Kita hidup di Indonesia yang
dikelilingi oleh lautan, sungai-sungai, danau, dan sebagainya. Selama ini kita
tidak pernah pusing akan kekurangan air tawar dan air minum. Kecuali di
beberapa daerah yang memang kondisi geografisnya minim sumber air tawar.
Beberapa daerah yang kekurangan sumber air tawar
biasanya berada di pegunungan dan pulau-pulau terpencil. Nah bagaiman jika
suatu saat kita terdampar di sebuah pulau kecil tak berpenduduk dimana tidak
ada sumber air sama sekali disitu?
Ada beberapa solusi untuk skenario tersebut,
pertama kita bisa mencari kelapa untuk diminum airnya, kedua kita bisa membuat penadah air hujan atau perangkap embun, ketiga kita bisa mendapatkan air dari tumbuhan, yang keempat kita bisa menyuling air laut
menjadi air tawar, tapi bagaimana caranya?
Prinsip Penyulingan Air Laut
Seperti yang telah kita ketahui bahwa air laut
merupakan zat campuran antara air tawar dan garam. Karena merupakan campuran
maka kedua elemen tersebut dapat dipisahkan.
Untuk memisahkan air tawar dengan garam kita harus memanaskan air
laut hingga terjadi proses penguapan, nah uap dari pemanasan ini lah yang nanti
akan kita 'tangkap' dan diproses menjadi air tawar.
Selain air laut prinsip penyulingan dapat
dilakukan pada air yang lain
Metode penyulingan air sederhana
1. Memisahkan air laut dengan menyuling
menggunakan panci
Caranya dengan mendidihkan air dalam suatu
wadah sehingga yang tertinggal didalam wadah tinggal garamnya saja. Uap air
hasil pendidihan tersebut harus kita tangkap agar tidak hilang begitu saja di
udara.
Untuk menangkap uap air ini sebenarnya harus menggunakan alat
khusus. Namun dalam kondisi survival kita bisa menggunakan panci dan gelas /
wadah alternatif lainnya.
Bahan dan Alat:
· Panci / Wadah untuk mendidihkan
air
· Gelas / Mangkuk/ Wadah yang
lebih kecil untuk menangkap uap air
· Tutup panci / Sesuatu untuk
menutupi panci yang bentuknya mengerucut ke bawah
Cara:
1. Masukkan gelas ke dalam panci, posisikan
tepat berada ditengah panci.
2. Isi panci dengan air laut namun jangan
sampai melebihi mulut gelas.
3. Kemudian tutup panci tersebut dengan tutup
panci yang posisinya kita balik.
4. Taruh panci diatas api, saat air laut
mendidih, maka uap air yang terkumpul di atas panci akan terkumpul di
tutupnya.
5. Karena tutupnya kita balik (sehingga
bentuknya mengerucut ke bawah) maka uap air tadi akan mengalir dan jatuh ke
dalam gelas yang kita taruh di tengah panci.
Nah air yang terkumpul di dalam gelas adalah
air hasil penguapan, uap tersebut sudah terpisah dari garam laut dan bisa kita
minum. Jika rasanya masih asin, bisa di suling lagi hingga benar-benar tawar
tapi konsekuensinya air yang terkumpul akan semakin sedikit.
Karena dalam kondisi survival kita mungkin
tidak akan membawa-bawa panci, maka silahakan berimproviasi dengan alat yang
ada, kalian bisa menggunakan kaleng, dan sebangsanya.
2. Memisahkan air laut dengan penguapan
matahari
Metode ini cara kerjanya sama dengan metode
pertama hanya saja kita tidak menggunakan panas dari api, melainkan panas dari
matahari untuk membuat air laut menguap. Bahan-bahan yang dibutuhkan pun lebih
fleksibel. Namun metode ini membutuhkan waktu yang lama dan cuaca yang bagus.
Bahan:
·
Wadah / Panci / Kaleng / Ember untuk air laut
·
Wadah kecil / gelas / kaleng kecil untuk
menampung uap air
·
Penutup kedap air, bisa dari plastik / mantel
/ bahan kedap air lainnya
·
Pemberat, bisa menggunakan kerikil / koin
logam, dsb.
besarnya wadah disesuaikan dengan kebutuhan,
semakin besar semakin baik, dan semakin lama.
Cara:
1. Masukan gelas / wadah kecil kedalam wadah
yang besar.
2. Isikan air kedalam wadah namun jangan
sampai melebihi tinggi gelas.
3. Tutup rapat wadah besar dengan plastik
penutup kemudian beri pemberat pada bagian tengahnya sehingga penutupnya mengerucut
menghadap gelas yang ada di dalam.
4. Taruh di tempat terbuka yang terkena
matahari langsung
5. Tunggu beberapa lama sampai air menguap
karena panas matahari dan uap airnya terkumpul ke dalam gelas.
Selain menggunakan dua metode survival dalam
menyuling air laut di atas. Kalian juga bisa membeli alat penyulingan portabel
yang dijual diluaran sana, biasanya mereka menggunakan metode reverse osmosis
alias filterisasi bertekanan. Namun harganya tidak murah yah….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar