BAB II : Iman Kepada Para Malaikat
PEMBAHASAN
1. Malaikat
Pengertian
Malaikat
Menurut bahasa, kata
“Malaikat” (المَلاَئِكَة) merupakan
kata jamak yang berasal dari kata mufrad malak (مَلَكٌ) yang berarti kekuatan. Dalam mengemban
misi dan tugasnya, para malaikat juga disebut dengan
“arrusul” yang berarti para utusan Allah SWT.
Malaikat diciptakan
oleh Allah terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, “Malaikat telah
diciptakan dari cahaya.”
Iman kepada malaikat
adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah
meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa
mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah
dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun
mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Nama
dan Tugas-Tugas Malaikat
Adapun tugas-tugas yang paling besar
dilaksanakan oleh 10 malaikat, yaitu:
- Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu dan
mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.
- Malaikat Mikail, bertugas membagi rezeki kepada seluruh
makhluk, menimbang hujan, angin dan juga bintang-bintang.
- Malaikat Israfil, bertugas meniup sangkakala.
- Malaikat Izrail (malakul maut), bertugas mencabut nyawa.
- Malaikat Munkar dan Nakir, bertugas memeriksa amal manusia di
alam barzakh.
- Malaikat Raqib dan Atid, bertugas mencatat amal baik dan buruk
manusia.
- Malaikat Malik, bertugas menjaga dan mengendalikan api neraka.
- Malaikat Ridhwan, bertugas menjaga pintu surga.
Sifat-Sifat
Malaikat
1. Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah
berhenti.
وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا
يَسْتَحْسِرُونَ (19) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ (20)
“Mereka (malaikat)
selalu bertasbih (beribadah kepada Allah) pada waktu malam dan siang hari tiada
henti-hentinya”. (Al-Anbiya 21:20)
2. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti
hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
3. Selalu takut dan taat kepada Allah.
4. Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan
apa saja yang diperintahkan-Nya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ
وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ
غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا
يُؤْمَرُونَ (6)
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (At-Tahriim
66:6)
5. Mempunyai sifat malu.
Nabi Muhammad bersabda
"Bagaimana aku tidak malu terhadap seorang laki-laki yang malaikat pun
malu terhadapnya". Hadits riwayat Muslim.
6. Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing
dan patung.
Nabi SAW bersabda "Barang siapa makan bawang
putih, bawang merah, dan bawang bakung janganlah mendekati masjid kami, karena
malaikat merasa sakit (terganggu) dengan hal-hal yang membuat manusia pun meraa
sakit". Hadits riwayat Muslim.
7. Tidak makan dan minum.
فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا
تَأْكُلُونَ (27)
فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ
وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ (28)
“Lalu Ibrahim
mendekatkan hidangan kepada mereka (malaikat), lalu berkata,
“Silakan Anda makan.” (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim
merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, “Janganlah kamu takut.” Dan
mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang
alim (Ishaq)”. (Adz-Dzaariyaat
27-28)
8. Mampu mengubah wujudnya.
Allah berfirman dalam
surat Maryam: 16-19:
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ
انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا (16)
فَاتَّخَذَتْ مِنْ
دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا
سَوِيًّا (17)
Artinya: “Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Quran,
yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah
timur, Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami
mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam
bentuk) manusia yang sempurna. (Maryam 16-17)
9. Memiliki kekuatan luar biasa dan kecepatan
cahaya.
Allah berfirman dalam
surat Hud: 82, yaitu:
فَلَمَّا جَاءَ
أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً
مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ (82)
Artinya: “Maka tatkala datang azab Kami, Kami
jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan, peny.), dan
Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi”. (Hud
82)
2. Jin, Iblis dan Setan
Pengertian
Jin, Iblis dan Setan
Kata Jin berasal
dari bahasa Arab artinya menutupi atau merahasiakan, yang
dimaksudkan adalah bahwa jin tertutup dari panca indra. Jin adalah makhluk
halus yang tidak dapat dilihat, ia diciptakan dari api. Jin
dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Jin Kafir, yaitu jin yang membangkang terhadap perintah
Allah Swt. Para Ahli Tafsir berpendapat bahwa jin kafir adalah jin
yang tidak memurnikan ke-Esaan Allah. Sehingga dalam kekafiran jin itu ada
yang bermacam-macam yaitu ada yang Yahudi, Nasrani,
Majusi, penyembah berhala dan lain-lain.
b. Jin
Muslim, yaitu jin yang
mengakui tentang ke-Esaan Allah SWt, Jin Islam setelah
mendengar ayat-ayat Al-Qur’an mereka langsung mengatakan
bahwa Al-Qur’an itu menakjubkan dan dapat memberikan petunjuk ke jalan yang benar.
Allah berfirman dalam surat alJinn: 1-3 tentang jin mu’min:
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ
مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآَنًا عَجَبًا (1) يَهْدِي إِلَى
الرُّشْدِ (3) وَأَنَّهُ
تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا فَآَمَنَّا
بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا (2)
“Katakanlah (hai
Muhammad):"Telah diwahyukan kepadaku bahwasannya: sekumpulan jin telah
mendengarkan (al-Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah
mendengarkan al-Qur'an yang menakjubkan, ( 1) (yang) memberi petunjuk
kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali
tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Rabb kami, (2) dan bahwasannya
Maha Tinggi kebesaran Rabb kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak”.
(3).
Adapun kata ‘Iblis’ berasal dari bahasa Arab,
yaitu “Iblas”إبلاس artinya putus asa (dari
rahmat atau kasih sayang Allah). Sedangkan kata Syetan berasal dari bahasa
arab, yaitu “Syaithana” yang artinya jauh.
Maksudnya adalah syetan itu sangat jauh dari kebaikan dan sangat
dekat dari keburukan atau kejahatan.
Iblis dan syetan adalah makhluk halus dari golongan jin. Makhluk
ini diciptakan Allah dari api. Kerjanya merangsang keinginan nafsu rendah
manusia. Iblis adalah makhluk yang pertama kali mengingkari perintah Allah.
Syetan identik dengan iblis. Dengan menyandang nama”Syetan”, dan
tidak hanya membangkang terhadap perintah Allah sebagaimana yang dilakukan
iblis, tetapi juga menggoda manusia. Iblis sudah ada sebelum Nabi Adam
diciptakan dan hidup dalam kalangan malaikat. Iblis tidak hanya mengingkari
perintah Allah dan tidak mau menghormati Adam, tetapi juga berusaha menggoda
Adam dan Hawa memakan buah terlarang tersebut, sehingga menurunkannya dari
surga menuju dunia (bumi).
Sifat-Sifat
dan Perilaku Jin, Iblis dan Setan
Sifat dan
Perilaku Jin, Iblis dan Syetan
a. Sifat-Sifat
Jin
1. Tidak dapat dilihat oleh indra
manusia
2. Diciptakan dari api yang sangat panas
3. Ada yang mengakui ke-Esaan Allah
Swt. dan ada pula yang membangkang perintah Allah.
b. Perilaku Jin
Jin juga diperintahkan oleh Allah untuk menerima
syariat Islam sebagaimana yang diperintahkan kepada manusia. Menurut sebagian
ulama, rupa, tabiat, kelakuan, dan perangai jin mirip manusia. Karena jin juga
seperti manusia, mereka pun ada yang baik dan yang jahat, ada yang
muslim dan yang kafir. Jin juga memiliki tingkatan iman, ilmu, dan amalan
tertentu berdasarkan keimanan dan amalan mereka kepada Allah Swt.
Walaupun jin Islam yang paling tinggi imannya dan
paling shaleh amalannya serta paling luas dan banyak ilmunya, tetapi masih ada
pada diri mereka sifat-sifat tercela seperti takabbur,
riya’, ujub,dan sebagainya. Namun bisa saja mereka mudah menerima
teguran dan pengajaran.
c. Sifat
Iblis dan Syetan
1. Tidak dapat dilihat oleh indra manusia
2. Diciptakan dari api yang sangat panas
3. Angkuh dan sombong sebagai sifat dasar
dari syetan atau iblis.
4. Selalu membangkang terhadap perintah Allah
Swt
5. Tidak mati sebelum datangnya hari kiamat.
d. Perilaku
(Tugas) Iblis dan Syetan
Mengingkari perintah Allah dan tidak mau menghormati Adam, tetapi
juga berusaha menggoda Adam dan Hawa memakan buah
terlarang. Menghendaki agar manusia menempuh jalan yang sesat, serta
menggoda manusia agar menyeleweng dari petunjuk Allah Swt. Syetan
/ Iblis senang jika manusia hidup menderita. Dia akan membinasakan
dan menggoda Adam beserta seluruh keturunannya ( yaitu golongan manusia) sampai
hari kiamat.