BAB
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tafsir merupakan ilmu
syari‟at yang paling agung dan tinggi kedudukannya. Ia merupakan ilmu yang
paling mulia obejk pembahasannya dan tujuannya, serta sangat dibutuhkan bagi
umat Islam dalam mengetahui makna dari Al-Qur‟an sepanjang zaman. Tanpa tafsir
seorang muslim tidak dapat menangkap mutiara-mutiara berharga dari ajaran Ilahi
yang kandung dalam Al-Qur‟an, Tafsir adalah salah satu upaya dalam memahami, menerangkan maksud,
mengetahui kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an. Upaya ini telah dilakukan sejak masa
Rasulullah SAW, sebagai utusan-Nya yang ditugaskan agar menyampaikan ayatayat
tersebut sekaligus menandainya sebagai mufassir awwal (penafsir pertama).
Sepeninggalan nabi hingga saat ini, tafsir telah mengalami banyak perkembangan
yang sangat bervariatif dengan tidak melepas kategori masanya. Dan tak lepas
keanekaragaman secara metode (manhaj thariqah), corak (laun’) maupun
pendekatan-pendekatan (alwan) yang digunakan merupakan hal yang tidak dapat
dihindari dalam sebuah karya tafsir hasil manusia yang tak pernah sempurna.
Dibawah ini merupakan makalah yang
membahas ayat-ayat yang berhubungan dengan perintah bisnis dalam islam, yang
dimana terdapat asbabun nuzulnya sebelum ayat itu diturunkan oleh Allah SWT.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Ayat – ayat tentang perintah bisnis
dalam islam
1. surat al-qashash ayat 77
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ
اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ
وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي
الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
“Dan
carilah – pada apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu – negeri
akhirat,dan janganlah melupakan bagianmu
dari dunia dan berbuatlah baiklah, sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah engkau berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai para pembuat kerusakan.”
Penjelasan
Mufrodad
فِيمَا ; mengandung makna terbanyak
atau pada umumnya
نَصِيبَكَ; menegakkan sesuatu sehingga nyata dan
mantap
كَمَا; sebagaimana
أَحْسَن; baik
Asbabun Nuzul
Beberapa orang dari
kaum Nabi musa as. Itu melanjutkan nasihatnya kepada qarun bahwa nasihat ini
bukan berarti engkau hanya boleh beribadah murni dan melarangmu memperhatikan
dunia.Tidak! Berusahalah sekuattenaga dan pikiranmu dalam batas yang dibenarkan
allah untuk memperoleh harta dan hiasan duniawi dan carilah secara
sungguh-sungguh pada yakni melalui apa yang telah di anugerahkan allah
kepadamu dari hasil usahamu itu kebahagiaan negeri akhirat, dengan
menginfakkan dan menggunakannya sesuai petunjuk allah dan dalam saat yang sama janganlah
melupakan yakni mengabaikan bagianmu dari kenikmatan dunia dan berbuat baiklah
kepada semua pihak, sebagaimana atau disebabkan karena allah telah berbuat baik
kepadamu dengan aneka nikmatnya dan janganlah engkau berbuat kerusakan dalam
dalam bentuk apapun di bagian maanapun di bumi ini sesungguhnya allah tidak
menyukai para pembuat kerusakan.
Banyak pendapat menyangkut kandungan
pesan ayat di atas, ada yang memahaminya secara tidak seimbang, dengan
menyatakan bahwa ini adalah anjuran untuk meninggalkan kenikmatan duniawi
dengan membatasi diri pada kebutuhan pokok saja seperti makan,minum dan pakaian.
Ada juga yang memahaminya sebagai tuntunan untuk menyeimbangkan kepentingan
hidup duniawi dan ukhrawi.penganut pendapat ini tidak jarang mengemukakan
riwayat yang menyatakan :”Bekerjalah untuk duniawi seakan-akan engkau tidak
akan mati, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok.”
Ada beberapa catatan penting yang
perlu di gaaris bawahi tentang ayat ini,agar kita kita tidak terjerumus dalam
kekeliruan pertama,Dalam islam hidup duniawi dan ukhrawi merupakan satu
kesatuan dunia adalah tempat menanam akhirat adalah tempat menuai kedua,pentingnya
mengarahkan pandangan kepada akhirat sebagai tujuan dan kepada dunia
sebagai sarana mencapai tujuan.berulang
kali allah menekankan hakikat tersebut dalam berbagai ayat, antara lain
firmannya yang berbunyi
(QS.at-taubah;38)
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ
اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَ الْأَرْضِ ۚ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ
الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ
Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya
bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan
Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas
dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal
kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat
hanyalah sedikit(QS.at-taubah;38)
Kehidupan
dunia tidaklah seimbang dengan kehidupan akhirat. Perhatian pun semestinya
lebih banyak diarahkan kepada akhirat sebagai tujuan, bukan kepada dunia,
karena ia hanya sarana yang dapat mengantar kesana.
2.Surat al-Mulk ayat 15
هُوَ
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا
مِنْ رِزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi
kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari
rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”
Penjelasan mufrodad
ذَلُولًا ; “penurut”/
”mudah dan tidak membangkang”
مَنَاكِبِهَ ; “jamak
dari kata mankib yang artinya permukaan, daratan,atau pundak.
Azbabun
nuzul
Ayat
ini mengandung petunjuk tentang Rububiyah Allah, keesaanNya, kuasaNya,
hikmahNya, dan kelembutanNya, mengingatkan nikmat-nikmat Allah dan
kebaikan-kebaikanNya, juga memperingatkan dari sikap condong kepada dunia, dan
menjadikan dunia sebagai tempat tinggal selamanya, sebaliknya kita berjalan
dengan bergegas di dunia ini menuju alam akhirat dan surga. Sungguh menakjubkan
apa yang dikandung oleh ayat ini, berupa pengetahuan tentang Allah, tauhidNya,
peringatan tentang nikmat-nikmatNya, dorongan untuk berjalan kepadaNya, bersiap
diri untuk bertemu dengan-Nya, dan pulang kepadaNya. Ayat ini memberitahukan
bahwa Allah akan menggulung alam ini seolah-olah ia tidak pernah ada, dan bahwa
Allah akan menghidupkan penduduknya sesudah Dia mematikan mereka, dan hanya
kepadanNya semua akan kembali.
Dengan
memahami ayat ini, dapat dikemukakan
hal-hal yang berikut:
1.
Allah memerintahkan
agar manusia berusaha dan mengolah alam
untuk kepentingan mereka guna memperoleh rezeki yang halal.
Hal ini berarti bahwa tidak mau berusaha dan bersifat pemalas bertentangan
dengan perintah Allah.
2.
Karena berusaha dan
mencari rezeki itu termasuk melaksanakan
perintah Allah, maka orang yang berusaha dan mencari rezeki adalah orang yang
menaati Allah, dan hal itu termasuk ibadah.
Dalam mencari rezeki ajaran islam memberikan
beberapa pedoman:
1.Agar setiap manusia berusaha mencukupkan
keperluan dirinya dan keluarganya. Oleh karena itu,yang berangkat dari rumahnya pagi hari untuk mencari
rezeki,termasuk orang yang didoakan oleh nabi muhammad agar diberkahi
Allah.
2.Dalam berusaha itu hendaklah mencari yang
halal. Maksutnya ialah mencari rezeki dengan cara-cara yang halal,tidak dengan
mencuri,menipu, korupsi, dan sebagainya. Rezeki yang dicari itu rezeki yang
halal, bukan yang haram, seperti khamar,bangkai,dan sebagainya.
3.Surat Al-isra, ayat 30
إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ
الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا
بَصِيرًا
Sesungguhnya
tuhanmu melapangkkan rizkinya kepada siapa yang dia kehendaki dan
menyempitkannya sesungguhnya dia maha mengetahui lagi maha melihat akan
hamba-hambanya.
Mufradat
يَبْسُطُ ; Melapangkan
وَيَقْدِرُ ; menyempitkan
Asbabun nuzul
Surah ini
dinamakan pula dengan nama Surah Bani Israel dikaitkan dengan penuturan pada
ayat ke-2 sampai dengan ayat ke-8 dan kemudian dekat akhir surah yakni pada
ayat 101 sampai dengan ayat 104 di mana Allah menyebutkan tentang Bani Israel
yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang
terhina karena menyimpang dari ajaran Allah subhanahu wa ta’ala.
Dihubungkannya
kisah Isra dengan riwayat Bani Israel pada surah ini, memberikan peringatan
bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israel,
apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.
Penafsiran ayat
Ayat ini memerintahkan bahwa allah
Swt. Adalah tuhan yang memberi rezeki dan yang menyempitkannya. Dia pula yang
mengatur rezeki makhluknya menurut apa yang dikehendakinya. Untuk itu dia
menjadikan kaya orang yang disukai,dan menjadikan miskin orang yang dia
kehendaki. Karena didalamnya terkandung hikmah yang hanya dia sendirilah yang
mengetahuinya. Karena itulah dalam ayat selanjutnya disebutkan oleh firmannya.
3.Surat al
isra’ ayat 31
وَلَا
تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا
Dan janganlah kamu membunuh
anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada
mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang
besar.
Mufradhat
تَقْتُلُوا
; Membunuh
تَقْتُلُوا
; Anak-anakmu
Asbabun nuzul
Menurut Ibn
Abbas ayat ini turun sehubungan dengan tindakan jahiliyah yang membunuh anak
perempuan mereka, bahkan menguburnya hidup-hidup. Ibn ‘Asyur melihat kata awlad
(anak-anak) di sini bermakna banat (anak perempuan), sebab ayat ini sangat
terkait dengan suasana di masa jahiliyah, di mana anak perempuan dibunuh karena
takut terhina dan fakir.
Pandangan yang
sama juga dikemukakan Ibn Katsir, bahkan ia membandingkan ayat ini dengan ayat
tentang warisan. Bahwa Alquran menetapkan hak mewarisi bagi anak perempuan
sebagai pembatalan atas adat jahiliyah yang tidak memberikan harta warisan
kepada anak perempuan. Demikian pula ayat ini, membatalkan pandangan jahiliyah
yang menganggap hina anak perempuan, tidak produktif, dan mendatangkan
kefakiran.
Penafsiran ayat
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt.
Lebih sayang kepada hamba-hambanya dari pada orangtua kepada anak-anaknya,karena
dia melarang membunuh anak-anaknya. Dimasa jahiliyah orang membunuh anak
perempuanya karena orang jahiliyah menganggap bahwa anak perempuan menjadi
beban berat.dan mengakibatkan kemiskinan di masa mendatang
4.Surat
Al-Ankabut ayat 69
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ
سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan)
Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”
Mufradhat
. وَالَّذِينَ جٰهَدُوا۟ فِينَا(Dan orang-orang
yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami)
لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ( benar-benar akan
Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami)
Asbabun nuzul
Mengecam kaum musyrikin dan
menjanjikannya siksa neraka buat mereka,dan memuji kaum mukminin dan
menjanjikannya jalan kemudahan dan kebahagiaan buat mereka
Penafsiran ayat
Ayat diatas
bagaikan menyatakan, orang-orang yang kami uji tetapi enggan berjihad dan
bermujahadah, tetapi mengikuti hawa nafsu mereka dan berfoya-foya dalam
kelezatan dunia mereka itu mendapat nista dan siksa.dan orang-orang berjihad
mengarahkan kemampuannya dan secara bersungguh-sungguh memikul kesulitan
sehingga jihad mereka itu berada pada sisi kami
5.Surat al
jumu’ah ayat 10
فَإِذَا
قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ
وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila salat telah
dilaksanakan, maka bertebaranlah kamudi bumi; carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyal-banyak agar kamu beruntung.”
6.Surat aljumu’ah ayat 11
وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً
أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا ۚ قُلْ مَا عِنْدَ
اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ ۚ وَاللَّهُ خَيْرُ
الرَّازِقِينَ
“Dan apabila
mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya
dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa
yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan
Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.”
Mufradhat
اللَّهِ فَضْلِ (karunia
Allah)
انْفَضُّوا (Bubar)
Asbabun nuzul
Asbabun nuzul surah Al-Jumuah ayat 9
sampai 10 adalah ketika Rasulullah SAW sedang bekhotbah jumat lalu datanglah
rombongan pedagang (Dihyah) yang membuat semua jamaah menyongsong mereka dan
meninggalkan hanya sekitar 12 orang yang dalam majelis jumat bersama
Rasullullah SAW.
» Pembahasan
Menurut riwayat
ABU HAYYAN bahwa tindakan penduduk Mekkah yang meninggalkan khotbah jumat dan
bergegas menuju ke Dihyah adalah karena saat itu Mekkah tengah dilanda paceklik
sehingga harga barang melambung tinggi. Alasan lainnya adalah karena kebiasaan
masuknya para Dihyah ini disertai dengan iringan bunyi-bunyian yang menjadi
tontonan menarik bagi masyarakat Mekkah.
Penafsiran ayat
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa setelah
selesai melakukan salat jum’at,umat islam boleh bertebaran di muka bumi untuk
melaksanakan urusan duniawi, dan berusaha mencari rezeki yang halal, sesudah
menunaikan yang bermanfaat untuk akhirat.Hendaklah mengingat Allah
sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan usahanya dengan menghindarkan diri dari
kecurangan, penyelewengan, dan lain-lainnya. Allah maha mengetahui segala
sesuatu yang tersembunyi apalagi yang tampak nyata.
Allah Swt.
Mencela perbuataan orang-orang mukmin
yang lebih mementingkan kafilah dagang yang baru tiba dari pada rasulullah,sehingga
mereka meninggalkan nabi Muhammad SAW.dalam keadaan berdiri khotbah
- Makalah Ayat-Ayat Yang Berkaitan Dengan Dasar Umum Bisnis Islam
- Makalah Tafsir Ayat Tentang Penjualan Jasa (Ijarah)
- Makalah Seluk Beluk Kalimat
- Makalah Ayat Dasar Qard, Konsep Hutang Piutang Dalam Islam
- Makalah Perintah Bisnis Dalam Islam
- Contoh Strategi Penanganan Perkara Pidana
- Makalah Perbuatan Melawan Hukum
- al-Arabiyyah fil Mu'amalah
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Didalam surat Al Qashah ayat 77 berusahalah sekuat tenaga dan pikiranmu dalam batas yang dibenarkan Allah untuk memperoleh harta dan hiasan duniawi dan carilah secara bersungguh sungguh pada yakni melalui apa yang telah di anuhgerakan Allah kepadamu.Didalam surat Al Mulk ayat 15 Allah memerintahkan agar manusia berusaha dan mengolah alam untuk kepentingan mereka guna memperoleh rezeki yang halal.Hal ini berarti bahwa tidak mau berusaha dan bersifat pemalas bertentangan dengan perintah Allah.Didalam surat Al Isra’ 30 – 31 Allah memerintahkan kita untuk tidak bersifat kikir dikarenakan Allah lah yang mengatur rezeki makhluknya menurut apa yang dia kehendakinya.dan Allah juga memerintahkan kita untuk tidak membunuh anak-anak kita karena takut miskin,karena allah lah yang memberikan mereka rezeki dan kepadamu,dan membunuh mereka adalah suatu dosa besar. Didalam surat Al-Ankabut ayat 69 Allah mengecam kaum musyrikin dan menjanjikannya siksa neraka buat mereka,dan memuji kaum mukminin dan menjanjikannya jalan kemudahan dan kebahagiaan buat mereka.Didalam surat Al- jumuah ayat 9 Allah memerintahkan kita umat islam apabila azan dikumandangkan untuk salat jum’at,bersegerahlah memenuhi panggilan untuk memenuhinya dan meniggalkan segala kegiatan duniawi, dan setelah melaksanakan salat jumat diperbolehkan untuk bertebaran didunia untuk mencari fadillah Allah.