (HR. Muslim 1872, Ibnu Majah 1434 dan yang lainnya).

 

Dalam hadist lain, dari A’isyah Radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


Apabila kalian mengantuk ketika shalat, hendaknya dia tidur, sampai hilang kantuknya. Karena kadang ada orang yang shalat sambil ngantuk, mungkin dia hendak beristighfar, tapi mendoakan keburukan untuk dirinya. (HR. Muslim 1871, Abu Daud 1312, dan yang lainnya).

 

Diam Jika Menguap

 

Jika kita sedang menguap, jangan nekat membaca al-Quran. Karena suara kita akan terdengar aneh. Yang seharusnya kita lakukan adalah menghentikan bacaan alQuran sejenak, dan menutup mulut, agar setan tidak masuk.

 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu bila kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit (mengucapkan “yarhamukallah”). Sedangkan menguap itu dari setan, jika seseorang menguap hendaklah dia tahan semampunya. Bila orang yang menguap sampai mengeluarkan suara ‘haaahh’, setan tertawa karenanya.” (HR. Bukhari 6223)

 

Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya. Dan semoga amal ibadah yang kita kerjakan tidak ada yang sia-sia. Aamiin..

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA

 


Bismillaahhirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…

 

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunya dengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.

 

Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.

 

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:

 

Teladan dari Ummu Humaid:

Shalatnya Muslimah di Rumahnya Lebih Baik Bagi Mereka

 

Agama Islam sangat menjaga dan melindungi kehormatan wanita. Maka dari itu Islam memerintahkan kepadanya untuk selalu menetap di dalam rumahnya.

 

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu …” [QS. Al-Ahzab:33].

 

Islam juga menganjurkan kepada wanita agar melaksanakan shalat di rumahnya, dan menjelaskan bahwasanya hal itu lebih baik baginya daripada shalat di masjid, demi menjaga kehormatan, kesucian diri dan kemuliaannya.

 

Sikap berikut ini menggambarkan kepada kita sebuah akhlak yang mulia dari seorang shohabiyat yang bernama Ummu Humaid radhiyallāhu ‘anhā (istri dari Abu Hamid as-Sa’idi), dalam melaksanakan petunjuk Nabi Shalallaahu’alaihi wa Sallam untuknya, yaitu menunaikan shalat di rumah karena hal ini adalah yang lebih afdhal baginya.

 

Ummu Humaid –radhiyallāhu ‘anhā– menuturkan bahwasanya ia pernah datang kepada Nabi Shalallaahu’alaihi wa Sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku senang shalat (berjamaah) bersamamu.” Rasulullah berkata,

 

“Aku tahu kamu senang shalat bersamaku, akan tetapi shalatmu di tempat tidurmu lebih baik daripada shalatmu di kamarmu, shalatmu di kamarmu lebih baik daripada shalatmu di rumahmu dan shalatmu di rumahmu lebih baik daripada shalatmu di masjid kaummu, dan shalatmu di masjid kaummu lebih baik dari shalatmu di masjidku.” [HR. Ahmad].

 

Perawi mengatakan, “Setelah itu Ummu Humaid meminta untuk dibangunkan tempat shalat pada bagian dalam rumahnya dan paling gelap. Ia senantiasa melaksanakan shalat di situ hingga wafat.”

 

Musnad Ahmad (6/371), Shahih Ibnu Hibban (5/595), dan disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya (2/295).

 

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Peristiwa ini menjelaskan kepada setiap muslimah betapa kesungguhan seorang shahabiyah yang mulia ini untuk selalu mengamalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullaah Shalallaahu’alaihi wa Sallam. Sebab, saat Nabi Shalallaahu’alaihi wa Sallam menjelaskan kepadanya bahwa shalatnya di dalam rumah lebih baik baginya, ia tidak membantahnya, tidak mengajukan protes dan juga tidak mengeluh. Ia telah mengetahui seyakin-yakinnya bahwa Rasulullah Shalallaahu’alaihi wa Sallam tidak memerintahkan sesuatu kepadanya kecuali apa yang terbaik baginya untuk dunia dan agamanya.

 

Maka dari itu, kita dapat mengetahui kepatuhannya yang luar biasa kepada perintah Nabi Shalallaahu’alaihi wa Sallam, ketika Ummu Humaid menutup pintu rumahnya dan menjadikan tempat ibadah salah satu pojoknya yang gelap pada bagian yang paling dalam dari rumahnya, kemudian di situ ia melaksanakan shalat sampai ia menemui ajalnya menghadap Allah.

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

Walaupun wanita lebih utama sholat dirumahnya, bukan berarti para wanita dilarang jamaah di masjid. Bahkan, para suami tidak boleh melarang istrinya yang ingin berjamaah di masjid, kecuali ada hal-hal yang membahayakan dan mengkhawatirkan, misalnya hal-hal yang bisa mengancam nyawa dan kehormatan wanita.

 

Namun, ada hal-hal yang harus diperhatikan bagi wanita yang ingin sholat berjamaah di masjid:

 

1.      Seorang istri harus minta ijin kepada suami, atau seorang remaja putri harus minta ijin kepada orang tua atau yang bertanggung jawab kepadanya.

2.     Wanita dilarang memakai wangi-wangian dan perhiasan, termasuk hal lainnya yang dapat menarik perhatian laki-laki, atau bahkan menimbulkan syahwat.

3.     Tidak bercampur dengan jamaah laki-laki, serta menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah.

4.     Tidak boleh seorang laki-laki (imam) dan seorang perempuan (sebagai makmum) sholat berjamaah tanpa ada makmum lain, kecuali mereka suami istri, atau bapak dan anak perempuannya, anak laki-laki dan ibunya, saudara kandung, atau orang-orang yang diijinkan secara syar’i.

5.     Setelah salam, wanita hendaknya segera meninggalkan masjid. Bisa dzikir sambil berjalan atau dirumah, dan sholat sunnah rawatib di rumah. Hal ini dilakukan agar jamaah laki-laki dan perempuan tidak bersamaan ketika keluar masjid. Dan jamaah laki-laki hendaknya menunggu setelah imam berdiri. Urutan yang benar berdiri meninggalkan masjid adalah jamaah wanita, setelah tidak ada jamaah wanita di masjid barulah imam, kemudian diikuti jamaah laki-laki. Kecuali ada hal-hal yang bersifat darurat dan dibenarkan secara syar’i.

 

Demikainlah sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil manfaatnya.

 

Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

 BACA TEKS KULTUM LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. KULTUM SINGKAT KEUTAMAAN AHLUL FAJR
  2. SUJUD YANG MEMBATALKAN SHALAT
  3. KULTUM TENTANG AMALAN YANG SEDIKIT NAMUN RUTIN ITU JAUH LEBIH BAIK DAN DICINTAI ALLAH
  4. KULTUM TENTANG ANCAMAN DAN HUKUMAN UNTUK ORANG-ORANG SOMBONG
  5. KULTUM TENTANG BERUNTUNGLAH ORANG YANG MASUK ISLAM
  6. HUKUM MELANGKAHI PUNDAK JAMA'AH YANG DUDUK KETIAK SHALAT JUM'AT
  7. KERUGIAN BESAR JIKA MANUSIA TIDAK BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT
  8. MEMBACA AL-QUR'AN KETIKA MENGANTUK
  9. TELADAN DARI UMMU HUMAID: SHALATNYA MUSLIMAH DI RUMAHANYA LEBIH BAIK BAGI MEREKA
  10. MENGOBATI PENYAKIT HATI

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...