HOME

16 Juni, 2016

PENGEMBANGAN ISI KURIKULUM



PENGEMBANGAN ISI KURIKULUM
1.      PENGERTIAN ISI/MATERI
Isi program kurikulum atau bahan ajar adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada siswa sebagai pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi mata-mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa dan isi program masing-masing mata pelajaran tersebut.[1] Jenis-jenis mata pelajaran ditentukan atas dasar tujuan institusional atau tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan (sekolah/madrasah/pondok pesantren dan lembaga pendidikan lain yang bersangkutan).
Mata-mata pelajaran yang berisi materi-materi pokok dan program yang ditawarkan kepada siswa untuk dipelajari pada hakikatnya adalah isi kurikulum atau ada pula yang menyebutnya dengan silabus. Dalam silabusterdapat tujuan kurikuler (standar kompetensi), tujuan pembelajaran (kompetensi dasar), indiKator dan materi pokok/pembelajaran beserta uraianya. Uraian materi pokok inilah yang dijadikan dasar pengambilan dan penentuan materi ajar dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas oleh guru. Penetun pokok-pokok bahasan atau materi pokok didasarkan atas standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator.
Secara umum, isi kurikulum dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: (1) logika, yaitu pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan prosedur keilmuan, (2) etika, yaitu pengetahuan tentang baik-buruk, nilai, dan moral, (3) estetika, yaitu pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seni.[2]
2.      FUNGSI ISI DITINJAU DARI STRUKTUR KURIKULUM
Pada kurikulum pendidikan formal, pada umumnya organisasi isi/materi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajaran dan/atau bidang studi yang tertuang dalam struktur kurikulum sesuai dengan tujuan institusional masing-masing. Dalam struktur tersebut diatur pula alokasi waktu yang diberikan untuk setiap bidang studi atau mata pelajaran pada setiap mingguya.
Ditinjau dari fungsi mata pelajaran, struktur kurikulum dapat dikategorikan sebagai berikut:[3]
1.      Pendidikan umum (general education) yakni mata pelajaran yang diberikan kepada siswa dengan tujuan membina para siswa menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab, sesuai dengan falsafah bangsanya. Mata pelajaran yang termasuk di dalamnya antara lain agama, pancasila, olahraga, kesenian, kesehatan, atau MKDU untuk perguruan tinggi.
2.      Pendidikan akademik, yaitu mata pelajaran yang bertujuan membina kemampuan intelektual para siswa sebagai dasar bagi penegembangan pendidikan selanjutnya misalnya, matematika, Ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, bahasa dan lain-lainnya sesuai dengan tingkat dan jenis pendidikan yang ditekuninya.
3.      Pendidikan keahlian/profesi, yakni mata pelajaran yang bertujuan membina para siswa menjadi tenaga-tenaga semi  professional di bidangnya sebagai dasar memasuki dunia kerja, semisal mata pelajaran kependidikan bagi sekolah guru dan fisika terapan bagi sekolah teknik.
4.      Pendidikan keterampilan, yakni mata pelajaran yang diberikan kepada siswa dengan tujuan memberikan beberapa keterampilan khusus yang dipandang berguna bagi kehidupan siswa di kemudian hari.
Setelah mata pelajaran ditetapkan lalu disusunlah silabus mata pelajaran yang berisi pokok-pokok bahan pembelajaran, yang di dalamnya berisi tentang standar kompetensi pelajaran, kompetensi dasar mata pelajaran, hasil belajar, materi pokok dan indikator tercapainya hasil belajar.
3.      ASPEK-ASPEK ISI KURIKULUM
Aspek-aspek yang ada dalam isi kurikulum yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum antara lain:[4]
1.      Teori, yaitu seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling berhubungan.
2.      Konsep, yaitu suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi-organisasi dari kekhususuan-kekhususan. Suatu konsep sebenarnya adalah definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala. Konsep merupakan definisi dari apa yang perlu diamati dan menentukan variable-variabel mana yang ada hubungan empiris.
3.      Generalisasi, yaitu kesimpulan umum berdasarkan kesimpulan hal-hal yang khusus, bersumber dari hasil analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.
4.      Prinsip, yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep . prinsip biasa disebut hokum atau generalisasi.
5.      Prosedur, yaitu serangkaian langkah-langkah yang berurutan yang ada dalam materi pelajaran dan harus dilakukan oleh siswa.
6.      Fakta, yaitu sejumlah informasi khusus dalam materi yang dipandang mempunyai kedudukan penting.
7.      Istilah, yaitu kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus, yang diperkenalkan dalam materi.
8.      Contoh atau ilustrasi, suatu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memeperjelas, sehingga suatu uraian /pendapat menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti oleh pihak lain.
9.      Definisi, yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian suatu hal, suatu kata dalam garis besarnya
10.  Preposisi, yaitu suatu peryataan atau pendapat yang tak perlu diberi argumentasi. Preposisi hamper sama dengan asumsi dan paradigm, tanpa pembuktian dan sudah dianggap benar.
4.      LANDASAN PENGEMBANGAN ISI
Dalam pengembangan isi perlu landasan yang kuat agar tujuan kurikulum tercapai sesuai kebutuhan. Pada umumnya landasan pengembangan isi antara lain:[5]
1.                              Landasan filosofis
Dalam pengembangan isi , filsafat menjawab hal-hal mendasar bagi perkembangan kurikulum, antara lain ke mana peserta didik akan di bawa? Apa hakikat pengetahuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik? Norma atau system yang bagaimana yang harus ditrasformasikan kepada peserta didik sebagai generasi penerus? Bagaimana proses pendidikan harus dijalankan.
2.                              Landasan psikologis
Pengembangan kurikulum dipengaruhi oleh kondisi psikologi individu yang terlibat di dalamnya, karena apa yang ingin disampaikan menuntut peserta didik untuk melakukan perbuatan belajar atau sering disebut proses belajar. Dalam proses pembelajaran juga terjadi interaksi yang bersifat multi arah antara peserta didik dan pendidik. Untuk itu, paling tidak dalam pengembangan kurikulum diperlukan dua landasan psikologi, yaitu psikologi belajar dan psikologi perkembangan. Kedua landasan ini dianggap penting terutama dalam memilih dan menyusun isi kurikulum.
3.                              Landasa Sosiologis
Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan peserta didik hidup dalam kehidupan masyarakat. Asumsinya adalah peserta didik berasal dari masyarakat, dididik oleh masyarakat, dan harus kembali ke masyarakat. Ketika peserta didik kembali ke masyarakat tentu dia harus di bekali dengan sejumlah kompetensi, sehingga dia dapat berbakti dan berguna kepada masyarakat. Kompetensi yang dimaksud adalah sejumlah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperoleh peserta didik melalui berbagai kegiatan dan pengalaman belajar di sekolah.
4.                              Landasan ilmu pengetahuan dan tekhlonogi (IPTEK)
Pengembangan isi kurikulum harus dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik untuk lebih banyak mengahsilkan tekhlonogi baru sesuai dengan perkembangan zaman dan karakteristik masyarakat Indonesia. Pengembangan isi kurikulum harus difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk mengenali dan merevitalisasi produk tekhlonogi yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesian sesuai perkembangan ilm pengetahuan dan tekhlonogi.
5.      KRITERIA MERANCANG ISI
Dalam menentukan isi kurikulum baik yang berkenaan dengan pengetahuan ilmiah maupun pengalaman belajar disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teklonogi.
Ada beberapa kriteria yang bisa digunakan dalam merancang isi kurikulum, yaitu:[6]
1.      Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa, artinya sejalan dengan tahap perkembangan anak.
2.      Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial, artinya sesuai dengan tuntutan hidup nyata dalam masyarakat.
3.      Isi kurikulum dapat mencapai tujuan yang komprehensif, artinya mengandung aspek intelektual, moral, sosial, dan skill secara integral.
4.      Isi kurikulum harus berisikan bahan pelajaran yang jelas, teori, prinsip, bukan hanya sekedar informasi yang teorinya masih samar-samar.
5.      Isi kurikulum harus dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan, ini dikarenakan isi kurikulum berupa program pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dalam mengantarkan anak didik mencapai tujuan pendidikan. Jadi kurikulum tidak hanya berisikan pengetahuan ilmiah berupa daftar mata pelajaran semata tanpa menghentikan pengalaman belajar yang bermakna, justru sebaliknya mata pelajaran itu hanyalah merupakan kemasan pengalaman belajar yang bermakna yang sangat dibutuhkan leh anak didik dalam hidupnya.
6.      LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN ISI
Langkah-langkah pengembangan isi kurikulum sebagai berikut:[7]
1.                  Identifikasi kebutuhan
2.                  Merumuskan misi kurikulum
3.                  Menentukan anggaran biaya
4.                  Membentuk tim pengembang
5.                  Menyusun runag lingkup dan urutan bahan
6.                  Menganilisis bahan
7.                  Menilai bahan
8.                  Mengadopsi bahan
9.                  Mendistribusikan, menggunakan, dan menggawasi penggunaan bahan.


[1] Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, PT. Remaja Rosdakarya : Bandung, 2015. Hal. 62.
[2] Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung, 2012.h. 88-89.
[3] Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Islam, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2011.h. 10-11.
[4] Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung, 2012. hal 89.
[5] Ibid., hal 47.
[6] Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Islam, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2011.h. 9-10.
[7] Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung, 2012.h. 92.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...