Air Dalam Perspektif Islam
Air
merupakan komponen utama dalam kehidupan, sekitar 60 % dari tubuh manusia
tersusun dari air, dua pertiga dari bentuk bumi juga berupa lautan yang terdiri
oleh air. Di samping itu air juga memiliki fungsi sebagai pemelihara kehidupan
di Muka Bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan sangat memerlukan air untuk
keberlangsungan hidup mereka. Firman Allah SWT :
الَّذِيْ
جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءًۖ وَّاَنْزَلَ مِنَ
السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْۚ فَلَا
تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
“Dan
dia (Allah) telah menurunkan air (hujan) dari lamgit, kemudian dia mengeluarkan
(menghasilkan) dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian
semua. Maka janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu baginya, padahal kalian
mengetahui”. (Al Baqarah: 22)
A. Macam-macam Air
dalam Islam
Dalam
Islam sendiri air berperan penting sebagai syarat diterimanya ibadah salat,
yaitu sebagai alat atau sarana untuk bersuci baik dari hadas maupun najis.
Dengannya seorang muslim dapat beribadah secara sah karena telah memenuhi
syarat sahnya salat yaitu suci.Air disebutkan juga dalam hadis yang
diriwayatkan oleh sunan Abu daud Dari Sa’id bahwasanya Sa’ad mendatangi Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya,“Sedekah apa yang paling engkau
sukai.” Jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sedekah air.” (HR. Abu
Daud, no. 1679)Dalam riwayat lainnya yakniDari Sa’ad bin ‘Ubadah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata,
يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّ أُمَّ سَعْدٍ مَاتَتْ فَأَىُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ «
الْمَاءُ ». قَالَ فَحَفَرَ بِئْرًا وَقَالَ هَذِهِ لأُمِّ سَعْدٍ
“Wahai
Rasulullah, bahwasanya Ummu Sa’ad (ibundaku) meninggal dunia. Sedekah apakah
yang afdal untuknya?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sedekah
air.” Lantas Sa’ad pun menggali sumur untuk ibunya, lalu ia mengatakan, “Ini
sumur untuk Ummu Sa’ad (ibundaku).” (HR. Abu Daud, no. 1681)
Kedua
hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa air sangat penting bagi kehidupan
manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh sebab itu kita sebagai orang Islam harus bisa
memanfaatkan air secara maksimal.
Air memiliki berbagai macam jenis dan variasi. Para ulama mengklasifikasikan air menjadi 4
macam, yaitu :
a.
Air Mutlak
Air Mutlak adalah air yang suci secara zatnya serta dapat digunakan
untuk bersuci. Menurut Abi Suja’ ada 7 macam air yang masuk dalam kategori air
mutlak. Beliau mengatakan:
المياه
التي يجوز التطهير بها سبع مياه: ماء السماء، وماء البحر، وماء النهر، وماء البئر،
وماء العين, وماء الثلج، وماء البرد
“Air yang dapat digunakan untuk bersuci ada tujuh macam yaitu air
hujan, air laut, air sungai, air sumur, air sumber, air salju, dan air es.“
b.
Air
Musyammas
Air Musyammas adalah air yang telah dipanaskan dibawah terik panas
matahari dengan mengunakan wadah logam kecuali emas dan perak seperti besi dan
baja. Air ini suci secara materinya dan dapat digunakan untuk menghilangkan
hadas dan najis namun dihukumi makruh
dalam penggunaannya pada tubuh seperti untuk wudu dan mandi, sedangkan untuk
mencuci pakaian air ini dihukumi mubah.
c.
Air
Musta’mal dan Mutaghayyar
Air pada klasifikasi ini dihukumi suci secara materinya namun tidak
dapat digunakan untuk bersuci. Air Musta’mal yaitu Air yang sudah digunakan
untuk menghilangkan hadas atau najis, tatkala tidak berubah sifatnya dan tidak
bertambah ukurannya setelah terpisah dari tempat yang dibasuh. Contoh : Air
bekas mandi atau wudhu.
Air Mutaghayyar yaitu Air yang telah berubah salah satu sifatnya
(baik warna, bau, atau rasa) karena telah tercampur oleh sesuatu yang suci
dengan perubahan yang mencegah kemutlakan nama air tersebut. Contonya yaitu Air
sumur yang telah tercampur kopi, maka kemutlakan nama air (sumur).
B.
Fungsi air dalam
Islam
Islam menekankan pentingnya fungsi air dalam kehidupan. Air
diciptakan Allah Swt untuk kehidupan dan tidak ada kehidupan tanpa air.
1.
Air
sebagai komponen pertumbuhan tanaman disebutkan dalam surat al hajj ayat 63
أَلَمْ تَرَ
أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَتُصْبِحُ الْأَرْضُ مُخْضَرَّةً ۗ
إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
Artinya : “Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan
air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus
lagi Maha Mengetahui.”
Berdasar ayat diatas, bisa kita simpulkan bahwa air adalah komponen penting untuk
menumbuhkan buah–buahan, pepohonan, dan tanaman–tanaman lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa air adalah
salah satu faktor pendukung terjadinya pertumbuhan tanaman.
Hal ini disebabkan karena air yang mengandung unsur mineral diserap
oleh akar tanaman, yang kemudian disalurkan oleh batang ke dedaunan pohon. Ini
menunjukkan bahwa Al-Quran cukup konsern dalam membahas hal–hal yang berkaitan
dengan agraria sebagai salah satu alternatif cara manusia untuk bertahan
hidup.Tidak hanya tumbuhan, di ayat 30 surat Al-Anbiya’ juga disampaikan bahwa
segala sesuatu yang hidup itu berasal dari air:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ
الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Artinya: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa segala sesuatu yang ada di bumi
membutuhkan air. Sebagai orang islam kita harus percaya bahwa air merupakan
komponen penting dengan cara menjaga dan memanfaatkan air dengan benar
2.
Air
sarana hidup bersih
fungsi air dalam Al-Quran tertera dalam surat Al-Anfal ayat 11. Di
ayat ini Air dikatakan sebagai sarana hidup bersih. Berikut bunyi ayatnya:
إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِنْهُ
وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ وَيُذْهِبَ
عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَى قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ
الْأَقْدَامَ
Artinya : “(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk
sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu air
(hujan) dari langit untuk mensucikan kamu dengan air itu dan menghilangkan dari
kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh
dengannya telapak kaki(mu)”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa air berfungsi untuk media hidup bersih,
seperti mandi, wudhu dan untuk membersihkan suatu yang kotor. Fungsi ini sangat
penting untuk kelangsungan hidup mamusia, hamper 80% hidup manusia membutuhkan
air.
3.
air
sebagai sumber pelepas dahaga.
fungsi air dalam Al-Quran kali ini
tertera dalam surat Al-Hijr ayat 22 :
وَأَرْسَلْنَا
الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ
وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ
Artinya : “Dan Kami telah
meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah
kamu yang menyimpannya”.
Air sebagai sumber pelepas dahaga merupakan fungsi yang paling
utama.. Selain sebagai media pelepas dahaga, air juga memenuhi kebutuhan
manusia akan mineral dan menjaga kinerja organ tubuh agar lebih maksimal.
Selain itu, ayat ini juga menyatakan bahwa air adalah tanda kekuasaan Allah,
sehingga kosakata yang digunakan adalah Asqaa-yusqii (meminumkan), hal ini
diperkuat dengan frasa wa maa antum lahu bi khaaziniin, yang menunjukkan bahwa
manusia tak berdaya dalam menampung maupun membuat air.
Demikianlah fungsi–fungsi air yang disebutkan dalam Al-Quran. Ini
menunjukkan pada kita bahwa Al-Quran benar-benar merupakan Big Book petunjuk
bagi seluruh umat manusia. Selain tentang fungsi air, petunjuk yang dapat kita
ambil dari ayat-ayat di atas adalah pentingnya menjaga dan merawat sumber daya
alam tersebut
Pelestarian air antara lain bisa dengan menghemat dalam
penggunaannya, baik untuk bebersih maupun untuk dikonsumsi, menjaga air bersih
agar tidak terkontaminasi, tercampur dengan limbah pabrik atau yang lainnya.
Alam itu paling tahu cara berterimakasih, setiap yang manusia berikan padanya,
ia akan membalasnya dengan serupa.
C.
Air ,Agama dan teknologi
Air merupakan molekul kimia penting bagi kehidupan seluruh makhluk
di bumi. Salah satu faktor utama yang membuat bumi menjadi satu-satunya planet
layak huni yaitu tersedianya air.Tantangan terkait dengan air saat ini meliputi
langkanya ketersediaan air bersih, kurangnya infrastruktur manajemen air yang
tahan terhadap perubahan iklim, serta tuntutan terhadap infrastruktur yang
terjangkau oleh masyarakat. Ancaman krisis air tidak hanya menimpa masyarakat
di wilayah tertentu, melainkan sudah menjadi ancaman bagi seluruh masyarakat
dunia, termasuk di Indonesia.
Untuk mengatasi problematika tentang air, manusia telah dibekali
Al-Qur'an sebagai tuntunan praktis
manusia berupa langkah-langkah penting bagaimana memahami alam agar dicapai
manfaat yang maksimal.
Selain itu manusia juga dibekali dua potensi yang luar biasa yaitu
potensi fitriyah (di dalam diri manusia)
dan potensi sumber daya alam (di luar diri manusia). Apabila manusia
bisa menggunakan dua potensi tersebut maka akan terwujud sebuah teknologi yang
dapat menyelesaikan problematika yang ada. al-Qur’an memerintahkan kepada
manusia untuk mengenali secara seksama alam sekitarnya seraya mengetahui
sifat-sifat dan proses-proses alamiah yang terjadi di dalamnya. Perintah ini, misalnya,
ditegaskan di dalam surat Yunus ayat 101.
قُلِ
انْظُرُوْا مَاذَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَا تُغْنِى الْاٰيٰتُ
وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُوْنَ
Artinya : Katakanlah, "Perhatikanlah apa yang ada di langit
dan di bumi." Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul
yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”.
Dari ayat diatas dapat dipahami bahwa manusia harus memperhatikan apapun yang ada
disekitarnya dengan seksama lalu mengolah yang ada di bumi dengan mengunakan
akal manusia sehingga dapat menjadi sebuah teknologi baru. Islam pernah menjadi
ahli dan penemu di berbagai teknologi
air pada masa klasik, namun sekarang kemajuan
teknologi air dalam islam tidak
semaju pada saat klasik. Oleh sebab kita sebagai orang Islam harus bisa
menghubungkan antara Air, Agama dan teknologi. Hal tersebut diperlukan agar
kita bisa menyelesaikan problematika pada masa sekarang.
D.
Konservasi Air ala Rasulullah (keep your water save your Earth)
Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup di dunia. Bagi manusia, selain untuk keperluan mendasar seperti minum dan
sanitasi, air juga sangat dibutuhkan oleh pertanian dan industri.Saat ini kita
dihadapkan pada isu krisis air. The
World Economic Forum menempatkan krisis air pada urutan keempat pada kategori
Ancaman global berdampak luas pada laporan tahun 2019 (World Economic Forum
2019). Krisis air disebabkan karena air terlalu banyak, terlalu sedikit atau
pencemaran air.
Kebutuhan terhadap akses air bersih akan terus meningkat seiring
dengan pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas
hidup. Pada tahun 2025, diprediksi sekitar 1,8 miliar orang akan tinggal di
wilayah atau negara dengan krisis air. Pada tahun 2030, kebutuhan air lebih
banyak 40 persen dibanding pasokannya. Islam mengajarkan bahwa air merupakan
karunia dan nikmat yang Allah Swt berikan kepada manusia. Air ialah sumber
kehidupan. Sebagai manusia kita wajib bersyukur atas nikmat air ini dengan cara
mengelola dan menjaganya. Dalam Islam diajarkan beberapa prinsip dalam
pengelolaan air, di antaranya:
a.
Air
merupakan hak milik bersama
Dalam Islam, seseorang tidak berhak menahan air untuk mengalir ke
tempat lain. "Rasulullah Saw bersabda: Janganlah kalian menahan limpahan
air untuk mengalir, hingga mematikan padang gembala (HR Bukhari)."
Bahkan dalam Islam seseorang didorong untuk menjadikan sumber air
sebagai wakaf yang bernilai sangat tinggi di sisi Allah Swt. Rasulullah Saw
bersabda: Sebaik-baik sedekah ialah mengalirkan air minum (HR As-Suyuti).
Rosulullah mengajarkan manusia agar tidak menganggap air adalah hak
pribadi manusia atau diperjual belikan. hal tersebut dikarenakan air itu milik
Allah, kita sebagai manusia hanya berhak memanfaatkanya saja dan menganggap
bahwa air adalah rizki dari Allah untuk manusia.
b.
Memggunakan air dengan secukupnya (Israf)
Islam juga memerintahkan umatnya agar tidak israf (boros) dalam
penggunaan air. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw berwudu
menggunakan satu Mud air dan ketika mandi besar menggunakan satu Sha’ hingga
lima mud air (HR Bukhari Muslim).
Hadia diatas menunjukkan
bahwa untuk pelaksanaan ibadah saja dilarang untuk berlebihan, apalagi untuk
kegiatan lainnya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umat Islam saat
ini menggunakan sekitar 5 liter air untuk berwudu. Maka ini perlu dijadikan
catatan agar kita mulai berhemat dalam penggunaan air termasuk untuk beribadah
seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.
c.
Tidak
mencemari air
Hal lain yang dilarang di dalam Islam ialah mencemari sumber-sumber
air seperti mata air, sumur dan danau. Rasulullah Saw bersabda: “Takutlah
kalian dari tiga hal yang mendatangkan laknat: buang hajat di tempat air
mengalir, di tengah jalan, dan di tempat berteduh” (HR Abu Daud).
Pada hadis diatas dijelaskan secara tegas bahwa Rasulullah melarang
manusia untuk mencemari Air, karena akan membahayakan bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup. Hal tersebut dikarenakan Air mempunyai fungsi sebagai sumber
kehidupan seluruh makhluk hidup.
d.
Memelihara
ekosistem air
Islam juga menuntut umatnya untuk menjaga sumber daya air dengan
menjaga ekosistem air. Pada hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari sebagai
berikut:
Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menumbuhkan tanaman
kemudian dimakan oleh burung, manusia atau hewan melainkan akan dicatat baginya
pahala sedekah”(HR Bukhari).
Hadis tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah menyuruh untuk menjaga
ekosistem air dengan cara menanam pohon disekeliling sumber air agar tidak
mudah untuk tercemar dan air akan tetap bisa digunakan untuk kebutuhan seluruh
makhluk hidup.
Pemeliharaan ekosistem air merupakan prinsip yang sangat penting,
karena air yang berada pada ekosistem yang memadai akan air tersimpan di dalam
tanah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pohon dapat meningkatkan resapan
air.
Manusia hendaknya mengikuti prinsip-prinsip yang diajarkan oleh
Rasulullah Saw dalam mengelola sumber daya air, bahkan mengupayakan berbagai
inovasi untuk kelestarian air bagi umat manusia, maka ancaman krisis air dapat
dihindari. Oleh karena itu, menjadi kewajiban para ilmuwan dan ulama untuk
menanamkan kesadaran terkait pentingnya menjaga kelestarian air dan lingkungan
di tengah-tengah masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar