HOME

18 Maret, 2024

DALIL PUASA RAMADHAN DALAM AL-QUR'AN DAN HADIST

 

Dalil Puasa Ramadhan dalam Al-Qur'an

Berikut empat dalil tentang puasa Ramadhan yang ada dalam Al-Qur'an:

1. Surah Al-Baqarah Ayat 183

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Arab Latin: Yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba 'alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba 'alalladzîna ming qablikum la'allakum tattaqûn.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."(1)

 

2. Surah Al-Baqarah Ayat 184

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ - ١٨٤

Arab Latin: Ayyâmam ma'dûdât, fa mang kâna mingkum marîdlan au 'alâ safarin fa 'iddatum min ayyâmin ukhar, wa 'alalladzîna yuthîqûnahû fidyatun tha'âmu miskîn, fa man tathawwa'a khairan fa huwa khairul lah, wa an tashûmû khairul lakum ing kuntum ta'lamûn.

Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

 

3. Surah Al-Baqarah Ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Arab Latin: Syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyasumhu, wa mang kâna marîdlan au 'alâ safarin fa 'iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullâha 'alâ mâ hadâkum wa la'allakum tasykurûn.

Artinya: Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.

 

4. Surah Al-Baqarah Ayat 187

اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ

Arab Latin: Uḫilla lakum lailatash-shiyâmir-rafatsu ilâ nisâ'ikum, hunna libâsul lakum wa antum libâsul lahunn, 'alimallâhu annakum kuntum takhtânûna anfusakum fa tâba 'alaikum wa 'afâ 'angkum, fal-âna bâsyirûhunna wabtaghû mâ kataballâhu lakum, wa kulû wasyrabû ḫattâ yatabayyana lakumul-khaithul-abyadlu minal-khaithil-aswadi minal-fajr, tsumma atimmush-shiyâma ilal-laîl, wa lâ tubâsyirûhunna wa antum 'âkifûna fil-masâjid, tilka ḫudûdullâhi fa lâ taqrabûhâ, kadzâlika yubayyinullâhu âyâtihî lin-nâsi la'allahum yattaqûn.

Artinya: "Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa."(2)

 

Dalil Puasa Ramadhan dalam Hadits

Selain dalil dalam Al-Qur'an, dalil tentang puasa Ramadhan juga terdapat dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh beberapa imam besar. Misalnya Imam Ahmad, Imam Muslim, Imam Bukhari, Imam Tirmidzi, Imam Baihaqi, dan lain-lain.

Berikut beberapa hadits yang menyebutkan tentang puasa Ramadhan:

1. Hadits Riwayat Ahmad

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

Artinya: "Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan."

 

مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ

Artinya: "Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut."

 

اَلصُّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ

Artinya: "Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: "Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari", ِAl-Qur' an juga berkata: "Aku mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka kami mohon syafaat buat dia." Beliau bersabda: "Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat."

 

2. Hadits Riwayat Muslim

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ

Artinya: "Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum'at dengan jum'at berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-­dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar."

 

3. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

 

4. Hadits Riwayat Baihaqi

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ

Artinya: "Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya." (3)

 

5. Hadits Riwayat Bukhari

حَدِيثُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ رَمَضَانَ فَقَالَ: لَا تَصُومُوا حَتَّى تَرَوُا الْهِلَالَ وَلَا تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُواأخرجه البخاري

Artinya: Abdullah bin Umar berkata: "Ketika menyebut Ramadhan, Rasulullah bersabda: 'Jangan puasa sampai kalian melihat hilal (bulan sabit) dan jangan berhari raya sampai melihat hilal, jika (hilal) tertutup oleh awan, maka sempurnakanlah (bilangan bulan menjadi 30 hari)."

 

حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا يَتَقَد مَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمٍ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمَهُ فَلْيَصُمْ ذَلِكَ الْيَوْمَ أخرجه البخارى

Artinya: "Abu Hurairah berkata: "Nabi Muhammad SAW bersabda: 'Jangan ada

orang yang mendahului puasa Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali bagi orang yang biasa puasa hari itu, maka ia boleh puasa hari itu."(4)

Nah, itulah tadi 12 dalil tentang puasa Ramadhan yang ada dalam Al-Qur'an dan hadits. Semoga bermanfaat ya!

 

Sumber:

1. Buku Mengungkap Tabir Puasa Ramadhan yang ditulis oleh KH. Cholil Nafis, Lc., Ph.D

2. Buku Tafsir Ayat-ayat Puasa yang ditulis oleh Dr. Achyar Zein, M.Ag

3. Laman Nahdlatul Ulama 'Dalil Tentang Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan'

4. Buku Shahih Bukhari Muslim yang ditulis oleh Muhammad Fu'ad Abdul Baqi

 

NAMA LAIN DARI BULAN RAMADHAN

 


merupakan bulan yang paling istimewa dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Salah satu keistimewaan bulan ini, yaitu memiliki beberapa nama lain yang mencerminkan keberkahan Ramadhan yang dapat diraih bagi yang menjalaninya dengan benar.

Oleh karena itu, alangkah baiknya umat Islam menyambut dan melaksanakan ibadah pada bulan Ramadhan ini dengan penuh kegembiraan dan suka cita, karena pada bulan ini Allah SWT membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka, serta membelenggu setan.

Selain itu, umat Muslim yang bergembira atas datangnya bulan suci Ramadhan dan mengisinya dengan segala amalan serta ibadah kepada Allah, akan diharamkan tubuhnya dari api neraka. Sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya:

“Barangsiapa yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka.” (HR. Nasa’i)

Dengan demikian, Ramadhan adalah tamu yang sangat agung yang selalu dinanti oleh kaum Muslimin di seluruh dunia. Ada beberapa hikmah dari bulan Ramadhan yang penuh berkah ini yang sesuai dengan nama-namanya, antara lain yaitu:

1. Syahrul Mubarok (bulan yang penuh keberkahan)

Disebut sebagai Syahrul Mubarok karena di dalamnya ada banyak kebaikan dan keberkahan yang bisa didapatkan. Baik itu kebaikan untuk diri sendiri maupun yang bersifat sosial.

Keberkahan lainnya yakni adanya malam Lailatul Qadar yang akan tiba di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti yang diketahui, pada malam tersebut terdapat nilai ibadah yang lebih baik dari 1000 bulan. Jelas ini menjadi berkah yang luar biasa bagi umat Muslim guna mempersiapkan timbangan amal di akhirat kelak.

2. Syahrul Qiyaam (bulan didirikannya sholat)

Selama bulan Ramadhan, Allah SWT akan melipatgandakan pahala atas amal kebaikan dan ibadah yang dikerjakan umatnya. Oleh karena itu, tidak sedikit umat Muslim yang meramaikan setiap malam di bulan Ramadhan dengan ibadah sholat tarawih.

3. Syahrul Quran (bulan Alquran)

Alquran diturunkan pertama kali pada bulan Ramadhan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Alquran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia untuk menjelaskan mana yang haq dan yang bathil.

Karenanya, pada bulan Ramadhan umat Islam dianjurkan untuk selalu membaca dan mengamalkan Alquran guna meraih keberkahan hidup.

4. Syahrul Ibadah (bulan ibadah)

Dinamakan sebagai bulan ibadah sebab pahala beribadah di bulan Ramadhan ini berbeda dengan pahala di bulan lain. Oleh karena itu, hendaknya untuk selalu memperbanyak ibadah-ibadah sunnah di samping ibadah wajib. Misalnya menunaikan sholat sunnah dhuha, rawatib, dan tarawih (qiyamullail), serta membaca Alquran, karena segala pahala yang dilakukannya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

5. Syahrul Ghufron (bulan penuh pengampunan)

Selain penuh keberkahan, bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan yang penuh dengan pengampunan dari Allah SWT. Pada bulan ini, Allah SWT membuka pintu pengampunan seluas-luasnya dan pembebasan dari api neraka bagi siapa saja yang memohon ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan semasa hidup.

6. Syahrush Shobr (bulan kesabaran)

Nama lain dari bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran atau Syahruh Shobr. Sebab, bulan Ramadhan adalah momen untuk mendidik, melatih, dan menempa pribadi seorang Muslim untuk selalu bersabar. Yakni, bersabar dalam menunaikan ketaatan, menjauhi kemaksiatan, dan ketika ditimpa musibah agar dirinya menjadi orang yang beruntung di hadapan Allah SWT.

7. Syahrul Jud (bulan memberi atau bulan kedermawanan)

Bulan Ramadhan juga dinamakan dengan bulan memberi, bermurah tangan, dan berbuat kebaikan kepada manusia atau membantu para fakir miskin. Jadi, untuk memperoleh keutamaan bulan suci ini dari Allah SWT, umat Muslim dianjurkan agar selalu bermurah hati untuk menolong dan membantu sesama.

8. Syahrut Tarbiyah (bulan pendidikan dan pembinaan)

Bulan Ramadhan disebut dengan bulan pendidikan karena pada bulan ini umat Muslim dididik langsung oleh Allah SWT. Antara lain makan pada waktu yang telah ditetapkan, selalu sabar, menghindari kemaksiatan, banyak melakukan ibadah, berkelakuan baik, dermawan, dan amalan lainnya.

Hikmah puasa Ramadhan yang paling utama adalah memperbanyak amal dan membentuk kepribadian muslim yang bertaqwa.

Karena itu, ibadah ini tidak terbatas hanya menahan lapar dan dahaga serta syahwat dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Tapi ada hikmah dan filosofi atau makna yang terkandung dalam ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh.

Hal terberat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan justru mengendalikan hati, pikiran, dan anggota badan dari hal-hal yang bisa menimbulkan dosa. Misalnya mengendalikan hati dari iri dan dengki, mengendalikan pikiran dari prasangka buruk, atau menahan pandangan mata dari sesuatu yang menimbulkan syahwat.

Sejatinya setiap ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT tentunya memiliki hikmah dengan pemahanan filosofi dan makna mendalam yang perlu umat Islam pahami dan mengerti. Sehingga ketika melakukan ibadah puasa Ramadan tidak hanya ikut-ikutan saja.

Karena dalam melaksanakan ibadah ini, seorang muslim harus memiliki niat yang kuat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta berusaha meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

30 Januari, 2024

PERKENALAN DIRI DALAM BAHASA ARAB

 


Contoh Perkenalan Diri Dalam Bahasa Arab

 

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

 

أُسْتَاذِيَ الفَاضِلُ وَزُمَلَائِي الكِرَامُ

Guruku yang utama dan teman-temanku yang mulia

 

اِسْـمَحُوا لِي أَنْ أُعَرِّفَ نَفْسِي لَكُمْ جَـمِيْعًا

Izinkan aku untuk memperkenalkan diriku kepada kalian semua

 

اِسْـمِي عَبْدُ اللهِ لُطْفِي وَيُنَادُوْنَنِـي بِـلُطْفِي

Namaku Abdullah Luthfi dan mereka biasa memanggilku 'Luthfi'

 

أَنَا مِنْ مَاجِيْتَان جَاوَى الشَّرْقِيَّةِ

Aku berasal dari Magetan - Jawa Timur

 

وَأَسْكُنُ الآنَ فِي جُنْجُول – جَاوَى الغَرْبِيَّةِ

Dan sekarang aku tinggal di Jonggol - Jawa Barat

 

عُمْرِي وَاحِدٌ وَثَلَاثُوْنَ سَنَةً

Umurku tiga puluh satu tahun

 

مُتَزَوِّجٌ وَالـحَمْدُ للهِ ، وَلِي بِنْتٌ وَاحِدَةٌ وَابْنٌ وَاحِدٌ

Alhamdulillah sudah menikah, dan memiliki satu putri dan satu putra

 

هِوَايَتِي القِرَاءَةُ وَالكِتَابَةُ وَكُرَةُ السَّلَّةِ

Hobiku membaca, menulis, dan bermain basket

 

تَخَرَّجْتُ مِنْ مَعْهَدِ العُلُوْمِ الإِسْلَامِيَّةِ وَالعَرَبِيَّةِ بِجَاكَرْتَا

Aku lulus kuliah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta


وَأَعْمَلُ الآنَ مُدَرِّسًا فِي مَعْهَدِ الأَنْدَلُسِ الإِسْلَامِي بِبُوجُور

Dan aku sekarang bekerja sebagai guru di Pesantren Al Andalus di Bogor

 

أَكْتُبُ كَثِيْرًا عَنِ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ لِأَنَّنِـي أُحِبُّهَا

Aku banyak menulis tentang bahasa Arab karena aku menyukainya

 

أُمْنِيَّتِـي أَنْ يَتَكَلَّمَ أَبْنَاءُ الشَّعْبِ الإِنْدُوْنِيْسِي بِـهَذِهِ اللُّغَةِ الكَرِيْـمَةِ

Cita-citaku adalah putra-putra bangsa Indonesia dapat berbicara dengan bahasa yang mulia ini

 

وَشِعَارِي هُوَ قَوْلُ النَّبِـيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّـمَ : خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Motoku adalah sabda Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk mereka."

 

أَنَا سَعِيْدٌ جِدًّا بَوُجُوْدِي مَعَكُمْ

Aku sangat bahagia sekali bisa berasa bersama kalian

 

وَسَأَسْعَى جَاهِدًا لِأَكُوْنَ خَيْرَ صَاحِبٍ وَصَدِيْقٍ لَكُمْ جَـمِيْعًا وَخَيْرَ مُعِيْنٍ لَكُمْ عَلَى الـخَيْرِ

Dan aku akan berusaha keras untuk bisa menjadi sahabat dan teman terbaik kalian semua serta menjadi penolong terbaik kalian dalam kebaikan

 

وَشُكْرًا لَكُمْ عَلَى هَذِهِ الفُرْصَةِ السَّعِيْدَةِ

Terima kasih atas kesempatan yang berbahagia ini

 

وَجَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا

Dan semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan

 

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْـمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

CONTOH LAPORAN KEUANGAN USAHA JAHIT

 


Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa

A.       Transaksi usaha PENJAHIT RAPI selama bulan Juli 2011 disajikan seb :

Juli 1.       Pak Marjuki memulai usaha PENJAHIT RAPI dengan menanamkan modal berupa uang tunai sebesar Rp 26.000.000,00. Bukti No. 1001

Juli 1.       Diterima pinjaman dari bank sebesar Rp 19.600.000,00 Bukti No. 1002

Juli 1.       Dibayar sewa kios untuk masa 1 tahun dimuka 1 Juli 1988 sebesar Rp 1.800.000,00 Bukti No. 021

Juli 2.       Dibeli sebuah mesin jahit serba guna merk Toyota Portable seharga Rp 1.200.000,00, 3 buah mesin jahit merk Butterfly @ Rp 1.350.000,00, 1 buah mesin obras Pegasus DL-1 seharga Rp 1.650.000,00 dan peralatan jahit lainnya seharga Rp 800.000,00 Bukti No. 022

Juli 4.       Dibeli secara kredit perlengkapan jahit dari Toko Murni Rp 460.000,00 Bukti No. 023

Juli 7.       Diterima hasil jahitan minggu pertama sebesar Rp 2.800.000,00 Bukti No. 1003

Dikirimkan faktur penagihan kepada Busana Tailor atas pekerjaan obras sebesar Rp 2.250.000,00 Bukti No. 3000

Juli 8.       Dibayar upah 5 orang tukang jahit per hari Rp 40.000,00 selama 6 hari Bukti No. 024

Dibayar upah lembur Rp 360.000,00 Bukti No. 025

Juli 9        Dibayar Utang pembelian perlengkapan kepada Toko Murni tanggal 4 Juli 2011 Bukti No. 026

Juli 11      Dikirimkan faktur penagihan kepada Busana Tailor atas pekerjaan jahit sebesar Rp 2.160.000,00 Bukti No. 3001

Juli 12      Dibeli perlengkapan jahit dari Toko Murni seharga Rp 2.460.000,00 dan baru dibayar tunai sebesar Rp 1.220.000,00 Bukti No. 3002

Juli 13      Diterima hasil jahitan minggu kedua sebesar Rp 3.200.000,00 Bukti No. 1003

Diterima pembayaran dari Busana Tailor atas faktur tanggal 7 Juli 2011 Bukti No. 1006

Juli 14      Dibayar upah 5 orang tukang jahit per hari Rp 40.000,00 selama 7 hari Bukti No. 027

Dibayar upah lembur Rp 420.000,00 Bukti No. 029

Juli 16      Dikirimkan faktur penagihan kepada Busana Tailor atas pekerjaan obras periode 1 s/d 15 Juli 2011 sebesar Rp 1.840.000,00 Bukti No. 3002

Juli 17      Dibayar biaya Rupa-rupa seharga Rp 380.000,00 Bukti No. 028

Juli 21      Dibayar upah 5 orang tukang jahit per hari Rp 40.000,00 selama 7 hari Bukti No. 029

Dibayar upah lembur Rp 385.000,00 Bukti No. 031

Juli 22      Diterima hasil jahitan minggu ketiga sebesar Rp 3.600.000,00 Bukti No. 1004

Juli 24      Dilunasi sisa utang kepada Toko Murni atas transaksi tanggal 12 Juli 2011 Bukti No. 030

Juli 26      Dikirimkan faktur penagihan kepada Busana Tailor atas pekerjaan jahit sebesar Rp 2.320.000,00 Bukti No. 3003

Juli 28      Dibayar upah 5 orang tukang jahit per hari Rp 40.000,00 selama 7 hari Bukti No. 031

Dibayar upah lembur Rp 288.000,00 Bukti No. 032

Juli 28      Diterima pembayaran dari Busana Tailor atas faktur yang dikirimkan tanggal 16 Juli 2011 Bukti No. 1005

Juli 29      Dibeli perlengkapan jahit dari Toko Murni Rp 1.960.000,00 baru dibayar tunai sebesar Rp 1.420.000,00 Bukti No. 3004

Juli 30      Dibayar biaya pemeliharaan (service) peralatan jahit sebesar Rp 260.000,00 Bukti No. 033

Juli 31      Pengambilan prive Marjuki sebesar Rp 1.000.000,00 Bukti No. 034

Juli 31      Dibayar biaya rupa-rupa sebesar Rp 186.000,00 Bukti No. 035

Juli 31      Dibayar biaya keamanan dan kebersihan Rp 172.000,00 Bukti No. 036

Juli 31      Dibayar angsuran utang bank bulan pertama Rp 400.000,00 dan bunga Rp 142.000,00 Bukti No. 037

Akun Buku Besar :

111

Kas

211

Utang Gaji dan Upah

513

Beban Bunga

112

Piutang Dagang

212

Utang Air dan Listrik

514

Beban Air dan Listrik

118

Sewa dibayar dimuka

213

Utang Dagang

515

Beban Sewa Kios

119

Perlengkapan Jahit

216

Utang Bank

516

Beban Perlengkapan jahit

124

Perlengkapan Rupa-rupa

311

Modal

521

Beban Pemeliharaan Peralatan

131

Peralatan Jahit

313

Prive

522

Beban Rupa-rupa

132

Akum. Peny. Peralatan Jahit

411

Pendapatan Jahit

523

Beban Keamanan dan Kebersihan

133

Peralatan Obras

412

Pendapatan Obras

531

Beban Peny. Peralatan Jahit

134

Akum. Peny. Peralatan Obras

413

Pendapatan Lain

532

Beban Peny. Peralatan Obras

135

Peralatan Lain

511

Beban Gaji dan Upah

533

Beban Peny. Peralatan Lain

136

Akum. Peny. Peralatan Lain

512

Beban Upah Lembur

 

 

B.    Data lain yang diketahui pada saat akan dilakukan penutupan buku tanggal 31 Juli 2011 (data penyesuaian) sbb :

1.        Upah jahit atas pekerjaan yang telah diselesaikan tetapi belum dibayar berjumlah Rp 94.000,00

2.        Sewa kios yang telah dibayar tanggal 1 Juli 2011 untuk masa 1 tahun

3.        Sisa perlengkapan jahit yang belum terpakai sampai dengan tanggal 31Juli 2011 sebesar Rp 256.000,00

4.        Penyusutan atas peralatan diperhitungkan 5%

5.        Biaya dan listrik yang belum dibayar untuk bulan Juli 1988 sebesar Rp 260.000,00

6.        Upah karyawan yang belum dibayar diperhitungkan selama 4 hari = Rp 40.000,00 sebanyak 5 orang

 

C.    Hasil yang diharapkan :

1.     Jurnal Umum

2.     Buku Besar (Ledger)

3.     Neraca Saldo

4.     Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP)

5.     Kertas Kerja

6.     Laporan Keuangan

7.     Jurnal Penutup

8.     Neraca Saldo Setelah penutupan

 

Catatan :  Hasil pekerjaan dijilid rapi, Soal disertakan di halaman depan

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...