Kebutuhan Air dalam kehidupan di bumi ini ternyata memiliki peran utama yang tidak bisa diremehkan, maka untuk keberlangsungan kehidupan ini, makhluk hidup membutuhkan air yang dapat dikonsumsi secara sehat terutama bagi manusi.
Salah satu upaya untuk mendapatkan pemenuhan
kebutuhan air bersih dengan cara penjernihan air. Dengan berbagai cara maupun
tekniknya untuk mendapatkan air yang sesuai maka dapat menggunakan teknik
penjernihan air secara sederhana.
Berikut tahapan yang dapat dilakukan adalah :
a.
Pengendapan
b.
Penyaringan
Pengendapan merupakan salah satu metode pemisahan unsur-unsur logam yang terlarut yang
banyak digunakan. Pengendapan dilakukan dengan
mengubah ion logam yang akan dipisahkan menjadi suatu fasa baru yaitu dalam
bentuk padatan (endapan).
Reaksi pengendapan dapat digunakan untuk membuat pigmen, mengeluarkan garam dari air dalam pengolahan air,
dan dalam analisis anorganik kualitatif klasik.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses
pengendapan, yaitu : pH larutan,
suhu pengendapan, konsentrasi pengendap, waktu pengendapan, dan kecepatan
pengadukan(Sukarsono dkk., 1966 : 55 ).
Endapan mungkin
berupa kristal atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan
penyaringan atau pemusingan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu lewat jenuh dengan zat bersangkutan. Kelarutan (S) suatu endapan, menurut definisi adalah
sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya.
Contoh reaksi
pengendapan yang umum diantaranya reaksi
perak nitrat (AgNO3) yang ditambahkan dalam larutan yang mengandung
kalium klorida (KCl), menghasilkan endapan putih, perak klorida (AgCl).
Sistem Penyaringan Air dari Bahan Alami dan Buatan
Pengolahan air bersih sangat dibutuhkan demi kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Usaha ini sudah dilakukan dari dulu sampai sekarang, tetapi akhir-akhir ini kondisi air sudah sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh adanya polusi tanah yang diakibatkan oleh pembuangan-pembuangan limbah pabrik terutama sampah anorganik dan sampah anorganik dari masyarakat. Penebangan pohon secara liar dan tidak terkendali tanpa memperhatikan keseimbangan alam juga berdampak pada kualitas air tanah.
Secara umum proses penjernihan air berguna untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk memperoleh air yang kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air. Proses ini mempunyai tujuan-tujuan sebagai
berikut.
a. Menghilangkan gas-gas terlarut.
b. Menghilangkan rasa yang tidak enak.
c. Membasmi bakteri pathogen yang sangat berbahaya.
d. Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan pada
pipa dan saluran air.
Ada beberapa macam cara sederhana untuk mendapatkan air bersih. Cara yang paling
mudah adalah dengan teknik penyaringan dan teknik
pengendapan.
a) Teknik penyaringan
Beberapa cara sederhana untuk penyaringan air sebagai berikut.
(1) Saringan kain katun
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana
atau paling mudah. Air keruh
disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh tersebut.
Air hasil saringan
tergantung dari ketebalan dan kerapatan
kain yang digunakan.
(2) Saringan kapas
Teknik saringan air ini dapat
memberikan
hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya.
Seperti
halnya penyaringan
dengan kain katun, penyaringan
dengan kapas juga dapat
membersihkan air dari kotoran
dan organisme kecil yang ada dalam
air keruh.
Hasil saringan juga
tergantung pada
ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
(3) Aerasi
Aerasi merupakan
proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen
ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen
ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana
yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat
dikurangi atau
dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut
dalam air seperti
besi dan mangan akan teroksidasi
dan secara
cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat
dihilangkan
melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
(4) Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan
saringan
air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada
bagian atas
dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati
lapisan pasir terlebih
dahulu baru
kemudian melewati lapisan
kerikil.
(5) Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat
seperti halnya saringan
pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian
atas dan kerikil pada bagian
bawah.
Namun arah
penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan
jalan menyaring
air baku melewati lapisan
kerikil terlebih dahulu, sebelum
melewati lapisan pasir.
(6) Graffiti-fed filtering system
Gravity-fed filtering system merupakan gabungan
dari Saringan Pasir Cepat (SPC) dan Saringan Pasir Lambat (SPL). Air bersih dihasilkan
melalui
dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat (SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian
hasilnya disaring kembali menggunakan
(7) Kapur gamping
K apur
gamping ber fungsi
untuk pengendapan tetapi membutuhkan waktu hingga 24 jam. Selain itu, kapur gamping berfungsi untuk menaikkan pH air tetapi
tidak
berfungsi untuk membunuh kuman, virus, dan bakteri.
(8) Arang
batok kelapa
Bahan ini berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air, dan juga menjernih air.
Gambar Bahan Alami dan Buatan
3 buah wadah dapat berupa tong, drum, ember ataupun sambungan kaleng/botol plastik yang berfungsi sebagai wadah pengendapan, wadah penyaringan, dan wadah tempat air bersih.
Batu kali
Ijuk
Pasir halus
Arang tempurung kelapa
Batu zeolit
Kerikil
Batu-batu kecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar