BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Pendidikan menduduki posisi penting dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan
berpengaruh pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat menentukan
nasib bangsa. Dunia pendidikan tidaklah sebatas mengetahui ilmu dan
memahaminya, akan tetapi dalam dunia pendidikan sangat berhubungan dengan dunia
luar nyata.
Pendidikan
terdiri dari bebrbagai komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan bersama, dari hal itu dapat sisebut bahwa pendidikan merupakan
suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan baik fisik maupun
makhluk hidup lain, karena pelajaran tidak hanya didapat dari pelajaran sekolah
ataupun lembaga pendidikan formal, namun pendidikan juga membutuhkan pelajaran
dari alam atau lingkumgan sekitar.Bila garapan pendidkan ingin dilaksakan
secara terencana dan teratur maka berbagai factor yang terlibat harus dipahami
lebih mendalam.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan sistem ?
2. Apa
yang dimaksud dengan pendidikan merupakan suatu sistem ?
3. Apa
saja yang termasuk ciri-ciri sistem ?
4. Apa
saja unsur-unsur sistem pendidikan ?
5. Apa
tujuan dari perencanaan sistem pendidikan ?
1.3
Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu sistem
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan
sebagai suatu sistem
3. Mengetahui apa saja ciri-ciri sistem
4. Mengetahui apa saja unsur-unsur sistem
pendidikan
5. Mengetahui apa tujuan perencanaan sistem
pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema”, yang berarti
sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupaka suatu keseluruhan. Istilah sistem dipakai untuk menunjuk beberapa
pengertian misalnya :
a.
Dipakai untuk menunjuk
adanya suatu himpunan bagian-bagian yang saling berkaitan secara alamiah maupun
oleh budi daya manusia sehingga menjadi suatu kesatuan yang bulat dan terpadu.
Misalnya sistem tata surya.
b.
Sistem dapat
menunjukan adanya alat-alat atau prgan tubuh secara keseluruhan yang secara
khusus memberikan adndil terhadap berfungsinya organ tubuh tersebut yang rumit
namun amat vital. Misalnya sistem syaraf.
c.
Sistem dapat di pakai
untuk menunjukan saehimpunan gagasan atau idea yang tersusun terorganisasi
sehingga membentuk suatu kesatuan yang logis. Misalnya sistem pemerintahan
demokrasi.
d.
Sistem dapat digunakan
untuk di gunakan untuk menunjukan suatu hipotesis atau uraian suaatu teori.
Misalnya pendidikan sistematis.
e.
Sistem dapat di gunkan
untuk menunjukan pad acara atau metode. Misalnya sistem mengetik sepuluh jari,
sistem belajar jarak jauh, sistem modul dalam pengajaran.
Sistem menurut para tokoh diantaranya :
1. Bela H. Banathy
→ Sistem berarti
satuan objek yang disatukan oleh suatu interaksi atau saling ketergantungan.
2.
Suhardjo
→ Sistem adalah
kesatuan fungsional daripada unsur-unsur yang ada untuk mencapai tujuan. Jadi,
sistem terdiri dari unsur-unsur, fungsi dari masing- masing unsur, ada kesatuan
fungsi dari setiap unsur, dan ada tujuan yang ingin dicapai. Setiap organisasi
yag ada dalam kehidupan ini dapat disebut sebagai sistem, walaupun di setiap
organisasi memiliki batasan-batasan yang berbeda.
3.
Zahara Idris (1987)
→ Mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kestuan yang
terdiri atas komponen – komponen atau elemen – elemen atau unsur – unsur
sebagai sumber – sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak
sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product).
Sebagai ontoh, tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen
– komponen antara lain jaringan daging, otak, urat – urat, darah, syaraf dan
tulang – tulang. Setiap komponen – komponen itu mempunyai fungsi sendiri –
sendiri (fungsi yang berbeda – beda), dan satu sama lain saling berkaitan
sehingga merupakan suatu kebulatan atau suatu kesatuan yang hidup. Dengan kata
lain, semua komponen itu berinteraksi sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan.
B.
Pendidikan Merupakan Suatu Sistem
Kegiatan pendidikan berlangsung dalam satuan waktu tertentu
dan berbentuk dalam berbagai proses pendidikan. Proses-proses pendidikan antara
lain berupa individualisasi atau personalisasi atau proses yang tertuju untuk
menjadi seorang individu atau diri pribadi, sosialisasi atau proses untuk
menjadi anggota masyarakat diidamkan, profesioanalisasi atau proses yang
tertuju untuk menjadi tenaga kerja yang professional, humanism atau proses yang
tertuju untuk menjadi manisia seutuhnya.
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu
usaha pendidikan menyangkut tiga unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur
proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur itu
dapat digambarkan sebagai berikut Proses Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta didik itu (antara lain bakat, minat, kemampuan, keadaan jasmani,). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan) setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu.
Dalam rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa lulusan
dari lembaga pendidikan (sekolah) tertentu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979)
menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur
tujuan sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau
jenjang, kurikulum dan fasilitas. Setiap sistem pendidikan ini saling
mempengaruhi.
C.
Ciri-Ciri Sistem
a. Tujuan
Setiap sistem mempunyai tujuan. Sebagai contoh tujuan lembaga pendidikan
adalah memberi pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan pengajaran
adalah agar siswa belaja perilaku tertentu yang ditetapkan terlebih dahulu.
b. Fungsi – fungsi
Adanya tujuan yang
harus dicapai oleh suatu sistem menuntut terlaksananya berbagai fungsi yang
diperlukan untuk menunjang usaha mencapai tujuan tersebut. Misalnya suatu
lembaga pendidikan dapat memberikan pelayanan pendidikan dengan baik, perlu
adanya fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian.
c. Komponen – komponen
Bagian suatu sistem
yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem
disebut komponen. Jadi, komponen mempunyai fungsi khusus, misalnya komponen
instruksional meliputi manusia (guru, konselor, administrator, petugas –
petugas lainnya), material (buku, papan tulis, fotografi, slide, film). Masing
– masing komponen diatas menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan belajar
yang sudah ditetapkan. Komponen diatas disebut juga komponen integral, yaitu
komponen yang harus ada pada setiap kegiatan instruksional.
d. Interaksi atau saling hubungan
Semua komponen dalam
suatu sistem, seperti komponen – komponen instruksional tadi saling berhubungan
satu sama lain, saling mempengaruhi dan saling membutuhkan.
e. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
Misalnya, dalam
kegiatan belajar mengajar guru berusaha menimbulkan jalinan keterpaduan antara
berbagai komposer instruksional dengna melaksanakan pengembangan sistem
instruksional untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
f. Proses transformasi
Semua sistem mempunyai
misi untuk mencapai suatu tujuan, untuk itu diperlukan suatu proses yang
memproses masukan (input) menjadi hasil – hasil (output).
g. Umpan balik untuk koreksi
Untuk mengetahui
apakah masing – masing fungsi terlaksana dengan baik diperlukan fungsi kontrol
yang mencakup monitoring dan koreksi. Hasil monitoring dijadikan dasar
pertimbangan untuk melaksanakan perubahan – perubahan, penentuan, perbaiakan,
atau penyesuaian – penyesuain agar masing – masing berprestasi tinggi.
h. Daerah batasan dan lingkungan
Antara suatu sistem
dan bagian – bagian lain atau lingkungan di sekitarnya akan terjadi interkasi.
Namun, antara suatu sistem yang lain mempunyai daerah batasan tertentu. Suatu
sistem dapat pula merupakan subsistem dari sistem yang lebih besar (suprasitem).
D.
Unsur-Unsur Sistem Pendidikan
1.
Raw input
→ Individu dengan karakteristik tertentu yang akan
mengalami proses pendidikan.
2.
Instrumental input
→ Segala sesuatu yang sengaja diadakan atau dirancang
untuk keperluan pendidikan (kurikulum,
3.
Environmental input
→ Berupa lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial.
4.
Otput
→ Peserta didik yang telah mengikuti proses pendidikan
dalam waktu tertentu dan telah mengalami perubahan tingkah laku dengan
kualifikasi tertentu (tujuan pendidikan).
5.
Pendidikan sebagai proses komunikasi dalam pembelajaran
E.
Tujuan Perencanaan Sistem Pendidikan
Suatu sistem selalu berkatian dengan pencapaian suaatu
tujuan. Dalam lingkup sistem pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaaan.
Untuk mencpai tujuan pendidikan, perlu disusun dan
difungsionalkan suatu sistem penyelenggaraan pendidikan yang baik. Berbagai
komponen dalam sistem perlu dikenali, dipahami dan dikembangkan secara seksama,
sehingga benar-benar dapat berfungsi dengan tepat. Disinilah letak pentingnya
pendekatan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan pendekatan sistem
dapat dikenali kelemahan masing-masing komponen. Dengan demikian dapat
dilakukan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan itu dalam rangka mencapai
tujuan yang diinginkan secara efektif dan effisien.
Berdasarkan uraian diatas, pendekatan sistem dapat menghasilkan kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau menyeluruh, bertahap atau sekaligus. Kebijakan atau keputusan ini dilakukan untuk mencpai tujuan pendidikan secara optimal.
BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau
elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan
fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk
mencapai suatu hasil(product).
Pendidikan merupakan suatu sistem yang mempumyai unsur-unsur tujuan/sasaran
pendidikan, struktur/jenjang, kurikulum dan peralatan/fassilitas. Setiap unsur
dalam sistem pendidikan ini saling berkaitan dan pengaruh mempengaruhi. Kelemahan
salah satu unsur dalam sistem tersebut akan mempengaruhi seluruh sistem
pendidikan itu. Oleh karena itu dalam usaha mengembangkan sistem pendidikan,
harus mendapatkan perhatian dan pengembangan yang utama.
Jadi pendidikan sebagai suatu sistem adalah suatu komponen
yang saling berhubungan secara teratur dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara
aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya
sendiri dan masyarakat.
Daftar Pustaka/Sumber :
1.
Fuad Ihsan. 2011.
Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Pt Rineka Cipta
2.
Redja Mudyaharjo.
2010. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya
3.
Wiji, Suwarno. 2013.
Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruz Media
4.
Suparlan, Suhartono.
2009. Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruz Media
5.
Dwi Siswoyo, dkk.2013.
Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Uny
Press