HOME

02 Desember, 2021

Cara Daftar Akun Gmail Dengan Mudah

 

Hallo gaes.. ini adalah postingan bagaimana cara membuat akun gmail dengan mudah. pertama-tama yang harus di siapkan yakni laptop/hp, internet, dan juga kopi (kalo kopi sih opsional,, hehehe....)


Langsung saja gaes ke langkah pertama : Buka Google

Buka browser internet kalian dan masuk ke beranda google:  http://www.google.com lalu klik Gmail di pojok kanan atas halaman.



Langkah kedua : Buat akun

Kalian sekarang akan berada di bagian 'Masuk'. Karena kalian belum memiliki akun Google, kalian perlu membuatnya dulu. Caranya mudah, tinggal pilih opsi lainnya kemudian klik Buat akun.



Langkah ketiga : Set-up

Untuk menyiapkan akun baru kalian, google memerlukan beberapa informasi tentang kalian gaes. Kalian tinggal isi semua informasi tersebut kemudian klik langkah selanjutnya.



Langkah keempat : verifikasi

Untuk sampai ke langkah selanjutnya, kalian harus Menerima privasi dan persyaratan Google terlebih dahulu gaes, setelah kalian membacanya klik Saya Setuju.



Terkadang google akan meminta kalian untuk memverifikasi akun kalian melalui SMS atau panggilan suara gaes, pilih opsi yang kalian inginkan dan klik Lanjutkan.

Jika kalian memilih opsi pesan teks. Kalian akan melihat jendela baru tempat Anda harus memasukkan kode yang telah dikirim Google ke nomor ponsel Anda. Pilih Lanjutkan dan selamat anda telah membuat akun Gmail anda.



Langkah kelima : dasbor email Google

Kalian akan diarahkan secara otomatis ke dasbor Gmail dan setelah Kalian membaca semua informasi, Gmail kalian sekarang siap digunakan. Di sisi kiri kalian akan dapat melihat kotak masuk Kalian, mengirim surat dan sampah, Kalian juga dapat membuat email dari daftar ini juga.



oke gaes.. Sekarang email kalian sudah siap pakai. Cukup sekian tutorial dari saya, mudah bukan cara bikin akun Gmail ? kalo ada yang mau di tanyakan bisa komen di bawah ya gaes ^_^

    Baca Juga Tentang :

DRAJAT FORMALITAS DALAM MENCERMINKAN NILAI BUDAYA DAN SOSIAL

Manusia adalah makhluk sosial yang harus berinterkasi dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, manusia tidak akan bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhanya tanpa berinteraksi dengan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengenal kebudayaan dan menciptakan berbagai wujud ide, karya, produk, aktivitas, hingga artefak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahasa menjadi salah satu unsur penting yang mempengaruhi kehidupan maupun kebudayaan manusia. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia karena bahasa menjadi alat komunikasi yang utama.

Bahasa Inggris adalah salah satu dari berbagai bahasa yang ada di dunia yang digunakan sebagai alat komunikasi. Sebagai alat komunikasi Bahasa Inggris memiliki drajat formalitas dalam mencerminkan nilai budaya dan nilai sosial dalam masyarakat. 

Seperti pada bahasa Indonesia, di bahasa Inggris juga terdapat bahasa formal dan juga informal (formal and informal English). Dua jenis bahasa ini digunakan di dalam konteks yang berbeda.  Bahasa formal adalah bahasa yang digunakan saat kita dalam situasi yang juga formal atau kepada orang yang lebih tua, lebih tinggi jabatanya, cirinya menggunakan struktur kalimat yang panjang dan rumit, serta terkadang menggunakan kosakata yang jarang digunakan di percakapan sehari-hari. Sedangkan Bahasa Inggris informal digunakan untuk berbicara dengan teman akrab yang seusia, cirinya menggunakan kalimat yang ringkas, tidak terlalu memperhatikan tata Bahasa (grammar), serta banyak menggunakan bahasa populer (slang) dan singkatan.

Berikut beberapa contoh kalimat untuk lebih memahami perbedaan keduanya:

Asking someone if they have time to talk for a bit

        Formal: Could I disturb you for a minute?

        Informal: You got a second?

Making the email opening

        Formal: Dear Sir Nick, I am writing to make a room reservation.

        Informal: Hi Nick, I want to book a room.

Asking someone if they have an ideas for same cases

        Formal: Do you have any suggestion regarding this issue?

        Informal: Any ideas?

Apologizing for not attending an event

        Formal: I would like to apologize for not attending the event.

        Informal: Sorry I couldn’t come.


KONSEP GENDER DAN ISU GENDER DALAM ISLAM

Seringkali dalam isu gender yang dibahas adalah ketidaksetaraan dan kesetaraan gender. Ketidaksetaraan banyak dikaitkan dengan ketidakadilan terhadap perempuan. Ajaran dalam agama disinyalir menjadi akar segala permasalahan diskriminasi dan ketidakadilan terhadap perempuan. Apakah memang benar demikian bahwa ajaran agama Islam menjadi akar segala permasalahan diskrimanasi dan ketidakadilan  terhadap perempuan?. Untuk memahami dan menjelaskan permasalahan tersebut perlu kita merujuk kepada al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman yang utama dan pertama.

Dari sisi pengahambaan antara laki-laki dan perempuan disisi Allah Swt., sesungguhnya tidak ada perbedaan antara keduanya, yang membedakan antara laki-laki dan perampuan adalah ketaqwaan dan  amal kebaikanya. Keduanya sama-sama memiliki kesempatan untuk beribadah kepada Allah Swt., saling berlomba-lomaba dalam melakukan amal kebaikan.

Dasar kesetaraan antara laki-laki dan perempuan disebutkan dalam QS. an-Nahl ayat 97 yang artinya :

“ Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan dengan pahala yng lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Munculnya isu ketidaksetaraan perempuan adanya ketidakadilan perlakuan terhadap perempuan. Akan tetapi bila melihat kesempatan dan peluang yang didapatantara laki-laki dan perempuan untuk mencapai kemuliaan di sisi Allah Swt., secara tegas menyebutkan dalam QS. al-Ahzab ayat 35 yang artinya :

“ Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keadaanya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan sabar, laki-laki dan perempuan khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatanya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Bedasarka ayat di atas, jelaslah antara laki-laki dan perempuan tidaklah dibedakan untuk memperoleh kemulian di sisi-Nya. Keduanya mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan ampunan dan pahala. Bahkan, keduanya memiliki potensi yang sama tergelincir dalam dosa. Jadi dapat disimpulkan, ajaran dalam agama bukanlah menjadi akar segala permasalahan diskriminasi dan ketidakadilan terhadap perempuan. Melainkan suatu amalan budaya atau tradisi masyarakat yang terkadang lari dari konsep ajaran Islam yang sebenarnya.

Istilah gender sudah sering disalahkan gunakan dan mengaikatnya dalam pengertian yang luas. Konsep gender tidak merunjuk pada jenis kelamin tertentu (laki-laki atau perempuan), konsep gender dipergunakan untuk menggambarkan peran, relasi sosial, dan tanggung jawab sebagai perempuan dan sebagai laki-laki yang diciptakan dan diinternalisasi dalam keluarga, masyarakat, budaya masyarakat, harapan-harapan, sikap, dan perilaku. Dengan pengertian lain, konsep gender lebih menekankan pada pembagian peran laki-laki dan perempuan yang diatur oleh manusia (masyarakat). Gender berbeda dari suatu masyarakat ke masyarakat lain. Bahkan, dalam suatu masyarakat pun mengalami perubahan. 

Baca juga artikel yang lain :


30 November, 2021

Jelaskan tentang makna sikap adil dalam Islam!

 

Sikap adil dalam Islam mengandung berbagai spectrum makna, tidak hanya pada proses penetapan hukum atau terhadap pihak yang berselisih melainkan menyangkut segala aspek kehidupan beragama. Di antaranya adalah :

1.   Adil dalam aspek Aqidah; untuk menelusuri makna adil dalam aqidah ini dapat digunakan antonim dari keadilan yaitu kezaliman. Al-Qur’an menyebut bahwa syirik adalah kezaliman yang terbesar.

Q.S. Luqman/31: 13, “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang  besar.”

2.      Adil dalam aspek Syari’ah khususnya yang berkaitan dengan muamalah, dan termasuk pula adil dalam menetapkan hukum.

3.   Adil dalam aspek Akhlaq dituntut bukan hanya kepada orang lain namun juga kepada diri sendiri


Baca juga artikel yang terkait:

Arti Penting Sikap Terbuka dan Jujur Sebagai Bagian Dari Cara Meningkatkan Etos Kerja dan Meraih Keberhasilan!

 

Untuk dapat meningkatkan etos kerja seorang muslim harus terlebih dahulu memahami tugasnya sebagai manusia yaitu sebagai khalifah Allah SWT di muka dan juga sebagai hamba yang berkewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT. Beberapa petunjuk Al-Qur'an agar dapat meningkatkan etos kerja antara lain :

a.    Mengatur waktu dengan sebaik - baiknya.

b.  Bekerja harus sesuai dengan bidangnya dan ini harus diberi catatan bahwa etos kerja yang tinggi tidak boleh menjadikan orang tersebut lupa kepada Allah SWT.

c.    Sikap positif selanjutnya adalah sikap terbuka atau jujur

Seseorang tidak mungkin akan dapat meraih keberhasilan dengan cara mempunyai etos kerja yang tinggi kalau tidak memiliki sikap terbuka dan jujur. Karena orang yang tidak terbuka maka akan cenderung menutup diri sehingga tidak dapat bekerja sama dengan yang lain. Apalagi kalau tidak jujur maka energinya akan tersita untuk menutupi ketidakjujuran yang dilakukan. Maka Al-Qur'an dan Hadits memberi apresiasi yang tinggi terhadap orang yang terbuka dan jujur.

Buah dari keterbukaan seseorang maka akan melahirkan sikap adil. Makna adil yang diperkenalkan Al-Qur'an bukan hanya dalam aspek hukum melainkan dalam spektrum yang luas. Dari segi kepada siapa sikap adil itu harus ditujukan Al-Qur'an memberi petunjuk bahwa sikap adil di samping kepada Allah SWT dan orang lain atau sesama makhluk juga kepada diri sendiri.


Baca juga artikel yang terkait:


Bagaimana Petunjuk Al-Qur’an untuk Meningkatkan Etos Kerja?

Bumi diciptakan Allah SWT sebagai tempat untuk manusia mencari rezeki. Oleh karena itulah diperintahkan kepada umat manusia untuk bertebaran di muka bumi ini untuk mencari anugerah dari Allah SWT. Al-Qur’an menganjurkan manusia agar bersikap disiplin dan menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Apabila seseorang ingin mengalami kesuksesan dalam kehidupannya, salah satu modal utama adalah memiliki etos kerja yang tinggi.

Etos kerja adalah karakter dan kebiasaan berkenaan dengan kerja yang terpancar dari sikap hidup manusia yang mendasar terhadapnya. Komponen dasar dari etos kerja adalah iman dan taqwa, serta niat. Umat Islam memiliki karakteristik tersendiri mengenai etos kerja. Dalam melaksanakan pekerjaan, ada beberapa motivasi yang mempengaruhi.

Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai etos kerja. Dalam ayat tersebut dijelaskan mengenai etos kerja yang diajarkan oleh Allah. Yang paling populer dan sering kita dengar di pengajian-pengajian agama adalah QS Al-Jumu’ah ayat 9-10:  “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.

Sebagai umat muslim sudah sebaikanya untuk membiasakan diri dengan perilaku etos kerja yang baik. Perilaku tersebut antara lain:

1.  Manusia hendaknya memahami perannya sebagai khalifah yang bertugas memakmurkan bumi dengan bekerja keras dan menuntut ilmu sebaik-baiknya untuk bekal masa depan

2.  Memiliki sikap dan sifat yang tidak merugikan orang lain walaupun orang lain lebih mulia dan tinggi derajatnya

3.  Mencintai pekerjaan walau sekecil apapun dan menyadari bahwa segala yang ada di dunia ini telah diciptakan dengan sempurna oleh Allah

4.  Melaksanakan ajaran Islam untuk bekerja keras guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup yang baik dan sejahtera serta sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Baca juga artikel yang terkait:

Pengertian Budaya Akademik dan Penghargaan Al-Quran Terhadap Orang-orang yang Berilmu (Berbudaya Akademik)

Jelaskan pengertian budaya akademik!

Jawaban :

Budaya Akademik adalah budaya atau sikap hidup yang selalu mencari kebenaran ilmiah melalui kegiatan akademik dalam masyarakat akademik, yang mengembangkan kebebasan berpikir, keterbukaan, pikiran kritis-analitis, rasional dan obyektif oleh warga masyarakat yang akademik.

 

Jelaskan tentang bagaimana apresiasi atau penghargaan Al-Quran terhadap orang-orang yang berilmu (berbudaya akademik)?

Jawaban :

Ilmu pengetahuan dan orang yang berilmu menempati posisi yang tinggi dalam ajaran Agama Islam. Seorang cendekiawan muslim dari Mesir Abbas Mahmud al-Aqqad bahkan mengatakan, berpikir dalam rangka mencari kebenaran merupakan bagian dari kewajiban Islam. Dan dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim harus selalu ditandai dengan peningkatan ilmu pengetahuan.

Orang yang berilmu akan ditempatkan oleh Allah SWT pada posisi yang terpuji dan amat termuliakan (Q.,s. Al-Mujadilah : 11). Sebaliknya, orang yang tidak menggunakan akal dan kalbunya untuk mendapatkan pengetahuan tentang kebenaran akan diturunkan derajatnya sampai pada tingkatan terendah, yaitu seperti binatang atau yang lebih hina darinya (Q.,s. Al-A`raf : 179).

Begitu juga dalam surat Al Mujadilah ayat 11: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” Q.S Al-A’raf ayat 179 “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Baca juga artikel yang terkait:

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...