A. Pembagian Isim
Pembagian isim (kata benda) dapat
ditinjau atau dibagi dari beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut;
1.
Ditinjau
Berdasarkan Jenisnya (بِالنَّظَرِ
إِلَى نَوْعِهِ)
Ditinjau dari jenisnya isim (kata
benda) dibagi menjadi 2 yaitu mudzakkar (المذكر) dan muannats (المؤنث). Kata mudzakkar menunjukkan arti laki-laki dan muannats
menunjukkan arti perempuan. Adapun mudakkar di bagi menjadi 2 yaitu mudakkar
haqiqi (المذكر الحقيقي) yaitu isim yang berasal dari kelompok makhluk hidup
yang berjenis laki-laki baik secara lafadz atau makna, dan mudakkar
majazi (المذكر المجازي) adalah isim yang berasal dari kolompok benda mati yang
dikelompokkan berjenis kelamin laki-laki. Contoh;
Muhammad (nama orang) |
مُحَمَّدٌ |
المذكر
الحقيقي |
1 |
Yasir (nama orang) |
يَاسِرٌ |
||
Murid
(laki-laki) |
طَالِبٌ |
||
Peniti |
دَبُّوسٌ |
المذكر
المجازي |
2 |
Kemeja |
قَمِيْصٌ |
Demikian juga muannats dibagi
menjadi 2 muannats haqiqi (المؤنث
الحقيقي) yaitu isim yang menunjukkan jenis
kelamin perempuan baik secara lafadz maupun makna, dan muannas majazi
(المؤنث المجازي)
yaitu isim yang berasal dari benda mati yang dianggap berjenis kelamin
perempuan berdasarkan kesepakatan orang arab.
Fatimah (nama
orang) |
فَاطِمَةٌ |
المؤنث
الحقيقي |
1 |
Murid
(perempuan) |
طَالِبَةٌ |
||
Buku tulis |
كُرَّاسَةٌ |
المؤنث
المجازي |
2 |
Papan tulis |
سَبُّوْرَةٌ |
||
Gambar |
صُوْرَةٌ |
Diantara tanda-tanda isim muannas adalah
menunjukkan nama orang perempuan (عَائِسَةٌ), diakhiri ta’ marbuthoh (مِسْطَرَةٌ،
كُرَّاسَةٌ), isim
yang khusus untuk perempuan (مُرْضِعٌ،
أُمٌّ)[1],
nama negara atau kota (جُوْكْجَاكَرْتَا، إِنْدُوْنِيْسِيَا), nama anggota badan yang berpasangan (يَدٌّ،
عَيْنٌ), dan jamak
taksir[2] (كُتُبٌ،
مَدَارِسُ).
2.
Ditinjau
Berdasarkan Bentuk Akhirnya(بِالنَّظَرِ
إِلَى بِنَائِهِ)
a)
Maqsur
(الْمَقْصُوْرُ)
Isim Maqsur (dipendekkan) adalah isim (kata benda) yang diakhiri dengan huruf alif lazimah. Alif lazimah adalah huruf
alif yang senantiasa melekat di akhir dari suatu kata. Alif lazimah
terkadang tertulis dengan huruf ya’, akan tetapi dalam pengucapannya
tetap dibaca sebagai huruf alif. Contoh:
مُشْتَشْفًى (Rumah Sakit)
فَتًى (Remaja)
b)
Manqush
(الْمَنْقُوْصُ)
Isim Manqush (dikurangi) adalah isim (kata
benda) yang diakhiri dengan huruf ya’ lazimah dan
huruf sebelumnya berharokat kasroh. Contoh:
الهَادِي (Pemberi
petunjuk)
اَلْقَاضِي (Hakim)
c)
Mamdud
(الْمَمْدُوْدُ)
Isim Mamdud (dipanjangkan) adalah isim (kata benda) yang diakhir 2 alif tambahan dan alif yang kedua diganti hamzah.
Contoh:
أَصْدِقَاءُ (teman-teman)
) أَنْبِيَاءُNabi-nabi)
d)
Shahih
(الْصَّحِيْحُ)
Isim Shahih (sehat/benar) adalah isim (kata benda) yang tidak diakhiri oleh ketiga huruf di atas (maqshur, manqhush, mamdud).
Semua isim yang diakhiri dengan huruf-huruf shohih (kecuali
hamzah) maka dinamakan isim shohih akhir. Contoh:
دَرَّاجَةٌ (Sepeda)
بَيْتٌ (Rumah)
ثَوْبٌ (Baju)
3.
Ditinjau
Pada Jumlah/Bilangan(بِالنَّظَرِ
إِلَى عَدَدِهِ)
a)
Mufrod
(الْمُفْرَدُ)
Isim Mufrad
adalah isim (kata benda) yang menunjukkan jumlah bilangannya satu atau
tunggal. Contoh :
مَكْتَبٌ (Sebuah Meja)
) قَلَمٌSebuah
Pena)
) مُسْلِمٌSeorang
Muslim Laki-laki)
مُسْلِمَةٌ (Seorang Muslim Perempuan)
b)
Mutsanna
(الْمُثَنَّى)
Isim Mutsanna
adalah isim (kata benda) yang menunjukkan jumlah bilangan dua. Contoh :
مَكْتَبَانِ
/ مَكْتَبَيْنِ
(Dua buah meja)
) قَلَمَانِ
/ قَلَمَيْنِDua
buah pena)
) مُسْلِمَانِ
/ مُسْلِمَيْنِ
Dua
orang muslim laki-laki)
مُسْلِمَتَانِ
/ مُسْلِمَتَيْنِ
(Dua
orang muslim perempuan).
Cara merubah isim mufrad menjadi isim
mutsanna adalah dengan cara menambahkan huruf alif dan nun
atau ya’ dan nun pada akhir isim mufrod-nya
مُفْرَدٌ + ان / ين,
Contoh penggunaan rumus dapat dilihat pada contoh di
atas.
c)
Jamak
(جَمْعُ)
Isim Jamak
adalah isim (kata benda) yang menunjukkan jumlah bilangan lebih dari dua.
Isim Jamak ini di bagi menjadi tiga, yaitu :
1)
Mudhakkar
Salim (جَمْعُ الْمُذَكَّرِ السَّالِمُ)
Jamak Mudzakkar Salim
adalah isim (kata benda) yang menunjukkan arti laki-laki banyak atau
lebih dari dua yang selamat dari perubahan bentuk mufrad-nya dan akhir
kata terdapat tambahan (وْنَ) atau (يْنَ). Jadi, cara merubahanya adalah dengan menambahakan wau mati
dan nun atau ya mati dan nun. Contoh:
مفراد |
جمع
المذكر السالم |
Arti |
مُسْلِمٌ |
مُسْلِمُوْنَ
/ مُسْلِمِيْنَ |
Orang-orang muslim (laki-laki) |
مُؤْمِنٌ |
مُؤْمِنُوْنَ
/ مُؤْمِنِيْنَ |
Orang-orang mukmin (laki-laki) |
كَافِرٌ |
كَافِرُوْنَ
/ كَافِرِيْنَ |
Orang-orang kafir (laki-laki) |
Jamak Mudzakkar Salim dengan
isim mutsanna sama-sama memiliki tanda ditambah ya’ dan nun
(يْنَ),
perbedaannya terletak pada harakat sebelum huruf ya’ (يْ). Jamak Mudzakkar Salim harakat sebelum ya’
adalah kasrah (مُسْلِمِيْنَ), sedangan isim mutsanna harakat sebelum ya’
adalah fathah (مُسْلِمَيْنِ).
2)
Muannast
Salim (جَمْعُ الْمُؤَنَّثِ
السّالِمُ)
Jamak Muannast Salim
adalah isim (kata benda) yang menunjukkan arti Perempuan banyak atau
lebih dari dua yang selamat dari perubahan bentuk mufrad-nya dan akhir
kata terdapat tambahan (اتُ). Jadi, cara merubahanya adalah dengan menghilangkan ta marbutoh-nya
dulu (ة),
kemudian menambahkan alif dan ta ta’nis. Contoh :
مفراد |
جمع
المؤنث السالم |
Arti |
مُسْلِمَةٌ |
مُسْلِمَاتٌ |
Orang-orang muslim (perempuan) |
مُؤْمِنَةٌ |
مُؤْمِنَاتٌ |
Orang-orang mukmin (perempuan) |
كَافِرَةٌ |
كَافِرَاتٌ |
Orang-orang kafir (perempuan) |
3)
Takshir (جَمْعُ التَّكْسِيْرُ)
Jamak Takshir
adalah isim (kata benda) yang menunjukkan arti banyak atau lebih dari dua
yang berubah dari bentuk mufrod-nya ketika jamak. Biasanya
istilah jamak taksir juga sering dinamakan jamak yang tidak
beraturan. Artinya tidak ada aturan khusus seperti rumus untuk merubahnya. Cara
menguasainya adalah dengan banyak menghafal dan membandingkan dengan bentuk jamak
taksir lainnya. Contoh :
مفراد |
جمع
التكسير |
Arti |
عَامِلٌ |
عُمَّالٌ |
Orang-orang pekerja |
مَدِيْنَةٌ |
مُدُنٌ |
Kota-kota |
عَالِمٌ |
عُلَمَاءُ |
Orang-orang yang berilmu |
كِتَابٌ |
كُتُبٌ |
Buku-buku |
كُرْسِيٌّ |
كَرَاسِي |
Kursi-kursi |
4.
Ditinjau
Pada Kejelasanya(بِالنَّظَرِ
إِلَى تَعْيِيْنِهِ)
a)
Nakiroh
(اَلنَّكِرَةُ)
Isim Nakiroh
(kata benda umum) adalah
isim (kata benda) yang tidak menunjukkan sesuatu yang spesifik atau
dikenal. Isim Nakiroh ditandai dengan harakat tanwin di
akhir hurufnya. Contoh ;
رَجُلٌ (seorang laki-laki)
) وَلَدٌseorang
anak laki-laki)
)
جَوَّافَةٌsebuah jambu biji)
)
تِلْمِيْذَةٌseorang murid perempuan)
)
نَمِرَةٌseekor macan)
Contoh-contoh
tersebut diatas belum khusus penunjukanya, ketika menyebutkan رَجُلٌ belum jelas laki-laki
yang dimaksud/ditunjuk.
b)
Ma’rifat
(الْمَعْرِفَةُ)
Isim Ma’rifat
(kata benda khusus) adalah
isim (kata benda) yang menunjukkan sesuatu yang spesifik atau dikenal.
Kalau isim nakiroh belum jelas penunjukannya, isim ma’rifat sesuatu
yang dituju sudah jelas dan spesifik. Ketika menyebutkan الرَّجُلُ maka laki-laki itu yang dimaksud. Contoh ;
الرَّجُلُ (laki-laki itu)
)
الوَلَدُanak
laki-laki itu)
)
الجَوَّافَةُjambu biji itu)
)
التِّلْمِيْذَةُmurid perempuan itu)
)
النَّمِرَةُmacan itu)
·
Macam-Macam
Isim Ma’rifat
Berikut
macam-macam isim (kata benda) yang dikategorikan ma’rifat;
1)
Ma’rifat
dengan al ta’rif, ketika isim (kata benda) yang bertanwin
kemasukan al ta’rif maka tanwinya harus dibuang. Contoh :
رَجُلٌ menjadi الرَّجُلُ
وَلَدٌ menjadi
الوَلَدُ
2)
Isim
‘Alam (nama orang) yaitu isim (kata
benda) yang dijadikan sebuah
nama. Bisa nama seseorang, tempat atau
yang lain. Semua isim ‘alam dikategorikan isim ma’rifat, meskipun
akhir katanya berharakat tanwin. Contoh :
أَحْمَدُ (Ahmad)
تُوْنِسُ (Negara Tunisia)
الكَعْبَةُ (Ka’bah)
مُحَمَّدٌ (Muhammad)
3)
Isim
Dhomir[3] (kata
ganti) yaitu isim (kata benda) yang dijadikan untuk mengganti sesuatu,
seseorang, sekelompok benda atau orang. Contoh; هُوَ،
هُمَا، هُمْ، هِيَ، هُمَا، هُنَّ، أَنْتَ
.
4)
Isim
Isyaroh[4] (kata
penunjuk) yaitu isim (kata benda) yang digunakan untuk menunjukkan
sesuatu. Contoh: هَذَا، هَذِهِ،
ذَلِكَ، تِلْكَ.
5)
Isim
Maushul[5]
(kata sambung) yaitu isim (kata benda) yang
digunakan unuk menyambung antar kalimah, atau sebagai penjelas bagi kata
sebelumnya. Contoh; الَّذِي، الَّتِي، الَّذِيْنَ dan lain-lain.
6)
Isim
yang digabungkan
(di-idhafah-kan)
dengan salah satu isim
ma’rifah. Adapun
pergertian idhofah adalah menggabungkan suatu isim pada isim
lain sehingga maknanya menjadi satu makna. Contoh;
§ Di-idhafah-kan
dengan al ta’rif
نَرْفَعُ مُكَبِّرَ الصَّوْتِ (Kita akan mengeraskan sound
sistem)
§ Di-idhafah-kan
dengan dhamir
أَسْتَعِيْرُ
حِزَامَكَ (Saya
pinjam ikat pinggangmu)
) بَيْتِى
جَدِيْدٌRumahku baru)
§ Di-idhafah-kan
dengan isim ‘alam
ثَوْبُ زَيْدٍ (Baju Zaid).
5.
Ditinjau
Pada Susunannya (بِالنَّظَرِ
إِلَى تَرْكِيْبِهِ)
a)
Jamid
(الْجَامِدُ)
Isim Jamid
(kata benda baku) adalah setiap kata tidak memiliki asal kata atau yang bukan
berasal dari kata lain. Isim Jamid terbagi menjadi dua:
1)
Isim
Dzat ( اسم الذَّاتِ )
Isim Dzat
adalah setiap kata yang yang tidak mengandung pekerjaan. Misalnya:
Orang
laki-laki = رَجُلٌ
Batu
besar = صَحْرَةٌ
Dahan
pohon = غُصْنٌ
Pena = قَلَمٌ
Pintu = بَابٌ
2)
Isim
Ma`na (اِسْمُ الْمَعْنَى) atau Mashdar (مَصْدَرٌ)
Isim Ma’na
adalah isim yang darinya mengandung makna pekerjaan tetapi tidak
mengandung waktu. Misalnya:
Pembelian = شِرَاءٌ
Kembali = رُجُوْعٌ
Keadilan = عَدْلٌ
Penghormatan =
إِكْرَامٌ
Pertemuan = اِجْتِمَاعٌ
pertolongan = نَصْرٌ
bantuan = مُسَاعَدَةٌ
Sebagaimana kita ketahui bahwa kata
kerja (فِعْلٌ)
menunjukkan pada kejadian (الْحَدَثُ) dan waktu kejadian (الزَّمَانُ), seperti kata دَخَلَ (telah masuk) menunjukkan kejadian masa yang lampau, kata
يَدْخُلُ
(sedang masuk) menunjukkan suatu kejadian yang sedang atau akan
dikerjakan, akan tetapi kata دُخُوْلٌ (masuk) hanya menunjukkan pada kejadian tanpa disertai
keterangan kapan terjadinya. Inilah yang disebut dengan mashdar (الْمَصْدَرُ) atau isim ma`na (اِسْمُ
الْمَعْنَى).
b)
Mustaq
(الْمُشْتَقُّ)
Isim
Musytaq (kata turunan) adalah isim (kata benda) yang terjadi atau
diambil dari kalimat lain (bisa di-tasrif) dan mengandung suatu sifat. Isim
Musytaq terdiri dari 7 macam kalimat ;
1) Isim Fa’il
(اِسْمُ الْفَاعِلِ) adalah isim (kata
benda) yang menunjukkan pada orang yang melakukan
suatu pekerjaan. Contoh isim fa’il dari fi’il tsulasi
mujarrot adalah : فَاعِلٌ
Contoh
:
· Memukul = ضَرَبَ Menjadi Orang yang memukul = ضَارِبٌ
· Membuka = فَتَحَ Menjadi Orang yang membuka = فَاتِحٌ
· Masuk = دَخَلَ Menjadi Orang yang masuk = دَاخِلٌ
· Datang
= حَضَرَ Menjadi
Orang yang datang = حَاضِرٌ
2) Isim Maf’ul
(اِسْمُ الْمَفْعُوْلِ) adalah isim (kata
benda) yang menunjukkan pada sesuatu yang dikenai oleh
pekerjaan “Orang / barang yang di ….”. Contoh wazan isim
maf’ul dari fi’il tsulasi mujarrod adalah مَفْعُوْلٌ.
Contoh
:
· Memukul = ضَرَبَ Menjadi yang dipukul = مَضْرُوْبٌ
· Membuka = فَتَحَ Menjadi yang dibuka = مَفْتُوْحٌ
· Makan = أَكَلَ Menjadi yang dimakan = مَاْكُوْلٌ
· Menulis
= كَتَبَ Menjadi
yang ditulis = مَكْتُوْبٌ
3) Sifat Musyabbahah
(الصِّفَةُ الْمُشَبَّهَةُ بِاسْمِ
الْفاعِلِ) adalah isim
sifat yang menyerupai isim fa’il (orang yang melakukan pekerjaan)
yang terbentuk dari fi’il lazim. Kata عَطَشَانُ bermakna orang yang kehausan, kata tersebut adalah sifat
musyabbahah yang bersal dari kata عَطَشَ yang bermakna dahaga / haus. Sedangkan kata haus / dahaga
adalah sifat, oleh karena itu dinamakan isim sifat yang menyerupai
maknanya fa’il. Contoh :
Isim
Fa’il Sifat
Musyabbahah
· فَارِحٌ Menjadi Orang yang senang = فَرِحٌ
· عاَمِيٌ Menjadi
Orang yang buta = أَعْمَى
· مَائِتٌ Menjadi
Orang mati = مَيِّتٌ
· جَائِعٌ Menjadi
Orang kelaparan = جَوْعَانٌ
Umumnya
isim (kata benda) sifat musyabbahah mengikuti wazan أَفْعَلُ،
فَعْلاَنُ، فَعِلٌ، فَعِيْلٌ. Berikut beberapa
contoh wazan sifat musyabbahah;
· Wazan أَفْعَلُ contohnya أَعْمَى،
أَحْمَرُ، أَعْرَجُ، أَعْوَرُ
· Wazan فَعْلاَنُ contohnya عَطْشَانُ،
سَكْرَانُ
· Wazan فَعِيْلٌ contohnya كَرِيْمٌ, عَظِيْمٌ
· Wazan فَعِلٌ contohnya تَعِبٌ، مَغِصٌ
4) Isim Tafdhil
(اِسمُ التَّفْضِيْلِ) adalah isim (kata benda) yang
menunjukkan arti “lebih” atau “paling”, wazan isim tafdhil adalah أَفْعَلُ.
Contoh
:
أَعْلَمُ = Lebih
mengetahui
أَجْمَلُ = Lebih
indah
أَقْرَبُ = Lebih
dekat
أَفْضَلُ = Lebih
utama
5) Isim Zaman
(اِسْمُ الزَّمَانِ) adalah isim (kata benda) yang
menunjukkan waktu. Contoh :
Fi’il Isim
Zaman
· Menjanjikan = وَعَدَ-يَعِدُ Menjadi Hari yang dijanjikan
= مَوْعِدٌ
· Melahirkan = وَلَدَ-يَلِدُ Menjadi Hari kelahiran = مَوْلِدٌ
6) Isim Makan
(اِسْمُ الْمَكَانِ) adalah
isim (kata benda) yang menunjukkan tempat. Contoh :
Fi’il Isim Makan
· Menulis = كَتَبَ
- يَكْتُبُ Menjadi Meja = مَكْتَبٌ
· Bersujud = سَجَدَ
- يَسْجُدُ Menjadi
Masjid = مَسْجِدٌ
· Bertempur = غَزَا
- يَغْزُوْ Menjadi
Tempat pertempuran = مَغْزًى
7) Isim Alat
(اِسْمُ
الآلَةِ) adalah isim
(kata benda) yang menunjukkan alat yang digunakan untuk melakukan suatu
pekerjaan. Contoh :
Fi’il Isim Alat
· Membuka = فَتَحَ-يَفْتَحُ Menjadi kunci
= مِفْتَاحٌ
· Duduk = جَلَسَ-يَجْلِسُ Menjadi tempat duduk = مَجْلِسٌ
6.
Ditinjau
Pada Perubahanya (بِالنَّظَرِ
إِلَى تَغْيِيْرِهِ)
a)
Mu’rob
(الْمُعْرَبُ)
Mu’rob
(berubah) adalah isim (kata benda) yang berubah keadaan akhirnya sesuai
dengan keadaan i’rob-nya. Tanda perubahanya bisa berupa Harakat atau
Huruf. Contoh:
· Perubahan dengan harakat
الكِتَابُ
جَدِيْدٌ (Buku
itu baru)
قَرَأْتُ
الكِتَابَ (Saya sedang membaca buku)
القَلَمُ عَلَى
الكِتَابِ (Pena
itu
di atas buku)
· Perubahan dengan huruf
الكِتَابَانِ
جَدِيْدَانِ (Dua buku
itu baru)
الكِتَابُوْنَ جَدِيْدُوْنَ (Buku-buku itu baru)
b)
Mabni
(الْمَبْنِىُّ)
Mabni
(tetap) adalah isim (kata benda) yang tidak berubah harakat akhirnya
pada suatu keadaan i’rab. Sedangkan isim mabni ada 8 Macam ;
1.
Isim
Dhomir[6]
(اسْمُ
الضَّمِيْرُ)
هُوَ،
هُمَا، هُمْ، هِيَ، هُمَا، هُنَّ، أَنْتَ، أَنْتُمَا، اَنْتُمْ، أَنْتِ،
أَنْتُمَا، أَنْتُنَّ، أَنَا، نَحْنُ
2.
Isim
Isyarah[7]
(اِسْمُ
الأِشَارَةِ) adalah isim (kata benda) yang
digunakan untuk menunjuk atau disebut kata tunjuk. Semua isim isyarah
hukumnya mabni kecuali (هَتَانِ) dan (هَذَانِ) yang hukumnya seperti mutsanna.
3.
Isim
Maushul[8]
(اِسْمُ
المَوْصُوْلِ) adalah isim
(kata benda) yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat. Diantara yang
termasuk isim maushul adalah مَا، مَنْ، الَّذِي، الَّتِي
4.
Isim
Syarat (اِسْمُ
الشَّرْطِ) adalah isim (kata
benda) yang mengikat 2 kata, adapun kata yang pertama sebagai syarat (شَرْطٌ) bagi kata kedua (جَزَاءٌ). Isim Syarat membuat 2 fi’il
mudhari’ menjadi jazm (berharakat sukun). Sedangkan huruf-huruf isim
syarat yaitu مَا، مَنْ، مَتَى، أَيَّانَ، أَيْنَ، أَنَّى، حَيْثُمَا، كَيْفَمَا، أَيُّ. Semua
isim syarat tersebut hukumnya adalah mabni kecuali أَيُّ. Contoh ;
No. |
Isim Syarat |
Contoh |
1 |
مَا Apapun |
مَنْ
يَزْرَعْ يَحْصُدْ Siapapun yang menanam akan memanen |
2 |
مَا Apapun |
مَا
تَكْتُبْ أَكْتُبْ Apapun yang kamu tulis, saya akan tulis |
3 |
مَتَى Kapanpun |
مَتَى
تَذْهَبْ أَذْهَبْ Kapanpun kamu pergi, saya akan pergi |
4 |
أَيَّانَ Kapanpun |
أَيَّانَ
يَرْجِعْ أَرْجِعْ Kapanpun kamu pulang, saya akan pulang |
5 |
أَيْنَ Dimanapun /kemanapun |
أَيْنَ
تُسَافِرْ أُسَافِرْ Kemanapun kamu bepergian, saya akan bepergian |
6 |
أَنَّى Dimanapun |
أَنَّى تَسْكُنْ أَسْكُنْ Dimanapun kamu tinggal, saya kan tinggal |
7 |
حَيْثُمَا Dimanapun |
حَيْثُمَا تَذْهَبْ
أَذْهَبْ Dimanapun kamu pergi, saya akan pergi |
8 |
كَيْفَمَا Bagaimanapun |
كَيْفَمَا
تَقْعُدْ أَقْعُدْ Bagaimanapun kamu cara kamu duduk, saya akan duduk |
9 |
أَيُّ Dimanapun /apapun |
أَيُّ
يَوْمٍ تُسَافِرْ أُسَافِرْ Di hari apapun kamu pergi, saya ikut pergi |
Lafadz
مَنْ
bukanlah huruf istifham melainkan huruf isim syarat yang
mengikat 2 kalimat yaitu kalimat syarat (menanam) dan kalimat
hasil (memanen/menuai). Contoh yang lain
lihat tabel di bawah ini.
5.
Isim
Istifham (اِسْمُ
الاِسْتِفْهَامِ) isim (kata
benda) yang digunakan untuk bertanya, meminta informasi atau dalam bahasa
Indonesia disebut ‘kata tanya’. Kata Tanya disebut adawatul istifham.
Adawatul Istifham
ada yang berupa huruf dan isim (istifham). Adapun yang berupa huruf
ada dua hamzah (أَ) dan هَلْ yang bermakna tasawwur/tashdiq (Apakah). Sedangkan yang
termasuk isim istifham adalah مَا (apa),
مَنْ (siapa),
مَتَى (kapan),
أَيْنَ (dimana),
كَمْ (berapa),
كَيْفَ (bagaimana),
أَيُّ (yang mana/mana saja). Contoh;
Ø مَنْ
يَأْكُلُ فِى الفَصْلِ؟ (Siapa yang
makan di kelas?)
Ø مَتَى
نَرْجِعُ مِن الْمَدْرَسَة؟ (Kapan kita
pulang sekolah?)
Ø أَيْنَ
بَيْتُكَ؟ (Dimana rumahmu?)
Ø كَمْ
عٌمْرُكَ؟ (Berapa umurmu?)
Ø كَيْفَ
حَالُكَ؟ (Bagaimana kabarmu?)
Semua isim istifham mabni
kecuali أَيُّ, huruf ini mengalami perubahan sesuai
sesuai kedudukannya dalam kalimat. Contoh
isim istifham أَيُّ yang mu’rab;
Ø أَيُّ قَلَمٍ تُحِبُّ؟ (Pulpen mana
yang kamu suka?)
Ø فِي أَيِّ
بَيْتٍ تَسْكُنُ؟ (di rumah mana kamu tinggal?)
6.
Isim
Fi’il (اِسْمُ
الفِعْلِ) adalah isim
(kata benda) yang bermakna fi’il (pekerjaan)
akan
tetapi tidak mempunyai tanda seperti fi’il. Isim Fi’il
ada 3 macam isim fi’il madhi, isim fi’il mudhari’, dan isim
fi’il amr.
a)
Isim Fi’il Madhi adalah isim
fi’il yang memiliki makna fi’il madhi. Contoh;
Ø هَيْهَاتَ bermakna بَعُدَ
(telah
jauh)
Ø سَرْعَانَ bermakna سَرُعَ
(telah
cepat)
Ø شَتَّانَ bermakna اِفْتَرَقَ
(telah
berpisah/berpecah)
b)
Isim
Fi’il Mudhari’ adalah isim fi’il yang
memiliki makna fi’il mudhari’. Contoh;
Ø آهْ bermakna أَتَوَجَّعُ (aku mengaduh)
Ø أَفٍّ bermakna أَتَضَجَّرُ (aku mengeluh)
Ø قَطْ bermakna يَكْفِي
(cukup)
Ø وَيْ bermakna أَتَعَجَّبُ (aku kagum)
c)
Isim
Fi’il Amr adalah isim fi’il yang memiliki
makna fi’il amr. Contoh;
Ø آمِيْن bermakna اِسْتَجِبْ (kabulkanlah!)
Ø هَيَّا bermakna أَسْرِعْ (cepatlah!)
Ø حَيَّ bermakna أَقْبِلْ (kemarilah!)
Ø إِيه bermakna زِدْ
(tambahlah!)
Ø صَهْ bermakna اُسْكُتْ
(diamlah!)
Ø هَاكَ bermakna خُذْ
(ambillah!)
Ø عَلَيْكَ bermakna اِلْزَمْ (berpeganglah)
Ø دُوْنَكَ bermakna خُذْ
(ambillah!)
Selain isim-isim fi’il yang
disebutkan diatas, ada juga isim fi’il amar yang dibentuk dari fi’il
tsulatsi mutasharrif wazan فَعَالٍ. Contoh;
Ø سَمَاعِ bermakna اِسْمَعْ (dengarkan!),
Ø حَذَارِ bermakna اِحْذَرْ (hati-hati!),
Ø دَفَاعِ bermakna اِدْفَعْ (belahlah).
7.
Sebagian
Dharaf (بَعْضُ
الظَّرْفِ) sebagian Isim
dharaf ada yang mu’rab (berubah) ada yang mabni (tetap).
Isim dharaf yang mabni adalah حَيْثُ (dimana), أَمْسِ (kemaren), الآنَ (sekarang), إِذْ (ketika), إِذَا (jika), إِذَا (jika), أَيْنَ (dimana), ثَمَّ (disana).
8.
Isim
‘Adad (اِسْمُ
العَدَدِ) Angka belasan
dari 11-19 kecuali 12 dalam Bahasa Arab hukumnya mabni fathah. Jadi
apapun I’rob-nya tetap berharakat fathah. Contoh;
أَحَدَ
عَشَرَ، ثَلاَثَةَ عَشَرَ، أَرْبَعَةَ عَشَرَ، خَمْسَةَ عَشَرَ، سِتَّةَ عَشَرَ،
سَبْعَةَ عَشَرَ، ثَمَانِيَةَ عَشَرَ، تِسْعَةَ عَشَرَ
7.
Ditinjau
Pada Pengecilanya (بِالنَّظَرِ
إِلَى تَصْغِيْرِهِ)
Isim
yang ditinjau berdasarkan pengecilanya mempunyai 3 wazan.
a)
فُعَيْلٌ
1.
جُسَيْمٌ =
Tubuhnya kecil
2.
أُسَيْدٌ =
Singa kecil
3.
نُعَيْلٌ =
Sandal kecil
b)
فُعَيْعِلٌ
1.
مُصَيْنِعٌ = Pabrik kecil
2.
دُفَيْتِرٌ = Buku kecil
3.
مُكَيْتِبٌ =
Kantor kecil
c)
فٌعَيْعِيْلٌ
1.
مُنَيْجِيْلٌ = Golok kecil
2.
مُفَيْتِيْحٌ = Kunci kecil
3.
مُنَيْشِيْرٌ =
Gergaji kecil
8.
Ditinjau
Pada Pengelompokannya/Kebangsaanya (بِالنَّظَرِ
إِلَى نِسْبَتِهِ)
Isim
ditinjau dari nisbat/kebangsaanya dengan cara menambah ya’ nisbat.
Contoh : شَافِع Menjadi
شَافِعِيٌّ
فَاطِمَةٌ
Menjadi فَاطِمِيَّةٌ
- Kata Tunjuk (اِسْمُ الإِشَارَةِ)
- Kata Sambung (اِسْمُ اْلمَوْصُوْلِ)
- Kata Ganti (اِسْمُ الضَّمِيْرِ)
- Pembagian Fi'il (تَقْسِيْمُ الفِعْلِ)
[1] Murdhi’un atinya ibu yang
menyusui, dan kata ummun artinya ibu, kedua contoh ini adalah kata yang
khusus untuk perempuan oleh karena itu termasuk kategori muannats.
[2] Pengertian
jamak taksir akan dibahas pada pembagian isim ditinjau pada
jumlah atau bilanganya.
[3] Untuk
macam-macam isim dhomir dan penggunaanya akan dibahas khusus di bab
selanjutnya tentang isim dhomir.
[4] Untuk
macam-macam Isim isyaroh dan penggunaanya akan dibahas khusus di bab
selanjutnya tentang Isim isyaroh.
[5] Untuk macam-macam Isim
maushul dan penggunaanya akan dibahas khusus di bab selanjutnya tentang Isim
maushul.
[6] Untuk
macam-macam isim dhomir dan penggunaanya akan dibahas khusus di bab
selanjutnya tentang isim dhomir.
[7] Untuk
macam-macam isim isyarahdan penggunaanya akan dibahas khusus di bab
selanjutnya tentang isim isyarah.
[8] Untuk macam-macam isim maushuldan penggunaanya akan dibahas khusus di bab selanjutnya tentang isim maushul.