PENGEMBANGAN
ISI KURIKULUM
1. PENGERTIAN
ISI/MATERI
Isi
program kurikulum atau bahan ajar adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada
siswa sebagai pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan.
Isi kurikulum meliputi mata-mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa dan
isi program masing-masing mata pelajaran tersebut.[1]
Jenis-jenis mata pelajaran ditentukan atas dasar tujuan institusional atau
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan (sekolah/madrasah/pondok pesantren
dan lembaga pendidikan lain yang bersangkutan).
Mata-mata
pelajaran yang berisi materi-materi pokok dan program yang ditawarkan kepada
siswa untuk dipelajari pada hakikatnya adalah isi kurikulum atau ada pula yang
menyebutnya dengan silabus. Dalam silabusterdapat tujuan kurikuler (standar
kompetensi), tujuan pembelajaran (kompetensi dasar), indiKator dan materi
pokok/pembelajaran beserta uraianya. Uraian materi pokok inilah yang dijadikan
dasar pengambilan dan penentuan materi ajar dalam setiap kegiatan pembelajaran
di kelas oleh guru. Penetun pokok-pokok bahasan atau materi pokok didasarkan
atas standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator.
Secara
umum, isi kurikulum dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: (1) logika,
yaitu pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan prosedur keilmuan, (2)
etika, yaitu pengetahuan tentang baik-buruk, nilai, dan moral, (3) estetika,
yaitu pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seni.[2]
2. FUNGSI ISI
DITINJAU DARI STRUKTUR KURIKULUM
Pada
kurikulum pendidikan formal, pada umumnya organisasi isi/materi kurikulum
disusun dalam bentuk mata pelajaran dan/atau bidang studi yang tertuang dalam
struktur kurikulum sesuai dengan tujuan institusional masing-masing. Dalam
struktur tersebut diatur pula alokasi waktu yang diberikan untuk setiap bidang
studi atau mata pelajaran pada setiap mingguya.
Ditinjau
dari fungsi mata pelajaran, struktur kurikulum dapat dikategorikan sebagai
berikut:[3]
1. Pendidikan
umum (general education) yakni mata
pelajaran yang diberikan kepada siswa dengan tujuan membina para siswa menjadi
warga Negara yang baik dan bertanggung jawab, sesuai dengan falsafah bangsanya.
Mata pelajaran yang termasuk di dalamnya antara lain agama, pancasila,
olahraga, kesenian, kesehatan, atau MKDU untuk perguruan tinggi.
2. Pendidikan
akademik, yaitu mata pelajaran yang bertujuan membina kemampuan intelektual
para siswa sebagai dasar bagi penegembangan pendidikan selanjutnya misalnya,
matematika, Ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, bahasa dan
lain-lainnya sesuai dengan tingkat dan jenis pendidikan yang ditekuninya.
3. Pendidikan
keahlian/profesi, yakni mata pelajaran yang bertujuan membina para siswa
menjadi tenaga-tenaga semi professional
di bidangnya sebagai dasar memasuki dunia kerja, semisal mata pelajaran
kependidikan bagi sekolah guru dan fisika terapan bagi sekolah teknik.
4. Pendidikan
keterampilan, yakni mata pelajaran yang diberikan kepada siswa dengan tujuan
memberikan beberapa keterampilan khusus yang dipandang berguna bagi kehidupan
siswa di kemudian hari.
Setelah
mata pelajaran ditetapkan lalu disusunlah silabus mata pelajaran yang berisi
pokok-pokok bahan pembelajaran, yang di dalamnya berisi tentang standar
kompetensi pelajaran, kompetensi dasar mata pelajaran, hasil belajar, materi
pokok dan indikator tercapainya hasil belajar.
3. ASPEK-ASPEK ISI
KURIKULUM
Aspek-aspek
yang ada dalam isi kurikulum yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
kurikulum antara lain:[4]
1. Teori,
yaitu seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling
berhubungan.
2. Konsep,
yaitu suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi-organisasi dari
kekhususuan-kekhususan. Suatu konsep sebenarnya adalah definisi singkat dari
sekelompok fakta atau gejala. Konsep merupakan definisi dari apa yang perlu
diamati dan menentukan variable-variabel mana yang ada hubungan empiris.
3. Generalisasi,
yaitu kesimpulan umum berdasarkan kesimpulan hal-hal yang khusus, bersumber
dari hasil analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.
4. Prinsip,
yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan
antara beberapa konsep . prinsip biasa disebut hokum atau generalisasi.
5. Prosedur,
yaitu serangkaian langkah-langkah yang berurutan yang ada dalam materi
pelajaran dan harus dilakukan oleh siswa.
6. Fakta,
yaitu sejumlah informasi khusus dalam materi yang dipandang mempunyai kedudukan
penting.
7. Istilah,
yaitu kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus, yang diperkenalkan dalam
materi.
8. Contoh
atau ilustrasi, suatu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk
memeperjelas, sehingga suatu uraian /pendapat menjadi lebih jelas dan mudah
dimengerti oleh pihak lain.
9. Definisi,
yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian suatu hal, suatu kata dalam
garis besarnya
10. Preposisi,
yaitu suatu peryataan atau pendapat yang tak perlu diberi argumentasi.
Preposisi hamper sama dengan asumsi dan paradigm, tanpa pembuktian dan sudah
dianggap benar.
4. LANDASAN
PENGEMBANGAN ISI
Dalam
pengembangan isi perlu landasan yang kuat agar tujuan kurikulum tercapai sesuai
kebutuhan. Pada umumnya landasan pengembangan isi antara lain:[5]
1.
Landasan
filosofis
Dalam pengembangan isi , filsafat menjawab hal-hal
mendasar bagi perkembangan kurikulum, antara lain ke mana peserta didik akan di
bawa? Apa hakikat pengetahuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik?
Norma atau system yang bagaimana yang harus ditrasformasikan kepada peserta
didik sebagai generasi penerus? Bagaimana proses pendidikan harus dijalankan.
2.
Landasan
psikologis
Pengembangan kurikulum dipengaruhi oleh kondisi
psikologi individu yang terlibat di dalamnya, karena apa yang ingin disampaikan
menuntut peserta didik untuk melakukan perbuatan belajar atau sering disebut
proses belajar. Dalam proses pembelajaran juga terjadi interaksi yang bersifat
multi arah antara peserta didik dan pendidik. Untuk itu, paling tidak dalam
pengembangan kurikulum diperlukan dua landasan psikologi, yaitu psikologi
belajar dan psikologi perkembangan. Kedua landasan ini dianggap penting
terutama dalam memilih dan menyusun isi kurikulum.
3.
Landasa
Sosiologis
Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk
mempersiapkan peserta didik hidup dalam kehidupan masyarakat. Asumsinya adalah
peserta didik berasal dari masyarakat, dididik oleh masyarakat, dan harus
kembali ke masyarakat. Ketika peserta didik kembali ke masyarakat tentu dia
harus di bekali dengan sejumlah kompetensi, sehingga dia dapat berbakti dan
berguna kepada masyarakat. Kompetensi yang dimaksud adalah sejumlah
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperoleh peserta didik
melalui berbagai kegiatan dan pengalaman belajar di sekolah.
4.
Landasan ilmu
pengetahuan dan tekhlonogi (IPTEK)
Pengembangan isi kurikulum harus dapat meningkatkan
dan mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik untuk lebih banyak
mengahsilkan tekhlonogi baru sesuai dengan perkembangan zaman dan karakteristik
masyarakat Indonesia. Pengembangan isi kurikulum harus difokuskan pada
kemampuan peserta didik untuk mengenali dan merevitalisasi produk tekhlonogi
yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesian sesuai perkembangan ilm
pengetahuan dan tekhlonogi.
5. KRITERIA
MERANCANG ISI
Dalam
menentukan isi kurikulum baik yang berkenaan dengan pengetahuan ilmiah maupun
pengalaman belajar disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan,
perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, tuntutan dan kebutuhan masyarakat
serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teklonogi.
Ada
beberapa kriteria yang bisa digunakan dalam merancang isi kurikulum, yaitu:[6]
1. Isi
kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa, artinya
sejalan dengan tahap perkembangan anak.
2. Isi
kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial, artinya sesuai dengan tuntutan
hidup nyata dalam masyarakat.
3. Isi
kurikulum dapat mencapai tujuan yang komprehensif, artinya mengandung aspek
intelektual, moral, sosial, dan skill secara
integral.
4. Isi
kurikulum harus berisikan bahan pelajaran yang jelas, teori, prinsip, bukan
hanya sekedar informasi yang teorinya masih samar-samar.
5. Isi
kurikulum harus dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan, ini dikarenakan
isi kurikulum berupa program pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru
dalam mengantarkan anak didik mencapai tujuan pendidikan. Jadi kurikulum tidak
hanya berisikan pengetahuan ilmiah berupa daftar mata pelajaran semata tanpa
menghentikan pengalaman belajar yang bermakna, justru sebaliknya mata pelajaran
itu hanyalah merupakan kemasan pengalaman belajar yang bermakna yang sangat
dibutuhkan leh anak didik dalam hidupnya.
6. LANGKAH-LANGKAH
PENGEMBANGAN ISI
Langkah-langkah
pengembangan isi kurikulum sebagai berikut:[7]
1.
Identifikasi kebutuhan
2.
Merumuskan misi
kurikulum
3.
Menentukan
anggaran biaya
4.
Membentuk tim
pengembang
5.
Menyusun runag
lingkup dan urutan bahan
6.
Menganilisis
bahan
7.
Menilai bahan
8.
Mengadopsi bahan
9.
Mendistribusikan,
menggunakan, dan menggawasi penggunaan bahan.
[1]
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, PT. Remaja Rosdakarya : Bandung,
2015. Hal. 62.
[2]
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, PT. Remaja
Rosdakarya: Bandung, 2012.h. 88-89.
[3] Ali
Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Islam, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta,
2011.h. 10-11.
[4]
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, PT. Remaja
Rosdakarya: Bandung, 2012. hal 89.
[5]
Ibid., hal 47.
[6] Ali
Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Islam, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta,
2011.h. 9-10.
[7]
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, PT. Remaja
Rosdakarya: Bandung, 2012.h. 92.