HOME

21 Februari, 2025

KEBHINEKAAN

 

Bangsa Indonesia dan Keragamannya baik dari segi agama, warna kulit, suku bangsa, bahasa, yang kemudian menjadikannya sebagai bangsa majemuk dan berdaulat. Hal ini dapat dilihat dari menuju detik-detik kemerdekaan hampir seluruh anak bangsa yang tergabung dari berbagai suku turut memperjuangkan kemerdekaan. Para tokoh bangsa sendiri kemudian menyadari tantangan yang harus mereka hadapi karena kemajemukan tersebut. Keberagaman ini kemudian menjadi realitas yang tak dapat dihindari adanya. KeBhinnekaan sebagai sebuah hakikat realitas yang sudah ada dalam bangsa, sedangkan ke-Tunggal-Ika-an merupakan cita-cita kebangsaan.

A. Arti dan Makna Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara Indonesia, yang tertulis pada pita burung Garuda Pancasila. Secara konstitusional, semboyan negara diatur dalam pasal 36A Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yakni “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika”. Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda, tetapi tetap satu”. Diterjemahkan per kata, kata bhinnêka berarti “beraneka ragam” dan terdiri atas kata bhinna dan ika, yang digabung. Kata tunggal berarti “satu”. Kata ika berarti “itu”. Secara harfiah, Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun beranekaragam tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Secara harfiah Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno. Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua.  Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan bangsa Indonesia dan tertulis di dalam lambang Garuda Pancasila. Konsep Bhinneka Tunggal Ika sendiri diambil dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan majapahit di sekitar abad ke-14 M. Secara etimologi kata-kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang jika dipisah menjadi Bhinneka memiliki makna ragam atau beraneka, Tunggal adalah satu, dan Ika adalah itu.

Menurut I Nyoman Pursika (2009) dalam jurnal Kajian Analitik Terhadap Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” menyatakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan cerminan keseimbangan antara cerminan keseimbangan antara unsur perbedaan yang menjadi ciri keanekaan dengan unsur kesamaan yang menjadi ciri kesatuan. Bhinneka Tunggal Ika merumuskan dengan tegas adanya harmoni antara kebhinnekaan dan ketunggalikaan, antara keanekaan dan keekaan, antara kepelbagaian dan kesatuan, antara hal banyak dan hal satu, atau antara pluralisme dan monisme.

Jika pada mulanya Bhinneka Tunggal Ika dipakai untuk menyatakan semangat toleransi keagaaman antara agama Hindu dan Budha. Setelah dijadikan semboyan bangsa Indonesia, konteks “Bhinneka” atau perbedaannya menjadi lebih luas, tidak hanya berbeda agama saja tapi juga suku, bahasa, ras, golongan, budaya, adat istiadat bahkan bisa ditarik kedalam perbedaan dalam lingkup yang lebih kecil seperti perbedaan pendapat, pikiran/ide, kesukaan, hobi. Bhineka Tunggal Ika sebagai salah satu dari empat pilar kebangsaan, selain Pancasila. UUD 1945, NKRI merupakan sebuah nilai yang harus ditanam dalam setiap warga negara Indonesia. Fungsi mendasar arti Bhinneka Tunggal Ika adalah landasan persatuan dan kesatuan. Pada dasarnya, setiap kelompok memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing. Peran semboyan negara untuk membentuk dan menamkan pada masyarakat tentang keberagaman, sehingga tidak memicu konflik.

B. Fungsi Bhinneka Tunggal Ika

1.    Mempertahankan kerukunan sosial. Bhineka Tunggal Ika menjadi landasan dalam menjaga kerukunan sosial di Indonesia. Semboyan ini mengajarkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan hidup berdampingan dalam harmoni di tengah perbedaan suku, agama, ras, dan budaya.

2.    Menghormati perbedaan. Bhineka Tunggal Ika mendorong masyarakat Indonesia untuk menghormati perbedaan dalam suku, agama, ras, dan budaya. Semboyan ini mengajarkan pentingnya mengakui dan menghargai hak-hak individu dan kelompok untuk menjalankan kepercayaan dan budaya mereka sendiri.

3.    Membangun persatuan. Bhineka Tunggal Ika menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan. Semboyan ini mengajarkan bahwa meskipun berbeda-beda, bangsa Indonesia tetap satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Fungsi semboyan ini adalah memperkuat ikatan persaudaraan dan kerja sama antarwarga negara dalam mencapai kemajuan bersama.

4.    Menghargai keanekaragaman budaya. Bhineka Tunggal Ika mempromosikan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya di Indonesia. Semboyan ini mengajarkan pentingnya menjaga dan memelihara warisan budaya yang beragam sebagai identitas bangsa yang kaya dan berwarna.

5.    Memperkuat identitas nasional. Bhineka Tunggal Ika menjadi simbol dari keberagaman dan persatuan dalam bingkai kehidupan nasional Indonesia. Semboyan ini memperkuat identitas nasional sebagai bangsa yang beragam namun tetap bersatu dalam semangat persatuan, kesetaraan, dan keadilan.

C. Contoh Sikap Bhinneka Tunggal Ika

1.    Berteman dengan siapa saja tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras maupun adat

2.    Tidak menghina atau merendahkan orang lain

3.    Tidak diskriminasi terhadap siapapun

4.    Berlaku adil terhadap siapapun (di sekolah, rumah dan masyarakat)

5.    Saling menghormati dan tolong menolong tanpa memandang latar belakang seseorang

6.    Menanmkan sikap tenggang rasa (toleransi) yang tinggi terhadap siapapun

D. Keragaman Masyarakat Indonesia

Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, adat-istiadat, ras dan agama yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan dan kesatuan.Semboyan Bhinneka Tunggal Ika terdapat pada lambang negara Republik Indonesia, yaitu Burung Garuda Pancasila. Di kaki Burung Garuda Pancasila mencengkram sebuah pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti Berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagaman bukan merupakan unsur perpecahan namun justru yang menciptakan kesatuan bangsa. Kesatuan adalah upaya untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama untuk menjadi satu, yaitu bangsa Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika.

Ø      Faktor Penyebab Keberagaman

1.        Letak strategis wilayah Indonesia, yaitu diantara dua Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia, serta dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional, yang tidak hanya membawa komoditas dagang, tetapi juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia

2.        Kondisi negara kepulauan, Negara Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang terpisah-pisah. Keadaan ini menghambat hubungan antarmasyarakat dari pulau yang berbeda. Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungannya

3.        Perbedaan kondisi alam, Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan

4.        Keadaan transportasi dan komunikasi, Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi membawa masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam yang sulit

5.        Penerimaan masyarakat terhadap perubahan, Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Ada juga sebagian masyarakat tetap bertahan pada budaya sendiri

Bhinneka Tunggal Ika, motto nasional Indonesia yang sering kita dengar dan saksikan dalam kehidupan sehari-hari, mengandung makna yang dalam tentang keberagaman di negara ini. Dalam bahasa Indonesia, motto ini berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Konsep Bhinneka Tunggal Ika menggarisbawahi pentingnya keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam membentuk identitas dan kesatuan bangsa Indonesia.

1. Keragaman Suku

Suku bangsa atau etnik adalah sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran dan identitas dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Ciri-ciri yang membedakan suku bangsa satu dengan lainnya, yaitu bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal. di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. 

2. Keragaman Agama

Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke13. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Agama mengajarkan kepada umatnya agar berbuat baik dan benar. Melakukan kebaikan dan menegakkan kebenaran adalah perintah Tuhan yang wajib dilaksanakan.Kesadaran beragama merupakan perwujudan keyakinan manusia terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai pelajar, wajib mempunyai sikap taat dalam beragama, yaitu dengan menjalankan segala perintah ajaran agama dan menjauhi semua larangan agama yang dianutnya.

 

 

3. Keragaman Ras

Ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang lain.

Ø      Ras masyarakat Indonesia :

a.    Ras Malayan – Mongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi

b.    Ras Melanesoid yang ada di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur

c.    Ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di seluruh Indonesia

d.    Ras Kaukasoid, yaitu seperti orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika

4. Keragaman Antar Golongan

Struktur masyarakat ditandai dengan 2 ciri atau 2 titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Kedua, secara vertikal ditandai dengan adanya lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.

 

LEMBAR KERJA DISKUSI BHINEKA TUNGGAL IKA

 

1.       Sejarah, arti dan makna Bhinneka Tunggal Ika menurut kami

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.       Faktor penyebab keberagaman yang ada di Indonesia adalah

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3.       Keragaman yang ada di Indonesia adalah

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4.       Fungsi Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5.       Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari

Lingkungan Rumah

Lingkungan Sekolah

 

Lingkungan masyarakat

Berbakti pada orang tua (baik ayah dan ibu)

Tanpa berpihak

Menghormati teman yang sedang beribadah tanpa mengganggunya

Menghormati perayaan hari besar agama lain dikampung sekitar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Contoh : bisa diakses pada link:

https://youtube.com/shorts/JtlLx4g5vXI?si=vS-eAzQ_BH4wb337

TABEL KERJA DESAIN MINIATUR KEBERAGAMAN

Tema Keberagaman :

Desain Miniatur :

Alat dan Bahan   :

Pembagian tugas  :

 

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CARA WAWANCARA WISATAWAN ASING

Wisatawan asing adalah orang-orang yang berkunjung ke suatu negara atau daerah selain dari negara tempat mereka tinggal atau memiliki kewa...